Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pencegahan Penularan Penyakit TBC Dalam Satu Rumah


di Dusun Bantarjo 1, Banguncipto

Oleh:
dr. Fuad Cipto Utomo
Periode Internship 01 februari 2015 -31 mei 2015

Nama Peserta
Nama Pendamping
Nama Wahana
TemaPenyuluhan

Tandatangan
dr. Fuad Cipto Utomo.
Tandatangan
dr. SandrawatiM.Kes
Puskesmas Sentolo I
Pencegahan Penyakit dan Pengobatan TBC Dalam Satu Rumah
Agar masyarakat memahami dan mengerti serta dapat menjalankan pola hidup

Tujuan Penyuluhan

besih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk pencegahan dalam

Hari/ Tanggal
Waktu
Jumlah Peserta
Tempat

penularan serta pengobatan penyakit TBC dalam suatu anggota keluarga


2 Mei 2015
10.00 - selesai
18 orang
Posyandu Melati 1, Bantarjo 1, Banguncipto

F5| Pencengahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular

Pencegahan penyakit TBC dalam satu


rumah
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN
TB atau Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium
Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai bagian tubuh lainnya yang
dikenal dengan TB extra paru, seperti TB otak, TB tulang, TB kelenjar, dan lain-lain.

Penyakit TB ini susah diberantas di masyarakat karena sebagian besar masyarakat malu disebut menderita
sakit TB karena seakan-akan penyakit ini adalah penyakit orang miskin. Saking malunya dengan penyakit TB
sampai timbul istilah sakit flek dimasyarakat. Istilah TB diperhalus menjadi flek yang kadang-kadang
menimbulkan pengertian yang rancu, menganggap sepele penyakitnya sehingga tidak serius berobat
mengakibatkan penyakit susah disembuhkan.
B. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan :
1. Penegakan diagnosis melalui gambaran klinis.
2. Mengetahui sumber dan cara penularan baik sumber penularan manusia.
3. Mengobati penyakit TBC secara medis.

4. Memberi edukasi pengobatan dan pencegahan penyakit TBC dilakukan secara serentak dan menyeluruh
pada semua orang satu keluarga.
C. BENTUK KEGIATAN
1) Sasaran
Pasien dan keluarga pasien
2) Jenis Pelaksanaan
a. Menyapa dan salam
b. Menganamnesis keluhan-keluhan pasien
3) Deteksi Dini Risiko Penularan Manusia-Manusia
Pendekatan yang diterapkan adalah sebagai berikut :
a. Menemukan awal penularan dari siapa
b. Menemukan awal penularan dari mana
4) Pengobatan secara tuntas secara medis semua orang dalam satu keluarga
a. Mengobati penyebabnya
b. Mengobati keluhannya
5) Memberi edukasi pencegahan penyakit TBC dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua
orang satu keluarga
Penjelasan secara rinci dalam pencegahan dan mematikan penyebab penyakit TBC

D. HASIL KEGIATAN
Tuberculosis atau sering disebut dengan Penyakit TBC merupakan salah satu jenis penyakit infeksi yang
sifatnya menular dan biasanya dapat menyerang sistem saluran pernafasan atau paru-paru. Penyebabnya yaitu
adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis yang masuk kedalam tubuh kita. Salah satu gelaja Tuberkulosis yang
paling utama yaitu adanya batuk secara terus-menerus dan juga batuk berdahak selama 3 minggu. Terkadang
batuk berdahak tersebut dapat keluar disertai dengan adanya darah. Kemudian gejala lainnya yaitu sesak nafas

dan rasa nyeri/sakit dibagian dada, rasa kurang enak badan, badan sering lemah, dan terkadang meriang bisa
sampai 1 bulan lamanya. Ini dikarenakan adanya kuman Mukobakterium tuberkulosa yang sudah lama bersarang
didalam tubuh kita.
Penularan
Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah, mereka
sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius dengan diameter 0.5 hingga 5 m. Bersin dapat melepaskan
partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius
penyakit ini sangat rendah. (Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri saja bisa langsung terinfeksi)
Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan
dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka infeksi sekitar 22%. Seseorang
dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang lain
setiap tahun. Biasanya, hanya mereka yang menderita TB aktif yang dapat menularkan penyakit ini. Orangorang dengan infeksi laten diyakini tidak menularkan penyakitnya. Kemungkinan penyakit ini menular dari satu
orang ke orang lain tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius yang
disemprotkan oleh pembawa, efektifitas ventilasi lingkungan tempat tinggal, jangka waktu paparan, tingkat
virulensistrain M. tuberculosis, dan tingkat kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi. Untuk mencegah
penyebaran berlapis dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang-orang dengan TB aktif ("nyata") dan
masukkan mereka dalam rejimen obat anti-TB. Setelah kira-kira dua minggu perawatan efektif, orang-orang
dengan infeksi aktif yang non-resisten biasanya sudah tidak menularkan penyakitnya ke orang lain. Bila ternyata
kemudian ada yang terinfeksi, biasanya perlu waktu tiga sampai empat minggu hingga orang yang baru terinfeksi
itu menjadi cukup infeksius untuk menularkan penyakit tersebut ke orang lain

Pengobatan
Cara pengobatannya Pengobatan TB menggunakan antibiotik untuk membunuh bakterinya. Pengobatan
TB yang efektif ternyata sulit karena struktur dan komposisi kimia dinding sel mikobakteri yang tidak biasa.
Dinding sel menahan obat masuk sehingga menyebabkan antibiotik tidak efektif. Dua jenis antibiotik yang
umum digunakan adalah isoniazid danrifampicin, dan pengbatan dapat berlangsung berbulan-bulan. Pengobatan
TB laten biasanya menggunakan antibiotik tunggal. Penyakit TB aktif sebaiknya diobati dengan kombinasi

beberapa antibiotik untuk menurunkan resiko berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Pasien
dengan infeksi laten juga diobati untuk mencegah munculnya TB aktif di kehidupan selanjutnya. WHO
merekomendasikan directly observed therapy atau terapi pengawasan langsung, dimana seorang pengawas
kesehatan mengawasi penderita meminum obatnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah penderita yang
tidak meminum obat antibiotiknya dengan benar. Bukti yang mendukung terapi pengawasan langsung secara
independen kurang baik. Namun, metode dengan cara mengingatkan penderita bahwa pengobatan itu penting
ternyata efektif
Pencegahan
Usaha untuk mencegah dan mengontrol tuberkulosis bergantung pada vaksinasi bayi dan deteksi serta
perawatan untuk kasus aktif. The World Health Organization (WHO) telah berhasil mencapai sejumlah
keberhasilan dengan regimen pengobatan yang dimprovisasi, dan sudah terdapat penurunan kecil dalam jumlah
kasus. Karena kuman TB ada di mana-mana termasuk di Mal, Kantor dan tentunya juga di Rumah Sakit, maka
pencegahan yang paling efektif adalah Gaya Hidup untuk menunjang Ketahanan Tubuh kita:

Cukup gizi, jangan telat makan

Cukup istirahat, jika capai istirahat dulu

Jangan Stres Fisik, capai berlebihan

Jangan Stres Mental, berusahalah berpikir positip dan legowo (bisa menerima)

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan tentang cara pencegahan dan penularan penyakit TBC di desa
kaliagung pada tanggal 15 april 2015. Penyuluhan dilakukan disaat pertemuan rutin warga di desa tersebut.

F. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan ini adalah beberapa anggota puskesmas sentolo 1 kulonprogo DIY yaitu Bu Rudal, Bu
Bu Heni, Bu Rudal, Bu Tilah, Bu wulan, Pak Budi, Pak Prawoto, dan dokter internsip.

G. EVALUASI
1. Setiap gejala dan tanda pasien yang mengarah ke TBC langsung diperiksa dan diobservasi secara cermat,
sehingga dihasilkan pengobatan yang tepat sesuai penegakan diagnosis
2. Dengan penegakan diagnosis TBC, maka dilakukan edukasi ke semua anggota keluarga termasuk penderita
dalam pengobatan dan pencegahan menularnya TBC.

Anda mungkin juga menyukai