PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Osteoartritis adalah penyakit kronis yang belum diketahui secara
pasti penyebabnya, ditandai dengan kehilangan tulang rawan sendi
secara bertahap. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit (sel pembentuk
proteoglikan dan kolagen pada rawan sendi) gagal dalam memelihara
keseimbangan antara degradasi dan sintesis matriks ekstraseluler,
sehingga terjadi perubahan diameter dan orientasi serat kolagen yang
mengubah biomekanik dari tulang rawan, yang menjadikan tulang rawan
sendi
kehilangan
sifat
kompresibilitasnya.
Osteoartritis
umumnya
merupakan
penyakit
sendi
yang
paling
banyak
ditemui
dibandingkan
kasus
penyakit
reumatik
lainnya.
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI GENU
2.1 Anatomi Genu
Articulatio
genus
adalah
sendi
sinovial
jenis
engsel
yang
tibia.
Persendian intermediet antara patella dan femur.
sinovial
yang
merupakan
plasma
kental
yang
berikatan
dengan
Ketika
terjadi
berhenti.
Lubrikasi antara lipatan sinovial disediakan oleh molekul
hyaluronat pada ciran sinovial.
BAB III
OSTEOARTHRITIS GENU
3.1
Definisi
Osteoarthritis adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai
KLASIFIKASI
Dibagi menjadi 2 jenis (Chairuddin Rasjad, 2007):
a) Primer
Tidak diketahui penyebabnya, dapat mengenai satu atau
displasia
asetabuler,
penyakit
Legg-calve-perthes,
bermacam-macam
sebab,
misalnya
penyakit
Caisson,
terjadinya
osteoartritis
dipengaruhi
oleh
EPIDEMIOLOGI
Kondrosit
Kondrosit dalam rawan
sendi hidup
dalam
keadaan
terisolasi, tunggal atau dalam kelompok kecil volumenya hanya 12% dari seluruh rawan sendi, kondrosit mempunyai peran cukup
besar karena bertanggung jawab terhadap terhadap sintesis dan
rumatan seluruh matriks rawan. Kondrosit dapat mensintesis
kolagen
proteoglikan
dan
berbagai
enzim
inhibitor. Fungsi
10
Dalam
kondisi
normal
kondrosit
jarang
dijumpai
seluleritas
rawan
sendi
kondisi
normal
selalu
ekstraseluler
mengandung
komposisi
spesifik,
11
12
matriks
makromolekul
sangat
unik.
Mempunyai
dikenal
antara
lain
streomyolisine, gelatinase A,
metalloproteinase
(MMPs),
B, Kaptesin. Metalloproteinase
13
osteoarthritis
dahulunya
degenerative
murni.
sampai
osteoarthritis
Pada
saat
ini
masih
menjadi
dianggap
suatu
proses
kenyataannya
proses
osteoarthritis
obesitas,
genetic,
humoral
dan
faktor
kebudayaan.
14
matriks
rawan
sendi
serta
merangsang
apoptosis
mempunyai
pengaruh
yang
berlawanan
selama
rawan
sendi,
berlebihan
dan
melewati
mekanisme
Proses
hilangnya
kontrol
mekanisme
proteolitik
ini
15
16
Nyeri
Nyeri terutama pada sendi-sendi yang menanggung beban tubuh
seperti pada sendi panggul dan lutut. Nyeri ini terutama terjadi bila
sendi digerakkan dan pada waktu berjalan.
Nyeri yang terjadi berhubungan dengan :
o
o
o
o
2.
Kekakuan
Kekakuan terutama terjadi oleh karena adanya lapisan yang
terbentuk dari bahan elastic akibat pergeseran sendi atau oleh adanya
cairan yang viskosa. Keluhan yang dikemukakan berupa kesukaran
untuk bergerak setelah duduk. Kekakuan pada sendi besar atau pada
jari
tangan
menyebabkan
gangguan
pada
aktivitas
sehari-hari
penderita.
3.
Pembengkakan
Pembengkakan terutama ditemukan pada lutut dan siku.
