Sistem Pelayanan Kesehatan PDF
Sistem Pelayanan Kesehatan PDF
Pendahuluan
Pengertian
Sistem dapat didefinisikan sebagai sutu kesatuan atau tatanan yang terdiri dari kumpulan elemenelemen yang saling berinteraksi dan saling bergantung dengan yang lain dan secara bersama-sama
bergerak untuk mencapai tujuan.
Elemen dalam sistem terdiri dari masukan, proses,
lingkungan.
Sistem yang terdiri dari berbagai elemen yang dikenal dengan nama sub sistem, dapat pula
membentuk suatu sistem baru dan dipandang sebagai suatu sistem lagi. Sebagai contoh dalam
sistem kesehatan terdiri dari beberapa sub sistem seperti sub sistem pelayanan kesehatan dan di
dalam sub sistem pelayanan kesehatan itu juga terdiri dari beberapa sub sistem lagi seperti
rumah sakit. Rumah sakit tersebut suatu ketika dapat dipandang sebagai suatu sistem sendiri.
Berdasarkan pengertian sistem yang dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa sistem
kesehatan adalah suatu kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai
komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat
Sistem kesehatan (Health system) menurut WHO:
all the activities whose primary purpose is to promote, restore, or maintain health WHO,
2000.
Munawar, STIKMAR Majene
The system includes all actors, institutions and resources that undertake health actions where a
health action is one where the primary intent is to improve health.
.......to improve population health, ...... Four key functions determine the way inputs are
transformed into outcomes that people value resource generation, financing, service provision
and stewardship.
Setiap negara mempunyai perbedaan pengertian, namun umumnya adalah tatanan kesehatan
untuk mengatasi permasalahan kesehatan.
NHS di Inggris > menangani sistem upaya kesehatan, lebih ke arah sistem pembiayaan
Upaya Kesehatan
Untuk dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal perlu diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi bangsa Indonesia. Penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan tersebut memerlukan dukungan dana, sumberdaya manusia, sumberdaya obat dan
perbekalan kesehatan sebagai masukan SKN.
Sesuai dengan pengertian SKN, upaya kesehatan terdiri dari 2 unsur utama :
1. Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
UKM: Setiap kegiatan oleh Pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di
masyarakat. UKM mencakup promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit
menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan
penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya, serta
penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Sistem kesehatan seperti halnya sistem pada umumnya, juga terdiri dari berbagai elemen atau sub
sistem. Salah satu sistem yang dimaksud adalah sistem pelayanan kesehatan,
Sistem pelayanan kesehatan adalah sistem yang mengkoordinasikan semua kegiatan sedemikian rupa
sehingga menjamin setiap masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.
Sistem pelayanan kesehatan secara umum terdiri dari sistem pelayanan medik dan sistem pelayanan
kesehatan masyarakat. Di Indonesia, Rumah Sakit dikenal sebagai bentuk sistem pelayanan medik,
sedangkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) mencakup sistem pelayanan kesehatan
masyarakat dan juga sistem pelayanan medik.
Berdasar Tingkat Pelayanan Kesehatan, dibedakan 5 jenjang:
1. Tingkat Rumah Tangga
2. Tingkat Masyarakat
3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Fasilitas Pelayanan Kes. Tk. Kedua
5. Fasilitas Pelayanan Kes. Tk. Ketiga
Puskesmas.
Dapat dilengkapi unit-unit pelaksana teknis seperti unit pencegahan dan pemberantasan
penyakit, promosi kesehatan, pelayanan kefarmasian, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,
dan kesehatan ibu, anak dan KB.
Unit tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga membantu Puskesmas dalam
bentuk pelayanan rujukan kesehatan.
Rumah sakit merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan yang memberikan jasa
pelayanan medic kepada masyarakat. American Hospital Association, mendefinisikan rumah
sakit sebagai suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta
sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan
keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien (Azwar, 1980).
WHO memberikan batasan mengenai rumah sakit sbb:
the hospital is an integral part of a social and medical organization, the function of which is
to provide for the population complete health care, both curative and preventive and whose
outpatient services reach out to the family and its home environment, the hospital is also a
centre for training of helath workers and for biosocial research (RS adalah bagian integral
dari organisasi kesehatan masyarakat yang berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan
paripurna, preventif maupun kuratif bagi keluarga dan masyarakat, sebagai pusat pendidikan
tenaga kesehatan dan penelitian biososial)
Fungsi Rumah Sakit adalah menyediakan dan menyelenggarakan:
a. Pelayanan medik
b.
c.
d.
e.
Sesuai keputusan Menkes R.I. Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat disebutkan bahwa Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Dari definisi di atas, Puskesmas secara umum mengandung pengertian:
1. Unit Pelaksana Teknis
Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kab/kota (UPTD), Puskesmas merupakan
unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan.
