Anda di halaman 1dari 2

Biodata

Profesor Dr. Andries Hans Teeuw atau lebih dikenal dengan A.Teeuw lahir di Gorinchem,
Belanda, 12 Agustus 1921 dan meninggal di Leiden, 18 Mei 2012 pada umur 90 tahun. Ia adalah
pakar sastra dan budaya Indonesia asal Belanda. A Teeuw menikah dengan Joosje Teeuw-de
Vries tahun 1945. Joosje lebih dulu meninggal (2009). Pasangan langgeng itu dikaruniai lima
anak (4 perempuan; 1 lelaki): Marijke (baru pensiun sebagai guru), Anandi (seniman), Arie
(konsultan keuangan), Jossine (kerja partikulir), dan Kristina (guru piano).

Karya

Nama A. Teeuw mulai dikenal pembaca Indonesia melalui buku Pokok dan Tokoh dalam
Kesusastraan Indonesia Baru. Sejak terbit pertama kali pada 1952, buku itu selalu jadi rujukan
penting bagi siswa untuk pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Dari buku itulah pelajar
mengenal para sastrawan dan karya-karyanya. A. Teeuw pun terus mengembangkan buku itu
hingga pada 1967 diterbitkan ulang jadi Modern Indonesian Literature dalam dua jilid.

“Ia mendeskripsikannya, mengkritiknya, dan berganti-ganti memperhatikan secara khusus


berbagai aspeknya, baik para pengarangnya mau pun bingkai sosial dan gambaran masyarakat. Ia
juga menunjukkan kontras antara sastra Indonesia modern dan tradisional, termasuk membahas
pengaruh Balai Poestaka terhadap sastra modern,” tulis Swantoro (hlm. 236).

Teeuw memusatkan perhatiannya pada pelbagai masalah dan sastrawan di samping


membicarakan beberapa karya sastra secara sekilas-sekila

membicarakan berbagai pendekatan, teori, dan pandangan dalam ilmu sastra dalam kaitannya
dengan sastra Indonesia klasik dan modern.

Esai-esai kritik sastra

Filolog yang mengkaji sastra jawa kuno

Pemikiran
A.teeuw adalah peneliti dari negara asing yang di dengar oleh sastrawan indonesia penkaji sastra
yang menulis sastra indonesia secara lengkap. Ia minat terhadap sastra indonesia modern, ketika
ia sangat jatuh cinta kepada jawa kuno. Bagi Teeuw, sastra bukanlah hal yang remeh-temeh. Di
dalam sastra terungkap hakikat pandangan manusia terhadap eksistensinya. Melalui kritik sastra,
hakikat ideologi mengenai kemanusiaan yang dianut dalam masyarakat yang bersangkutan dapat
diungkap. Kritik sastra menjadi penting karena mengeksplisitkan masalah-masalah eksistensi
manusia dalam masyarakat beserta keyakinannya yang paling mendalam.

Anda mungkin juga menyukai