Anda di halaman 1dari 36

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah
Bidang Keahlian
Program Keahlian
Paket Keahlian
Kelas / Semester
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Pertemuan
Alokasi Waktu

: SMK Negeri 5 Surabaya


: Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
: Teknik Bangunan
: Teknik Gambar Bangunan
: XI / 1
: Gambar Konstruksi Bangunan
: Menggambar Konstruksi Beton Bertulang
: 12
: 4 x 45 menit (4 jam pelajaran)

I. Kompetensi Inti (KI)


KI 1

: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3

: Memahami,

menerapkan

dan

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
II. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Menambah

keimanan

dengan

menyadari

hubungan

keteraturan

dan

kompleksitas alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

Indikator:
1.1.1. Berdoa sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan pembelajaran.
1.1.2. Mengucap syukur ketika berhasil dalam kegiatan pembelajarannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan
manusia terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan konstruksi beton.
Indikator:
1.2.1. Memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar lingkungan tempat
belajar dengan baik sebagai wujud syukur atas kebesaran Tuhan yang
maha kuasa.
1.2.2. Menggunakan segala peralatan praktik dengan baik sebagai wujud
syukur atas Tuhan yang maha kuasa.
1.2.3. Menjaga lingkungan belajar dengan baik sebagai wujud syukur atas
kesempatan belajar yang diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa .
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.
Indikator:
2.1.1. Menunjukkan sikap keterbukaan, ketekunan belajar, kerajinan, tenggang
rasa, kedisiplinan, ramah dengan teman, hormat pada orang tua,
kejujuran, menempati janji, kepedulian, tanggung jawab.
2.1.2. Menyumbang ide atau pendapat.
2.1.3. Menjadi pendengar yang baik.
2.2 Menghargai hasil kerja individu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan pada
bidang penyediaan kebutuhan akan Konstrusi beton sebagai cerminan
kehidupan dan pergaulan di masyarakat.
Indikator:
2.2.1 Peduli terhadap lingkungan dan dapat menghargai orang lain.
2.2.2 Bekerja sama dan berdiskusi dalam menyelesaikan masalah.
3.5 Mengaitkan prinsip statika dan ketentuan teknis pada gambar konstruksi beton
(menggambar konstruksi kolom, balok, plat lantai beton bertulang)
Indikator:
3.5.3

Mengaitkan prinsip statika dan ketentuan teknis pada gambar konstruksi


balok.
2

4.5 Menyajikan gambar konstruksi beton.


Indikator:
4.5.3 Menggambar konstruksi balok beton bertulang.
III.Tujuan Pembelajaran.
1.1.1. Dengan dibimbing guru, siswa berdoa sebelum maupun sesudah melakukan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan LP KI 1.
1.1.2. Dengan kesadaran diri, siswa mengucap syukur ketika berhasil dalam
kegiatan pembelajarannya sesuai dengan LP KI 1.
1.2.1. Dengan diberi beberapa contoh bahan alam, siswa dapat memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di sekitar lingkungan tempat belajar dengan
baik sebagai wujud syukur atas segala ciptaan Tuhan yang maha kuasa
sesuai dengan LP KI 1.
1.2.3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat menjaga lingkungan belajar dengan
baik sebagai wujud syukur atas kesempatan belajar yang diberikan oleh
Tuhan yang maha kuasa sehingga tercipta suasana yang aman dan nyaman
untuk belajar sesuai dengan LP KI 1.
2.1.1. Siswa dapat menunjukkan sikap keterbukaan, ketekunan belajar, kerajinan,
tenggang rasa, kedisiplinan, ramah dengan teman, hormat pada orang tua,
kejujuran,

menempati

janji,

kepedulian,

tanggung

jawab

dalam

menggambar konstruksi beton sesuai dengan LP KI 2.


2.1.2. Diberi kesempatan oleh guru, siswa dapat menyumbang ide atau pendapat
pada saat pembelajaran sesuai dengan LP KI 2.
2.1.3. Diberi kesempatan, siswa dapat menjadi pendengar yang baik pada saat
guru menerangkan maupun pada saat temannya bertanya atau mengajukan
pendapat sesuai dengan LP KI 2.
2.2.1. Dengan bimbingan guru, siswa dapat memiliki rasa peduli terhadap
lingkungan dan dapat menghargai orang lain sesuai dengan LP KI 2.
2.2.2. Diberi kesempatan kerja kelompok, siswa dapat bekerja sama dan
berdiskusi dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan LP KI 2.
3.5.3. Diberikan pertanyaan, tanpa membuka buku, siswa dapat menjelaskan
konstruksi balok beton bertulang dengan benar sesuai dengan LP KI 3.
4.5.3. Diberikan gambar denah sederhana, siswa dapat menggambar konstruksi
balok beton bertulang berdasarkan denah sesuai dengan LP KI 4.

