Anda di halaman 1dari 4

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SOP: PENGELOLAAN LINEN DI


RUANG ANAK

No.
Dokumen
Edisi
Revisi
Berlaku
efektif
Halaman

:
:
:

01
00
.2014

01 - .

SOP PENGELOLAAN LINEN DI RUANG ANAK


Disia

Nama

Jabatan

pkan

NOVIA KARYANI

PERAWAT

oleh

PANGGABEAN

PERAWAT

Tanda Tangan

Tanggal

Tanda Tangan

Tanggal

Tanda tangan

Tanggal

WINDA ASTUTI PANE


Disa

Nama

Jabatan

hkan

Direktur Keperawatan &

oleh

Penunjang Medik

DAFTAR DISTRIBUSI
N

Penerima

Personil

o
1

Direksi RS USU

Direktur Utama RS USU


Direktur Akademik & Pelayanan Medik
RS USU
Direktur Keperawatan & Penunjang
Medik RS USU
Direktur Umum & Operasional RS USU
Direktur Keuangan & SDM RS USU

2 Komite Keperawatan

Komite Akademik Pendidikan Ners


Komite Medik

Bagian Pelayanan

Bidang Keperawatan

Keperawatan

Bidang Pendidikan dan Pelatihan


Unit Emergensi
Unit-Unit Rawat Jalan
Unit Rawat Inap Medik
Unit Rawat Inap Bedah
Unit Rawat Inap Obgin
Unit Rawat Inap Anak/Neonati
Unit Rawat Inap Bedah
Kamar Persalinan
ICU
PICU

Halaman 1 dari 4

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SOP: PENGELOLAAN LINEN DI


RUANG ANAK

No.
Dokumen
Edisi
Revisi
Berlaku
efektif
Halaman

:
:
:

01
00
.2014

01 - .

NICU
High Dependency Unit (Intermediate)
Unit Layanan Ambulans
Unit Layanan Pasca Rumah Sakit

CATATAN PERUBAHAN SOP PENGELOLAAN LINEN DI RUANG ANAK


R

Tanggal

Hal

ama

vi

Paragraf

Alasan

Disahkan

Fungsi/

Tanda

Oleh

Jabatan

Tangan

si
k
e-

1.

DEFENISI
Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan
linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian,
penyetrikaan, penyimpanan dan penggunaan kembali yang sudah bersih.
Linen adalah bahan/kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan
pembungkus kasur, bantal, guling, dan alat instrument steril lainnya.

2.

RUANG LINGKUP
Linen terbagi atas yaitu:
a.
Linen Infeksius
Linen infeksius adalah linen kotor bekas pasien yang berpenyakit
menular (hepatitis, AIDS, tbc, penyakit kelamin, dll) terkena darah atau
feses. Linen infeksius dimasukkan ke dalam plastic kuning dan diberi
lebel infeksius.
b.
Linen non infeksius
Linen kotor bekas dipakai pasien dengan penyakit tidak menular. Linen
non infeksius dimasukkan ke dalam plastic hitam.
Halaman 2 dari 4

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SOP: PENGELOLAAN LINEN DI


RUANG ANAK

3.
a.
b.

c.
d.

4.

No.
Dokumen
Edisi
Revisi
Berlaku
efektif
Halaman

:
:
:

01
00
.2014

01 - .

TUJUAN
Sebagai pedoman proses pengelolaan linen di rumah sakit
Mencegah terjadinya infeksi silang, infeksi nosokomial bagi pasien, dan
petugas rumah sakit dengan mengelola dan mengendalikan bahanbahan linen.
Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan ketersediaan bahan
linen sesuai dengan visi dan misi serta filosofi rumah sakit.
Mengelola sumber-sumber daya rumah sakit untuk menyediakan linen
bagi kebutuhan dan harapan pasien di rumah sakit.
REFERENSI
a.
.
b.
.

5.

PRINSIP DASAR
a. Semua linen yang telah terpakai termasuk ke dalam linen
infeksius (walau tidak tampak adanya kontaminasi).
b. Cuci tangan setelah memegang linen.
6.
PENGELOLAAN LINEN BERSIH DI RUANGAN
a. Menyimpan linen di area bersih
b. Menyimpan linen di dalam lemari bersih dan tidak lembab
c. Mengupayakan agar linen terhindar dari kontaminasi
d. Sistem FIFO (first in first out)
Pengambilan linen bersih sebagai berikut:
a. Linen bersih diambil dengan troli khusus
b. tempat linen bersih tidak boleh di campur dengan barang-barang lain
c. serah terima dari petugas binatu dengan ruangan dan di catat
Halaman 3 dari 4

RUMAH SAKIT PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SOP: PENGELOLAAN LINEN DI


RUANG ANAK

7.

No.
Dokumen
Edisi
Revisi
Berlaku
efektif
Halaman

:
:
:

01
00
.2014

01 - .

d. troli cucian tidak boleh masuk area laundry


e. bila ada kekeliruan jumlah linen, jenis linen atau kurang bersih
disampaikan langsung saat itu
f. di bawa ke ruangan disimpan di lemari tertutup
PENGELOLAAN LINEN KOTOR DI RUANGAN
a.
Linen tercemar beresiko tinggi menularkan penyakit seperti
penyakit HIV, Hepatitis , dll
b.
Tidak meletakkan linen di lantai
c.
Tidak mengibaskan linen kotor
d.
Pisahkan linen infeksius dan non infeksius
e.
Linen infeksius dimasukkan ke dalam plastic kuning dan disegel
f.
Linen non infeksius dimasukkan ke dalam container
g.
Linen terkontaminasi berat terlebih dahulu dibuang kotorannya
lalu di gulung dan dimasukkan ke area terkontaminasi di pusat linen
h.
Tidak spooling di ruangan

8.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

PENGIRIMAN LINEN KE BINATU


Cucian kotor di kirim ke binatu
Troli khusus linen kotor
Harus ada serah terima dan di catat
Troli langsung dicuci atau dibersihkan dan dikeringkan atau dijemur
Linen infeksius dipisahkan dimasukkan ke dalam plastic kuning
Bila perlu spooling dilakukan di binatu
Petugas yang menangani linen harus memakai APD. jenis APD yang
digunakan adalah sarung tangan, sepatu tertutup, apron plastic, kaca
mata pelindung. Ini digunakan pada saat mengumpulkan dan
menangani linen kotor, membawa linen kotor, dan memilih-milih linen
kotor.

Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai