patah hati untuk pertama kalinya. Perubahan mulai terlihat pada album
Red (2012), di mana musiknya mulai bergeser ke arah pop, dengan lirik
yang terkesan lebih dewasa. Kemudian, di album terbarunya, 1989
(2014), Swift terjun sepenuhnya ke musik pop, dengan lirik-lirik yang
tidak hanya menggambarkan kedewasaannya, melainkan juga terkesan
lebih liar, seperti yang dapat ditemukan dalam lagu Style dan Wildest
Dreams. Pada titik ini, Swift seolah ingin membawa cinta itu sendiri ke
tataran yang lebih intim.
Cinta merupakan bagian yang paling menonjol dalam menyibak
relasi kuasa hasrat antara wanita dan pria yang mewujud dalam keintiman.
Banyak ditemukan dalam lagu-lagu populer, terutama yang dibawakan
oleh penyanyi wanita, liriknya menempatkan wanita sebagai objek yang
tertindas dan menderita karena cinta. Dalam artian, wanita selalu menjadi
pihak yang dilukai alih-alih melukai. Mereka menderita karena rindu,
patah hati, bahkan ketika jatuh cinta sekalipun. Pun hal itu terlihat dalam
beberapa lagu Swift, terutama yang dirilis dalam album pertama hingga
keempatnya. Namun, dalam Style dan Wildest Dreams, Swift
menghadirkan sesuatu yang berbeda.
Sebagai sosok yang mendapatkan sorotan dari publik internasional,
Swift dan lagu-lagunya telah memberikan banyak pengaruh terhadap kaum
muda di seluruh pelosok dunia. Terlebih, ia menulis seluruh lirik lagunya
berdasarkan pengalaman kehidupan pribadinya,
yang
tentu
juga
mendapatkan sorotan dari media, sehingga Swift terkenal dengan lirikliriknya yang naratif. Kritikus musik pun menilai bahwa pergeseran proses
penceritaan atas cinta dan relasi keintiman yang tertuang dalam lirik
lagunya didasarkan oleh pengalaman romansa Swift yang semakin dalam
dan matang. Hal ini kemudian menarik untuk dikaji, mengingat bahwa
lagu barat populer, terutama yang dibawakan oleh Swift, tidak hanya
dikonsumsi oleh kalangan dewasa, melainkan juga remaja bahkan anakanak. Di samping itu, meskipun Swift menceritakan relasi cinta dalam
Style dan Wildest Dreams, tidak ditemukan kata cinta dalam teks
lirik kedua lagu tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Bagaimana dekonstruksi relasi cinta dalam lirik lagu Style dan
Wildest Dreams karya Taylor Swift?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, ditetapkan tujuan penelitian sebagai
berikut:
Mendeskripsikan dekonstruksi relasi cinta dalam lirik lagu Style
dan Wildest Dreams karya Taylor Swift.
D. Tinjauan Pustaka
Konsepsi tentang relasi cinta antara wanita dan pria yang telah
dimapankan selama ini adalah dengan adanya keterikatan status dan
komitmen; pacaran atau tidak pacaran, hanya berteman atau lebih dari
sekadar berteman, menikah atau tidak menikah, bercerai atau tidak
bercerai, dan sebagainya. Bauman (2003) melontarkan konsep liquid
love atau relasi cinta yang cair, mudah terjalin dan patah dalam
masyarakat modern, di mana keintiman dalam era kontemporer ini
memiliki keutamaan atas hasrat dibanding dengan keintiman personal.
Dalam kebanyakan banyak teks lirik lagu populer selama ini, baik
yang dibawakan oleh penyanyi pria maupun wanita sendiri, wanita selalu
digambarkan sebagai pihak dengan tingkat ketergantungan yang lebih
besar terhadap pria dibandingkan dengan sebaliknya. Bahkan, generasi
pop 90-an terkenal sebagai generasi wanita merintih, dengan industri
musik mainstream internasional yang didominasi oleh penyanyi wanita
dengan lagu-lagu balada mereka, seperti Mariah Carey, Whitney Houston,
Celine Dion, dan lain-lain. Lirik-lirik pada masa itu banyak memuat
tentang kegelisahan wanita akan kepastian status dan komitmen dalam
relasi cinta.