IV. Materi Pembelajaran


A. Konstruksi Balok Beton Bertulang
1. Balok beton
Suatu gelagar balok bentang sederhana menahan beban yang
mengakibatkan timbulnya momen lentur, akan mengalami deformasi
(regangan) lentur. Dalam hal tersebut, regangan tekan akan terjadi di bagian
atas dan regangan tarik di bagian bawah penampang. Regangan-regangan
tersebut mengakibatkan tegangan-tegangan yang harus ditahan oleh balok,
tegangan tekan di bagian atas dan tegangan tarik di bagian bawah
penampang. Karena tulangan baja dipasangan pada bagian tegangan tarik
bekerja yaitu pada bagian bawah, maka secara teoritis balok ini disebut
sebagai balok bertulangan tarik saja. Pada bagian tekan atau bagian atas
penampang umumnya tetap dipasang perkuatan tulangan, tetapi bertujuan
untuk membentuk kerangka kokoh yang stabil pada masing-masing sudut
komponen.
Tulangan pada balok selain dipengaruhi oleh beban-beban yang
diterimanya, juga dipengaruhi oleh ukuran dan syarat-syarat tumpuan.
Tumpuan dianggap kaku jika tidak terdapat deformasi. Tiga syarat-syarat
tumpuan yang dipertimbangkan:
- Tumpuan bebas, bila tumpuan mengalami perputaran sudut pada
-

perletakannya.
Tumpuan terjepit penuh, bila terdapat jepitan penuh sehingga perputaran

tidak mungkin terjadi.


Tumpuan terjepit sebagian, bila tumpuan pada keadaan yang

memungkinkan terjadi sedikit perputaran.


2. Kuat lentur
Kuat lentur Mn merupakan kekuatan lentur balok, yang besarnya
tergantung dari resultan gaya tekan dalam (ND) dan resultan gaya tarik
dalam (NT).
a
M n=N d
Kuat lentur pada gaya tekan beton:
2
D

Kuat lentur pada gaya tarik tulangan beton:


Dimana

( )

( a2 )

M n=N d
T

ND : resultan gaya tekan dalam


NT : resultan gaya tarik dalam
d : tinggi efektif balok
a : kedalaman blok tegangan
4

As f y
Nilai a dapat dihitung dengan rumus: a= 1 f c b
Dimana

As : luas tulangan tarik (mm2)


fy : tegangan leleh baja

: konstanta yang merupakan fungsi dari kelas kuat

beton
fc : kuat tekan beton
b : lebar balok (mm)

Sesuai ketentuan SNI 03-2847-2002, faktor

harus diambil sebesar

0,85 untuk beton dengan nilai kuat tekan f c lebih kecil daripada atau
sama dengan 30 MPa. Untuk beton dengan nilai kuat tekan di atas 30
MPa,

arus direduksi sebesar 0,05 untuk setiap kelebihan 7 MPa di

atas 30 MPa, tetapi

tidak boleh diambil kurang dari 0,65.

3. Pembatasan tulangan tarik


Pada struktur beton dengan penulangan tarik saja, SNI 03-28472002 menetapkan jumlah tulangan baja tarik tidak boleh melebihi 0,75
dari jumlah tulangan baja tarik yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan regangan.
A s 0,75 A

sb

Jika jumlah batas penulangan tersebut dapat dipenuhi akan


memberikan jaminan bahwa kehancuran daktail (ductile) dapat
berlangsung dengan diawali oleh meluluhnya tulangan baja tarik terlebih
dahulu. Dengan demikian tidak akan terjadi kehancuran getas yang lebih
bersifat mendadak.
Pembatasan penulangan ini juga berhubungan dengan rasio
penulangan (p) yaitu perbandingan antara jumlah luas penampang

tulangan tarik (As) terhadap luas efektif penampang (lebar b x tinggi


efektif d).
=
dengan

pembatasan

As
bd

penulangan

penulangan keadaan seimbang (

maksimum

0,75

kali

rasio

), maka:

maks=0,75 b
Sedangkan batas minimum rasio penulangan ditentukan:
min =

1,4
fy

Batas minimum penulangan diperlukan untuk menjamin tidak terjadinya


hancur struktur secara tiba-tiba seperti jika balok tanpa tulangan. Karena
bagaimanapun balok beton dengan tulangan tarik yang paling sedikitpun
harus mempunyai kuat momen yang lebih besar dari balok tanpa
tulangan. Pada plat tipis dengan ketebalan tetap maka penulangan
minimum

harus

memperhitungkan

kebutuhan

untuk

memenuhi

persyaratan tulangan susut dan suhu.


4. Analisis balok terlentur
Secara ringkas langkah-langkah analisis untuk balok terlentur
dengan penulangan tarik saja, dengan urutan sebagai berikut:
1) Buat daftar hal-hal yang diketahui sesuai kondisi atau
permasalahan yang ada.
2) Tentukan apa yang akan dicari pada pekerjaan analisis (Momen
tahanan dalam MR, Momen tahanan pada kuat lentur Mn).
3) Hitung rasio penulangan:
=

As
bd

4) Bandingkan hasilnya dengan 0,75


terhadap

inin

atau

maks

juga

untuk menentukan apakah penampang

memenuhi syarat.
5) Hitung kedalaman blok tegangan beton tekan:
As f
a=
1 f c b
y

6) Hitung panjang lengan kopel momen dalam: z = d a


7) Hitung momen tahanan (dalam) ideal Mn
Mn = NT z = As fy z, atau
Mn = ND z = 0,85 As fc abz
M = M
R

