Sop 3
Sop 3
Sumber : http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html
Laboratorium Fisika 1
2) Bagian-Bagian Voltmeter
Bagian-bagian voltmeter diantaranya :
a. Jarum penunjuk skala, yang berfungsi untuk menunjukkan
skala hasil pengukuran tegangan/beda potensial listrik.
b. Skala voltmeter yang telah dikalibrasi agar angka yang
ditunjukkan sesuai dengan besarnya tegangan listrik yang
diukur.
c. Batas ukur voltmeter yang menyatakan nilai maksimum
pengukuran tegangan listrik yang mampu diukur oleh alat
tersebut.
3) Ketelitian Voltmeter
Ketelitian dari voltmeter adalah 1/2 kali skala terkecil,
sedangkan skala terkecil voltmeter adalah nilai dari jarak antara 2
skala yang saling berdekatan yang dinyatakan dengan persamaan:
Laboratorium Fisika 1
Sumber : http://parfisika.wordpress.com/smax/listrik/alat-ukur-listrik/
b. Langkah-langkah yang ditempuh untuk membaca hasil
pengukuran dengan voltmeter adalah :
1. Membaca batas ukur voltmeter yang digunakan.
2. Membaca skala yang ditunjukkan oleh jarum voltmeter
3. Membaca pula skala maksimum dari voltmeter tersebut
4. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Laboratorium Fisika 1
dihubungkan
ke
terminal
negatif
voltmeter.
Cara
Sumber: http://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/25/pert-3pengukuran-tegangan-menggunakan-multimeter/
6) Prinsip Kerja Voltmeter
Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan amperemeter
karena desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri
atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum
Lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan
menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik inilah yang
menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang pada saat
dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus
makin besar pula penyimpangannya.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR AMPEREMETER
1) Pengertian Amperemeter
Ampere adalah satuan dalam SI untuk kuat arus listrik.
Satu ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua
buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat
diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum,
menghasilkan gaya 0,0000002 N pada setiap meter kawat
1 A = 1 C/detik
Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik
dalam alat multitester listrik yang disebut avometer gabungan dari
Laboratorium Fisika 1
arus
yang
kecil
(dalam
skala
miliampere)
disebut
Laboratorium Fisika 1
Laboratorium Fisika 1
4) Jenis-Jenis Amperemeter
Amperemeter terdpat dua jenis yaitu :
1. Amperemeter analog
Alat ini dipasang secara seri pada rangkaian listrik yang
akan diukur kuat arusnya. Cara mengukur kuat arus listrik pada
amperemeter analog adalah dengan mengetahui batas ukur yang
telah ditentukan sebelumnya dan penggunaan skala maksimal yang
tertera pada amperemeter tersebut.
Sumber : http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html
2. Amperemeter digital
Gambar 5. Amperemeter Digital
Laboratorium Fisika 1
Sumber : http://bimbel-onlineku.blogspot.com/2013/01/amperemeter_600.html
5) Cara Penggunaan Amperemeter
a. Untuk mengukur kuat arus listrik menggunakan amperemeter dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan rangkaian yang akan diukur kuat arus
listriknya.
2. Menghubungkan amperemeter secara seri dengan rangkaian
yang akan diukur kuat arusnya.
3. Memilih salah satu batas ukur yang akan digunakan untuk
mengukur kuat arus tersebut, mulailah dari batas ukur yang
paling tinggi.
4. Membaca hasil pengukuran yang telah di peroleh
Gambar 6. Rangkaian Amperemeter
Sumber : http://bimbel-onlineku.blogspot.com/2013/01/amperemeter_600.html
Laboratorium Fisika 1
oleh
medan
magnet
timbul
gaya
Lorentz
yang
yang
dimaksud
sesuai
dengan
prinsip
F=B . I . L
Gambar 7. Prinsip Kerja Amperemeter
Laboratorium Fisika 1
gaya
Lorentz.
Sumber : http://happynetku.wordpress.com/teknik-dasar/
C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OHMMETER
1) Pengertian Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk menahan/
mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada ohmmeter
hambatan mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik
itu hambatan menurun atau meningkat dan dari ohmmeter memiliki
sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan,
dan sirkuti lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan.
Umumnya ohmmeter berguna sebagai alat yang dapat
mendeteksi suatu rangkaian dalam keadaan terhubung singkat
(short circuit) atau terbuka (open circuit). Hubungan singkat
(short circuit) terjadi ketika konduktor yang lazimnya mempunyai
resistansi yang sangat rendah terhubung dengan konduktor lain
diantara dua titik pada suatu rangkaian. Karena resistansi yang rendah
inilah hubungan singkat terjadi, arus akan melangkahi (bypass)
rangkaian yang seharusnya dilewati karena arus ini akan memilih jalur
yang terhubung singkat tadi. Ohmmeter akan menunjukkan nilai
resistansi yang sangat rendah (secara teori sama dengan nol) ketika
digunakan untuk mengukur rangkaian yang terhubung singkat ini.
Rangkaian terbuka (open circuit) terjadi ketika suatu konduktor rusak
diantara kedua titik yang diukur. Ohmmeter akan menunjukkan
pembacaan nilai r sistansi yang sangat besar sekali (secara teori tak
hingga) ketika mengukur rangkaian yang terbuka.
Laboratorium Fisika 1
10
Gambar 8. Ohmmeter
Sumber : http://www.haines.com.au/index.php/physics/electricitymagnetism/ohm-meter-shunt-type.html
2) Bagian-Bagian Ohmmeter
Bagian-bagian ohmmeter diantaranya:
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust
Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk
dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero
Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk
pada posisi nol.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk
memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai
ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur: x 1; x 10;
dan K W
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur:
10; 50; 250; 500; dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur:
10; 50; 250; 500; dan 1000.
Laboratorium Fisika 1
11
4) Jenis-Jenis Ohmmeter
Pada ohmmeter ada dua bentuk yaitu :
1. Ohmmeter Analog
Laboratorium Fisika 1
12
Laboratorium Fisika 1
13
terhubung,
siap
untuk
digunakan
mengukur
tahanan/hambatan/resistor.
6) Prinsip Kerja Ohmmeter
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohmmeter adalah besarnya
arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada
rangkaian, dan ohm menemukan sebuah persamaan yang simple,
menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan
hambatan
yang
saling
berhubungan. Hambatan
listrik
adalah
Laboratorium Fisika 1
14
DAFTAR PUSTAKA
Krisma, Cahyo. 2010. Alat Ukur Kelistrikan dan Penggunaan Multimeter sebagai
Alat Ukur Tegangan. Terdapat pada:
http://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/25/pert-3pengukuran-tegangan-menggunakan-multimeter/. Diakses
pada tanggal 2 November 2014.
Portal Fisika.______. Alat Ukur Fisika. Terdapat pada:
http://parfisika.wordpress.com/sma-x/listrik/alat-ukurlistrik/. Diakses pada tanggal 2 November 2014.
Putranto, Agung Bayu. 2011. Amperemeter (Alat Ukur). Terdapat
pada:
Laboratorium Fisika 1
15
http://semutitempro.blogspot.com/2011/03/amperemeter.
html. Diakses pada tanggal 2 November 2014.
Ragsa. 2012. Ohmmeter. Terdapat pada:
http://voltraf.blogspot.com/2012/03/ohmmeter.html.
Diakses pada tanggal 1 November 2014.
Rizza, Mohammad. 2012. Jobsheet Praktikum Pengukuran Listrik
Menggunakan Amperemeter dan Voltmeter . Terdapat
pada: http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html. Diakses pada tanggal 1
November 2014.
Laboratorium Fisika 1
16