Anda di halaman 1dari 7

BUDIDAYA TANAM KEDELAI

BERCOCOK TANAM KEDELAI ( GLYEINE MAX)


PENDAHULUAN
Kedelai dapat ditanam dilahan bekas tanaman padi maupun dilahan tegalan/ lahan kering.
Kendala yang sering dihadapi oleh petani antara lain ; benih unggul bermutu sulit didapat di
toko-toko benih, penanganan dilapangan. Agar daya tumbuh benih kedelai baik maka harus :
1. Penanganan Benih
Benih kedelai tersebut harus dicampur dengan inokulasi buatan, yaitu sekumpulan bakteri
Rizobium yang dapat digunakan untuk inokulasi. Beberapa inokulum yang berada dipasaran
antara lain; Rizogin, Legin.
Caranya adalah sebagai berikut:
a. Basahi benih kedelai agar lembam.
b. Campurkan inokulum buatan pada benih kedelai untuk 10 kg benih dibutuhkan 50-75 gram
inokulum buatan.Untuk zat perekat , bisa ditambah gula pasir sedikit. Pada saat pencampuran
harus ditempat teduh jangan secara langsung kena sinar matahari karena bisa mematikan
bakteri Rhizobium tersebut.
c. Angin-anginkan dan sebaiknya langsung ditanam jangan melebihi waktu 6 jam.
2. Dengan menggunakan bekas tanaman Kedelai.
Tanaman yang sering ditanami kedelai umumnya telah banyak mengandung bakteri Rhizobium.
Tanah tersebut merupakan inokulum yang dapat digunakan untuk menginokulasikan bakteri
rhizobium dengan cara dicampurkan pada lahan dan benih kedelai.
Pada benih :
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 1-2,5 kg untuk kurang lebih 10 kg benih
kedelai.
Rendam benih kedelai dengan air selama 15 menit.
Campurkan benih dengan tanah inokulum sampai merata dan selanjutnya segera ditanam.
Pada lahan :
Sediakan tanah bekas tanaman kedelai sebanyak 3-4 kwintal, kemudian ditaburkan pada lahan
seluas 1 ha yang akan ditanami kedelai, cangkul lahan penanaman aduk sampai rata.
3. Inokulasi Bertahap Serta Alami.
Dilakukan penanaman kedelai terus menerus pada suatu lahan tertentu dengan penanaman
seperti ini, diharapkan bakteri rhizobium berkembang dengan sendirinya. Cara inokulasi ini
sudah tentu memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan kedua cara inokulasi tadi
diatas.

CARA PENAMAN KEDELAI DI LAHAN SAWAH.


1. Memotong Batang Padi
Setelah dilakukan panen padi , batang padi dipotong sampai pangkalnya. Diusahakan sedikit
mungkin tunggul yang tersisa untuk mencegah pertumbuhan tunas padi yang baru. Supaya
jangan terjadi kompetisi antara tanaman kedelai dan tunas padi juga akan memudahkan
penanaman.
2. Membersihkan Gulma.
3. Membuat saluran air / Drainase.
Biasanya sering dijumpai masih banyak air yang tergenang. Untuk mengatasi genangan air
tersebut perlu dibuatkan saluran air, ukuran ; Lebar 25-30 cm, kedalaman 30 cm deran jarak
antara bedengan 3-4 cm.
PENGOLAHAN TANAH
Dengan pertimbangan biaya , waktu dan tenaga maka pengolahan tanah untuk penanaman
kedelai setelah tanam padi tidak peerlu dilakukan hanya perlu dibersihkan gulmanya. Kecuali
padi sawah dengan bekas tanaman kedelai biasanya banyak gulma.Tanah seperi ini harus
dibersihkan gulmanya dan diolah secara minimum.
JARAK TANAM
Populasi tanaman yang tepat akan menentukan tingkat produksi kedelai yang akan dicapai.
Populasi tanaman yang dianjurkan diharapkan mencapai 500.000 tanaman /ha untuk itu banyak
alternativ jarak tanam yang biasa dipilih, tergantung kesuburan tanah dan sistem penanaman
padi sebelumnya. Jarak tanam untuk lahan bekas padi ( tanaman benih langsung ) 37,5 cm x
10 cm atau 40 cm x10 cm / 15 cm. Bisa juga 20 cmx20 cm tergantung varietas yang akan
ditanam.
PENANAMAN
Penanaman kedelaiyang dilakukan di lahan sawah setelah padi dapat dilakukan tiga cara
berikut :
1. Disebar dipermukaan tanah kemudian ditutupi dengan jerami yang berfungsi sebagai mulsa.
Cara disebar ini hanya sesuai apabila masa tanam sudah pendek kekurangan tenaga kerja dan
kesediaan benih cukup banyak dua kali lipat dari tanaman ditugal.
2. Meletakan 2 atau 3 biji kedelai titanah sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan , kemudian
biji tersebut ditutup dengan jerami. Hal ini bisa dilakukan bila kelebaban tanah lebih dari 80%
dan pula pada lahan sawah yang gulmanya sedikit atau tidak ada.
3. Tanah ditugal sedalam 1-2 cm , dengan jarak tanam tertentu kemudian benih kedelai
sebanyak 2-3 biji dimasukan baru ditutup dengan tanah, abu sekam, bokashi/kompos atau abu
jerami. Cara tugal ini dilakukan pada sawah yang mulai kekurangan air dan berstruktur tanah
ringan. Menurut penelitian cara ini yang paling baik, dapat diproduksi lebih tinggi 15-53%
dibanding dengan cara disebar.