5. Perencanaan balok terlentur bertulangan tarik saja


Dalam proses perencanaan balok terlentur untuk fy dan fc
tertentu, maka harus ditetapkan lebih lanjut dimensi lebar balok, tinggi
balok dan luas penampang tulangan. Kombinasi tiga besaran
perencanaan ini memunculkan banyak sekali kemungkinan kebutuhan
kuat momen dari balok. Selanjutnya kombinasi ini menghasilkan nilai k
yang disebut sebagai koefisien tahan dalam satuan Mpa, seperti pada
tabel A-8 sampai A-37 dalam buku struktur beton bertulang
(Dipohusodo, 1994).
Dengan menggunakan nilai k ini, maka rumus umum MR menjadi:
Dengan rumusan ini maka pendekatan analisis menjadi lebih
singkat. perencanaan balok persegi terlentur bertulangan tarik saja secara
praktis dapat menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Dalam kegiatan perencanaan diperlukan juga tahapan untuk
memperkirakan dimensi penampang karena belum diketahui. Untuk
perkiraan kasar umumnya digunakan hubungan empiris rasio antara lebar
dan tinggi balok beton persegi yang dapat diterima dan cukup ekonomis
adalah:
d
1,0 3,0
b
berdasarkan rentang nilai tersebut, rasio d/b umumnya dapat memenuhi

syarat terletak pada nilai 1,5 2,2.


Perkiraan dimensi balok dapat juga dutentukan berdasarkan
menggunakan persyaratan tebal minimum balok dan plat satu arah
menurut SNI 03-2847-2002, seperti pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Tinggi balok minimum
Sumber: Sagel dkk, 1994

Catatan:
Panjang bentang dalam mm.
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur
dengan beton normal (wc = 2 400 kg/m3 ) dan tulangan BJTD 40. Untuk
kondisi lain, nilai di atas harus dimodifikasikan sebagai berikut:
(a) Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis di antara 1 500 kg/m3
sampai 2 000 kg/m3 , nilai tadi harus dikalikan dengan (1,65 - 0,000 3
wc) tetapi tidak kurang dari 1,09, dimana wc adalah berat jenis dalam
kg/m 3 .
(b) Untuk f y selain 400 MPa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 +
fy/700).
Jika penampang diketahui, dan akan menghitung As
1) Ubah beban atau momen yang bekerja menjadi beban atau momen
rencana (Wu dan Mu ), termasuk berat sendiri.
2) Berdasarkan h yang diketahui, perkirakan d dengan menggunakan
hubungan d = h 80 mm, kemudian hitung k yang diperlukan dengan
rumus:
k=

Mu
bd 2

3) Cari rasio penulangan (tabel A-8 sampai A-37 dalam Dipohusodo,


1994).
4) Hitung As yang diperlukan, dimana As perlu =
5) Tentukan

batang

tulangan

yang

bd.

akan

dipasang,

dengan

memperhitungkan apakah tulangan dapat dipasang satu lapis pada


balok. Periksa ulang tinggi efektif aktual balok dan bandingkan dengan
tinggi efektif hasil perhitungan: jika lebih tinggi berarti hasil rancangan
dalam keadaan aman, dan sebaliknya jika kurang dari tinggi berarti
tidak aman dan harus dilakukan revisi perhitungan.
6) Buat sketsa rancangan.
Merencana dimensi penampang dan As
1) Ubah beban dan momen menjadi beban dan momen rencana (Wu dan
Mu), termasuk memperkirakan berat sendiri balok. Tinggi dan lebar
balok harus memenuhi syarat dan berupa bilangan bulat. Jangan lupa
menggunakan faktor beban dalam memperhitungkan beban mati
tambahan.
2) Pilih rasio penulangan (tabel A-4 dalam Dipohusodo, 1994).
3) Cari nilai k (tabel A-8 sampai A-37 dalam Dipohusodo, 1994).
4) Perkirakan b dan hitung d yang diperlukan.
d perlu =

Mu
bk
jika d/b memenuhi syarat (1,5 2,2), dimensi dapat dipakai.
5) Perhitungkan h, kemudian hitung ulang berat balok dan bandingkan
berat balok tersebut dengan berat balok yang sudah dimasukan dalam
perhitungan.
6) Lakukan revisi hitungan dengan momen rencana Mu, dengan
menggunakan hasil hitungan berat sendiri balok yang terakhir.
7) Dengan nilai b, k, dan yang baru, hitung dperlu
8) Hitung As yang diperlukan, dimana As perlu = bd
9) Pilih batang tulangan.
10) Tentukan h, bila perlu dengan pembulatan ke atas (dalam cm). Cek
tinggi efektif aktual dibanding dengan rencana, jika lebih besar maka
balok dalam keadaan aman.

11) Buat sketsa rancangan.


6. Perencanaan balok T
Balok-T seperti pada gambar 7.21, merupakan elemen struktur beton
dimana plat dan balok secara integral bekerja secara komposit menerima
distribusi gaya-gaya yang terjadi. Desain balok-T berbeda dengan balok
persegi empat hanya pada bagian momen positifnya, dimana bagian gaya
tekan internal juga terjadi pada bagian plat (sayap).

Gambar 7.21. Profil balok T


Sumber: Sagel dkk, 1994
Prosedur desain dan rumusan-rumusan balok-T sama dengan balok segi
empat, kecuali pada nilai b (lebar balok) yang digantikan dengan nilai b
efektif pada bagian momen positifnya. Nilai b efektif dipertimbangkan
dengan adanya peran plat untuk menahan tekan.
Berdasarkan SNI 03-2847-2002, ketentuan lebar efektif tidak boleh
melebihi bentang balok, dan lebar sayap pada setiap sisi balok sebesar 8
kali tebal plat atau diperhitungkan sebesar setengah jarak bersih dari badan
balok yang bersebelahan, seperti pada gambar 7.22.

