Anda di halaman 1dari 22

Cara Penghitungan Status

Gizi Pada Anak


Tujuan
• Mampu menghitung status gizi anak berdasarkan standar
antropometri penilaian status gizi anak
• Mampu menetapkan interpretasi penghitungan status gizi anak
berdasarkan standar antropometri penilaian status gizi anak
Pengantar
• Asal kata: antropos (tubuh) dan metros (ukuran); antopometri =
ukuran tubuh
• Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan
tingkat gizi
• Sangat umum digunakan untuk mengukur status gizi dari berbagai
ketidakseimbangan antara asupan protein dan energi. Gangguan ini
biasanya terlihat dari pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh, seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh
Keunggulan Antropometri
1. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel cukup
besar
2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
3. Alat murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah
setempat
4. Metode ini tepat dan akurat, karena dapat dibakukan
5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau
6. Umumnya dapat mengidentifikasi status buruk, kurang dan baik, karena
sudah ada ambang batas yang jelas
7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari
satu generasi ke generasi berikutnya
8. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan terhadap gizi
Kelemahan Antropometri
1. Tidak sensitif: tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat,
tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu, misal Fe dan Zn
2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi)
dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran
4. Kesalahan terjadi karena: pengukuran, perubahan hasil pengukuran
(fisik dan komposisi jaringan), analisis dan asumsi yang keliru
5. Sumber kesalahan biasanya berhubungan dengan: latihan petugas yang
tidak cukup, kesalahan alat, kesulitan pengukuran
Jenis Parameter Antropometri
• Sebagai indikator status gizi, antropometri dapat dilakukan dengan
mengukur beberapa parameter.
Jenis parameter antropometri:
1. Umur
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
4. Lingkar Lengan Atas
5. Lingkar Kepala
6. Lingkar Dada
7. Jaringan Lunak
Rumus
Rumus perhitungan Z-skor:
Z-skor = Nilai Individu Subjek – Nilai Median Baku Rujukan
Nilai Simpang Baku Rujukan

*Nilai simp. Baku = selisih nilia median dan nilai (-1SD) atau (1 SD)
Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan
penentuan umur >> interpretasi status gizi salah
Batasan umur yang digunakan (Puslitbang Gizi Bogor, 1980):
- Tahun umur penuh (completed year)
Contoh: 6 tahun 2 bulan, dihitung 6 tahun
5 tahun 11 bulan, dihitung 5 tahun
- Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2 tahun
digunakan
Contoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan
2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan
Penghitungan Umur (BB/U, TB/U, PB/U,
IMT/U)
1. An. T lahir tanggal 9 maret 2015, pengukuran dilaksanakan tanggal
17 September 2017. berapa bulan usia anak?
2. An. R lahir tanggal 7 September 2014, pengukuran dilaksanakan
tanggal 19 februari 2018. berapa bulan usia anak?
Usia = Tanggal pengukuran- tanggal lahir
1. 17 9 2017
9 3 2015 -
8 6 2 (2 th 6 bl 8 hr)  30 bulan

2. 19 2 2018 (2017)
7 9 2014 -
12 5 3 (3 th 5 bl 12 hr)  41 bulan
Contoh Cara penghitungan
• An. L (Pr) lahir tanggal 7 desember 2014, pengukuran dilaksanakan tanggal
19 januari 2018. setelah ditimbang BB anak 8,5 kg, tinggi badan 92 cm.
Tetapkan status nutrisi anak… (BB/U, TB/U, BB/TB)

An. Z (Lk) usia 11 tahun 10 bulan, BB anak 45 kg TB 138 cm. tetapkan status
nutrisi anak … (IMT/U)
1. BB/U
Umur : 37 bulan
Berat badan : 8,5 kg
Nilai median : 14 kg
Ket.(nilai riil < nilai median), sehingga:
z-score (BB/U) : nilai riil – nilai median
nilai median – (-1 SD)
: (8,5 – 14,00) kg
(14,00 – 12,4) kg
: -5,5
1,6
: -3,5 SD
Status Gizi anak adalah Gizi Buruk

*jika nilai riil lebih besar daripada nilai median, makan simpangan baku rujukan
adalah selisih nilai (+1 SD) dan nilai median
1. TB/U
Umur : 37 bulan
Tinggi badan : 92 cm
Nilai median : 95.7 cm
Ket.(nilai riil < nilai median), sehingga:
z-score (TB/U) : nilai riil – nilai median
nilai median – (-1 SD)
: (92 – 95.7) cm
(95.7 – 91.9) cm
: -3.7
3.8
: - 0.97 SD
Status Gizi anak adalah Normal
1. BB/TB
Berat badan : 8,5 kg
Tinggi badan : 92 cm
Nilai median : 13.1 kg
Ket.(nilai riil < nilai median), sehingga:
z-score (BB/TB) : nilai riil – nilai median
nilai median – (-1 SD)
: (8.5 – 13.1) cm
(13.1 – 12) cm
: -4.6
1.1
: - 4.18 SD
Status Gizi anak adalah sangat kurus
2. IMT/U 2

Berat badan : 45 kg IMT = BB/(TB) = 23.68


Tinggi badan : 138 cm
Usia : 11 tahun 10 bulan
Nilai median : 17.4
Ket.(nilai riil > nilai median), sehingga:
z-score (IMT/U) : nilai riil – nilai median
(1 SD)- nilai median
: (23.68 – 17.4)
(19.8 – 17.4) cm
: 6.28
2.4
: 2.61 SD
Status Gizi anak adalah obesitas

Anda mungkin juga menyukai