2. Pembangunan Kesehatan
Sebagai penyelengara upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Puskesmas bertanggung jawab untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinkes Kabupaten/kota sesuai kemampuannya.
4. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan. Namun
demikian, satu kecamatan dimungkinkan terdapat lebih dari satu Puskesmas. Tanggung
jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW).
Fasilitas Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah, sarana perhubungan dan kepadatan penduduk
dalam wilayah kerja Puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan
akses layanan Puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas lebih merata dan meluas,
Puskesmas perlu ditunjang dengan Puskesmas Pembantu, Bidan desa di daerah yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang sudah ada. Disamping itu penggerakan peran serta
masyarakat untuk mengelola Posyandu dan membina dasawisma akan dapat menunjang
jangkauan pelayanan kesehatan.
1. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu yang lebih sering dikenal sebagai Pustu atau Pusban, adalah unit
pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.
2. Puskesmas Keliling
Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan Keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas. Puskesmas Keliling berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah
kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan Puskesmas Keliling
adalah:
Strata
Ketiga
Strata Kedua
Puskesmas
Prak swasta (dr,
Bidan, Prwt)
Strata Pertama
Posyandu,
Poskesdes,
Polindes
Masyarakat
Upaya kes
Keluarga
Mandiri
Perorangan/ Keluarga
Depkes
Dinkes Provinsi
Dinkes Kab
BP4, BKMM, BKKM,
Puskesmas
Posyandu,
Poskesdes,
Polindes, UKBM lain
Upaya kes kel
mandiri,
Kaderkes
Salah satu bagian penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan adalah rujukan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu institusi pelayanan kesehatan
tidak selalu dapat menyelesaikan suatu masalah. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme
pelimpahan tanggung jawab dari suatu institusi ke institusi lainnya yang lebih tinggi dan dapat
menyelesaikan suatu masalah. Mekanisme yang dimaksud dikenal dengan sistem rujukan atau
refferal.
Dalam UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran disebutkan, bahwa kewajiban
dokter.... merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau
pengobatan (Pasal 51). Apabila kewajiban tersebut diabaikan, dikenakan sanksi pidana
sesuai Pasal 79 yang menyebutkan: ...kurungan paling lama satu tahun atau denda paling
banyak Rp. 50.000.000.- setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban tersebut
Pelaksanaan sistem rujukan di indonesia telah diatur dengan bentuk bertingkat atau
berjenjang, yaitu pelayanan kesehatan tingkat pertama, kedua dan ketiga, dimana dalam
pelaksanaannya tidak berdiri sendiri-sendiri namun berada dalam suatu sistem dan saling
berhubungan. Apabila pelayanan kesehatan primer tidak dapat melakukan tindakan medis
tingkat primer maka ia menyerahkan tanggung jawab tersebut ke tingkat pelayanan di
atasnya, demikian seterusnya. Apabila seluruh faktor pendukung (pemerintah, teknologi,
transportasi) terpenuhi maka proses ini akan berjalan dengan baik dan masyarakat awam
akan segera tertangani dengan tepat. Sebuah penelitian yang meneliti tentang sistem rujukan
menyatakan bahwa beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan proses rujukan yaitu
tidak ada keterlibatan pihak tertentu yang seharusnya terkait, keterbatasan sarana, tidak ada
dukungan peraturan.
1. Sistem Rujukan Upaya Kesehatan
Terdapat perbedaan pengertian antara konsultasi dan rujukan. Konsultasi adalah upaya
meminta bantuan profesional penanganan kasus penyakit kepada yang lebih ahli berupa saran
(bersifat kesejawatan/kode etik). Rujukan adalah upaya pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab penanganan kasus penyakit dan atau masalah kesehatan kepada dokter lain
yang sesuai.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo mendefinisikan sistem rujukan sebagai suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal (dari unit
yang lebih mampu menangani), atau secara horizontal (antar unit-unit yang setingkat
kemampuannya).
Jenis Rujukan
Sistem Rujukan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai berikut:
a. Rujukan Medik, meliputi:
Adalah rujukan masalah kedokteran yang bertujuan menyembuhkan dan atau
memulihkan status kesehatan pasien, atau sebaliknya untuk tindak lanjut yg diperlukan.
Rujukan medik dibedakan atas 3 macam:
Rujukan kasus: untuk hal tentang penatalaksanaan pasien dari satu strata yg kurang
mampu ke strata yang lebih sempurna atau sebaliknya (untuk tindak lanjut yg
Rujukan Kesehatan.
Adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan dan atau mencegah penyakit yang ada di masyarakat.
Rujukan kesehatan terdiri dari:
Rujukan tenaga, antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan KLB, penanggulangan
gangguan kesehatan karena bencana alam, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan.
Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan medis, bantuan obat, dsb.
Rujukan Operasional: pelimpahan wewenang dan tanggungjawab penanggulangan masalah
kesmas atau penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
.
Hatmoko, Lab IKM PSKU Unmul Samarinda