Topik
Pengantar
Strategi dan Organisasi
Survei
Perancangan
Pemilihan Platform
Implementasi dan Pengujian
Deployment
Operasional dan Kontrol
Summary
Perubahan Proses Bisnis Akibat Strategi Organisasi (BPA, BPI, BPR)
Pengantar
Metodologi diperlukan agar dapat memahami setiap
fase / tahapan yang akan dilakukan, khususnya untuk
proses bisnis.
Setiap fase dapat terdiri dari beberapa subfase, yang
biasa disebut aktivitas.
Survei (1)
Mulai berhubungan dengan proses bisnis dan proyek agar
menyadari keberadaan proses terkait.
Yang biasanya dilakukan :
Survei (2)
Selain melakukan survei pada aktivitas bisnis, juga turut
dilakukan survei pada aktivitas teknis dari proses bisnis.
biasanya berimplikasi pada realisasi proses bisnis.
Sering disebut sebagai fase permulaan / persiapan siklus
perencanaan dan analisis.
Perancangan (1)
Informasi yang terkumpul dianalisis, dikonsolidasikan,
dan direpresentasikan sebagai model proses bisnis.
Model ini berguna sebagai landasan komunikasi bagi
para stakeholder untuk perbaikan proses tujuan
operasional yang diturunkan dari tujuan bisnis dapat
tercapai.
Perancangan (2)
Perbaikan proses bisnis tidak hanya berkaitan dengan
proses yang sebenarnya, tetapi juga dengan lingkungan
teknis dan organisasi yang menjalankannya.
Lingkungan teknis diperbaiki agar pendekatan serviceoriented dapat digunakan dalam integrasi sistem
informasi eksternal agar lebih fleksibel.
Di level organisasi, sebuah peran baru membutuhkan
keahlian dan kompetensi untuk memberikan efektivitas
proses bisnis dan ketersediaan layanan.
Deployment (1)
Implementasi proses bisnis dibangun pada lingkungan
target.
Aspek teknis perlu diperhitungkan untuk memastikan
operasional tidak terganggu selama deployment.
Deployment (2)
Aspek operasional perlu diperhitungkan, seperti :
pelatihan staf agar memiliki pengetahuan yang cukup.
Tergantung pada lingkungan implementasi dari proses,
keahlian, pengalaman dari staf yang memiliki
pengetahuan.
Sehingga harus pelatihan staf perlu dilakukan lebih awal
atau setelah implementasi prototype yang stabil untuk
pertama kalinya.
Summary
Keterangan sebelumnya menggambarkan
ketergantungan antar fase.
Dengan mengumpulkan segala informasi dan
pengetahuan terkait proses bisnis dan lingkungannya,
maka berbagai pertanyaan dan isu yang baru dapat
diidentifikasi.
Classify
Mengelompokkan informasi berdasarkan kriteria.
Validate
Memvalidasi
Refine
PERUBAHAN PROSES
BISNIS
(BPA, BPI, BPR)
Pengidentifikasian Pengembangan
(1)
Perkembangan tren teknologi, sosial, ekonomi, politik,
dll yang sedang berkembang.
Peraturan legal yang dikeluarkan oleh pemerintah
(untuk kepatuhan / compliance).
Studi literatur tentang perbaikan dan pengembangan
proses sesuai jenis usaha yang dijalankan oleh
organisasi.
Pengidentifikasian
Pengembangan(2)
Permasalahan yang ada terkait unit organisasi dan
proses bisnisnya.
Permasalahan dan requirement yang ada terkait
kebutuhan client untuk kepentingan proyek.
BPA (1)
Meningkatkan efisiensi proses bisnis.
Perubahan/dampak yang kecil dan tidak signifikan
Kegiatan operasional yang ada tidak banyak berubah
masih menggunakan teknologi komputer yang ada.
BPA (2)
Butuh banyak waktu untuk memahami as-is system
sebelum melakukan pengembangan menuju to-be
system.
Tool Analisis
Problem analysis
Root cause analysis.
Problem Analysis
Menanyakan kepada user dan manager tentang
masalah yang ada.
Menanyakan tentang
perubahan/harapan/keinginan/solusi dari user dan
manager untuk mengatasi masalah tersebut.
Biasanya user dan manager tersebut sudah paham tentang
pemecahan masalah tersebut dan memiliki ide-ide yang
brilian
BPI (1)
Meningkatkan efisiensi (doing things right) dan
meningkatkan efektivitas (doing the right things).
Dampak/perubahan sedang (moderate) dan cukup
signifikan
Mengubah operasional organisasi di dalam
memanfaatkan kesempatan/tren teknologi yang ada,
atau meng-copy apa yang dilakukan oleh kompetitor.
BPI (2)
Butuh waktu lebih sedikit pada pemahaman as-is
system dari pada BPA.
Terfokus pada pengembangan proses bisnis berdasarkan as-is
system untuk menghasilkan to-be system.
Duration Analysis
Melakukan pengecekan estimasi waktu yang dibutuhkan
oleh setiap proses / subproses dalam as-is system.
Menganalisis waktu total yang dibutuhkan dan waktu
rata-rata untuk berbagai jenis input pada suatu proses /
subproses.
Terdapat beberapa prose yang berjalan secara serial
dan paralel.
Activity-Based Costing
Menganalisis cost yang dibutuhkan untuk setiap
proses / subproses.
Hasil analisis dapat digunakan untuk menentukan
proses mana yang membutuhkan cost paling banyak.
Biaya langsung (biaya SDM, material, dll),
Biaya tidak langsung (biaya penyewaan, depresiasi, dll).
BPR (1)
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis.
Perubahan/dampak besar (large) dan sangat signifikan
terhadap proses bisnis yang ada.
Mengubah sebagian besar operasional organisasi, untuk
memanfaatkan kesempatan, ise-ide, dan tren teknologi
secara maksimal.
Menghabiskan waktu pemahaman as-is analysis yang
lebih sedikit dibandingkan dengan BPI.
BPR (2)
Terfokus pada pengembangan ide-ide, solusi, dan
proses bisnis yang baru.
Tool yang digunakan :
Outcome analysis
Technology analysis
Activity elimination
Outcome Analysis
Menghasilkan outcome yang mampu memberikan nilai
pada customer.
Analisis ini dapat mengajak manager dan project
sponsor untuk lebih waspada terhadap produk dan
layanan yang diberikan oleh perusahaan.
Contoh outcome :
Seorang customer menginginkan pembayaran klaim asuransi
secepatnya (outcome berupa perbaikan / penggantian
kerugian).
Technology Analysis
Dimulai dengan membuat list teknologi yang penting
dan menarik saat ini.
Kemudian pemahami tentang bagaimana teknologi
tersebut diaplikasikan dengan proses bisnis.
Lakukan identifikasi keuntungan dari sisi bisnis.
Contoh :
Lion Air
Saturn
Activity Elimination
Mengidentifikasi aktivitas apa saja yang perlu
dihapuskan dari suatu proses bisnis/subproses.
Mencari solusi tentang bagaimana melakukan proses
bisnis yang ada tanpa aktivitas tersebut.
Mengidentifikasi efek/dampak akibat dihilangkannya
aktivitas tersebut.
Contoh :
Pegadaian Rumah
Project cost
merupakan total biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek.
Breadth of analysis
merupakan perluasan kegiatan analisis, baik berupa teknik analisis
yang dapat digunakan, maupun objek yang dianalisis.
Risk
merupakan resiko yang (akan) dihadapi, baik secara finansial, bisnis,
operasional, maupun teknis.
Project Cost
Biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek :
Biaya operasional
Biaya non-operasional
Biaya tak terduga
dll
Breadth of Analysis
Analisis proses bisnis dapat diperluas dengan cara :
Memperluas/memperbanyak teknik analisis
Memperbanyak atau memperdalam objek yang dianalisis
Risk
Resiko yang dihadapi, baik secara finansial, bisnis,
operasional, maupun teknis akan berdampak pada
proses bisnis.
Resiko biasanya bisa diukur secara finansial.
Sehingga akan ada penambahan aktivitas pencegahan
atau mitigasi resiko di dalam proses bisnis terkait.
BPA
LowModerate
Potential
business
value
Project Cost Low
Breadth of
Analysis
Risk
Narrow
LowModerate
BPI
Moderate
BPR
High
LowModerate
NarrowModerate
LowModerate
High
Very broad
Very-High
Untuk BPI :
BPI selalu memberikan keuntungan potensial yang cukup besar (moderate)
tergantung pada ruang lingkup proyek.
BPI dapat mengubah proses bisnis, sehingga menjadi lebih efektif.
Untuk BPR :
BPR menciptakan keuntungan potensial yang besar karena mampu
mengubah karakteristik bisnis secara radikal.
Untuk BPI :
Membutuhkan biaya yang cukup besar tergantung dari ruang
lingkup proyek.
Untuk BPR :
Selalu membutuhkan biaya yang mahal untuk kompensasi
waktu kerja senior manager dan biaya perancangan kembali
(redesign) beberapa proses bisnis.
Untuk BPI :
Mencakup analisis dari beberapa proses bisnis.
Untuk BPR :
Mencakup analisis dari beberapa proses bisnis utama, bersifat
lintas organisasi (across multiple organizations).
Untuk BPR :
Sangat beresiko dan membutuhkan dukungan dari seluruh
organisasi, termasuk pemimpin organisasi.
Berdasarkan pengamalan dari pencipta BPR (Mike Hammer),
rasio kegagalan akibat BPR = 70%.
To Be Continued