Pembengkakan dapat disebabkan oleh cairan dalam sendi pada
stadium akut atau oleh karena pembengkakan pada tulangyang disebut
osteofit. Juga dapat terjadi oleh karena adanya pembengkakan dan
penebalan pada sinovia berupa kista.
4.
Gangguan pergerakan
Gangguan pergerakan pada sendi disebabkan oleh adanya
fibrosis pada kapsul, osteofit atau iregularitas permukaan sendi. Pada
pergerakan sendi dapat ditemukan atau didengar adanya krepitasi.
5.
Deformitas
17
18
3.11
Diagnosa Banding
20
Management
Acetamoniphen
direkomendasikan
untuk
Opioid
dan
paracetamol
21
dikombinasikan
untuk
menimbulkan
efek
analgesik
yang
lebih
kuat
daripada
atau teropong
(Wahyu,
2007)
atau
operasi
terbuka.
Jika
pada
osteotomy
untuk
mencegah
atau
memperlambat
22
instabilitas,
dan
deformitas
membutuhkan
23
3.13
Prognosis
(NIM. 2007.04.0.0003)
(NIM. 2007.04.0.0093)
(NIM. 2009.04.0.0093)
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. D.
Umur
: 48 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Pensiunan Sales
Pendidikan
: SLTA
Alamat
No. RM
24
2.
2014
pasien
memeriksakan
dirinya
kepada
dan
4.
5.
25
A : Bebas
B : Spontan, RR: 18x/mnt
C : T: 130/90 mmHg, N: 72 x/mnt
D : 4-5-6
Secondary survey :
Keadaan umum
Vital sign
: - Tensi
: 130/90 mmHg
- Nadi
: 72 x/menit, irreguler
- RR
: 18 x/menit, reguler
- Taxilla
: 36,5oC
Status Generalis
Kepala/ wajah : Anemi/Ikterik/Cyanosis/Dsypneu: -/-/-/ Thorax
:
Gerakan nafas simetris, retraksi (-)
Pulmo : Vesikuler, Rh -/-, Wh -/Cor : S1/S2 tunggal, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen
: I : flat simetris
P : soepel, H/L tidak terdapat pembesaran
-
nyeri tekan
P : R: sonor
s s
s s
s s
A : BU (+) normal
Genitalia : P
+
+
-
+
-
Feel
Move : (-)
AVN
Feel
Move : (-)
AVN
Status Neurologis
Motorik
5
5
Sensorik:
+
+
27
: athralgia
a. Primer
b. Sekunder
: (-)
28
c. Komplikasi
V. PLANNING
1. Tatalaksana Diagnostik
dikerjakan)
2. Tatalaksana Terapi
3. Tatalaksana Operatif
4. Tatalaksana Rehabilitasi
:-
BAB IV
KESIMPULAN
Osteoartritis adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai
kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi dan perlunakan
progresif, diikuti pertambahan pertumbuhan pada tepi tulang dan tulang
rawan sendi yang disebut osteofit, diikuti dengan fibrosis pada kapsul
sendi. Berdasarkan klasifikasinya dibagi menjadi primer dan sekunder.
Dimana primer tidak diketahui penyebabnya, sedangkan sekunder
disebabkan oleh Trauma / instabilitas, faktor genetik / perkembangan,
penyakit metabolik / endokrin, dan Osteonekrosis.
Faktor predisposisi terjadinya osteoartritis dipengaruhi oleh umur,
jenis kelamin, ras, keturunan, metabolik / endokrin, mekanik, trauma,
29
cuaca, dan diet. Osteoartritis terjadi pada usia diatas 50 tahun. Penderita
biasanya datang dengan keluhan nyeri pada sendi penyangga tubuh.
Diagnostik dan tata laksana yang tepat dalam menangani osteoarthritis
diperlukan
untuk
mengurangi
gejala
nyeri
pada
penderita
dan
DAFTAR PUSAKA
Apley, A. Graham and Louis Solomon. 2010. Apleys System of
Orthopaedics
and
Fractures
9 th edition.
UK:
Butterword
Medical
Publications.
Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine Translation. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Inawati. 2008. Osteoarthritis. Departemen Patologi Anatomi. Surabaya:
Universitas Wijaya Kusuma.
30
31
32