Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat
telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, puskesmas
dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan
sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,
mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena
setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi
hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi
Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan

pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/kota


dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.

b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab
dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out
come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang
berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan
sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah
ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan
dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui

pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan


strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Sehat 2010.

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
A. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah
sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010,
sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2009 ( Januari s.d Desember 2009 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2009.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (SV )
kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = SV
n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik)

: Tingkat pencapaian hasil 91 %

2. Kelompok II (kinerja cukup)

: Tingkat pencapaian hasil 81 90 %

3. Kelompok III (kinerja kurang) :Tingkat pencapaian hasil 80 %


b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas
kelompok :

dikelompokkan menjadi empat

1. Manajemen Operasional Puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala


nilai sebagai berikut :

Skala 1 nilai 4

Skala 2 nilai 7

Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik
Cukup
Kurang

: Nilai rata rata > 8,5


: Nilai 5,5 8,4
: Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan


Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik
: Nilai rata rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 8,4
* Kurang : Nilai < 5

BAB III
HASIL KINERJA UPT PUSKESMAS SEGERI
TAHUN 2010
Hasil Kinerja Puskesmas Segeri Tahun 2010 berdasarkan data tahun 2009 dapat kami sajikan
sebagaimana berikut ini:

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan


1. Upaya Kesehatan Wajib
Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPT Puskesmas Segeri
Tahun 2010
HASIL CAKUPAN

TINGKAT

NO

KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

(%)

KINERJA

KETERANGAN

UPAYA PROMOSI KESEHATAN

79%

Kurang

Baik 91 %

UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

92%

Baik

Cukup 81-90 %

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB

96%

Baik

Kurang 80%

UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

93%

Baik

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

80%

Kurang

UPAYA PENGOBATAN

97,45%

Baik

90%

Cukup

Rata-rata Kinerja

1. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPT


Puskesmas Segeri Tahun 2010

N
O
1
2
3
4
5
6

KOMPONEN KEGIATAN UPAYA


KESEHATAN PENGEMBANGAN
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan
Kebutaan
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
Gangguan pendengaran

HASIL
CAKUPAN
(%)
83%
100%
100%

TINGKAT
KINERJA
CUkup
Baik

KETERANGAN
Baik 91 %
Cukup 81-90
%

Baik

Kurang 80%

Kesehatan Jiwa
Pencegahan dan penanggulangan
penyakit gigi

40%

Kurang

83%

Cukup

Perawatan Kesehatan Masyarakat

100%

Baik

Rata-rata Kinerja
84%
Cukup
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya
kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Playen II adalah : 85,5 %
(cukup)

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Segeri


Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPT Puskesmas Segeri Tahun 2010
NO KOMPONEN MANAJEMEN
CAKUPAN
TINGKAT
.
PUSKESMAS
KEGIATAN
KINERJA
KETERANGAN
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL PUSKESMAS
8,71 baik
Baik 8,5
MANAJEMEN ALAT DAN
Cukup 5,5
2 OBAT
7,6 sedang
8,4
3 MANAJEMEN KEUANGAN
10 baik
Kurang < 5,5
MANAJEMEN
4 KETENAGAAN
9,25 baik
Rata-rata
8,89 baik
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Segeri tahun 2009 adalah : 8,89
(Kinerja Baik )

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas Segeri


Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPT
Puskesmas Playen II Tahun 2010
N
o

JENIS KEGIATAN

Drop out pelayanan ANC (K1-K4)

Cakupa
n
0%

Nila
i

Tingkat
Kinerja
10 Baik

Persalinan oleh tenaga kesehatan

Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi

98,97%

10 Baik

Kepatuhan terhadap standar ANC

100%
100%

10 Baik
10 Baik

Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB


Paru

100%

10 Baik

Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan


puskesmas

96%

10 Baik
Rata-rata nilai
10 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas Segeri
tahun 2009 adalah 10 ( termasuk kinerja Baik).

2. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010


Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010

No.

Komponen Kegiatan
1 Pelayanan Kesehatan
2 Manajemen
3 Mutu
Rata-rata Kinerja

Pencapaian
85,5 %
8,89
10

Tingkat Kinerja
Cukup
Baik
Baik

Keterangan

BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2009 dengan Tahun 2010
Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2009 menggunakan penilaian kinerja
dengan CMI tool.
1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan
Pengembangan) UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, yang termasuk
kurang yaitu : upaya promosi kesehatan (79 %) dan upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular (80 %).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif
hanya mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
90 %. Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat
umum.

Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan


pengawasan sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan lingkungan
pemukiman dan jamban keluarga 55 %. Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat
umum yang memenuhi syarat 89%, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada
perumahan 55% dari 4948 rumah seharusnya diperiksa.
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%),
Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak Usia
Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk
Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan
DTKB apras sehingga belum dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil
resti 82 %.

2. Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang
naik berat badannya (60%).
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %.
Untuk DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus
pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang
berkunjung dalam tahun 2009 hanya 91 %.
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai
100 % adalah Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak
semua kelompok usila yang dibina, dipantau kesehatannya oleh nakes (67 %),
Pembinaan sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di
bawah ini :

1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas


Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen
operasional puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan,
dan manajemen ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja
manajemen di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010.
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi
masih ada yang sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan
tidak semua ruangan terdapat daftar inventaris barang, dan updating data
alat tidak rutin dilaksanakan.
Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan
kurang terlaksana, dan pengiriman laporan masih kurang cepat.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu
pada masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang
yang terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang
rutin.

Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada


masalah.
Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat
rencana kerja bulanan.

2. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan


Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.
Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Playen II

NO

Jenis Kegiatan

Pencapaian
Tahun 2009
Tahun 2010

Cakupan Pelayanan Kesehatan

85,5 %

Manajemen Puskesmas

8,89

Mutu Pelayanan Kesehatan

10

Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF


1. PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas
Playen II tahun 2010 dapat dikategorikan perjenis kegiatan :

a.

Kategori Kinerja Baik


1) Upaya Kesehatan Lingkungan
2) Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
3) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
4) Upaya Pengobatan
5) Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
6) Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
7) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Kategori Kinerja Cukup
1) Upaya Kesehatan Usia Lanjut
2) Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
c. Kategori Kinerja Kurang
1) Promosi Kesehatan
2) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
3) Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup
& kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
a. Penilaian Kinerja Cukup
1) Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %
Permasalahan :

Trend

a) Penanggung jawab program sedang mengambil ijin belajar DIII


kebidanan, sehingga kegiatan posyandu lansia kurang terpantau
b) Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada
c) Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun sore
hari, sehingga petugas usila tidak dapat rutin hadir untuk ikut
pembinaan
d) Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang ke
posyandu, sehingga seakan-akan posyandu usila hanya untuk
berobat saya.
Pemecahan :
a) Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari
libur
b) Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
c) Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat
secara mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
d) Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran
posyandu usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
2) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 83 %.
Disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi missal pada
SD/MI 31 %.

Permasalahan :
a) Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah,
sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi
Puskesmas.
b) Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat
mencakup seluruh SD/MI
c) Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat
membimbing teman-temannya untuk berPHBS
Pemecahan :
a) Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan
dapat terlaksana

b) Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di


puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
c) Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum
dilatih dokter kecil
b. Penilaian Kinerja Kurang
1) Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program bayi
mendapatkan ASI Eksklusif 20 %.
Permasalahan :
a) Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
b) Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu
yang mempromosikan penggunaan susu formula bagi bayi
usia 0-6 bulan, maupun penyalur (petugas kesehatan) yang
memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi
medis.
c) Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan
sekarang wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian
ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan
Pemecahan :
a) Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait
untuk lebih giat menginformasikan kepada masyarakat
tentang pentingnya Asi Eksklusif.
b) Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
2) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan
nilai 80 %. Untuk program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %
Permasalahan ISPA :
a) Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
b) Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena biasanya
sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas
c) Pendanaan program ISPA tidak ada
Pemecahan ISPA :
a) Perlunya sosialisasi
masyarakat.

pneumonia

pada

petugas

dan

b) Dibuat protap diagnosis Pneumonia


c) Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
d) Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di
puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas,
Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
Permasalahan ABJ :
a) Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada kasus
b) Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN
Pemecahan ABJ :
a) Menggalakkan kembali gerakan PSN
b) Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3) Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %
Permasalahan :
a) Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih
kurang
b) Tidak semua
gangguan jiwa

petugas

kesehatan

mengetahui

tentang

c) Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.


Pemecahan :
a) Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait
untuk lebih giat melakukan penyuluhan tentang gangguan
jiwa ke masyarakat.
b) Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal perencanaan,
pelaksanaan , dan evaluasi.
c) Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi
masyarakat agar segera memeriksakan keluarganya bila ada
yang menderita gangguan jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat
dan obat. Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada,
updating barang masih kurang.

Permasalahan :
a. Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
b. Tenaga rangkap
Pemecahan masalah :
a. Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
b. Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
UPT Puskesmas Playen II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2010 dengan
hasil sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai 8,89 termasuk kategori kinerja
baik.
3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk
kategori kinerja Baik
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Playen II tahun 2010
dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.

Kategori Kinerja Baik


Upaya Kesehatan Lingkungan
Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
Perawatan Kesehatan Masyarakat

Kategori Kinerja Cukup


a. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
b. Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi

3.

Kategori Kinerja Kurang


a. Promosi Kesehatan
b. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
c. Kesehatan Jiwa
Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang adalah manajemen alat
dan obat.

B.Saran dan Usul


1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebiph diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai
upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat

3. Diharapkan untuk tahun tahun ke depan, masing masing program dapat


meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah masalah yang timbul.
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun

Anda mungkin juga menyukai