Anda di halaman 1dari 26

TEGANGAN PERMUKAAN

DAN
SURFAKTAN

Lia Laila, S.Farm., M.Sc., Apt.


Departemen Teknologi Farmasi
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Molekul Air (H2O)
Gaya Adhesi

Gaya Kohesi
• Tegangan Permukaan [γ ] adalah gaya
persatuan jarak yang diberikan sejalan pada
permukaan untuk menyeimbangkan tarikan ke
dalam dan memiliki satuan dyne/cm
• Tegangan Antarmuka adalah gaya
persatuan jarak yang terdapat pada antar muka
dua fase cairan yang tidak dapat bercampur dan
memiliki satuan dyne/cm.
• Tegangan permukaan air pada suhu 20o C
adalah 72 dyne/cm.
PENGUKURAN TEGANGAN
PERMUKAAN DAN TEGANGAN ANTAR
MUKA
Metode untuk mengukur tegangan permukaan dan
tegangan antar muka antara lain:
1- Capillary rise method
2- Ring (Du Nouy) tensiometer
3- Drop weight and drop volume method
(Stalagmometer)
4- Wilhelmy plate
5- Bubble pressure

7
Pemilihan metode pengukuran bergantung pada:

 apakah tegangan permukaan atau antar muka


yang ditentukan

 apakah diinginkan keakuratan

 besar sampel yang diukur


Capillary Rise Method

Hanya untuk mengukur tegangan permukaan


 Gaya kohesi adalah gaya yang terjadi antara
molekul yang sejenis pada permukaan cairan.
 Gaya adhesi adalah gaya yang terjadi antara
dua molekul yang berbeda seperti antara cairan
dan dinding tube kapiler.
 Ketika gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesi,
maka cairan akan membasahi dinding kapiler,
menyebar dan naik di dalam tube.

9
h = elevation of the liquid (m)
γ = surface tension (N/m)
θ = contact angle (radians)
ρ = density of liquid (kg/m3)
g = acceleration of gravity (m/s–2)
r = radius of tube (m)
Ring (Du Nouy) Tensiometer
 Untuk mengukur tegangan permukaan dan
tegangan antar muka.

 Prinsip kerja alat:


Gaya yang diperlukan untuk melepaskan
cincin platinum-iridium yang dicelupkan pada
permukaan atau antarmuka adalah sama
dengan tegangan permukaan atau antar muka
Gaya yang diperoleh untuk melepaskan cincin
dicatat dalam dyne.
 Tegangan permukaan diperoleh dengan
rumus:
γ = F / 2 π (R1 + R2)
dimana:
F = gaya untuk melepaskan
R1 and R 2= radius dalam dan luar cincin
11
Drop Weight and drop volume method

γ = Φ mg = Φ V pg
2πr 2πr

Dimana:
m = massa tetesan
V = volume tetesan
p = berat jenis cairan
r =jari-jari tetesan
g= percepatan grafitasi
Φ = faktor koreksi
Suatu molekul surfaktan secara skematik merupakan
suatu silinder yang memiliki bagian hidrokarbon
(hidrofobik) dengan bulatan yang memiliki bagian
polar (hidrofilik) tergabung pada satu sisinya.

Molekul natrium
lauril sulfat
SURFAKTAN
(Surface active agent)
• Zat yang mereduksi tegangan
permukaan/tegangan antar muka antara 2
fase
• Senyawa cenderung berkumpul
mengelilingi antar muka antara 2 bahan
yang berbeda dan mengubah sifat antar
muka tersebut
• Menjadi mediator untuk menstabilkan 2
fase yang tidak saling bercampur
KLASIFIKASI SURFAKTAN
• Berdasarkan fungsinya
1. Zat Pembasah
2. Zat penglarut
3. Zat pengemulsi
4. Zat pendispersi, pensuspensi dan
pendeflokulasi
5. Zat pembusa dan antibusa
6. Deterjen
• Berdasarkan strukturnya
1. Surfaktan ionik
a. Surfaktan anionik
bagian yang aktif adalah bermuatan negatif
(anion), contohnya:
- natrium lauril sulfat dalam pasta gigi
- trietanolamin dodesil sulfat dalam sampo dan
produk kosmetik
- natrium dodesil benzen sulfonat dalam deterjen
- natrium dodesil sulfat dalam deterjen
b. Surfaktak kationik
• bagian yang aktif bermuatan positif
(kation), contohnya:
garam-garam amonium kuarterner yang
memiliki sifat bakteriostatik dan umumnya
digunakan dalam produk antiseptik.
yang sering digunakan sebagai antiseptik
antara lain: benzalkonium chloride,
cetylpyridinium chloride and
cetyltrimethylammonium bromide
c. Surfaktan Amfolitik
memiliki bagian yang bermuatan positif
dan negatif
contohnya: dodecyl-B-alanine,
Dipalmitoylphosphatidylcholine (lecithin)
2. Surfaktan nonionik
 Banyak digunakan dalam formulasi produk farmasetik,
misal Tween, Brij, Mirj.
 Merupakan produk polietilen oksida.
 Surfaktan dengan dasar sorbitan merupakan surfaktan
yang penting untuk formulasi farmasetik.
 Esterifikasi gugus hidroksil primer dengan asam laurat,
palmitat, stearat atau oleat menghasilkan sobitan
monolaurat, monopalmitat, monostearat atau monooleat.
 Ester tersebut merupakan surfaktan yang tidak larut air
disebut Span 20, 40, 60 atau 80.
 Penambahan sekitar 20 molekul etilen oksida
menghasilkan surfaktan yang larut air disebut polisorbat
atau Tween 20, 40, 60 atau 80.
Orientasi Surfaktan pada
Permukaan atau antarmuka
• Pada permukaan air, bagian hidrofilik akan
diadsorpsi oleh air dan bagian hidrofobik
mengarah ke udara.
• Pada antar muka air dengan minyak bagian
hidrofilik mengarah ke bagian air dan hidrofobik
mengarah ke minyak
• Dengan penambahan konsentrasi
surfaktan maka tegangan permukaan
akan menurun dan pada konsentrasi
tertentu maka molekul-molekul surfaktan
akan membentuk suatu misel.
• Konsentrasi dimana surfaktan mulai
terbentuk disebut konsentrasi misel kritis
(critical micelle concentration=CMC)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai