Anda di halaman 1dari 11

*Sajak "Diam-Diam"

Sungguh indah kisah seorang anak muda


Ketika jatuh cinta diam-diam
Tersipu malu saat tak sengaja bertemu
Melirik selintas, hampir terjatuh
Untuk kemudian berlarian menjauh
Menghela nafas tersengal
Tersenyum sendiri, meringis sendiri
Sungguh indah kisah seorang anak muda
Saat memendam perasaan sembunyi-sembunyi
Menuliskan puluhan sajak dalam diary
Juga menulis sajak saat menatap gerimis di depan rumah
Saat menatap bulan purnama
Menyimpan semuanya rapat-rapat
Penuh harap, juga penuh cemas
Amboi, sungguh menarik kisah seorang anak muda
Ketika jatuh cinta diam-diam
Rasa ingin tahu menyergapnya
Mudah menyimpulkan menjadi tabiatnya
Riang tanpa alasan adalah hal biasa
Sama biasanya dengan sedih tiba-tiba
Juga tidak selera makan, pun susah memejamkan mata
Yang ada dipikiran selalu dia
Dari dulu hingga kelak esok lusa
Begitulah kisah seorang anak muda
Saat jatuh cinta diam-diam
Maka tetaplah punya kehormatan perasaan
Jangan menabrak kesana-kemari
Apalagi sampai merusak diri-sendiri
Esok lusa,
Jika takdir telah menuliskannya
Yang pergi akan kembali
Yang dilupakan akan teringat lagi
Pun yang dilepaskan akan dimiliki
Dengan skenario terbaiknya

*Tere Liye

Untuk kalian yang masih remaja, sebenarnya, jika kalian jatuh cinta, maka langkah paling baik
adalah: tinggalkanlah, lupakan. Kalau tidak mampu meninggalkannya, tidak mampu melupakan,
simpan erat2 dalam hati. Jangan ada yang tahu.
Maka besok lusa kalian akan menyaksikan keajaiban bersabar. Percayalah, jika seseorang itu
cinta sejati kita, pasti akan kembali. Pasti akan ada skenario terbaik yang menemukannya. Dan
kalian sendiri akan menemukan hakikat cinta tersebut saat kalian sudah siap untuk memberikan
komitmen dalam hubungan yang direstui oleh agama, dilindungi oleh negara.
*Tere Liye
Jadi, jatuh cinta pada orang yang tak tepat itu adalah sesuatu yang wajar
terjadi. Permasalahannya adalah bagaimana pengendalian diri kita. Orangorang beriman, akan menganggap hal tersebut sebagai suatu ujian yang
harus diatasi. Lihatlah, bagaimana sikap yang diambil oleh Umar bin Abdul
Aziz dan Thalhah. Luar biasa! Cinta tak harus membuat mereka terhina
sebagai hamba Allah yang ekstrim mengumbar keinginan. Sangat berbeda
dengan apa yang dilakukan oleh Antonius yang justru tega mengkhianati
kawan-kawannya.
*Afifah afra
*Cinta sejati itu
Cinta sejati itu kadangkala dekat dengan "takut". Saat kita cemas jika cinta itu ternyata
membawa keburukan, tidak-pantas, tidak sebanding, belum waktunya. Kemudian membuat kita
melakukan refleksi, memikirkan banyak hal, untuk kemudian berusaha menjadi lebih baik, agar
cinta itu menjadi pantas.
Cinta sejati itu kadangkala dekat dengan "keraguan". Saat kita maju-mundur, penuh tanda-tanya,
gelisah, dan ragu-ragu. Kemudian membuat kita terus memperbaiki diri, mencari pegangan yang
lebih kokoh, keyakinan, agar berani mengambil keputusan.
Aduhai, cinta sejati itu kadangkala dekat dengan "pergi" hingga "melupakan". Menyibukkan diri,
membunuh semua kerinduan, menjaga jarak, menghindar dan sebagainya, hingga pergi jauh
dalam artian sebenarnya. Kemudian terjadilah hal menakjubkan, saat jarak menjadi layu, waktu
menjadi tiada berarti. Semua kembali ke titik semula saat berjodoh.