10

Gambar 7.22. Lebar efektif balok T


Sumber: Sagel dkk, 1994
-

Konstruksi balok-T
Pada konstruksi balok-T, bagian sayap dan badan balok harus dibuat
menyatu (monolit) atau harus dilekatkan secara efektif sehingga menjadi

satu kesatuan.
Lebar plat efektif sebagai bagian dari sayap balok-T tidak boleh melebihi
seperempat bentang balok, dan lebar efektif sayap dari masing-masing
sisi badan balok tidak boleh melebihi:
o delapan kali tebal plat, dan
o setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan.

Untuk balok yang mempunyai plat hanya pada satu sisi, lebar efektif
sayap dari sisi badan tidak boleh lebih dari:
o seperduabelas dari bentang balok,
o enam kali tebal plat, dan
o setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan.

Balok-T tunggal, dimana bentuk T-nya diperlukan untuk menambah


luas daerah tekan, harus mempunyai ketebalan sayap tidak kurang dari
setengah lebar badan balok, dan lebar efektif sayap tidak lebih dari empat
kali lebar badan balok.

Bila tulangan lentur utama plat, yang merupakan bagian dari sayap
balok-T (terkecuali untuk konstruksi plat rusuk), dipasang sejajar dengan
balok, maka harus disediakan penulangan di sisi atas plat yang dipasang
tegak lurus terhadap balok berdasarkan ketentuan berikut:
o Tulangan transversal tersebut harus direncanakan untuk beban terfaktor
selebar efektif plat yang dianggap berperilaku sebagai kantilever.
Untuk balok-T tunggal,seluruh lebar dari sayap yang membentang

11

harus diperhitungkan. Untuk balok-T lainnya, hanya bagian plat


selebar efektifnya saja yang perlu diperhitungkan.
o Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi lima
kali tebal plat dan juga tidak melebihi 500 mm.
Analisis penampang balok-T
Analisis penampang balok-T secara ringkas dapat menggunakan langkahlangkah:
1) Tentukan lebar sayap efektif sesuai ketentuan SNI 03-2847-2002, pasal
10.10 seperti uraian di atas
2) Gunakan anggapan bahwa tulangan tarik telah meluluh, kemudian
hitung gaya tarik total: NT = As fy
3) Hitung gaya tekan yang tersedia apabila hanya daerah sayap saja
yang menyediakan daerah tekan, NT= 0,85 fc bh
4) Bila NT ND balok berperilaku sebagai balok-T murni dan selisih gaya
tekan akan ditampung di sebagian daerah badan balok di bawah sayap.
Sedangkan bila NT ND, berperilaku sebagai balok persegi dengan lebar
b, atau disebut balok T persegi.
Jika dihitung sebagai balok-T murni, maka selanjutnya:
1) Tentukan letak batas tepi bawah blok tegangan tekan di daerah
badan balok di bawah sayap
a=

N T N D

( 0,85 f c ) bw
2) Periksa
min =

aktual

inin
1,4
fy

dan

aktual =

harus lebih besar dari

As
bw d

inin

3) Tentukan letak titik pusat daerah tekan total dengan persamaan

12

y=

( Ay )
A

kemudian, z = d y

4) Hitung momen tahanan, MR = ND(z) atau

NT(z)

5) Pemeriksaan persyaratan daktilitas dengan melihat As (maks)


harus lebih besar dari As aktual. As (maks) dapat dilihat pada tabel.
Jika dihitung sebagai balok-T persegi, maka selanjutnya:
6) Periksa
min =

aktual

inin
1,4
fy

aktual =

dan

harus lebih besar dari

As
bw d
min

7) Hitung rasio penulangan untuk kemudian menentukan nilai k


A
= s
bw d
8) Cari nilai k berdasar nilai yang didapat dari langkah 6 (tabel A-8 sampai
A-37 dalam Dipohusodo, 1994),
9) Hitung momen tahanan,
10) Pemeriksaan persyaratan daktilitas dengan melihat As (maks) harus lebih
besar dari As aktual. As (maks) dapat dilihat pada tabel000.
V. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan
: Pembelajaran saintifik
2. Model Pembelajaran : Model pembelajaran langsung
3. Metode
:Penugasan, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi

VI. LangkahKegiatan Pembelajaran :


A. Pendahuluan (10 menit)
Penilaian oleh
Kegiatan

Pengamat
1
2
3
4

13

1.

Memberi
salam dan mengawali pembelajaran dengan berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Esa untuk menggunakan segala sesuatu
ciptaan tuhan yang sudah tersedia sesuai dengan kebutuhan
yang berkaitan dengan materi konstruksi beton sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan praktik dan diskusi.
Guru mengacu pada LP KI 1 : format pengamatan sikap
spiritual. (Fase 1)

2.

Memberi
presensi kepada siswa. (Fase 1)

3.

Memotivasi
siswa dengan menampilkan media pembelajaran interaktif
struktur balok beton bertulang dengan menggunakan media
macromedia director. (Fase 1)

4.

