-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
+1 SD
+2 SD
+3 SD
11 Bulan
6,8
7,6
8,4
9,4
10,5
11,7
13
26 Bulan
8,9
10,0
11,2
12,5
14,1
15,8
17,8
-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
+1 SD
+2 SD
+3 SD
11 Bulan
67,6
69,9
72,2
74,5
76,9
79,2
81,5
26 Bulan
79,3
82,5
85,6
88,8
92
95,2
98,3
Karena panjang badan nyata pada bayi usia 11 bulan diatas lebih
kecil dibandingkan dengan nilai mediannya, maka dari itu nilai
simpang baku rujukannya diperoleh dengan mengurangi median
dengan
nilai
simpang
baku
-1
z score menjadi :
z score = -2,82 (status gizi pendek).
SD.
Sehingga
perhitungan
Tinggi
badan
(cm)
-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
1 SD
2 SD
3 SD
68
6,3
6,8
7,3
8,0
8,7
9,4
10,3
90
10,2
11,0
11,9
12,9
14,0
15,2
16,6
badan
Z score :
nyata
lebih
besar
daripada
nilai
median.
IMT
Umur
(th)
-3 SD
-2 SD
-1 SD
Median
1 SD
2 SD
3 SD
10
12,4
13,5
14,8
16,6
19,0
22,6
28,4
IMT :
IMT = 19,6
setelah
ketemu
nilai
IMT-nya
kita
masukan
sekarang
untuk
mencari z score nya. Karena IMT-nya lebih besar dari nilai median
maka nilai simpang baku rujukannya adalah mengurangi nilai IMT
+1 SD dengan IMT.
iklan-iklan ini
Luas di bawah kurva distribusi normal dapat dihitung dengan rumus peluang sebagai
berikut.
Keterangan:
x = peubah acak kontinu
= rata-rata
= standar deviasi
= 3,14258
e = 2.71828183
Penghitungan peluang di atas sangat menyulitkan. Oleh karena itu, distribusi normal
dengan rata-rata dan varian 2 biasanya ditransformasi ke distribusi normal
standardengan rata-rata 0 dan varian 1. luas di bawah kurva berdistribusi normal
standar sudah ditabelkan yang biasanya disebut dengan tabel normal.