*Tere Liye

"Jika dua orang memang benar-benar saling menyukai satu sama lain, itu bukan berarti mereka
harus bersama saat ini juga.
Tunggulah di waktu yang tepat, saat semua memang sudah siap, maka kebersamaan itu bisa jadi
hadiah yg hebat utk orang-orang yang bersabar.
Sementara kalau waktunya belum tiba, sibukkanlah diri utk terus menjadi lebih baik, bukan
dengan melanggar banyak larangan, nilai-nilai agama. Waktu dan jarak akan menyingkap rahasia
besarnya, apakah rasa suka itu semakin besar, atau semakin memudar.
*Tere Liye

Tidak semua orang bisa mengerti apa yang kita lakukan, pilihan yang kita buat, atau keputusan
yang kita ambil.
Tapi tidak mengapa. Jika kita yakin itu benar, jalani saja dengan yakin, besok lusa akan lebih
banyak yang paham.
*Tere Liye
Kadang, kita tidak tahu kenapa kita masih berharap.
Kadang, kita tidak tahu kenapa masih menunggu.
Kadang, kita tidak tahu kenapa tetap tinggal.
Maka, itulah salah-satu cabang sabar. Ketika kita "tidak tahu" misteri masa depan,
tapi kita tetap melakukannya. Lengkapi dengan keyakinan Allah selalu punya
skenario terbaik, sibukkan diri dengan hal positif fan bermanfaat, maka semoga
bahagia selalu menemani kita.
*Tere Liye
Orang2 yg merindu, namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali
berbuat dosa, memilih senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan
kabar baik, boleh jadi doa2nya menguntai tangga yg indah hingga ke langit.
Kalaupun tidak dengan yang dirindukan, boleh jadi diganti yg lebih baik.
--Tere Liye

"Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan
pernah mengerti hakikat memiliki, jika kita terlalu ingin memilikinya."

--Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"


Ketika seseorang ingin pergi, maka jangankan 10 alasan, punya 100 alasan baik untuk tetap
tinggal pun, dia tetap pergi.
Tetapi ketika seseorang memutuskan ingin bertahan, maka jangankan 100 atau 10 alasan, bahkan
ketika dia tidak punya alasan lagi--hanya tersisa harapan dan keyakinan, dia akan tetap bertahan.
*Tere Liye
Akar dari seluruh perasaan sejati adalah: menunggu
Mahkota dari segenap perasaan adalah: melepaskan
Yang pergi akan kembali; yang hilang akan diganti.
*Tere Liye
Hanya orang2 kuatlah yang bisa melepaskan sesuatu. Meski sakit hati, menangis, marah2, sebal,
sekali pada akhirnya bisa tulus melepaskan, dia sudah berhasil menaklukkan diri sendiri.
*Tere Liye

Ketika seseorang membuat kita menunggu, itu berarti ada hal lebih penting yang dia urus
dibandingkan kita.
Selalu begitu.
Karena kalau kita memang penting, amat berharga, dia tidak akan pernah membiarkan kita
menunggu. Dan sama, ketika kita merasa seseorang itu penting, kita juga tidak akan pernah
membiarkan dia menunggu sedikit pun.
*Tere Liye

Ada kalanya sesuatu, seseorang, atau apapun itu tidak bisa tinggal dalam hidup kita--sekuat
apapun kita berusaha.
Mungkin sudah saatnya melepaskan.

Dan tersenyumlah, toh jika dia tidak bisa tinggal dalam hidup kita, kita selalu bisa membuatnya
menetap abadi dalam hati dan kenangan terbaik.
*Tere Liye
Rasa sabar tidak bisa menjanjikan bahwa kita akan memiliki seseorang atau sesuatu pada
akhirnya. Tidak bisa.
Tapi rasa sabar, bisa menjanjikan ketentraman di hati, apapun yang terjadi--termasuk jika kita
gagal memiliki semuanya. Dan sungguh, itulah hakikat sabar.
*Tere liye
Jangan mendiskon kehormatan perasaan dan diri kita begitu rendahnya. Apalagi diobral
habis2an, hanya karena suka dengan seseorang. Nanti terlihat sekali murahan.
*Tere Liye
Tidak ada yang kebetulan di muka bumi. Semua adalah skenario Tuhan, pemilik rencana paling
sempurna.
Dengan meyakini semua adalah skenario dari Tuhan, kita bisa menerima kejadian apapun dengan
lapang dada sambil terus memperbaiki diri, agar tibalah skenario yang lebih baik lagi.
*Tere Liye

Masa lalu tidak akan pernah menang. Karena dia selalu ada di belakang.
*Tere Liye, novel "Kisah Sang Penandai"

Akan selalu ada laki-laki yang baik-baik untuk wanita yang terus berusaha memperbaiki dirinya.
Juga, akan selalu ada, wanita yang baik-baik untuk laki-laki yang selalu berusaha memperbaiki
dirinya.
Jangan ragu mengambil prinsip hidup.
Tere Liye

Bagi orang2 yang penuh rasa sabar, apa2 yang dia biarkan pergi, segala sesuatu yang dia
lepaskan, ihklas, tulus, maka akan datang pengganti yang lebih baginya.
Selalu begitu. Tidak akan keliru.
*Tere Liye

Anak cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yg lebih mendasar lainnya. Kalau
cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya rasa boneka barbie juga punya sifat artifisial
seperti itu. Jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita, dan bisa diandalkan.
-- Tere Liye, repos kesekian kali
Anak cewek itu harus gesit, tangguh, cekatan, rajin dan sifat yg lebih mendasar lainnya. Kalau
cuma imut, lucu, menggemaskan, warna-warni, saya rasa boneka barbie juga punya sifat artifisial
seperti itu. Jadilah anak cewek yang mandiri, punya cita-cita, dan bisa diandalkan.
-- Tere Liye, repos kesekian kali
Urusan ini sebenarnya amat sederhana. Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu
hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut.
Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi.
Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati
tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.
--Tere Liye, buku "Berjuta Rasanya"
Cinta yang baik itu,
Tidak menjanjikan akan menghilangkan semua masalah
Pasti ada saja masalah
Tapi menjanjikan: melewatinya bersama-sama
Cinta yang baik itu,
Tidak menjanjikan akan abadi selama-lamanya

Karena waktu pasti menghabisinya


Tapi menjanjikan: kesetiaan dan komitmen dalam situasi apapun
Cinta yang baik itu,
Tidak kebal atas rasa sakit, sedih, bahkan kehilangan
Pasti ada masa-masa rumit dan sulit
Tapi menjanjikan: ketulusan berbagi, kesediaan memberikan maaf
Dan yang paling penting,
Cinta yang baik itu
Tidak merusak diri sendiri; mengungkung, menyiksa, apalagi hingga menginjak nilai-nilai agama
Melainkan membawa kebaikan, kebermanfaatan, serta menjadi jalan cinta yang lebih hakiki
*Tere Liye
Bagi orang2 yang memendam rindu, mencintai dalam diam, maka apa-apa yang ditunjukkannya
hanyalah bagai gunung es di dalam samudera, hanya memperlihatkan pucuk kecil dari betapa
besar perasaan itu di bagian dalamnya. Besarrr sekali yang tersembunyi.
*Tere Liye

"Kita tidak akan pernah mendapatkan sesuatu jika kita terlalu menginginkannya. Kita tidak akan
pernah mengerti hakikat memiliki, jika kita terlalu ingin memilikinya.
-- Novel "Sunset Bersama Rosie", Tere Liye

Seluruh air di samudera lautan tidak bisa menenggelamkan sebuah perahu kecil, jika airnya
tidak masuk ke dalam perahu tersebut. Maka, seluruh kesedihan, kegundahan, beban hidup di
dunia ini tidak bisa menenggelamkan hati kita, kecuali kita membiarkannya masuk ke dalam hati
kita sendiri.
nasehat orang tua

"Kita tidak akan pernah menemukan orang yang benar2 memahami kita, tahu kebiasaan kita,
mengerti semua tentang kita. Impossible.

Tapi kita bisa menemukan orang yg sungguh2 bersedia memahami kita. Dan itu lbh dari cukup,
sepanjang kita jg sungguh2 bersedia memahaminya."

Ya Rabb, Engkaulah alasan semua kehidupan ini. Engkaulah penjelasan atas semua kehidupan
ini. Perasaan itu datang dariMu. Semua perasaan itu juga akan kembali kepadaMu. Kami hanya
menerima titipan. Dan semua itu ada sungguh karenaMu...
Katakanlah wahai semua pencinta di dunia. Katakanlah ikrar cinta itu hanya karenaNya.
Katakanlah semua kehidupan itu hanya karena Allah. Katakanlah semua getar-rasa itu hanya
karena Allah. Dan semoga Allah yang Maha Mencinta, yang Menciptakan dunia dengan kasihsayang mengajarkan kita tentang cinta sejati.
"hafalan sholat Delisa"

Sejatinya, rasa suka tidak perlu diumbar,


ditulis, apalagi kau pamer-pamerkan.
Semakin sering kau mengatakannya, jangan-jangan dia semakin hambar,
jangan-jangan kita mengatakannya hanya karena untuk menyugesti,
bertanya pada diri sendiri, apa memang sesuka itu.
Novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"

"Nasehat atau saran yang baik itu kadang mahal sekali harganya.
Bukan karena kita harus membayarnya mahal,
banyak nasehat itu justeru gratis.

