Pengobatan Dalam
Keperawatan
Indra/kddk-umi/2012
Kebutuhan
pengobatan dalam
membantu proses penyembuhan
Pengkajian kebutuhan pengobatan
(prinsip pemberian obat,
nomenklatur dan bentuk obat)
persiapan obat dan cara pemberian
obat
(IC, SC, IM, IV)
Masalah lain yang muncul akibat
adanya pemberian obat (efek
samping obat)
Kebutuhan Pengobatan
Suatu obat/medikasi adalah zat yang
digunakan dalam
Diagnosis
Terapi
penyembuhan
Penurunan
pencegahan penyakit.
Dokter
Apoteker
Perawat
Peran Perawat
Benar Pasien
Benar obat
Benar dosis
Benar waktu
Benar rute
Dokumentasi yang benar
1. Benar Pasien
2. Benar obat
Mengecek program terapi pengobatan dari
dokter
Menanyakan ada tidaknya alergi obat
Menanyakan keluhan pasien sebelum dan
setelah memberikan obat
Mengecek label obat 3 kali ( saat melihat
kemasan, sebelum menuangkan, dan setelah
menuangkan obat) sebelum memberikan obat
Mengetahui interaksi obat
Mengetahui efek samping obat
Hanya memberikan obat yang disiapkan sendiri
3. Benar dosis
Mengecek
program terapi
pengobatan dari dokter
Mengecek hasil hitungan
dosis dengan perawat lain
(double check)
Mencampur
/ mengoplos
obat sesuai petunjuk pada
label / kemasan obat
4. Benar waktu
Mengecek
program terapi
pengobatan dari dokter
Mengecek tanggal kadaluarsa obat
Memberikan obat dalam rentang 30
menit sebelum sampai 30 menit
setelah waktu yang diprogramkan
5. Benar rute
Mengecek program terapi pengobatan dari
dokter
Mengecek cara pemberian pada label /
kemasan obat
Obat dapat diberikan : Peroral, sublingual,
parenteral, topikal, rektal, inhalasi
Pemberian per oral : mengecek kemampuan
menelan, menunggui pasien sampai
meminum obatnya
Pemberian melalui intramuskular : tidak
memberikan obat > 5 cc pada satu lokasi
suntikan
6. Benar pendokumentasian
Mengecek program terapi pengobatan dari
dokter
Mencatat nama pasien, nama obat, dosis,
cara dan waktu pemberian obat
Mencantumkan nama/ inisial dan paraf
Mencatat keluhan pasien
Mencatat penolakan pasien
Mencatat jumlah cairan yang digunakan
untuk melarutkan obat ( pada pasien yang
memerlukan pembatasan cairan)
Mencatat segera setelah memberikan obat
Bentuk Obat
Kaplet
Bentuk dosis padat, untuk pemberian per oral,
bentuk seperti kapsul dan bersalut sehingga
mudah di telan
Kapsul
enteric bersalut
Tingtura
Alkohol atau larutan obat
Tahap Kerja
Lanjt...Tahap Kerja
Memasukkan obat secara perlahan
Mencabut jarum dari tempat penusukan
Menekan daerah tusukan dengan kapas
desinfektan
Membuang spuit ke dalam bengkok
Tahap Terminasi
Melakukan evaluasi tindakan
Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
evaluasi tindakan
Melakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Tahap PraInteraksi
Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
Mencuci tangan
Menyiapkan obat dengan benar
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Tahap Kerja
Tahap PraInteraksi
Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
Mencuci tangan
Menyiapkan obat dengan benar
Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
Tahap Orientasi
Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
dilakukan
Lanjt...
Efek samping yang dapat diperkirakan:
aksi farmakologik yang berlebihan
respons karena penghentian obat
efek samping yang tidak berupa efek
farmakologik utama
Efek samping yang dapat diperkirakan
reaksi alergi
reaksi karena faktor genetik
reaksi idiosinkratik
Contoh :
agitasi ekstrim, takikardi, rasa bingung,
delirium dan konvulsi yang mungkin
terjadi pada penghentian pengobatan
dengan depresansia susunan saraf pusat
seperti barbiturat, benzodiazepin dan
alkohol
krisis Addison akut yang muncul karena
penghentian terapi kortikosteroid
hipertensi berat dan gejala aktivitas
simpatetik yang berlebihan karena
penghentian terapi klonidin
reaksi
alergi
reaksi karena faktor
genetik
reaksi idiosinkratik
REAKSI ALERGI :
Alergi
REAKSI ALERGI :
Tipe I. Reaksi anafilaksis:
yaitu terjadinya interaksi antara antibodi
IgE pada sel mast dan leukosit basofil
dengan obat/metabolit, menyebabkan
pelepasan mediator yang menyebabkan
reaksi alergi, misalnya histamin, kinin, 5hidroksi triptamin, dll.
Manifestasi efek samping bisa berupa
urtikaria, rinitis, asma bronkial, angioedema dan syok anafilaktik.
Contoh obat : penisilin, streptomisin,
anestetika lokal, media kontras yang
Reaksi idiosinkratik
Upaya pencegahan
Selalu harus ditelusur riwayat rinci
mengenai pemakaian obat oleh pasien pada
waktu-waktu sebelum pemeriksaan, baik
obat yang diperoleh melalui resep dokter
maupun dari pengobatan sendiri.
Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas,
dan bila tidak ada alternatif nonfarmakoterapi.
Hindari pengobatan dengan berbagai jenis
obat dan kombinasi sekaligus.
Berikan perhatian khusus terhadap dosis
dan respons pengobatan pada: anak dan
bayi, usia lanjut, dan pasien-pasien yang
Upaya pencegahan