Anda di halaman 1dari 2

www.gtz.

de Indonesia

Other Ongoing Project

SISKES
Dukungan Sektor Kesehatan di Nusa Tenggara Barat dan Timur
Pemerintah Jerman memberikan dukungan bidang
kesehatan kepada Indonesia sejak 1999 di NTT dan
sejak 2006 di NTB. Melalui GTZ sebagai lembaga
pelaksana, proyek SISKES bergerak di bidang
penguatan sistem kesehatan kabupaten dengan fokus
utama pada Kesehatan Maternal & Neonatal. Salah satu
prinsip kerjasama teknis adalah penguatan kapasitas
berkelanjutan melalui kerja sama erat dengan mitra dari
Indonesia dan menghubungkan semua tingkat dalam
sistem kesehatan. Tingkat Pusat terlibat dalam semua
langkah penting dalam pengembangan tool dan
strategi.
Pencapaian utama:
Penguatan Sistem Kesehatan:
Dengan mengikuti siklus perencanaan pemerintah, Proyek SISKES
memusatkan dukungan pada perbaikan terhadap pendekatan yang
sudah ada dalam rangka memperbaiki keterkaitan perencanaan di
setiap tingkatan pemerintahan. Pelaksanaan dukungan proyek
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten di NTT
& NTT. Alat bantu untuk pelaksanaan monitoring & evaluasi
digunakan untuk memulai kajian terpadu sebelum siklus
perencanaan berikutnya dimulai. Salah satu aspek penting lainnya
dalam perbaikan system adalah analysis terhadap pembelanjaan
yang dilakukan melalui DHA (District Health Account) yang
dikenalkan ke seluruh kabupaten/kota di NTB. Kerjasama dengan
AusAID dan UI memungkinkan didapatkannya Alat Bantu yang
berkualitas tinggi sesuai dengan standar international dan telah
digunakan oleh Indonesia di tingkat pusat.
Tim SIKDA yang telah dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
dan Provinsi di NTT dan NTB dan diperkuat melalui SISKES.
Semua puskesmas di Kab. Belu dan 11 puskesmas di 5 kab./kota
NTT (Kota Kupang, Kab. Kupang, TTS, Sumba Timur, dan Sumba
Barat) mulai meng gunaan for mat SIK manual yang
disederhanakan. Di NTB, 13 Puskesmas di 3 kab (Lombok Barat,
Kota Mataram, dan Lombok Tengah) sudah menggunakan SIK
terkomputerisasi.
Forum koordinasi donor tingkat provinsi di NTT dan NTB
terbentuk dan sepenunya berada di bawah koordinasi mitra dari
pemerintah Indonesia (di NTT lewat Dinkes Provinsi dan di NTB
lewat BAPPEDA Provinsi).
Manajemen Pelayanan Kesehatan:
Alat Bantu Komprehensif untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas
dikembangkan, dan digunakan di NTT & NTB, serta diadopsi oleh
Depkes, RSUD W. Z. Johannes Kupang NTT mendapatkan

dukungan untuk pencapaian status BLU.


Pedoman rujukan dan rujukan balik (yang merujuk pada Pedoman
Rujukan 1972 dan Pedoman Rujukan MPS 2004 dari DEPKES)
dikembangkan di NTB dan akan diuji coba di Lombok Barat.
Peningkatan Pelayanan Klinis:
Mendukung program pemerintah sebelumnya, SISKES juga
melaksanakan pelatihan APN untuk 60 bidan di NTB dan 320 di
NTT; dan Pelatihan PONED bagi 14 tim Puskemas di NTB dan 6
tim di NTT. Evaluasi pasca pelatihan merupakan bagian tak
terpisahkan dari semua pelatihan yang didukung proyek (251 dari 412
bidan terlatih APN di NTB dan 320 dari 341 di NTT; serta 11 dari 15
tim Puskesmas terlatih PONED di NTB dan 6 dari 6 tim di NTT
dievaluasi pasca pelatihan). Di NTB, evaluasi pasca pelatihan
termasuk manajemen BBLR dan Asfiksia bagi bidan yang dilatih
tahun 2008.
Dukungan yang diberikan dalam bentuk pelatihan neonatal dasar
bagi 26 peserta dari 5 RSUD Kab dan pelatihan penyegaran
perawatan kedaruratan neonatal bagi 5 dokter di Kota Mataram serta
pelatihan 3 bulan untuk kedaruratan anak bagi 1 perawat anak di
RSUD Mataram.
CD berisi semua bahan KIE yang tersedia di kedua provinsi dibuat
dan didiseminasi.
Pemberdayaan Masyarakat:
Empat sistem P4K dikembangkan dan berjalan di 50 desa (5
kabupaten) di NTB dan 20 desa (4 kabupaten) di NTT dan 40 desa (5
kab.) di NTB akan memiliki empat sistem tersebut pada akhir 2008;
alat bantu pembentukan P4K dikembangkan di NTB dan di NTT
masih dalam proses pengembangan.
Di NTB, telah dikembangkan Modul Kelas Kesehatan Reproduksi
Remaja dan digunakan untuk melakukan kelas kesehatan reproduksi
remaja di Kota Mataram.
Survey-Survey yang dilakukan oleh konsultan-konsultan dari
Indonesia:
Studi Pustaka 2006 tentang berbagai data terkait kesehatan yang
tersedia, diikuti oleh Survey Pelayanan Kesehatan dan Survey Rumah
Tangga di kedua provinsi yang hasilnya disusun berdasarkan
kabupaten. Data-data ini melengkapi data rutin Dinas dan surveysurvey lain. Survey tentang Hak-Hak Reproduktif yang melibatkan
berbagai stakeholder sedang dalam proses penyelesaian.
Proyek ini akan melanjutkan dukungan di tingkat Provinsi dan
Kabupaten sampai Desember 2009
Project Contact:
Dr. Gertrud Schmidt-Ehry (Principal Advisor)
Jl. Swara Mahardika No. 16
Mataram - Lombok (NTB)
Tel: +62 (0)370 647 848 (Hunting)
Fax: +62(0)370 637 676
Email: health.mataram@gmail.com