Menyampaika
n inti tujuan pembelajaran yang meliputi garis besar indikator
KI 1 sikap religius, KI 2 sikap sosial, KI 3 pengetahuan dan KI
4 keterampilan yang akan dipelajari. (Fase 1)

B. Kegiatan Inti (150 menit)


Penilaian oleh
Kegiatan
5.

Pengamat
1
2
3
4

Guru menjelaskan prinsip statika dan ketentuan teknis pada


gambar

konstruksi

balok

dengan

menggunakan

media

pembelajaran interaktif macromedia director. (Fase 2 +


Mengamati)
6.

Guru menjelaskan gambar konstruksi kolom dengan


menggunakan media pembelajaran interaktif macromedia
director. (Fase 2 + Mengamati)

7.

Siswa mengamati materi ajar yang terdapat dalam media


pembelajaran interaktif menggunakan macromedia director
tentang prinsip statika dan ketentuan teknis pada gambar
konstruksi balok dari literatur atau lapangan. (Fase 2 +
14

Mengamati)
8.

Guru memberi kesempatan bertanya pada siswa dan


ditekankan perlunya untuk aktif menyumbang ide atau
pendapat dalam proses pembelajaran. (Fase 2 + Menanya +
diskusi kecil)

9.

Guru memberikan penjelasan tentang gambar konstruksi


balok beton bertulang, guru meminta siswa untuk mengambar
konstruksi balok beton bertulang tersebut sesuai dengan LP KI
4. (Fase 3 + Mengumpulkan data)

10.

Guru membimbing siswa untuk menggambar konstruksi


balok beton bertulang. (Fase 3 + Mengumpulkan data)

11.

Guru meminta salah satu siswa untuk maju kedepan dan


memperlihatkan

hasil

gambar

konstruksi

balok

beton

bertulang. Siswa menghargai pekerjaan temannya sebagai


wujud implementasi melaksanakan praktik dan melaporkan
hasil praktik pada bidang penyediaan kebutuhan akan gambar
bangunan sebagai cerminan kehidupan dan pergaulan, guru
mengacu pada LP KI 2 : Pengamatan sikap. (Fase 4 +
mengkomunikasikan)
12.

Guru segera memberikan umpan balik, apabila pekerjaan


siswa masih kurang benar, dengan memberikan penjelasan
kembali tentang gambar konstruksi balok beton bertulang yang
benar, sehingga siswa dapat mengetahui kesalahannya dan
memperbaikinya, serta memberikan penguatan positif apabila
hasil

pekerjaan

siswa

sudah

benar.

(Fase

mengkomunikasikan)

C.

Penutup (20 menit)


Kegiatan

Penilaian oleh
Pengamat

15

1
13.

Guru menanyakan kepada siswa, pemahaman apa saja yang


diperoleh pada pembelajaran di atas? Kemudian siswa
bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil belajar
pertemuan kali ini. (Fase 5 + mengasoisasi)

14.

Memberikan evaluasi lanjutan dengan meminta siswa untuk


memperbaiki hasil pekerjaannya yang masih kurang benar
sebagai tugas di rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya. (Fase 5 + mengasoisasi)

VII. Penilaian Hasil Belajar


1. LP KI 2
: Penilaian Sikap
2. LP KI 3
: Pengetahuan
3. Kunci LP KI 3
: Pengetahuan
4. LP KI 4
: Keterampilan
5. Kunci LP KI 4
: Keterampilan
VIII. Media dan Sumber Pembelajaran
a)

Sumber Pembelajaran
Soetjipto & Prawiroharjo, I. 1978. Konstruksi Beton. Jakarta Depdikbud.
Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan. Jilid 1-3. BSE PSMK
Depdikbud.

b)

Media Pembelajaran
1. Komputer
2. LCD Proyektor
3. Alat Tulis
4. White Board

Daftar Pustaka
Soetjipto & Prawiroharjo, I. 1978. Konstruksi Beton. Jakarta Depdikbud.
Dian Ariestadi. 2008. Teknik Struktur Bangunan. Jilid 1-3. BSE PSMK
Depdikbud.

16

TABEL SPESIFIKASI PENILAIAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI BETON

Indikator
2.1.1. Dapat menunjukkan sikap
bertanggung jawab dalam

LP dan Butir Soal

Kunci Lembar

LP KI 2 Pengamatan

Penilaian
Berdasarkan hasil

sikap

pengamatan LP KI 2

LP KI 3 Pengetahuan.

Kunci LP KI 3

Soal No. 1-20

Kunci No. 1-20

LP KI 4 Keterampilan.

Kunci LP 2 KI 4

Soal No. 1

Kunci soal No. 1

menggambar.
2.1.2. Dapat menyumbang ide atau
pendapat.
2.1.3. Dapat menjadi pendengar yang
baik.
2.2.1. Peduli terhadap lingkungan
dan dapat menghargai orang
lain.
2.2.2. Dapat bekerja sama dan
berdiskusi dalam
menyelesaikan masalah
bilamana diperlukan

3.5.3

Dapat mengaitkan prinsip


statika dan ketentuan teknis
pada gambar konstruksi balok
beton bertulang

4.5.3 Dapat mengenali berbagai


peralatan yang akan digunakan
dalam menggambar balok segi
empat

Hasil pengamatan
Tugas No. 1

tugas No. 1

Tugas No. 2 poin (1)

Kunci No. 2 poin (1)

4.5.3 Dapat menyiapkan berbagai


peralatan yang akan digunakan
dalam menggambar balok segi

17

empat.

