Disusun Oleh :
dr.Adhita Dwi Aryanti ` 41061042
BAGIAN BEDAH
RS DUSTIRA / FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI-2009
BAB I
PENDAHULUAN
Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang dikenal di
masyarakat awam adalah kurang tepat karena usus buntu yang sebenarnya adalah
sekum. Organ yang tidak diketahui fungsinya ini sering menimbulkan masalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
infeksi.
Namun
demikian
pengangkatan
apendiks
tidak
2.2
pada
apendiks
karena
terkumpulnya
cairan
orang
dewasa,
terjadi
karena
keterlambatan
dalam
Gejala klinis
Gejala klinis appendisitis akut adalah nyeri abdomen. Secara klasik
nyeri timbul pertama kali ditengah bagian bawah epigastrium atau daerah
umbilicus, menetap, kadang disertai rasa kram yang intermitten. Setelah
periode 12 jam, biasanya antara 4-6 jam lokasi nyeri terlokalisir di kuadran
kanan bawah di titik McBurney. Kadang tidakada nyeri epigastrium, tetapi
terdapat konstipasi sehingga penderita merasa memerlukan obat pencahar.
Tindakan itu dianggap berbahaya karena memermudah terjadinya
perforasi.
Variasi letak appendiks akan menyebabkan letak nyeri yang
bervariasi juga. Appendiks yang terletak retrosekal akan menyebabkan
nyeri peda daerah sisi dan nyeri punggung, sedangkan appendiks yang
terletak pelvic akan menyebabkan nyeri pada suprapubis, serta yang
terletak retroileal dapat menyebabkan nyeri pada daerah testis.
Bila terjadi peritonitis, dapat ditemukan nyeri tekan yang difus,
defence muskuler, bising usus yang menurun atau hilang pada distensi
abdomen.
nyeri pada appendiks sewaktu hamil trimester I dan III akan bergeser ke
Rectal Toucher
Pada rectal toucher menyebabkan nyeri bila daerah infeksi dapat
dicapai dengan jari telunjuk, misalnya pada appendisitis pelvika, pada
appendisitis pelvika, tanda perut sering meragukan maka kunci diagnosis
adalah nyeri terbatas sewaktu dilakukan rectal toucher.
Pada pemeriksaan rectal toucher, akan didapatkan :
-
10
anak-anak,
tidak
diperlukan
rectal
toucher,
karena
Rovsings Sign :
Dengan cara penekanan pada kuadran kiri bawah menyebabkan
refleks nyeri pada daerah kuadran kanan bawah.
Psoas sign :
11
3.
Obturator sign
Dilakukan untuk melihat apakah appendiks yang meradang kontak
dengan m. Obturator internus yang merupakan dinding panggul
kecil. Gerakan fleksi dan endorotasi sendi panggul pada posisi
terlentang akan menimbulkan nyeri pada appendisitis pelvika.
Positif dari nyeri hipogastrik pada peregangan m. Obturator
internus yang menandakan iritasi pada daerah tersebut. Tes
12
appendicitis
menemukan
akut
tanpa
leukositosis
komplikasi,
pemeriksaan
(10.000-18.000/mm3)
dengan
peningkatan PMN. Jika leukosit > 18.000, dengan adanya shift to the left,
harus dipikirkan telah terjadi perforasi atau penyakit infeksi lain.
13
Ultrasonografi
Dapat membantu dalam menegakkan diagnosis appendiks akut.
Peradangan appendiks ditujukkan dengan pembesaran diameter terluar
lebih dari 6 mm, tidak tertekan, berkurangnya peristaltik ataupun
14
CT scan
Dapat digunakan untuk diagnosis appendisitis. Pada CT scan
appendiks yang mengalami inflamasi tampak berdilatasi (lebih besar dari 5
cm) dan dindingnya lebih tipis. Fekalit dapat mudah dilihat, tetapi
kehadirannya tidak patognomonis pada diagnosis appendisitis.
2.6 Diagnosis
Meskipun pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti, diagnosis
klinis apendisitis akut masih mungkin salah pada sekitar 15-20% kasus.
Kesalahan diagnosis lebih sering pada perempuan dibanding lelaki. Hal ini
dapat disadari mengingat pada perempuan terutama yang masih muda sering
timbul gangguan yang mirip apendisitis akut. Keluhan itu berasal dari
15
16
d. Kelainan ovulasi
Folikel ovarium yang pecah (ovulasi) mungkin memberikan nyeri
peurt kana bawah pada pertengahan siklus menstruasi. Pada
anamnesis, nyeri yang sama pernah timbul lebih dahulu. Tidak ada
tanda radang, dan nyeri biasa hilang dalam waktu 24 jam, tetapi
mungkin dapat mengganggu selama dua hari.
e. Infeksi panggul
Salpingitis akut kanan sering di kacaukan dengan apendisitis akut.
Suhu biasanya lebih tingi daripada apendesitis dan nyeri perut bagian
bawah perut lebih difus. Infeksi panggul pada wanita biasanya
disertai keputihan dan infeksi urin. Pada colok vagina, akan timbul
nyeri hebat dipanggul jika uterus diayunkan. Pada gadis dapat
dilakukan colok dubur bila perlu untuk diagnosis banding
f. Kehamilan diluar kandungan
Hampir selalu ada riwayat terlambat haid dengan keluhan yang tidak
menentu. Jika ada ruptur tuba atau abortus kehamilan diluar rahim
dengan perdarahan, akan timbul nyeri yang mendadak difus didaerah
pelvis dan mungkin terjadi syok hipovolemik. Pada pemeriksaan
vaginal didapatkan nyeri dan penonjolan rongga Douglas dan pada
kuldosentesis di dapatkan darah.
g. Kista ovarium terpuntir
Timbul nyeri mendadak dengan intensitas yang tinggi dan teraba
massa dalam rongga pelvis pada pemeriksaan perut, colok vaginal,
17
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang paling sering ditemukan adlah perforasi. Baik berupa
perforasi bebas maupun perforasi pada apendiks yang telah mengalami
18
Apendisitis abses
Apendisitis perforata
Apendisitis kronis
2.9 Penatalaksanaan
Terapi pilihan satu-satunya : Pembedahan ( Apendektomi)
Pada appendisitis dengan abses atau phlegmon , dianjurkan untuk
drainase abses dan appendektomi dilakukan 6-10 minggu kemudian.
Pada appendisitis dengan perforasi perlu dilakukan laparotomi. Sebelum
pembedahan perlu dilakukan perbaikan keadaan umum dengan infus,
pemberian antibiotik untuk kuman gram negatif dan positif serta kuman
anaerob , dan pemasangan pipa nasogastrik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20