Anda di halaman 1dari 14

Tumbuhan Berbiji DAN PAKU

(Spermatophyta )/(Pteridophyta)
SPERMATOPHYTA (TUMBUHAN BERBIJI)
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji ,
phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri
khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian
yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu
baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan
atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.

Ciri Umum Spermatophyta


Tumbuhan berbiji mempunyai generasi sporofit lebih kompleks
dibanding lumut dan paku. Alat perkembangbiakan terdapat pada organ
bunga (kumpulan sporofil) atau berupa strobilus. Sementara itu, kumpulan
sporofil pada tumbuhan paku belum membentuk bunga. Sel kelamin
(gamet) jantan terdapat dalam serbuk sari dan gamet betina terdapat
pada kantong embrio. Proses penggabungan sel gamet jantan (sperma)
dan sel gamet betina (sel telur) terjadi melalui buluh serbuk sari. Oleh
karena itu, Spermatophyta disebut juga Embryophyta Siphonogama.
Tumbuhan berbiji sudah dapat dibedakan secara jelas menjadi akar,
batang, dan daun. Tubuhnya bersifat multiseluler (tersusun oleh banyak
sel) dengan ukuran tubuhnya besar atau makroskopis dan mempunyai
ketinggian bervariasi. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang
bervariasi dan terdiri dari floem, berfungsi untuk mengangkut bahan
makanan yang berasal dari daun ke seluruh tubuh tanaman, serta xylem,
berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari dalam tanah. Pada
umumnya, tumbuhan berbiji (kecuali tumbuhan parasit) bersifat autotrof
atau dapat mensintesis makanan sendiri melalui fotosintesis. Oleh karena
itu, tumbuhan berbiji merupakan organisme fotoautotrof. Sebagian besar
mempunyai tempat hidup (habitat) di darat (misalnya: mangga,
rambutan, dan jambu). Ada pula tumbuhan berbiji yang hidup mengapung
di atas air (misalnya: enceng gondok). Tumbuhan biji berkembangbiak
secara aseksual maupun secara seksual.
Apa Itu Biji-bijian?
Biji-bijian adalah seluruh biji (atau kernel) dari sebuah tanaman. Sebuah
benih tunggal dari gandum mengandung tiga bagian yang berbeda: kulit
biji, endosperm dan benih. Jika tiga bagian dari gandum dimasukkan,
makanan dianggap sebagai gandum.

Kulit biji. Lapisan luar benih: kaya akan serat, vitamin B, 50% sampai
80% dari mineral biji-bijian, dan fitokimia untuk meningkatkan kesehatan
Anda.
Benih. Embrio di dalamnya: kaya akan vitamin B, vitamin E, trace
mineral dan sejumlah kecil lemak tak jenuh yang sehat, fitokimia dan
antioksidan.
Endosperm. Saripati: mengandung karbohidrat, beberapa jenis protein
dan sejumlah kecil vitamin B. Butiran ini digiling, retak, atau dipipihkan
termasuk dengan kulit biji, benih, dan sebagian besar saripati kernel
(endosperm).
Beberapa contoh biji-bijian yang mudah kita temui adalah: gandum,
oatmeal, biji jagung, beras merah, beras putih, gandum utuh, amaranth,
millet, quinoa, dan soba.
1Ciri ciri Umum
Disebut tumbuhan berbiji karena menghasilkan biji, dan termasuk
tumbuhan kormophyta(memiliki akar, batang, dan daun sejati), dan
menghasilkan bunga sehingga disebutAnthophyta.Memiliki plastida yang
mengandung klorfil a dan b, sehingga bersifat autotrof.Termasuk sel
eukariotik dan mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulose,
hemiselulose, lignin.Merupakan organisme bersel banyak
(multiseluler)Memiliki berkas pengangkut, berupa xylem (mengangkut air
dan mineral dari tanah) dan floem (mengangkat zat-zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh).
1. Perkembangbiakan (reproduksi)
Perkembangbiakan secara generatif/seksual dengan membentuk biji
yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan
(polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang
menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.Perkembangan secara
vegetatif/aseksual dengan organ-organ vegetatif (tunas, tunas adventif,
rhizoma, stolon).
2. Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio),
yaitu :
Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah.
Umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun
membentuk konifer/kerucut. Belum memiliki bunga sesungguhnya.
Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan (pembuahan tunggal)
yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan
berlangsung relatif lama.
Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu :

Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun


majemuk tersusun sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas
rumpii (pakis haji).Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun

berbentuk kerucut (konifer), alat reproduksi berupa strobilus (pada


jantan maupun betina), daun berbentuk jarum. Contoh : Aghatis
alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus
merkusii
Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun
tunggal berhadapan, bunga berkelamin tunggal.Misal : Gnetum
gnemon (mlinjo)Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun
berbentuk pasak/kipas dan bertangkai daun. Merupakan tumbuhan
asli di negara Tiongkok.

Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup)


Disebut biji tertutup karena biji terbungkus oleh daging buah. Memiliki
alat reproduksi berupa bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah,
bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai). Reproduksi generatif
mengalami dua kali pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan
zygot (pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan endosperm
(pembuahan inti generatif/sperma dengan kandung lembaga
skunder).Angiospermae dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu :
Kelas Monokotiledonae (Biji berkeping satu)
Umumnya berupa tumbuhan herba semusim atau setahun, memiliki
kotiledon tunggal/berkeping satu, batang tidak bercabang / bercabang
sedikit dan tidak memiliki kambium, berkas pengangkut tersusun tidak
teratur (tersebar), tipe kolateral tertutup, tulang daun melengkung/sejajar,
memiliki akar serabut, Bunga memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 3,
bentuk bunga tidak beraturan, dan warna tidak mencolok.
Terdiri dari beberapa famili :

Liliaceae, Misal : Lilium sp (lilia), Alium cepa (bawang besar), Alium


sativum(bawang putih), Alium ascolonicum (bawang merah).
Palmae (keluarga palem), Misal : Cocos
nucifera (kelapa), Phoenix sp (kurma)
Graminae (keluarga rumput-rumputan), Misal : Oryza
sativa (padi), Zea mays(Jagung), rumput, bambu, dan sebagainya.

Orchidaceae (keluarga anggrek), Misal : Cattleya sp, Dendrobium


sp, Arundina sp, Epidendrum sp, Vanilia planifolia (vanili).

Kelas Dikotiledonae (Biji berkeping dua)


Umumnya berupa tumbuhan menahun (berkayu), memiliki kotiledon
ganda/berkeping dua, umumnya batang bercabang, memiliki kambium,
berkas pengangkut tersusun secara teratur (bersebelahan), tipe kolateral
terbuka, tulang daun menjari/menyirip, memiliki akar tunggang, Bunga
memiliki bagian-bagian dengan kelipatan 4 atau 5, bentuk bunga
beraturan, dan umumnya memiliki warna mencolok
Terdiri dari beberapa familia, yaitu :

Caryophyllaceae, Misal : Dianthus chinensis.


Magnoliaceae, Misal : Magnolia grandiflora (cempaka putih).
Rosaseae, Misal : Rosa hybrida ( bunga maqar)
Leguminoceae, Misal : Leucena glauca (lamtoro), Parkia
specinosa (petai),Tamarindus indica (asam).
Malvaceae, Misal : Hibiscus rosa-sinensis (bunga sepatu), Glossipium
obtusifolium (kapas).
Umbelliferae, Misal : Centella asiatica (talas)
Solanaceae, Misal : Solanum tuberosum (kentang), Orthosiphon
grandiflorus(kumisal kucing).
Compositae, Misal : Ageratum sp (babandotan), Helianthus
annus (bunga matahari), Nicotiana tabaccum (tmebakau), Capsicum
sp (cabe), Lycopersicum esculentum (tomat), dan sebagainya

4. Reproduksi Angiospermae

Reproduksi pada tumbuhan angiospermae meliputi :


Reproduksi Generatif

Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :


Gametogenesis, yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di
bagian bunga.

Penyerbukan (Polinasi), yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada


kepala putik (pada Angiospermae) atau melekatnya serbuk sari pada
bakal buah (Gymnospermae).
Macam Penyerbukan :
Berdasar asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga
yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami.

Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga


lain tapi masih satu individu.
Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari
berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.

Berdasar Faktor yang membantu:

Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga :


serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri :
bunga yang mekar di malam hari.
Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri :
bunga yang menghasilkan nektar / polen / madu.
Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).

Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga


yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan
benang sari atau putik tidak matang bersamaan. Protandri, yaitu bila
benang sari masak lebih dahulu daripada putik.Protogeni, yaitu bila putik
masak lebih dahulu daripada benang sari.
Pembuahan (fertilisasi), yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma)
dengan gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh
serbuk sari, selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di
dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang mengandung
megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan
dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa
itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu
tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui
pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar

(dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang


membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem
perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :

Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali


pembuahan), yaitu peleburan gamet jantan dan gamet betina yang
menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.
Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan),
yaitu :
peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot > embrio.
peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder ,
menghasilkanendosperm (untuk cadangan makanan). Terjadi pada
tumbuhan Angiospermae.

Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan
dan betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan
yang identik (sifat sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :

Alami, cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif


tumbuhan tanpa bantuan manusia.Organ vegetatif yang berperan
antara lain :
Rhizoma (rimpang/akar tinggal), yaitu batang yang menjalar secara
horisontal dalam tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih,
kunyit, jahe, alang-alang.
Stolon (geragih), yaitu batang yang menjalar di atas tanah. Misal :
arbei (stroberi), daun kaki kuda (Centela asiatica)
Umbi Lapis (Bulbus), yaitu batang berukuran pendek yang dikelilingi
daun berlapis-lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
Umbi Batang, yaitu batang yang membengkak di dalam tanah. Misal
: ubi jalar, kentang.
Tunas , yaitu bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal :
bambu, kelapa, dan sebagainya.
Daun , yaitu bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem.
Misal : Cocor Bebek.
Kormus , yaitu pangkal batang yang membesar dan memiliki
beberapa kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.

Buatan, yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan


dengan bantuan manusia. Macam reproduksi vegetatif secara
buatan :
Mencangkok
Menempel (okulasi)
Menyambung
Menyetek
Merunduk
Kultur Jaringan

Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan


memanfaatkan sifat TOTIPOTENSI . Totipotensi adalah kemampuan
beberapa sel tanaman yang dapat tumbuh menjadi individu baru.

Tumbuhan ini adalah Tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta),


disebabkan karena mempunyai batang, akar, dan daun sejati. Agar
pembaca setia lebih memahami lagi mari simak ulasan dibawah berikut.

Pengertian Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


Spermatophyta atau sering disebut tumbuhan berbiji merupakan suatu
jenis tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta) karena mempunyai biji salah
satu ciri khas tumbuhan berbiji (Spermatophyta). dan bunga nya sebagi
alat reproduksi dan untuk meghasilkan suatu biji. dan suatu bagian bunga
yang akan menghasilkan gamet jantan yang disebut benangsari dan yang
menghasilkan gamet betina yang disebut dengan putik.
Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Didalam biji terdapat
embrio/lembaga(calon tumbuhan baru).
Klasifikasi Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)

Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya atau yang


asli, dan Biji yang tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat
perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. strobilus
terbagi menjadi 2, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagai menjadi 4 kelas yaitu :
Cyadinae, Contoh : Cycas rumphii (pakis haji)
Coniferae, contoh : Agathis alba (damar)
Gnetinae, contoh : Ginkgo biloba
Angiospermae (Tumbuhan biji Tertutup)
Angiospermae atau yang sering disebut tumbuhan biji tertutup
mempunyai bunga sejati sebagi alat reproduksi. bakal biji diselubungi
daun buah/ atau disebut daging buahnya. Bunga-bunga pada
angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap
bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari. Biji
terbungkus bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang
sehingga mengandung kandungan
lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan
makanan). Angiospermae terbagai menjadi dua kelas, yaitu :
Kelas Dicotyledoneae, Tanaman berupa semak, perdu, herba, ataupun
pohon. Berkeping dua (Memiliki dua daun lembaga), akar tunggang,
batang kerucut panjang, bercabang, dan berkambium. Daun tunggal atau
majemuk, jarang berpelepah, tulang daun menyirip, atau menjari, dan
bunga bersifat kelipatan dua, empat, atau lima. Dapat mengalami
pertumbuhan sekunder (pertumbuhan melebar). contoh Mangifera
indica (mangga), Manihot utillisima (Ketela pohon), dan Psidium
guajava (jambu biji).
Kelas Monocotyledoneae, berbiji tunggal (hanya memiliki satu daun
lembaga), berakar serabut, batang sama besar dan tidak bercabang.
Daun tunggal berpelepah, bertulang sejajar, bunga berkelipatan
tiga (trimer), akar dan batang tidak
berkambium, xilem dan floem tersebar. Conoth Oryza sativa ( padi), Zea
mays(jagung), dan Cocos nucifera (kelapa).
Manfaat Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Sebagai makanan pokok, Contoh nya seperti: gandum, jagung, padi,
dan sagu.
Untuk sayuran, sebagi sumber serat dan sumber portein. contoh nya
seperti: Kacang, tomat, kol, wortel, kentang.
Sebagai bahan sandang. Contoh nya seperti: rami dan kapas.
Untuk bahan bangunan dan perabotan. Contoh : jati, meranti, dan
sana keling.
Sebagai bahan obat-obatan. Contoh nya seperti: kumis kucing,
mengkudu, daun dewa, dan adas.
Sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida dan sumber
oksigen. Contoh nya seperti: angsana, jati, mahoni, dan pinus.
Postingan kali ini membahas tentang Tumbuhan Paku
(Pteridophyta) dengan fokus bahasan meliputipengertian, ciri-ciri,

klasifikasi, dan manfaatnya. Mari simak uraian berikut dengan


seksama.
A. PENGERTIAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Tumbuhan paku disebut juga Pteridophyta. Tumbuhan paku merupakan
tumbuhan dengan tingkatan lebih tinggi dari lumut karena memiliki akar,
daun, dan batang sejati. Selain itu, meskipun habitat utama tumbuhan
paku pada tempat yang lembab (higrofit), namun tumbuhan paku juga
dapat hidup diberbagai tempat seperti di air (hidrofit), permukaan batu,
tanah, serta dapat juga menempel (epifit) pada pohon.
B. CIRI CIRI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Berikut ini beberapa ciri-ciri tumbuhan paku, diantaranya meliputi:

Organisme multiseluler dan eukariotik

Sudah memiliki akar, daun dan batang sejati, sehingga


disebut kormophyta berspora.

a. Struktur Akar
Akar tumbuhan paku berbentuk serabut dengan kaliptra pada ujungnya.
Jaringan akarnya terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat.
b. Struktur Batang
Serupa halnya dengan jaringan akarnya, struktur batang tumbuhan paku
juga terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada silinder pusat
tersebut terdapat berkas pembuluh angkut, yaitu xilem dan floem. Berkas
pembuluh ini berperan dalam proses fotosintesis dan mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
c. Struktur Daun
Struktur daun tumbuhan paku terdiri atas jaringan epidermis, mesofil, dan
pembuluh angkut. Sedangkan jenis tumbuhan paku sendiri terdiri atas
berbagai macam, meliputi:
Jika ditinjau dari ukuran daun, maka daun tumbuhan paku ada yang
berukuran kecil (mikrofil) dan berukuran besar (makrofil). Daun mikrofil
tidak bertangkai dan tidak bertulang, serta bebentuk rambut atau sisik.
Sedangkan daun makrofil bertangkai, bertulang daun, jarngan tiang,
bunga karang, dan juga memiliki mesofil dengan stomata, serta bebentuk
Jika ditinjau dari fungsinya, daun tumbuhan paku ada yang menghasilkan
spora (sporofil) dan tidak menghasilkan spora (tropofil). Daun tropofil
disebut sebagai daun steril dan memiliki klorofil sehingga berperan dalam
proses fotosintesis dalam menghasilkan glukosa. Sedangkan daun sporofil

disebut sebagai daun fertil karena menghasilkan spora sebagai alat


perkembangbiakan.

Umumnya habitat tumbuhan paku pada tempat yang lembab, bisa


di darat, perairan, ataupun menempel.

Tumbuhan paku dapat bereproduksi secara seksual maupun secara


aseksual.

Tumbuhan paku bersifat fotoautotrof, karena memiliki klorofil


sehingga dapat berlangsungnya proses fotosintesis.

Dalam siklus hidup tumbuhan paku, pada fase metagenesis


terdapat fase sporofit yaitu tumbuhan paku sendiri. Fase sporofit
pada metagenesis memiliki sifat yang lebih dominan dibandingkan
fase gametofitnya.

C. KLASIFIKASI TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)


Tumbuhan paku (Pteridophyta) dapat diklasifikasikan menjadi 4 kelas
apabila ditinjau dari morfologi tubuh, diantaranya yaitu:

Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Tumbuhan Lumut


(Bryophyta)
a. Psilophyta (paku kurba/paku telanjang)

Psilophyta (paku kurba/paku telanjang)


Tumbuhan paku kelas ini belum memiliki daun dan akar, namun
batangnya sudah memiliki berkas pengangkut, bercabang-cabang dengan
sporangium diujungnya. Sporofil mengandung satu jenis spora, dikenal
dengan istilah homospora. Contohnya, Rhynia Major dan Psylotum sp
b. Equisetophyta/ Sphenophyta

Equisetophyta/ Sphenophyta
Tumbuhan paku kelas ini memeiliki batang yang mirip dengan ekor kuda,
memiliki daun mirip kawat, dan daunnya tersusun dalam satu lingkaran.
Tumbuhan paku kelas ini dikenal juga dengan sebutan paku ekor kuda.
Contohnya, Equisetum debile.
c. Lycophyta (paku kawat/paku rambat)

Lycophyta (paku kawat/paku rambat)


Kelas Lycophyta, tumbuhan paku berdaun kecil, tersusun spiral, batang seperti
kawat, sporangium terkumpul dalam strobilus dan muncul pada ujung ketiak.
Contohnya, Lycopodium sp (paku rane), Lycopodium clavatum (paku kawat),
Selaginella sp.
d. Filicinae/Pterophyta (paku sejati)
Tumbuhan paku kelas ini sudah lebih tinggi tingkatannya dibanding kelas
sebelumnya. KelasPterophyta sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.
Daun tumbuhan ini berukuran besar sehingga disebut megafil. Batangnya dapat
tumbuh di atas maupun di bawah tanah. Karakteristik klas kelas ini ialah daun
mudanya menggulung (circinnatus) dan terdapat sorus di bagian permukaan
bawah daun.

Contohnya, Asplenium nidus (paku sarang burung), Salvinia natans (paku


sampan), Adiantum farleyense (ekor merak), dan lainnya.
Berdasarkan jenis sporanya, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
1. Paku Homospora
Tumbuhan paku homospora menghasilkan spora dengan ukuran yang sama dan
tidak dapat dibedakan antara spora jantan dan spora betina. Tumbuhan jenis ini
dikenal juga dengan sebutan paku isospora.
Contohnya, Lycopodium sp (paku kawat).
2. Paku Heterospora
Tumbuhan paku jenis ini menghasilkan spora yang berbeda ukuran sehingga
disebut an-isospora. Spora jantan disebut mikrospora karena berukuran kecil,
sedangkan spora betina berukuran lebih besar sehingga disebut makrospora.
Contohnya, Selaginella sp (paku rane).
3. Paku Peralihan
Paku peralihan merupakan tumbuhan paku dengan jenis kelamin yang berbeda,
namun ukuran sporanya sama.
Contohnya, Equisetum debile (paku ekor kuda).
D. MANFAAT TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)
Dalam kehidupan sehari-hari, tumbuhan paku cukup berperan penting meskipun
masih banyak orang yang tidak mengetahui fungsi tanaman tersebut. Berikut ini
beberapan fungsi tanaman paku, meliputi:
1. Tanaman Hias
Banyak tanaman paku yang digunakan sebagai tanaman hias dalam kehidupan.
Misal, Adiantum Cuneatum (suplir), Asplenium nidus (paku sarang
burung), dan Platycerium biforme (paku simbar menjangan).
2. Sayuran
Tumbuhan paku yang dimanfaatkan sebagai sayuran misalnya Marsilea
crenata (semanggi) danPteridium aquilinum (paku garuda).
3. Pupuk Hijau
Tumbuhan paku yang banyak dimanfaatkan sebagai pupuk hijau ialah Azolla
pinnata yang bersimbiosis dengan Anabaena azolle yang mampu mengikat gas
N2 bebas.
Obat-Obatan
Tumbuhan paku ada yang digunakan sebagai obat diuretik
yaitu Equisetum (paku kuda) dan digunakan sebagai obat luka yaitu Selaginella.
5. Bahan Bangunan
Tumbuhan paku yang banyak digunakan untuk pembuatan tiang bangunan
ialah Alsophila glauca.

6. Alat Penggosok/Pembersih
Equisetum sp banyak dimanfaatkan sebagai alat penggosok/ampelas.

7. Bahan Pembuatan Petasan


Bahan pembuatan petasan yang sering digunakan ialah spora Lycopodium
sp dan Pyrotechnics.
8. Bingkai
Tumbuhan paku juga banyak digunakan sebagai bingkai dalam karangan bunga.
Meskipun tumbuhan paku memiliki banyak fungsi dalam kehidupan seperti yang
telah dipaparkan diatas bukan berarti tidak ada yang menimbulkan kerugian.
Sehingga, diperlukan pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan paku dan
peranannya sehingga tidak menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan dalam
kehidupan.
Demikian pembahasan kali ini terkait dengan Tumbuhan Berbiji
(Pterydophyta) dengan fokus bahasan meliputi pengertian, ciri-ciri, klasifikasi,
dan manfaatnya. Semoga informasi yang kami sajikan bermanfaat. Terimakasih
telah berkunjung di softilmu, jangan lupa like, follow, dan komentarnya ya J

Anda mungkin juga menyukai