NOMOR : 101.04/KEP-DIR/SA.01/XI/2014
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEHAT
Menimbang
Sakit
Sari Asih
Karawaci
Kota
1.
2.
3.
4.
pelayanan darah.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
812/MENKES/PER/VII/2010
tentang
:
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKITSARI ASIH
KARAWACI
KOTA
TANGERANG
TENTANG
KETIGA
Peraturan ini.
: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Rumah
Sakit
Sari
Asih
Karawaci
Kota
KELIMA
pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan pelayanan.
Asuhan kepada pasien direncanakan dan ditulis di rekam medis
Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain dalam
waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap
Rencana asuhan pasien harus bersifat individu dan berdasarkan data asesmen
awal pasien
Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk kemajuan terukur
pencapaian sasaran
Kemajuan yang diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan ,
berdasarkan hasil asesmen ulang atas pasien oleh praktisi pelayanan kesehatan
Rencana asuhan untuk tiap pasien di review dan di verifikasi oleh DPJP
Perintah harus tertulis bila diperlukan dan mengikuti pedoman rekam medis
rumah sakit.
Permintaan pemeriksaan diagnostic imaging dan laboratorium klinis harus
5. Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan dan pengobatan
termasuk kejadian yang tidak diharapkan.
Rumah Sakit
Setiap penggunaan dan pemberian darah dan atau produk darah harus
berdasarkan atas permintaan dokter
Darah dan atau produk darah yang diberikan kepada pasien harus dijamin
bebas dari bibit penyakit yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat
Identifikasi pasien dengan risiko disiksa, seperti pasien lanjut usia, cacat
7. Pelayanan Instalasi :
a. Pelayanan unit Gawat Darurat, Rawat Inap, Rawat Intensif, Laboratorium
berkelanjutan.
d. Rujukan menunjuk siapa yang bertanggung jawab selama proses rujukan
serta perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan selama transportasi.
rujukan tidak mungkin
dilaksanakan
f. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit penerima
g. Proses rujukan didokumentasikan didalam rekam medis pasien.
13. Transportasi :
a. Transportasi milik rumah sakit, harus sesuai dengan hukum dan peraturan
yang berlaku berkenaan dengan pengoperasian, kondisi dan pemeliharaan
b. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien
10
atau lebih dini/cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
e. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat
f.
inap atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan rumah sakit.
Asesmen awal medis yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap, atau
sebelum tindakan pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30
hari, atau riwayat medis telah diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah
diulangi.
g. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang
signifikan, sejak asesmen dicatat dalam rekam medis pasien pada saat
masuk rawat inap
h. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien
(discharge)
i. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar
kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan
untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
j. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.
11
pengobatan.
b. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka
cedera akibat jatuh maupun dampak yang berkaitan secara tidak disengaja.
12