Tugas No 2 poin (2&3)

4.5.3 Dapat membuat gambar

Kunci No. 2 poin


(2&3)

tampak muka balok segi


empat.

LP KI 2 : Lembar Penilaian Sikap

18

Tanggung jawab

kepedulian

Menempati janji

Kejujuran

Hormat pada orang tua

Ramah dengan teman

Kerjasama

Kedisplinan

Tenggang rasa

Siswa

Kerajinan

Nama

Ketekunan belajar

No

Keterbukaan

Sikap

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Dst.

Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.

Kisi-kisi LP KI 3: Pengetahuan
NAMA SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR

: SMK NEGERI 5 SURABAYA


: KOMPETENSI KEJURUAN
: X/2
: MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN
: MENGGAMBAR KONSTRUKSI BETON
19

Jenjang dan tingkat kesulitan


No

Indikato
r

Ju
mla
h
C1
Mu Se

1.5
.1

Menjelas

S
u

Mu

C2
Se

Su

C3
Mu Se

Su

C4
Mu
S
e

Su

kan
pengertia
n beton.

1.5 Menjelas
.2 kan

bahanbahan
konstruk
si beton.
Menjelas

1.5
.3 kan

macammacam
pekerjaa
n

beton

dan
beton
bertulang
..

LP KI 3 : Pengetahuan
Nama Siswa :..
Tanggal :.

Kelas :.

20

Petunjuk
Berilah tanda silang ( x ) pada salah satu huruf a, b, c atau d sebagai jawaban yang
paling benar pada soal di bawah ini !
1. Selimut beton disebut juga dengan....
a. Kolom
b. Balok

c. Kolom praktis
d. Beton deking

2. Fungsi utama dari struktur balok adalah


a. Sebagai penyalur beban vertikal
b. Sebagai tiang bangunan
c. Sebagai pembentuk dari model bangunan
d. Sebagai penyalur beban horisontal
3. Maksud dari beton mutu K250 yaitu:
a. Beton yang memiliki mutu kekuatan 250 kg/m2
b. Beton yang memiliki mutu kekuatan 250 kg/cm2
c. Beton yang mampu menahan beban sebesar 250 kg
d. Beton yang mampu menahan beban lebih dari 250 kg
4. Kolom beton yang ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang
pada jarak spasi tertentu diikat dengan pengikat sengkang arah lateral adalah
pengertian dari kolom....
a. Pengikat spiral
b. Pengikat sengkang lateral
c. Komposit
d. Baja
5. Komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang dengan gelagar
baja profil atau pipa adalah kolom....
a. Pengikat spiral
b. Pengikat sengkang lateral
c. Komposit
d. Baja
6. Diameter tulangan pokok minimal adalah....
a. 15 mm
c. 15 cm
b.
12 mm
d. 12 cm
7. Yang dimaksud dengan elemen vertikal adalah....
a. Balok
c. Pondasi
b.
Kolom
d. Atap
8. Di bawah ini yang bukan termasuk macam-macam kolom adalah....
a. Kolom praktis
21

b. Kolom pengikat sengkang lateral


c. Kolom pengikat spiral
d. Kolom komposit
9. Gelagar acuan (scaft folding) dan tiang acuan (shoring) adalah....

a.

Konstruksi yang mendukung beton

b.

Konstruksi sementara yang di dalamnya/di atasnya dapat disetel baja


tulangan

c.

Sebagai wadah dari adonan beton yang di corkan

d.

Konstruksi sementara untuk mendukung cetakan beton

10. Apakah maksud dari notasi sengkang P10-100?


a.

Besi polos diameter 10 cm jarak antar sengkang 100 cm

b.

Besi polos ulir dengan jumlah 10 dan jarak 100 cm

c.

Besi polos diameter 10 mm jarak antar sengkang 100 mm

d.

Besi polos polos dengan jumlah 10 dan jarak 100 mm

11. Tulangan transversal kolom yang dapat berbentuk empat persegi atau sepiral
adalah....
a.

Tulangan utama

c. Tulangan sengkang

b.

Tulangan bagi

d. Tulangan susut

12. Beban yang harus dipikul oleh kolom adalah....


a.

Beban tarik

c. Beban aksial

b.

Beban momen

d. Beban puntir

13. Reduksi kekuatan untuk kolom dengan penulangan sengkang menurut SNI 032847-2002 adalah sebesar......
a.

10 %

b. 15 %

c. 20 %

d. 25 %

14. Faktor reduksi untuk penulangan sepiral adalah....


a.

0,60

b. 0,70

c. 0,80

d. 0,90

22

15. Tebal minimum penutup beton tidak boleh kurang dari....


a.

30 cm

c. 40 cm

b.

35 cm

d. 45 cm

16. Sesuai SNI 03-2847-2002 untuk penulangan pokok pada kolom dengan
pengikat sepiral minimal....
a.

5 batang

c. 7 batang

b.

6 batang

d. 8 batang

17. Jarak spasi tulangan sengkang tidak lebih dari....


a.

16 x tulangan pokok

b.

17 x tulangan pokok

c.

18 x tulangan pokok

d.

19 x tulangan pokok

18. Penulisan notasi tulangan utama yang sesuai dengan gambar adalah....

a.

8 D 12 mm

c. 16 D 12 mm

b.

12 D 12 mm

d. 20 D 12 mm

19. Tulangan sengkang pada gambar dibawah ini sesuai notasi adalah....

10 150 mm

23

a.

Jumlah tulangan 10 buah, jarak 150 mm

b.

Tulangan polos 10 mm, jarak 150 mm

c.

Tulangan ulir 10 mm, jarak 150 mm

d.

Tulangan polos 15 mm, jarak 10 cm

20. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:


1) menentukan beban rencana terfaktor
2) menghitung beban yang didukung oleh beton
3) Menentukan kekuatan bahan yang dipakai
4) Merancang tulangan pokok dan sengkang
Urutan pernyataan dalam analisis perencanaan kolom yang benar adalah......
a. (1), (2), (4) dan (3)
b. (1), (2), (3) dan (4)
c. (2), (3), (1) dan (4)
d. (3), (1), (2) dan (4)

................................Selamat Mengerjakan.........................
Kunci LP KI 3 : Pengetahuan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20

Kunci
Jawaban
D
A
B
B
D
B
B
D
A
C
C
C
C
B
C
B
A
B
B
D
Jumlah

Nilai

5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100

24

LP KI 4 : Keterampilan
Petunjuk:

Berdoalah sebelum mengerjakan soal

Gambarlah pada kertas A3


Selesaikan seluruh gambar seperti yang diminta pada soal secara individu.
Soal:
1

Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk menggambar secara

individu.
Tunjukkan alat dan bahan yang sudah kamu persiapkan untuk menggambar
kolom segi empat!

Tugas:
1.

Gambarkan sebuah balok segi empat, dengan lebar (b)= 300cm,


tinggi (t)= 450 cm, panjang (p)= 5 m, dan selimut beton 40 mm, dengan

25

tulangan utama atas 5 D 16, tulangan utama bawah 3 D 16 tulangan sengkang


10-90 mm.
yang meliputi:
1) Detail penulangan balok memanjang, skala 1:25
2) Potongan penulangan balok memanjang skala 1:25

Self Asessment
(Lembar Penilaian Siswa Sendiri)
Nama

Kelas

No absen

Tanggal

Petunjuk:
1. Berilah penilaian pada aspek yang teramati dengan memberikan tanda cek ()
pada kolom yang telah tersedia.

No
1

Aspek yang dinilai


Menggambar

Keterangan

Siswa
0
1

Bobo
t

a. Menggambar

penulangan

detail

balok

penulangan
26

Skor

memanjang

balok
memanjang
skala 1:25
1). Skala gambar

a). Menggambar

20

dengan skala
yang tepat.
b). Menggambar

15

dengan skala
yang tepat,
tetapi ada satu
gambar arah
pandangan
yang tidak
sesuai dengan
skala.
c). Menentukan

10

skala, tetapi
tidak sesuai
dengan
gambar.
d). Tidak dapat

menentukan
skala gambar,
sehingga
ukuran gambar
2). Tebal tipis
gambar

tidak jelas.
a). Menggambar

20

dengan tebal
tipis garis yang
jelas antara
garis gambar
dengan garis
bantu.
b). menggambar

15

27

garis dengan
benar, tetapi
perbedaan
tebal tipis garis
antara garis
gambar dengan
garis bantu
kurang jelas.
c). Menggambar

10

dengan
ketebalan garis
yang sama
antara garis
gambar dengan
garis bantu
d). Tidak dapat

menggambar
garis dengan
3). Ketepatan

jelas.
a). Menggambar

notasi dan

dengan ukuran

ukuran

dan notasi

20

yang tepat
selurh gambar.
b). Menggambar

15

dengan ukuran
yang tepat,
tetapi
notasinya
salah.
c). Menggambar

10

dengan notasi
yang tepat,
tetapi ukuranya
28

salah.
d). Notasi dan

ukuran gambar
4). Ketepatan
gambar

salah.
a). Menggambar

20

dengan tepat
seluruh
gambar.
b). Ada satu

15

gambar yang
masih salah.
c). Ada dua

10

gambar yang

5). Kebersihan
dan kerapian
gambar.

masih salah.
d). Semua gambar

salah.
a). Menggambar

20

dengan bersih
dan rapi.
b). Gambar rapi,

15

tetapi kurang
bersih/ kotor.
c). Gambar kurang

10

rapid an
kurang bersih.
d). Gambar tidak

jelas, tidak rapi


dan kotor.
b. Menggambar
Potongan
penulangan
balok
memanjang
skala 1:25
1). Skala gambar

a). Menggambar

20

dengan skala
29

yang tepat.
b). Menggambar

15

dengan skala
yang tepat,
tetapi ada satu
gambar arah
pandangan
yang tidak
sesuai dengan
skala.
c). Menentukan

10

skala, tetapi
tidak sesuai
dengan
gambar.
d). Tidak dapat

menentukan
skala gambar,
sehingga
ukuran gambar
2). Tebal tipis
gambar

tidak jelas.
a). Menggambar

20

dengan tebal
tipis garis yang
jelas antara
garis gambar
dengan garis
bantu.
b). menggambar

