ukuran ketinggiannya. Statif saat didirikan harus rata karena jika tidak rata dapat
mengakibatkan kesalahan saat pengukuran.
1.3 Dasar teori Jarak antara dua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang
diukur panjangnya tidak melebihi 3,5 km. Karena bila melebihi 3,5 km sangat
dipengaruhi adanya faktor kelengkungan bumi. Tetapi bila dalam pengukuran tidak
dituntut adanya taktor keakuratan, maka pengaruh kelengkungan bumi tersebut
dapat diabaikan. Bagian penting pada pengukuran yang dibuat bertahap sehingga
jarak yang didapat mendekati kenyataan di lapangan .
1.4 Langkah kerja
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan diperlukan . Meteran plastik Jalon
Waterpass tukang Statif
2. Menentukan lokasi atau tempat yang akan dilakukan pengukuran.
3. Memasang jalon dititik A ke titik B dengan jarak sembarang .
4. Orang pertama berdiri di belakang jalon A berjarak 25 cm kemudian membidik
ke arah jalon B dengan teliti.
5. Memasang jalon C segaris dengan jalon A dan B, jalon C digeser hingga bidikan
jalon C sama dengan atau bidikannya telah segaris dengan bidikan jalon A dan B,
tetap si pembidik berada di belakang jalon A untuk membidik, agar segaris dengan
jalon A dan B.
6. Memasang jalon D sama seperti cara memasang jalon C. dilanjutkan dengan
memasang jalon-jalon yang lainnya sampai ke titik B hingga membentuk garis
lurus.
7. Mengukur jarak antara jalon A C, C D , D E, E F, F G, G H, H I, I
J, J B. Pengukuran tersebut dilakukan oleh 5 orang, dua orang memegang
meteran, satu orang memegang waterpass tukang, seorang lagi membantu
meratakan meteran dengan waterpass agar tidak bergerak dan seorangnya lagi
mencatat hasil dari pengukuran tersebut.
8. Membersihkan alat-alat yang telah dipakai , lalu dikembalikan ditempatnya
semula dengan pengawasan dari instruktur.
9. Memeriksa kembali hasil dari pengukuran tersebut agar tidak ada yang salah ,
sehingga dapat membuat laporan dengan tepat .
1.5 Denah tempat pengukuran
F. Data dan hasil dari pengukuran Titik Jarak (meter )
Titik
Jarak
(meter )
A C
10.01
C D
11.10
D E
10.00
E F
9.00
10.04
10.00
G H
H
I J
10.18
10.00
10.11
J B
AB
44 meter
90.
G. Penutup
Kesimpulan Setelah melakukan praktikum membuat garis lurus di lapangan dapat
disimpulkan bahwa sangat sulit untuk mengukur titik ( jalon ) satu dengan titik yang
lainnya karena harus menggunakan waterpass tukang dan rol meter dan rol meter
itu pun tidak boleh bergerak ( harus kencang ) agar dalam penggunaan waterpass
tukang bisa lebih mudah dalam pengukuran tersebut dan juga titik tiap jalon
memiliki panjang yang berbeda-beda.
Dari hasil pengukuran tersebut didapat antara titik A B yaitu 90.44 meter. Adapun
beberapa masalah yang kami hadapi dalam praktikum ini yaitu :
Mencari lokasi atau tempat yang ideal agar sesuai dengan jarak dan dapat
membuat garis lurus antara satu titik dengan titik yang lainnya.
Kurang ketelitian dalam pengukuran jalon saat membuat garis lurus di lapangan.
Saran