PEMUPUKAN
Sawah bekas tanaman padi sebenarnya masih cukup mengandung pupuk, sehingga tidak
membutuhkan banyak pupuk. Secara umum dosis pupuk yang diperlukan adalah 50-100 kg
urea, 75-150 kg SP , dan KCL 50- 100kg. Pupuk diberikan ada yang tiga kali pemberian, dua
kali pemberian dan satu kali pemberian
Caranya :
Untuk 3 x pemberian pupuk.
-Pertama saat tanam, karena bintil belum terbentuk.
-Saat menjelang keluar bunga, skitar 25 HST (Hari Setelah Tanam)
-Ketiga saat pengisian polong, yaitu 45-55 HST dosisnya masing-masing spertiga bagian.
Untuk 2 x pemberian pupuk.
-Pertama, setengah dosis diberikan sebagai pupuk dasar, yaitu bersamaan dengan penanaman
/ 7 HST
-Kedua sisnya diberikan 20-30 HST
Untuk 1 x pemberian pupuk
- Dari aspek ekonomi , pemupukan yang dilakukan sekali lebih praktis.Dilakukan sebelum
tanam, pupuk urea, SP 36 dan KCL disebar dengan merata dan debenamkan kedalam tanah,
dapat pula dilakukan pemupukan pada larikan tanaman, atau dilubang tugal dengan jarak 5-7
cm disamping lubang tugal untuk benih.
Pemberian PPC dan ZPC bisa meningkatkan hasil kurang lebih 12-15% . Bisa diberikan
sebanayak tiga kali atau dua kali dalam musim tanam.
Cara 3 x pemberian.
ke 1. Saat kedelai berumur 2 minggu
ke 2. Saat awal pembungaan
ke 3. Saat awal pengisian polong.

Cara 2 x pemberian.
ke 1 saat kedelai berumur 15-25 hari
ke 2 saat kedelai berumur 35-60 hari

PENYIANGAN
Gulma mulai tumbuh kira-kira 2 minggu setelah tanam. Pada umur 2-3 minggu harus mulai
disiangi untuk pertama kali, kedua kalinya pada saat 6 minggu setelah tanam yaitu selaesai
masa keluar bunga produktif.
PENGAIRAN
Tanama kedelai tidak tahan lama kekeringan, tapi juga tidak membutuhkan air yang berlebihan,
saat mulai tanam,berbunga, pembentukan polong dan pengisian biji diusahakan kebutuhan air
tercukupi. Karena hal ini pentingnya para petani kedelai bisa memperkirakan kapan saat yang
tepat untuk menentukan tanam kedelai.
PENANAMAN KEDELAI DI LAHAN KERING
Penanaman kedelai dilahan kering tidak jauh berbeda dengan dilahan bekas tanaman padi.
Kadang-kadang
pada lahan kering harus ada pengolahan lahan terlebih dahulu karena dilahan kering
pertumbuhan gulma lebih banyak dibanding dengan gulma yang ada di lahan sawah. Untuk
menghilangkan gulma bisa mempergunakan Herbisida yang efektif untuk gulma tersebut.
Sesudah dibersihkan gulmanya baik dengan manual ataupun dengan Herbisida, tanah tersebut
harus ada pengolahan baik sempurna maupun secara minimum. Selanjutnya buat bedenganbedengan dan draenase, yang lebar bedengan antara 3-4 meter berikut saluran drainase.
PENANAMAN
Yang paling tepat untuk lahan kering , adalah dengan cara tugal penanaman benih dengan cara
ditugal, bila kebasahan tanah telah mencapai 10 cm. Untuk mengatasi serangga hama bibit
perlu dilakukan pencampuran bibit dengan menggunakan Marshall sebanyak 10 gram perkilo
benih. Jarak tanam tergantung dari varietas yang ditanam , untuk varietas Wilis bisa memakai
jarak 40 x 10-15cm. Untuk varietas Orba bisa lebih, yaitu 40 x 20cm, penanaman pada saat
awal musim hujan bisa lebih rapat,jarak tanam 40 x 5 cm.
PEMUPUKAN
Untuk lahan kering yang tidak masam, setiap hektarnya dibutuhkan 50-100 kg urea, 50-100 kg
Sp 36 dan
50-75 kg KCL. Pemupukan dilakukan pada saat penanaman.Pada lahan yang tanahnya masam
harus ada penambahan kapur pertanian dolomit atau Kalsit sebanyak 300-500 kg, yang
diberikan secara larikan.
Pengendalian serangan hama dan penyakit pada kedelai merupakan kendala utama dalam
peningkatan produksi kedelai dan menyempitnya keragaman genetik tanaman dan usaha
peningkatan produksi yang kurang memperhatikan faktor-faktor lingkungan dan menjaga
populasi hama , yaitu dengan menggunakan pestisida yang berlebihan, merupakan penyebab
meledaknya populasi hama dan penyakit, oleh karena itu pengendalian hama secara terpadu
(PHT) sangat penting untuk diterapkan agar faktor pengendali seperti iklim, musuh alami dan
kompetitator dapat bekerja secara optimal. Pestisida digunakan bila populasi organ
pengganggu tanaman mencapai ambang kendali.

