Anda di halaman 1dari 16

A.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR VOLTMETER


1) Pengertian Voltmeter
Voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
beda potensial listrik. Voltmeter biasanya disusun secara paralel
(sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan listrik. Cara
memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus
dihubungkan ke terminal positif voltmeter, dan ujung sumber tegangan
yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif) harus
dihubungkan ke terminal negatif voltmeter. Biasanya voltmeter
digunakan untuk mengukur sumber tegangan seperti baterai, elemen
Volta, atau aki. Voltmeter juga sering digunakan oleh para teknisi
elektronik yang biasanya menjadi satu dengan multitester atau
Avometer. Voltmeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah
pada umumnya memiliki kemampuan pengukuran yang terbatas sesuai
dengan nilai maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut, misalnya
1V, 5V dan 10 V, dan seterusnya. Gaya magnetik akan timbul dari
interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetik tersebut
akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat
ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengalir maka
semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.
Gambar 1. Voltmeter

Sumber : http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html

Laboratorium Fisika 1

2) Bagian-Bagian Voltmeter
Bagian-bagian voltmeter diantaranya :
a. Jarum penunjuk skala, yang berfungsi untuk menunjukkan
skala hasil pengukuran tegangan/beda potensial listrik.
b. Skala voltmeter yang telah dikalibrasi agar angka yang
ditunjukkan sesuai dengan besarnya tegangan listrik yang
diukur.
c. Batas ukur voltmeter yang menyatakan nilai maksimum
pengukuran tegangan listrik yang mampu diukur oleh alat
tersebut.
3) Ketelitian Voltmeter
Ketelitian dari voltmeter adalah 1/2 kali skala terkecil,
sedangkan skala terkecil voltmeter adalah nilai dari jarak antara 2
skala yang saling berdekatan yang dinyatakan dengan persamaan:

Dengan demikian, ketelitian dari menggunakan voltmeter


adalah sebagai berikut:

4) Cara Menggunakan Voltmeter


a. Untuk mengukur kuat arus listrik menggunakan voltmeter
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan rangkaian yang akan diukur tegangan
listriknya.
2. Menghubungkan voltmeter secara paralel dengan
rangkaian yang akan diukur tegangannya.
3. Memilih salah satu batas ukur yang akan digunakan
untuk mengukur tegangan tersebut, mulailah dari batas
ukur yang paling tinggi.
4. Membaca hasil pengukuran yang telah diperoleh.
Gambar 2. Cara Penggunaan Voltmeter

Laboratorium Fisika 1

Sumber : http://parfisika.wordpress.com/smax/listrik/alat-ukur-listrik/
b. Langkah-langkah yang ditempuh untuk membaca hasil
pengukuran dengan voltmeter adalah :
1. Membaca batas ukur voltmeter yang digunakan.
2. Membaca skala yang ditunjukkan oleh jarum voltmeter
3. Membaca pula skala maksimum dari voltmeter tersebut
4. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

5. Nyatakan hasil pengukuran dengan jumlah desimal


sesuai dengan ketelitian alat ukur.
Seperti halnya alat ukur panjang, massa, dan waktu, hasil
pengukuran menggunakan voltmeter dapat di laporkan sebagai
berikut :
Hasil pengukuran tegangan = xo+x
Misalnya V = (3,0 + 0,5) V

5) Cara Memasang Voltmeter


Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk melakukan
pengukuran tegangan baik tegangan AC atau tegangan DC. Cara
memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus
dihubungkan ke terminal positif voltmeter dan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif)
harus

Laboratorium Fisika 1

dihubungkan

ke

terminal

negatif

voltmeter.

Cara

menghubungkan atau menggunakan Voltmeter adalah dipasang


paralel dengan yang diukur. Jika arusnya DC maka kutub positif
dapat voltase positif dan kutub negatif mendapatkan kutub voltase
negatif.
Gambar 3. Voltmeter AC/DC

Sumber: http://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/25/pert-3pengukuran-tegangan-menggunakan-multimeter/
6) Prinsip Kerja Voltmeter
Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan amperemeter
karena desainnya juga terdiri dari galvanometer dan hambatan seri
atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum
Lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan
menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik inilah yang
menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang pada saat
dilewati oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus
makin besar pula penyimpangannya.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR AMPEREMETER
1) Pengertian Amperemeter
Ampere adalah satuan dalam SI untuk kuat arus listrik.
Satu ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua
buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat
diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum,
menghasilkan gaya 0,0000002 N pada setiap meter kawat
1 A = 1 C/detik
Amperemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik
dalam alat multitester listrik yang disebut avometer gabungan dari

Laboratorium Fisika 1

fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Ampermeter dapat


dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk
deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus
yang besar ditambahkan dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja
sesuai dengan gaya Lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada
kumparan yang terselimuti medan magnet akan menimbulkan gaya
Lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar
arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya. Jika kita
akan mengukur arus yang melewati penghantar dengan menggunakan
amperemeter maka harus kita pasang seri dengan cara memotong
penghantar agar arus mengalir melewati amperemeter.
Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah
pada umumnya memiliki kemampuan pengukuran yang terbatas sesuai
dengan nilai maksimum yang tertera pada alat ukur tersebut, misalnya
5A, 10A dan 20 A. Amperemeter mempunyai hambatan dalam yang
sangat kecil, pemakaiannya harus dihubungkan secara seri pada
rangkaian yang diukur. Amperemeter yang digunakan untuk mengukur
kuat

arus

yang

kecil

(dalam

skala

miliampere)

disebut

miliamperemeter. Miliamperemeter dapat juga digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik yang besar (dalam skala ampere) dengan
cara menambahkan hambatan cabang (shunt). Dengan adanya
hambatan cabang (shunt) itu, berarti miliamperemeter dapat mengukur
kuat arus listrik yang melebihi batas ukurnya.
2) Bagian-Bagian Amperemeter
Bagian-bagian amperemeter diantaranya:
1. Jarum penunjuk skala (pada amperemeter analog)
Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak
(moving coil) sehingga dapat bergerak berdasarkan peredaran
arus yang masuk dalam moving coil. Jarum tersebut
mempunyai fungsi penunjuk besaran aus yang terukur dimana
akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai dengan
besaran yang diukur.
2. Probe

Laboratorium Fisika 1

Berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter.


Selain itu probe juga digunakan untuk menentukan kutub
positif amperemeter.
3. Kalibrator
Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan
skala pada anga nol (0) dengan tepat, segaris dengan jarum
penunjuk skala.
4. Ground
Berfungsi untuk menentukan kutub negatif dari
amperemeter.
5. Cermin pemantul
Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai
panduan untuk ketepatan pembacaan skala.
Bagian terpenting dari Amperemeter adalah galvanometer.
Galvanometer bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan
kumparan berarus. Galvanometer dapat digunakan langsung untuk
mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin besar arus yang
melewati kumparan semakin besar simpangan pada galvanometer.
Amperemeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan pararel
dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah
untuk menaikkan batas ukur amperemeter. Hasil pengukuran akan
dapat terbaca pada skala yang ada pada amperemeter.
3) Ketelitian Amperemeter
Ketelitian dari amperemeter adalah 1/2 kali skala terkecil,
sedangkan nilai skala terkecil dari amperemeter adalah nilai dari jarak
antara 2 skala yang saling berdekatan yang dinyatakan dengan
persamaan :

Dengan demikian, ketelitian dari menggunakan amperemeter


adalah sebagai berikut:

Laboratorium Fisika 1

4) Jenis-Jenis Amperemeter
Amperemeter terdpat dua jenis yaitu :
1. Amperemeter analog
Alat ini dipasang secara seri pada rangkaian listrik yang
akan diukur kuat arusnya. Cara mengukur kuat arus listrik pada
amperemeter analog adalah dengan mengetahui batas ukur yang
telah ditentukan sebelumnya dan penggunaan skala maksimal yang
tertera pada amperemeter tersebut.

Gambar 4. Amperemeter Analog

Sumber : http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html

2. Amperemeter digital
Gambar 5. Amperemeter Digital

Laboratorium Fisika 1

Sumber : http://bimbel-onlineku.blogspot.com/2013/01/amperemeter_600.html
5) Cara Penggunaan Amperemeter
a. Untuk mengukur kuat arus listrik menggunakan amperemeter dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan rangkaian yang akan diukur kuat arus
listriknya.
2. Menghubungkan amperemeter secara seri dengan rangkaian
yang akan diukur kuat arusnya.
3. Memilih salah satu batas ukur yang akan digunakan untuk
mengukur kuat arus tersebut, mulailah dari batas ukur yang
paling tinggi.
4. Membaca hasil pengukuran yang telah di peroleh
Gambar 6. Rangkaian Amperemeter

Sumber : http://bimbel-onlineku.blogspot.com/2013/01/amperemeter_600.html

Laboratorium Fisika 1

b. Langkah-langkah yang ditempuh untuk membaca hasil pengukuran


dengan amperemeter adalah:
1. Membaca batas ukur amperemeter yang digunakan
2. Membaca skala yang ditunjukkan oleh jarum amperemeter
3. Membaca pula skala maksimum dari amperemeter tersebut
4. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

5. Nyatakan hasil pengukuran anda dengan jumlah desimal


sesuai dengan ketelitian alat ukur.
Seperti halnya alat ukur panjang, massa, dan waktu, hasil pengukuran
menggunakan amperemeter dapat di laporkan sebagai berikut :
Hasil pengukuran kuat arus = xo+x
Misalnya I = (3,25 + 0,01) mA
6) Prinsip Kerja Amperemeter
Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik
(Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang
dilingkupi

oleh

medan

magnet

timbul

gaya

Lorentz

yang

menggerakkan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang


melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga
akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka
jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar
gaya

yang

dimaksud

sesuai

dengan

prinsip

F=B . I . L
Gambar 7. Prinsip Kerja Amperemeter

Laboratorium Fisika 1

gaya

Lorentz.

Sumber : http://happynetku.wordpress.com/teknik-dasar/
C. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR OHMMETER
1) Pengertian Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat yang digunakan untuk menahan/
mendektesikan arus listrik dalam suatu konduktor. Pada ohmmeter
hambatan mengunakan galvonometer untuk mengukur arus listrik baik
itu hambatan menurun atau meningkat dan dari ohmmeter memiliki
sirkuit elektronik yang melewati arus constant (I) melalui hambatan,
dan sirkuti lainnya yang mengukur voltase (V) melalui hambatan.
Umumnya ohmmeter berguna sebagai alat yang dapat
mendeteksi suatu rangkaian dalam keadaan terhubung singkat
(short circuit) atau terbuka (open circuit). Hubungan singkat
(short circuit) terjadi ketika konduktor yang lazimnya mempunyai
resistansi yang sangat rendah terhubung dengan konduktor lain
diantara dua titik pada suatu rangkaian. Karena resistansi yang rendah
inilah hubungan singkat terjadi, arus akan melangkahi (bypass)
rangkaian yang seharusnya dilewati karena arus ini akan memilih jalur
yang terhubung singkat tadi. Ohmmeter akan menunjukkan nilai
resistansi yang sangat rendah (secara teori sama dengan nol) ketika
digunakan untuk mengukur rangkaian yang terhubung singkat ini.
Rangkaian terbuka (open circuit) terjadi ketika suatu konduktor rusak
diantara kedua titik yang diukur. Ohmmeter akan menunjukkan
pembacaan nilai r sistansi yang sangat besar sekali (secara teori tak
hingga) ketika mengukur rangkaian yang terbuka.

Laboratorium Fisika 1

10

Gambar 8. Ohmmeter

Sumber : http://www.haines.com.au/index.php/physics/electricitymagnetism/ohm-meter-shunt-type.html
2) Bagian-Bagian Ohmmeter
Bagian-bagian ohmmeter diantaranya:
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust
Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk
dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero
Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk
pada posisi nol.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk
memilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. Multimeter
biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
Posisi W (Ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai
ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur: x 1; x 10;
dan K W
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur:
10; 50; 250; 500; dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi
sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur:
10; 50; 250; 500; dan 1000.

Laboratorium Fisika 1

11

Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter


berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri
dari tiga batas ukur: 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang
satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub positif (+) (V A W Terminal), berfungsi sebagai
tempat masuknya test lead kutub positif (+) yang berwarna
merah.
5. Lubang kutub negatif () (Common Terminal), berfungsi
sebagai tempat masuknya test lead kutub negatif () yang
berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi
untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat
komponen-komponen multimeter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife edge Pointer), berfungsi sebagai
penunjuk besaran yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
3) Ketelitian Ohmmeter
Ketelitian dari Ohmmeter adalah 1/2 kali skala terkecil,
sedangkan skala terkecil ohmmeter adalah nilai dari jarak antara 2
skala yang saling berdekatan yang dinyatakan dengan persamaan :

Dengan demikian, ketelitian dari menggunakan ohmmeter


adalah sebagai berikut:

4) Jenis-Jenis Ohmmeter
Pada ohmmeter ada dua bentuk yaitu :
1. Ohmmeter Analog

Laboratorium Fisika 1

12

Ohmmeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan


sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer
kebanyakan menggunakan jenis yang analog. Ohmmeter digital
biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur
hambatan pada kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak
juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang
memakai ohmmeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk
memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan
pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya
menggunakan ohmmeter analog.
2. Ohmmeter Digital
Ohmmeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan
kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan ohmmeter
analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih
teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas
pada ampere, volt, dan ohm saja. Kelebihannya adalah mudah
dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple.
Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk
pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya
menggunakan ohmmeter digital.
5) Cara Penggunaan Ohmmeter
Ohmmeter digunakan untuk mengukur resistansi/tahanan dan
mengukur tahanan suatu device/alat, misalnya: resistor, lampu, atau
lainnya. Syarat mengukur menggunakan ohmmeter:
1. Jangan mengukur resistansi rangkaian yang ada tegangannya.
2.
Putar knob pemilih cakupan pada cakupan yang tepat.
Membaca skala ohmmeter :
1. Skala ohmmeter biasanya terletak pada papan skala paling
atas, ciri-cirinya adalah angka 0 berada disebelah kanan dan
disebelahnya ada simbol ohm.
2. Untuk menentukan nilai resistor yang diukur caranya adalah
dengan mengalikan angka yang ditunjukkan oleh jarum
penunjuk dikalikan dengan batas ukur.