www.gtz.de Indonesia

Other Ongoing Project

SISKES
District Health System support in East & West Nusa Tenggara Provinces
The German Government supports Indonesia in
the Health Sector since 1999 in NTT and since
2006 also in NTB. Through its implementing
agency GTZ, SISKES project works on District
Health System improvement with a strong focus
on Maternal and Neonatal Health. Sustainable
capacity building working hand in hand with the
Indonesian Government partners assisting to
link all levels is one of the principles of the
technical cooperation. Central level is involved in
all important steps of tool and strategy
development.
Notable achievements so far:
Strengthening of Health System:
Based on government planning and budgeting cycle the
project focus on improvement of the existing approach to
link the different levels thus getting planning based on local
data and priorities. This is implemented and functions
through PHO & DHOs in both provinces. The tool to set
monitoring and evaluation is used to start with integrated
reviews before getting a new planning cycle started.
Analysis of expenditure going towards DHA is another
important aspect of systems improvement and is
introduced in all 9 districts in NTB. Close collaboration
with AusAID and UI will be a possibility to get a high
quality tool based on international standards used already
by Indonesia at central level.
HMIS Teams are established at district and provincial level
in NTT & NTB through PHO and DHOs and
strengthened through SISKES. All Puskesmas in Belu
district start using simplified manual HMIS format. In
NTB, 13 Puskesmas in 3 districts (Lombok Barat, Kota
Mataram, and Lombok Tengah) implement computerized
HMIS.
Forum for coordination of donors at provincial level in
NTT and NTB developed, fully owned by Indonesian
partners (NTT through PHO & NTB through
BAPPEDA).
Health Service Management:
Comprehensive Puskesmas Management Training toolkit
developed, used in NTT & NTB, and adopted by MoH and
in NTT Johannes Hospital got support to qualify for BLU
status.

Guideline for referral and back referral system integrating


the 1972 referral guideline and 2004 MPS guideline from
MoH will be pilot tested in Lombok Barat. .
Clinical Service Improvement:
Support was given in MoH initiated APN training for 60
midwives in NTB and 320 in NTT, PONED training for 14
teams in NTB and 6 teams in NTT. Training evaluation is
integrated part of all project supported training activities
(251 out of 412 midwives trained in APN in NTB and 320
out of 341 in NTT and 11 out of 15 Puskesmas teams
trained in PONED in NTB and 6 out of 6 team in NTT). In
NTB the post training evaluation includes Low Birth
Weight Management and Asphyxia Management for
midwives trained in 2008.
Basic neonatal care training for 26 participants from 5
district hospital and update training of emergency neonatal
care for 5 doctors in Kota Mataram and 3 months training
for emergency pediatric for 1 pediatric nurse from Mataram
Hospital was done and assessed.
CDs of all IEC material in both provinces have been
developed and disseminated.
Community Empowerment:
Four P4K systems have been established and functioning in
50 villages (5 districts) in NTB and 20 villages (4 districts) in
NTT and other 40 villages (in 5 districts) in NTB will be
ready at the end of 2008 and a toolkit for establishment of
P4K developed for NTB and for NTT it is being developed.
In NTB, module for Adolescent Reproductive Health
Classes available and used to conduct 1 Adolescent
Reproductive Health in Kota Mataram.
Surveys done through Indonesian consultancies:
A desk study in 2006 on existing data, followed by health
services survey and a household survey in both provinces
with results compiled for each district provides important
information additional to routine data collection and other
surveys. A survey on reproductive rights involving many
stakeholders is presently in final process.
The project will continue to work at both the central
and provincial/district levels until December 2009.

Project Contact:
Dr. Gertrud Schmidt-Ehry (Principal Advisor)
Jl. Swara Mahardika No. 16
Mataram - Lombok (NTB)
Tel: +62 (0)370 647 848 (Hunting)
Fax: +62(0)370 637 676
Email: health.mataram@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai