Anda di halaman 1dari 51

1

FENOMENA ANTARMUKA

TIK: mahasiswa mampu memahami aspek tegangan permukaan


dan tegangan antarmuka serta aplikasinya dalam ke
farmasian
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (2015/2016)
Achmad Radjaram

FENOMENA ANTARMUKA
1. PENDAHULUAN
2. ANTARMUKA CAIRAN
3. ANTARMUKA CAIR-CAIR
4. ANTARMUKA PADAT-CAIR
5. ADSORPSI PADA ANTARMUKA CAIRAN
6. ADSORPSI PADA PERMUKAAN ZAT PADAT
7. SIFAT ELEKTRIK ANTARMUKA
PUSTAKA
- Martin, A,2006 Physical pharmacy and Pharmaceutical siences, 5 ,
by Patrick J. Shinko
- Florence AT, Attwood D, 1998, Physicochemical principles of
Pharmacy, 3rd Ed, Macmillan Press, London
- Aulton M.E, 2002, Pharmaceutics, The science of Dosage Form
Design, 2rd Ed, Churchell Li vingstone, London, New York.

FENOMENA ANTAR MUKA ADALAH SESUATU YANG


TERJADI PADA BATAS ANTARA DUA FASE YANG
TIDAK SALING CAMPUR

PENDAHULUAN
PENGERTIAN FASA : PADAT, CAIR, GAS
PERMUKAAN (SURFACE) : SALAH SATU FASA GAS
FASA

ANTARMUKA (INTERFACE) : BATAS ANTARA DUA


PENGGOLONGAN ANTARMUKA

APLIKASI :
-

PENGEMBANGAN FORMULA

ADSORPSI OBAT

PENETRASI MEMBRAN BIOLOGI

ANTARMUKA CAIRAN
2.1. TEGANGAN PERMUKAAN DAN TEGANGAN
ANTARMUKA ()
UAP
UAP
PERMUKAAN CAIRAN

GAYA TARIK MENARIK DI DALAM CAIRAN > GAYA TARIK


MENARIK PADA PERMUKAAN CAIRAN

SUSUTNYA PERMUKAAN
TETES CAIRAN CENDERUNG MEMBENTUK BOLA
LUAS PERMUKAAN YANG PALING KECIL PER SATUAN VOLUME

TEGANGAN PERMUKAAN ()
= GAYA PERSATUAN PANJANG PADA PERMUKAAN YANG
MELAWAN EKSPANSI LUAS PERMUKAAN UNTUK
MENGIMBANGI TARIKAN KE DALAM (ANTARA FASA CAIR DAN
UDARA)

TEGANGAN PERMUKAAN BERBAGAI CAIRAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ZAT CAIR.


SUHU : Bila suhu naik turun, sebab energi kinetik
molekul meningkat
ZAT TERLARUT
a. Garam anorganik : naik
gaya tarik menarik adesi > dari kohesi, sehingga
konsentrasi zat terlarut dipermukaan akan lebih kecil
daripada dalam larutan ( besar)
b. Asam organik, alkohol, ester, eter, amin dll. :
menurun
molekulnya teradsorpsi pada antar permukaan
c. Surfaktan
konsentrasi rendah : menurun, molekul surfaktan
teradsorpsi pada permukaan cairan, lapisan
monomolekular
konsentrasi tinggi : permukaan mendatar pada

11

PRINSIP TEGANGAN PERMUKAAN


= fb / 2L fb = 2 L

2L

= Tegangan permukaan
fb = Gaya memecah film
L = panjang batang
bergerak

12

13

14

TABEL 2 TEGANGAN PERMUKAAN DAN ANTARMUKA


(TERHADAP AIR) PADA 200 C

15

ENERGI BEBAS PERMUKAAN (Gibbs)


Kerja yang diperlukan untuk memperluas permukaan :
dw = fb x ds = x 2 L x ds
dw = x dA

dA = 2 L x ds

w = A

dyne/cm

Tegangan permukaan : perubahan energi bebas


permukaan persatuan kenaikan luas

GA T .P

H = Entalpi
S = Entropi

G = = H - TS

G
T . P

T P

=H+T

T P

16

PERBEDAAN TEKANAN ANTARA DUA LENGKUNGAN


Gelembung berbentuk bola
dengan jari-jari r pada
tekanan P
W = P 4 r2 dr
W = Energi bebas permukaan
Adanya gelembung mengkerut :
jari-jari r

W = 4 r2

jari-jari r dr

W = 4 (r-dr)2

luas permukaan A dA
A = 4 r2 dA = 8 r dr

W = 4 r2 - 8 rdr + 4 dr2

Perbedaan tekanan antara kedua lengkungan ( P )


P dv = dA
P 4r2 dr
2 = 8r dr
P =

=gh = r gh /2 (tekanan hidrostatik)

17

PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN ()


A. METODE KAPILER
Kenaikan permukaan cairan dalam kapiler

gaya keatas : a = Cos


gaya keatas total : 2 r Cos

gaya gravitasi (F) : r2 gh


= F / 2 r
F = gaya

Kesetimbangan gaya
V = r2h m = v
F = r2h g
F = 2 r
2 r = r2 h g

= rh g

18

KAPILARITAS
Kenaikan atau peneurunan permukaan cairan dalam
kapiler
Miniskus cekung
Bila < 90
naik

permukaan cairan

Miniskus cembung
Bila > 90
turun

permukaan cairan

19

B. METODE CINCIN
- Du Nouy Tensiometer = F/ A F = A
A = 2 x2 r
F = 4r
= F / 4r

yang terbaca ( dyne )


2 x keliling cincin

X Faktor koreksi= F / 4r = dyne cm-1

F = gaya pemecah film

20

21

22

ANTAR MUKA CAIR-CAIR


- KOEFISIEN SEBAR (S)
= Resultan dari adanya tegangan permukaan dan gaya
adesi atau adesi dan kohesi
A. Kerja adesi : kerja yang dibutuhkan untuk
memisahkan satu
permukaan dari yang lain (molekul tidak
sejenis)
Wa = L + S - LS
B. Kerja kohesi = kerja yang dibutuhkan untuk
memisahkan 2
cairan
sejenis (molekul sejenis)
x tegangan
permukaan cairan
Wc = 2 L
S = W a Wc

23

24

C. KOEFISIEN SEBAR
S = Wa Wc = (L + S - LS) 2 L = S - L - LS
S = S (L + LS )
Jika S = + tetesan zat cair akan menyebar ke
permukaan zat padat Kerja ADESI > KOHESI
(Wa>Wc)
Jika (L + LS )

> S gagal menyebar

25

26

ANTARMUKA PADAT CAIR


Kemungkinan : 1. Cairan tersebar keseluruh permukaan
2. Cairan tetap sebagai tetesan
Rumus Young:

s = sL + L cos cos = - sL + s
(pers.Young)
cos = 0 pembasahan ideal
Contoh Adsorpsi padat cair
- Attapulgite, Al Mg trisilikat, kaolin
- Kromatografi : fasa diam : padat, fase gerak : cair

27

Rumus Dupress

Kesetimbangan sistem
persamaan young

S = SL + L Cos Cos = S - SL / L

SL

Wa =s + L - SL Cos = Wa/ L-1


Wa = WSL = L (1 + Cos )
Pers. Berguna karena tidak mgd SL dan S
yang sulit ditentukan
Adanya surfaktan, menurunkan kerja adesi (wa) Kotoran
mudah dihilangkan dari permukaan (detergent) .

28

DETERGENCY

29

Wetting (pembasahan)
Zat pembasah : surfaktan, yg jika dilarutkan dalam air akan
menurunkan sudut kontak dan membantu
menghilangkan udara pada permukaan
Sudut Kontak : sudut antara tetes cairan dan permukaan
dimana dia
menyebar

30

PEMBASAHAN

31

ADSORPSI ANTARMUKA CAIRAN


Adsorpsi = pada permukaan
ZAT AKTIF PERMUKAAN = SURFAKTAN
Molekul dan ion yang diadsorpsi pada antarmuka cairan
(ampifil)

Non polar

Polar

Bahan yang dalam kadar kecil teradsorpsi di antara


antarmuka, merubah energi bebas permukaan dan
antarmuka sistem tersebut
Campuran minyak + air + surfaktan
Gugus polar berada pada fasa air
gugus non polar berada pada fasa minyak
Emulsifikasi air dalam minyak atau
sebaliknya

32

JENIS ZAT AKTIF PERMUKAAN (SURFAKTAN)


1. Anionik
:
: Na. lauril SO4
2. Kationik
:
: Benzalkanium
klorida
3. Non ionik :
: Tween dan Span
4. Amfoter
:
: Alkil betain
Contoh Aplikasi Surfaktan
1. Surfaktan anionik
Sodium dodecyl sulphate
- sangat larut dalam air
- penggunaan : pembersih kulit sebelum operasi,
mempunyai
gaya bakteriostatik (gram positif), bahan tambahan
sampo.
2. Surfaktan kationik
Benzalkonium klorida
- preservatif sediaan tetes mata.
3. Surfaktan nonionik

33

KLASIFIKASI SURFAKTAN

ADSORPSI MOLEKUL SURFAKTAN DALAM AIR DAN AIR-MINYAK

PENGGOLONGAN SISTEM HLB


(hidrofilik-lipofilik balance)

- Griffin merancang suatu


skala dari berbagai angka
untuk dipakai sebagai
ukuran HLB surfaktan
- Dibentuk suatu skala
rentang HLB

36

ORIENTASI MOLEKUL TWEEN DAN SPAN PADA


EMULSI MUNYAK DALAM AIR

38

KONSENTRASI MISEL KRITIK (CMC)


CMC : Konsentrasi misel kritik
= Konsentrasi terbentuknya
misel
terjadi perubahan sifat
fisik

39

40

41

CMC SURFAKTAN

42

43

Solubilisasi Micellar
Tempat solubilisate:Non polar,
Amphiphatic,Slightly polar,
Polar solubilisat

Kapasitas pelarutan
Drug

Surfaktan

Mg drug/
g surfaktan

Barbitone

Polysorbate 20

30,0

Buthetone

Polysorbate 20

100,0

Phenobarbithone

Polysorbate 20

55,0

44

45

Manfaat surfaktan:

Pengemulsi
Deterjen
Pembasah
Penglarut
Anti bakteri
Asobsi obat

ADSORPSI PADA PERMUKAAN ZAT PADAT


Penghilang bau, masker gas dll
ANTARMUKA PADAT GAS
SORPSI : pergerakan materi dari satu fase ke fase yang lain
PROSES ADSORPSI
ADSORPSI

: sorpsi pada permukaan

ABSORPSI

: jika terbagi rata di seluruh fasa

ADSORBEN

: Karbo adsorben, bahan pengadsorpsi

ADSORBAT : Zat yang diadsorpsi


ADSORPSI FISIK : tergantung sifat adsorben - gaya v d Waals,
reversibel
ADSORPSI KIMIA: khemosorpsi ikatan kimia
DESORPSI

:penghilangan adsorbat dari adsorben


46

47

DERAJAT ADSORPSI GAS


tergantung pada:
1. Sifat kimia adsorben
2. Sifat fisika adsorben
3. Luas permukaan adsorben
4. Suhu dan tekanan

48

ADSORPSI ISOTERM
Menggambarkan Volume dan Berat gas atau zat cair
teradsorpsi sebagai fungsi dari TEKANAN dan
KONSENTRASI adsorbat pada T tetap

a) Isoterm adsorpsi Monolayer


b) Isoterm adsorpsi Multilayer
Ym : volume yang diadsorpsi membentuk
monolayer
P

: Tekanan uap jenuh

49

ISOTERM LANGMUIR
Berlaku untuk adsorpsi MONOLAYER (a)
ISOTERM BET (brunaner, Emmett dan Teller)
Berlaku untuk adsorpsi MULTILAYER (b)
Pers. BET =

P
Y ( Po P )

1
Ymb

b 1
Ymb

P
Po

Y : jumlah teradsorpsi persatuan massa adsorben


Ym : Jumlah teradsorpsi untuk membentuk lapisan
tunggal
P : tekanan adsorbat

Po : tekanan uap jenuh


H L H t

exp

b : tetapan =

RT

50

SIFAT LISTRIK ANTARMUKA

Adanya muatan pada permukaan dan sekitar permukaan


kaloid mengakibatkan POTENSIAL LISTRIK antar permukaan
kaloid dan fasa luar

Distribusi listrik pada antarmuka ekivalen dengan lapisan


ganda dari muatan (potensial)

a : permukaan partikel
b : bidang geser
ab : Bound layer (STEREN)
bc : Diffuse layer

POTENSIAL ELEKTROKINETIK PADA BATAS PADATCAIR


Potensial ZETA :
potensial listrik tepat
pada garis di luar
bound layer (bidang
geser)
Potensial STERN :
Potensial listrik pada
tepi bound layer.

Anda mungkin juga menyukai