PENGUKURAN SITUASI
Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Sunar Rochmadi, M.E.S.
Disusun Oleh :
Bagus Dwi K (18505244019)
Nur Ahmad Wicaksono (18505244020)
Gregorius Millennio P A (18505244021)
Nurifa Aulia R (18505244022)
Sofia Fitriana Z (18505244026)
3. RantaI Ukur
Gambar 3. Rantai Ukur.
4. Odometer/Roda Ukur
Gambar 4. Odometer.
Ada pula alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur jarak,
disamping dapat untuk mengukur besaran lainnya. Fungsi utama alat ukur
sebenarnya bukan untuk mengukur jarak, contohnya:
Gambar 5. Theodolit
2. Waterpas, fungsi utamanya untuk mengukur beda tinggi.
Gambar 6. Waterpas.
Di samping itu, ada alat ukur yang dirancang untuk mengukur sudut dan
jarak sekaligus, yaitu total station (gambar 7). Total station merupakan
gabungan dari theodolite, untuk mengukur sudut, dan electronic distance meter
(EDM) atau alat ukur jarak elektronik.
Alat ukur jarak juga dapat dikelompokkan menjadi alat ukur jarak
langsung dan alat ukur jarak tidak langsung. Pada alat ukur jarak langsung,
jarak langsung, alat langsung mengukur jarak, sehingga tidak memerlukan
proses lanjutan untuk memperoleh data jarak. Pada alat ukur tidak langsung,
pengukuran tidak langsung menghasilkan data jarak, tetapi data lain. Data
tersebut selanjutnya diproses untuk menghasilkan data jarak. Contoh alat ukur
jarak langsung yaitu: pita ukur, dan contoh alat ukur jarak tidak langsung
seperti: alat ukur jarak secara optis dan secara elektronis.
(1) Pita ukur, alat ukur jarak yang material utamanya terbuat dari
kain, fiber, plastik, atau campuran dari padanya.
(2) Pegas ukur, material utama terbuat dari plat baja. Pegas ukur
sebenarnya mirip dengan pita ukur. Bedanya pegas ukur setelah
digunakan dapat menggulung sendiri dengan menekan pengulung
yang ada.
(3) Rantai ukur, terbuat dari rantai baja. Rantai ukur biasanya
digunakan untuk mengukur pada medan yang berat, misalnya:
berbatu-batu, bersemak belukar dan berduri.
1. Jalon atau anjir adalah tongkat dari pipa besi dengan ujung runcing (seperti
lembing). Panjangnya antara 1,5 m sampai 3 m, diameter pipa antara 1,5 m
sampai dengan 3 m, dicat merah dan putih berselang-seling. Jalon ini
berguna pada pelurusan dan untuk menandai adanya suatu titik di lapangan
pada jarak jauh.
Gambar 8. Jalon.
2. Pen ukur adalah alat untuk memberi tanda titik sementara dilapangan.
Terbuat dari besi dengan panjang ± 40 m dan runcing di ujungnya dan ujung
lain lengkung
4. Waterpas tangan (gambar 7), adalah alat bantu untuk mendatarkan pita ukur.
5. Prisma dan kaca sudut (gambar 8), adalah alat bantu untuk menentukan
sudut 90 derajat (siku-siku).
Gambar 12. Prisma sudut.
Pada pengukuran jarak langsung pada lapangan datar, kadang-kadang
jaraknya tidak dapat diukur dengan satu kali bentangan pita ukur. Dalam
keadaan ini, pengukuran dilakukan dengan satu tahapan sebagai berikut.
1. Penelusuran, untuk menentukan titik-titik antara, sehingga terletak pada
satu garis lurus atau terletak pada satu bidang vertikal.
2. Pengukuran jarak.
V. Butir-Butir Kunci
1. Semua garis diukur arahnya.
2. Garis-garis yang ada jangan dianggap sejajar.
3. Garis-garis yang berpotongan menyudut jangan dianggap siku-siku.
X. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan di sekitar bengkel finishing FT
UNY dapat disimpulkan bahwa pada setiap garis yang di ukur belum tentu garis
tersebut sejajar ataupun tegak lurus dengan garis yang lainnya meskipun secara
kasat mata tampak sejajar.
http://besmart.uny.ac.id/file.php/1191/Geomatika_I_Bab_II.pdf