Menjadi mahal karena kita baru mau memahaminya,


mendengarnya saat semua sudah terlanjur terjadi."
Novel "Kau, Aku & Sepucuk Angpau Merah"
"Cinta sejati selalu datang pada saat yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yanng tepat. Ia
tidak pernah tersesat sepanjang kalian memiliki sesuatu. Apa sesuatu itu? Tentu saja bukan GPS,
alat pelacak, dan sebagainya, sesuatu itu adalah pemahaman yang baik bagaimana
mengendalikan perasaan."

*Tere Liye, novel "Kau Aku & Sepucuk Angpau Merah"

Saya kira, cinta itu adalah memahami. Bukan menjelaskan.

Karena semakin banyak penjelasan, maka semakin rapuh pondasinya.

Aku harus menyibukkan diri. Membunuh dengan tega setiap kali kerinduan itu muncul. Ya
Tuhan, berat sekali melakukannya. Sungguh berat, karena itu berarti aku harus menikam
hatiku setiap detik.

Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

Maha Suci Engkau Ya Allah, yang telah menciptakan perasaan. Maha Suci Engkau yang telah
menciptakan ada dan tiada. Hidup ini adalah penghambaan. Tarian penghambaan yang
sempurna. Tak ada milik dan pemilik selain Engkau. Tak ada punya dan mempunyai selain
Engkau.
Tetapi mengapa Kau harus menciptakan perasaan? Mengapa Kau harus memasukkan bongkah
yang disebut dengan "perasaan" itu pada mahkluk ciptaanMu? Perasaan kehilangan...perasaan
memiliki...perasaan mencintai...
Kami tak melihat, Kau berikan mata; kami tak mendengar, Kau berikan telinga; Kami tak
bergerak, Kau berikan kaki. Kau berikan berpuluh-puluh nikmat lainnya. Jelas sekali, semua itu

berguna! Tetapi mengapa Kau harus menciptakan bongkah itu? Mengapa Kau letakkan bongkah
perasaan yang seringkali menjadi pengkhianat sejati dalam tubuh kami. Mengapa?
Tere Liye, Hafalan Shalat Delisa
Rumus yang betul: Lupakan apa yang telah kita berikan kepada orang lain; tapi selalu ingat apa
yang telah orang lain berikan kepada kita.

Rumus yang sesat: Ingat selalu apa yang telah kita berikan kepada orang lain. Lupakan apa yang
telah orang lain berikan kepada kita.

*Tere Liye
Hidup ini tidak seperti novel, yang kalau halaman sekarang terasa sesak, sedih, menyakitkan,
penuh masalah, maka dengan bersabar membaca 10, 20 halaman berikutnya semua selesai,
berubah jadi membahagiakan. Apalagi seperti film, yang cukup beberapa menit berubah jadi
happy ending.

Di kehidupan nyata, kita bahkan perlu 10, 20 hari, bulan, bahkan tahun harus terus bersabar agar
semua selesai, berubah jadi membahagiakan. Karena itulah, menjadi dewasa oleh kehidupan,
memiliki pemahaman baik karena proses kehidupan, akan menjadikan seseorang lebih kuat dan
lebih kuat lagi.

"Kau tidak pernah ingin kembali, karena aku tidak pernah menjadi tempat kau pulang."

--Tere Liye, novel "Sunset Bersama Rosie"

Banyak di antara para pencinta yang mengucapkan kalimat "selamat tinggal" kepada
seseorang/sesuatu yang bahkan sebelumnya tidak pernah disapa "selamat bertemu", tidak pernah
bersama sama sekali, tidak pernah punya jalan cerita bersisian.

Perasaan itu kadang kejam sekali.

*Tere Liye

Jika seseorang itu memang sungguh2 ingin tinggal, maka dia akan selalu punya alasan, meskipun
sudah beribu alasan gagal. Dia akan menemukan alasan baik berikutnya.

Tapi sebaliknya, jika seseorang itu memang sudah ingin pergi, seribu alasan baik pun tidak akan
berguna lagi. Dia tetap akan pergi.

*Tere Liye

Anda mungkin juga menyukai