E. Kerangka Pemikiran
Cinta merupakan bagian yang paling menonjol dalam menyibak relasi
kuasa hasrat antara wanita dan pria yang mewujud dalam keintiman.
Stenberg (1988) mengungkapkan bahwa terdapat tiga elemen dalam relasi
cinta, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen
(commitment). Cinta dan keintiman sendiri berjalan saling beriringan.
Keintiman adalah suatu konsep yang mengacu pada perasaan kedekatan
atau perasaan keterhubungan antara dua orang. Perasaan itu mewujud
ketika seseorang memikirkan kesejahteraan orang lain, pemahaman timbal
balik dengan orang lain, serta kemampuan berbagi (sharing) dengan orang
lain. Dalam keintiman, orang yang melakukan interaksi sosial pada suatu
hubungan cinta menjadi saling memahami antara kedua belah pihak dan
terdapat fenomena kehangatan afeksi diantara kedua belah pihak.
Lee (1988) menyatakan bahwa cinta adalah afeksi fisik, emosi,
seksual, intelektual, atau sosial yang seseorang miliki terhadap orang lain,
sedangkan intimasi adalah hubungan kedekatan di mana terdapat timbal
balik dalam hal kepercayaan (trust) dan penerimaan (acceptance) pada
level tertentu. Dalam Style dan Wildest Dreams, ketika bicara cinta,
kini Swift bicara tentang keintiman dan seksualitas dari sudut pandang
wanita, tanpa melibatkan adanya kepastian status dan keterikatan
komitmen. Ketidakstabilan inilah yang dapat ditangkap dalam pembacaan
dekonstruksi.
Norris
(2003)
menjelaskan
bahwa
tujuan
metode
F. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan dekonstruksi sebagai metode. Sebagai
sebuah metode, dekonstruksi melakukan destabilisasi atas biner-biner
(pertentangan dan perbedaan) dengan cara
mengungkapkan atau
metode untuk
mengungkap dan
Daftar Pustaka
Agger, Ben. 1998. Critical Social Theories: An Introduction. Boulder: Westview
Press.
Al-Fayyadl, Muhammad. 2005. Derrida. Yogyakarta: LkiS.
Bauman, Z. 2003. Liquid Love: On the Frailty of Human Bonds. Cambridge:
Polity Press.
Budiawan (ed). 2015. Media [Baru], Tubuh, dan Ruang Publik. Yogyakarta:
Jalasutra.
Gauntlett, David. 2002. Media, Gender and Identity. London: Routledge.
Giddens, Anthony. 1992. Transformation of Intimacy. Cambridge: Polity Press.
Hall, Stuart dkk. (ed.). 1992. Culture, Media, Language. London: Routledge.
McRobbie, Angela. 1994. Postmodernism and Popular Culture. London:
Routledge.
Norris, Christopher. 2003. Membongkar Teori Dekonstruksi Jacques Derrida.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Royle, Nicholas. 2003. Derrida. London: Routledge.
Sauko, Paula. 2003. Doing Research in Cultural Studies: An Introduction to
Classical and New Methodological Approach. London: Sage.
Sternberg, R. J. 1988. The Triangle of Love: Intimacy, Passion, Commitment.
New York: Basic Books.
Internet
http://www.azlyrics.com/lyrics/taylorswift/wildestdreams.html
http://www.azlyrics.com/lyrics/taylorswift/style.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Wildest_Dreams_(Taylor_Swift_song)
https://en.wikipedia.org/wiki/Style_(Taylor_Swift_song)
https://en.wikipedia.org/wiki/Jacques_Derrida
https://en.wikipedia.org/wiki/Taylor_Swift
Sumber Lain
Bahan kuliah Metode Ilmu-Ilmu Sosial oleh Prof. Faruk