Laboratorium Fisika 1

13

Cara Penggunaan Ohmmeter yaitu sebagai berikut:


1. Memilih alat ukur Ohmmeter dengan ditandai symbol
2. Pastikan posisi membaca alat ukurnya
3. Pastikan membaca dari kanan ke kiri
4. Tentukan sistim perkalian yang digunakan
5. Hubungkan ke dua ujung probe
6. Kalibrasi terlebih dulu untuk menentukan angka 0, (dengan
tetap kedua ujung probe terhubung) dengan cara mengatur
potensio kalibrasi
7. Setelah yakin jarum menunjukan angka 0 lepas ujung probe
yang

terhubung,

siap

untuk

digunakan

mengukur

tahanan/hambatan/resistor.
6) Prinsip Kerja Ohmmeter
Pada dasarnya prinsip kerja dari ohmmeter adalah besarnya
arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar metal pada
rangkaian, dan ohm menemukan sebuah persamaan yang simple,
menjelaskan bagaimana hubungan antara tegangan, arus, dan
hambatan

yang

saling

berhubungan. Hambatan

listrik

adalah

perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik


(misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Pada Ohmmeter prinsipnya adalah benda dialiri listrik dan
diukur tahanan listriknya. Sedangkan pada amperemeter, yang
mengukur besar kuat arus, tidak diperlukan sumber arus listrik karena
sumbernya adalah benda yang diukur tersebut. (Triple dalam Faumiz,
2013)

Laboratorium Fisika 1

14

DAFTAR PUSTAKA

Annie. 2013. Alat Ukur Listrik Voltmeter. Terdapat pada:


http://afrieanni.blogspot.com/2013/05/alat-ukur-listrikvoltmeter_18.html. Diakses pada tanggal 2 November 2014.
Bimbel Online. 2013. Amperemeter. Terdapat pada: http://bimbel-onlineku.blogspot.com/2013/01/amperemeter_600.html. Diakses pada tanggal
1 November 2014.
Faumiz, El Mira. 2013. Makalah Ohm-Meter. Terdapat pada:
http://miraelfaumiz.blogspot.com/2013/05/makalah-ohm-meter.html.
Diakses pada tanggal 1 November 2014.
Happynet.______ . Teknik Dasar. Terdapat pada:
http://happynetku.wordpress.com/teknik-dasar/. Diakses
pada tanggal 2 November 2014.
Komputerizam. 2012. Pengertian dan Fungsi Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter.
Terdapat pada: http://komputerizam.blogspot.com/2012/06/pengertiandan-fungsi-amperemeter.html. Diakses pada tanggal 1 November 2014.

Krisma, Cahyo. 2010. Alat Ukur Kelistrikan dan Penggunaan Multimeter sebagai
Alat Ukur Tegangan. Terdapat pada:
http://cahyokrisma.wordpress.com/2010/07/25/pert-3pengukuran-tegangan-menggunakan-multimeter/. Diakses
pada tanggal 2 November 2014.
Portal Fisika.______. Alat Ukur Fisika. Terdapat pada:
http://parfisika.wordpress.com/sma-x/listrik/alat-ukurlistrik/. Diakses pada tanggal 2 November 2014.
Putranto, Agung Bayu. 2011. Amperemeter (Alat Ukur). Terdapat
pada:

Laboratorium Fisika 1

15

http://semutitempro.blogspot.com/2011/03/amperemeter.
html. Diakses pada tanggal 2 November 2014.
Ragsa. 2012. Ohmmeter. Terdapat pada:
http://voltraf.blogspot.com/2012/03/ohmmeter.html.
Diakses pada tanggal 1 November 2014.
Rizza, Mohammad. 2012. Jobsheet Praktikum Pengukuran Listrik
Menggunakan Amperemeter dan Voltmeter . Terdapat
pada: http://rizzahome.blogspot.com/2012/12/jobsheetpraktikum-pengukuran-listrik.html. Diakses pada tanggal 1
November 2014.

Laboratorium Fisika 1

16

Anda mungkin juga menyukai