PENYAKIT YANG PERLU DIWASPADAI


1. Penyakit Karat.
Disebabkan oleh cendawan Pakospora, gejala umum penyakait ini terjadi pada saat tanaman
selesai berbunga. Bintik-bintik coklat permukaan daun sebelah bawah, sporanya berbentuk
tepung berwarna coklat kendalikan dengan fungsida dengan dosis 2 gram/liter air.
2. Penyakit bercak daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas phaoseoli.
Hampir seperti penyakit karat, tapi bercak daun agak kuning dan warna merah coklat pada
bercakan. Pengendalianya bisa dilakukan dengan menanam varietas kedelai yang tahan atau
tanaman dilindungi dengan Bakterisida.
3. Penyakit Busuk Batang penyebabnya cendawan Phytium.
Penyakit bisa menyerang tanaman kapan saja. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan
ancaman berarti, kendalikan dengan fungisida yang efektif.
HAMA
1.Kumbang Daun Kedelai
Hama ini memakan hampir semua bagian tanaman, diantaranya pucuk, tunas, polongan muda
dan bunga,daun ter utama yang masih muda. Kendalikan dengan insektisida yang efektif.
2. Lalat bibit (Agromiza phaseoli)
Menyerang tanaman yang masih muda. Ulatnya menggerek keping biji atau daun pertama dan
kedua,kemudian masuk kedalam batang. Pengendalian dengan insektisida yang efektif.
3. Ulat pemakan Daun.
Menyerang tanaman yang sedang berbunga pada batang pohon dan daun muda.
Pengendalianya semprotkan insektisida.
4. Ulat Penggerek Polong.
Menggerek dan masuk kedalam polong dan memakan biji. Pengendaliannya menanam jenis
yang tahan (lokon dan Galunggung), pergiliran varietas, semprotkan insektisida.
5. Kepik Hijau
Menghisap polong muda dan polong tua, biji yang dihasilkan mutunya rendah dan rasanya
pahit. Seprotkan insektisida.
PANEN
Kedelai dipanen saat umur panenya secara optimal (masak) agar diperoleh mutu hasil yang
baik dan produksi yang tinggi umur panen kedelai antara 75-90 hari, tergantung varietasnya.
INDIKATOR PANEN KEDELAI
1. Polong mengalami perubahan warna dari hijau menjadi kecoklatan atau jika 95% polong
berubah warna.
2. Batang dan daun telah kering.
3. Kadar Air sekitar 15-20%
Cara panen yang baik adalah memotong batang kedelai dengan sabi/pisau yang tajam, kira-kira
5 cm diatas tanah. Jangan dicabut, karena bakteri rhizodium ikut tercabut dan tanah aka
terbawa menyebabkan kotoran bertambah. Kalau dipotong , kedelai tersebut dapat langsung
dirontokan dilakukan dengan mesin perontok/treser.

PEMBIJIAN
Dapat dilakukan dengan dua cara :
1. Secara manual dijemur dahulu, sesudah agar kering, lalu dipukul-pukul oleh alat pemukul
yang kita buat bisa dari pelepah kelapa atau rotan lalu dibersihkan lalu dijemur kembali.
2. Dengan mesin perontok, Sangat praktis dan efektif dimana kehilangan hasil sangat minim.

Nama-nama Varietas Unggul Kedelai


1. Lokon, 2. Dieng. 3. Orba. 4. Galunggung. 5. Kerinci. 6. Bromo. 7. Wilis. 8. Rinjani. 9. Dempo.
10. Jayawijaya. 11. Lompo Batang. 12. Tidar. 13. Tambora.

AWAL PENANAMAN KEDELAI

PERTENGAHAN POHON KEDELAI ATAU SUDAH


BERBUNGA

KEDELAI SIAP PANEN

Anda mungkin juga menyukai