15

garis dengan
benar, tetapi
perbedaan
tebal tipis garis
antara garis
30

gambar dengan
garis bantu
kurang jelas.
c). Menggambar

10

dengan
ketebalan garis
yang sama
antara garis
gambar dengan
garis bantu
d). Tidak dapat

menggambar
garis dengan
3). Ketepatan

jelas.
a). Menggambar

notasi dan

dengan ukuran

ukuran

dan notasi

20

yang tepat
selurh gambar.
b). Menggambar

15

dengan ukuran
yang tepat,
tetapi
notasinya
salah.
c). Menggambar

10

dengan notasi
yang tepat,
tetapi ukuranya
4). Ketepatan
gambar.

salah.
d). Notasi dan

ukuran gambar
salah.
a). Menggambar

20

31

dengan tepat
seluruh
gambar.
b). Ada satu

15

gambar yang
masih salah.
c). Ada dua

10

gambar yang

5). Kebersihan
dan kerapian
gambar.

masih salah.
d). Semua gambar

salah.
a). Menggambar

20

dengan bersih
dan rapi.
b). Gambar rapi,

15

tetapi kurang
bersih/ kotor.
c). Gambar kurang

10

rapid an
kurang bersih.
d). Gambar tidak

jelas, tidak rapi


dan kotor.
Jumlah

Kunci LP KI 4 : Keterampilan

32

Semua alat dan bahan yang diperlukan dalam menggambar dipersiapkan secara
lengkap meliputi:Kertas gambar A3, Pensil HB 0.5, Drawing pen 0.1, 0.3 & 0.5,
Sablon huruf 3 mm, 5 mm & 10 mm, Jangka, Silet, Karet penghapus, Isolasi
kertas.
2.

Kriteria Penilaian Gambar LP KI 4

33

No

Kegiatan

Aspek yang dinilai

Nilai

Total Nilai

Dapat menyebut seluruh alat dan


1.

bahan yang diperlukan untuk

Pekerjaan

menggambar.
Kelengkapan alat

persiapan

100
dan

bahan

menggambar.
Skala gambar
Tebal tipis garis.
Menggambar Ketepatan notasi dan ukuran
Ketepatan gambar
Kebersihan/kerapian gambar

Kriteria

20
80
20
20
20
20
20

100

A = 85 100 (Sangat baik)


B = 75 84

(Baik)

C = 60 74

(Cukup)

D = < 60

(Kurang)

Nilai Akhir

Total Skor 1 + Total Skor 2


2

Pedoman penilaian LP 1 KI 4
No
1

Aspek yang dinilai


Kemampuan
menyebut

seluruh

Skor
20

Keterangan
Dapat menyebut seluruh alat dan bahan yang
diperlukan minimal seperti pada kunci LP 4.

34

alat
yang

dan

bahan

15

diperlukan

dalam

Hanya dapat menyebut 10-11 alat/bahan dari


12 poin.

10

menggambar.

Hanya dapat menyebut 7-9 alat/bahan dari 12


poin.

5
80

Hanya dapat menyebut kurang dari 7


Semua perlengkapan menggambar

telah

dipersiapkan dengan lengkap minimal seperti


70

pada kunci LP 4

60

Ada 1 buah alat/bahan yang tidak dipersiapkan.

Kelengkapan

50

Ada 2 buah alat/bahan yang tidak dipersiapkan.

peralatan/bahan

40

Ada 3 buah alat/bahan yang tidak dipersiapkan

30

Ada 4 buah alat/bahan yang tidak dipersiapkan.

20

Ada 5 buah alat/bahan yang tidak dipersiapkan.


Ada lebih dari 5 alat/bahan yang tidak
dipersiapkan.

No
2

Aspek yang di nilai

Skor
20

Keterangan
Siswa dapat menggambar dengan skala yang
tepat.

15

Siswa dapat menggambar dengan skala yang


tepat, tetapi ada satu gambar arah pandangan

Skala gambar

yang tidak sesuai dengan skala.


10

Siswa dapat menentukan skala, tetapi tidak


sesuai dengan gambar.

Tebal tipis garis

Siswa tidak dapat menentukan skala gambar,

20

sehingga ukuran gambar tidak jelas.


Siswa dapat menggambar dengan tebal tipis garis
yang jelas antara garis gambar dengan garis
bantu.

15

Siswa dapat menggambar garis dengan benar,


tetapi perbedaan tebal tipis garis antara garis
gambar dengan garis bantu kurang jelas.

10

Siswa menggambar dengan ketebalan garis yang

35

sama antara garis gambar dengan garis bantu.


5

Siswa tidak dapat menggambar garis dengan

20

jelas.
Siswa dapat menggambar dengan ukuran dan
notasi yang tepat.

Ketepatan notasi
dan ukuran

15

Siswa dapat menggambar dengan ukuran yang


tepat, tetapi notasinya salah.

10

Siswa dapat menggambar denga notasi yang


tepat, tetapi ukurannya salah.

10
20

Notasi dan ukuran gambar salah.


Siswa dapat menggambar dengan tepat seluruh
gambar.

Ketepatan gambar

15

Ada satu gambar yang masih salah.

10

Ada dua gambar yang masih salah.

5
20

Semua gambar salah.


Siswa dapat menggambar dengan bersih dan rapi.

Kebersihan/

15

Gambar rapi, tetapi kurang bersih/ kotor.

kerapian gambar

10

Gambar kurang rapi dan kurang bersih.


Gambar tidak jelas, tidak rapi dan kotor.

Total skor

5
100

36

Anda mungkin juga menyukai