Makalah (Psap7,8 Dan Modul 9,10,11 Sapd)
Makalah (Psap7,8 Dan Modul 9,10,11 Sapd)
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
LAELI SURYANI
F0313047
LENI PRADASARI
F0313049
MULTININGRUM M.
F0313066
KELAS B
A. ASET TETAP
1. Definisi Aset Tetap
PSAP Nomor 7 menyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Dari definisi tersebut, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu
aset dapat diakui sebagai aset tetap, yaitu (1) berwujud, (2) mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 bulan, (3) biaya perolehan aset dapat diukur secara andal, (4) tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas, dan (5) diperoleh atau
dibangun dengan maksud untuk digunakan
2. Jenis-jenis Aset Tetap
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya
dalam aktivitas operasi entitas. Klasifikasi aset tetap menurut PSAP Nomor 7 adalah
sebagai berikut:
a. Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam
kondisi siap dipakai.
b. Peralatan dan Mesin Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan
bermotor, alat elektonik, inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya
signifikan, masa manfaatnya lebih dari 12 bulan, dan dalam kondisi siap pakai.
c. Gedung dan Bangunan Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan
bangunan yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan
jaringan yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah daerah; dan dalam kondisi
siap dipakai.
e. Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan
dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap
dipakai.
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap
yang sedang dalam proses pembangunan yang pada tanggal laporan keuangan belum
selesai seluruhnya.
3. Pengakuan Awal Aktiva tetap
Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu
aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan
biaya perolehan.
Biaya perolehan suatu aktiva tetap terdiri dari harga belinya, termasuk bea impor
dan PPN Masukan Tak Boleh Restitusi (non-refundable), dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tersebut ke kondisi yang
membuat aktiva tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan; setiap
potongan dagang dan rabat dikurangkan dari harga pembelian. Contoh dari biaya yang
dapat didistribusikan secara langsung adalah:
(a) Biaya persiapan tempat;
(b) biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar-muat
(handling costs);
(c) biaya pemasangan (installation costs); dan
(d) biaya profesional seperti arsitek dan insinyur.
4. Pengeluaran Setelah Perolehan
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus
ditambahkan pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
5. Depresiasi Aset Tetap
Menurut PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, penyusutan merupakan alokasi yang sistematis atas
nilai perolehan suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.
Terdapat 3 (tiga) jenis metode penyusutan yang dapat dipergunakan menurut
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, yaitu Garis Lurus (Straight Line Method),
Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method), Unit Produksi (Unit of
Production Method).
B. ASET LAINNYA
Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat diklasifikasikan
sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan.
Dalam Bagan Akun Standar, aset lainnya diklasifikasikan sebagai berikut:
Tagihan Jangka Panjang
Sewa
Kerjasama Pemanfaatan
Bangun Guna Serah
Bangun Serah Guna
Goodwill
Lisensi dan Frenchise
Hak Cipta
Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus, memenuhi definisi aset tetap dan
harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini.
D. DANA CADANGAN
Mengacu pada PSAP Nomor 01 Paragraf 65, dana cadangan merupakan dana yang
disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak
dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan dirinci menurut tujuan
pembentukannya. Dana cadangan masuk kedalam bagian dari aset.
E. KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Aset tetap pemerintah yang berupa gedung, bangunan, dan infrastruktur pada
umumnya diperoleh dengan cara pembangunan selama jangka waktu tertentu. Konstruksi
dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunan.
Pengakuan Konstruksi Dalam Pengerjaan
Suatu benda berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam
Pengerjaan jika:
(a) besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset
tersebut akan diperoleh;
(b) biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; dan
(c) aset tersebut masih dalam proses pengerjaan.
Pengukuran Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan dicatat dengan biaya perolehan yang meliputi biaya
konstruksi dan biaya-biaya lain yang dapat diatribusikan langsung ke dalam konstruksi
sehubungan dengan pengerjaan pembangunan aset dimaksud.
Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kegiatan konstruksi antara
lain meliputi:
(a)
(b)
(d)
(e)
Biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan dengan
konstruksi.