Anda di halaman 1dari 24

Definisi Lipid

Lipid adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang


menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa
organik kedua yang menjadi sumber makanan, merupakan kira-kira 40% dari
makanan yang dimakan setiap hari. (Budimarwanti,2010)
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi
endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu
membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan
basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan
atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan
menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil
lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida
(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol
(diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).Istilah lipid meliputi senyawasenyawa heterogen, termasuk lemak dan minyak yang umum dikenal didalam
makanan seperti fosfolipid, sterol dan ikatan lain sejenis yang terdapat didalam
makanan dan tubuh manusia. Lipid mempunyai sifat yang sama, yaitu larut dalam
pelarut nonpolar seperti etanol, eter, kloroform, dan benzene.
Lipid disebut juga lemak, adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi
sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolism tubuh. Lemak yang
beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil
produksi organ hati, yang biasadisimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan
makanan.Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid
netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak).Secara ringkas,
hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid.Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal
(vena porta) menuju hati.Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Peran Lipid
Membran
Sel eukariotik berada dalam organel berbatas membran yang melaksanakan
fungsi biologis yang berbeda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama
pada membran biologis, seperti membran plasma sel dan membran intrasel organel;
dalam sel hewan membran plasma secara fisik memisahkan komponen intrasel dari
lingkungan ekstrasel. Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung
daerah hidrofobik dan hidrofilik sekaligus) yang mengandung inti gliserol yang
terikat dengan "ekor" asam lemak yang diturunkan dari ikatan ester, dan satu "kepala"
gugus fosfat. Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama dari membran
biologis, komponen non-gliserida lipid lainnya seperti sfingomielin dan sterol
(terutama kolesterol di dalam membran sel hewani) juga ditemukan. di membran
biologis . Pada tumbuhan dan alga, galaktosildiasil gliserol, dan sulfokuinovosildiasil
gliserol, yang tidak memiliki gugus fosfat, adalah komponen penting dari membran
kloroplas dan organel terkait dan merupakan lipid yang paling melimpah di jaringan
fotosintesis, termasuk tumbuhan tinggi, alga dan bakteri tertentu.

Membran tanaman tilakoid memiliki komponen lipid terbesar berupa nondwilapis yang terbentuk dari monogalaktosil digliserida (MGDG), dan fosfolipid
kecil; meskipun komposisi lipid ini unik, membran tilakoid kloroplas telah terbukti
mengandung matriks lipid dwilapis dinamis seperti yang terungkap dari studi
resonansi magnetik dan mikroskop elektron.
Swakelola fosfolipid: a liposom sferis, misel, dan lipid dwilapis.

Membran biologis adalah suatu bentuk lipid dwilapis fase lamelar.


Pembentukan lipid dwilapis adalah proses eksoterm ketika gliserofosfolipid yang
dijelaskan di atas berada dalam lingkungan akuatik. Ini dikenal sebagai efek
hidrofobik. Dalam sebuah sistem akuatik, kepala polar lipid menyelaraskan menuju

lingkungan akuatik yang polar, sedangkan ekor hidrofobik meminimalkan kontak


mereka dengan air dan cenderung mengelompok bersama-sama, membentuk vesikel;
tergantung pada konsentrasi lipid, interaksi biofisik ini dapat mengakibatkan
pembentukan misel, liposom, dan lipid dwilapis. Agregasi lain juga diamati dan
merupakan bagian dari perilaku polimorfisme amfifil (lipid). Perilaku fase adalah
bidang studi dalam biofisika dan merupakan subjek penelitian akademis saat ini.
Misel dan dwilapis terbentuk di media polar dengan proses yang dikenal sebagai efek
hidrofobik. Ketika melarutkan zat lipofilik atau amfifilik dalam lingkungan polar,
molekul polar (yaitu, air dalam larutan akuatik) menjadi lebih teratur di sekitar zat
lipofilik terlarut, karena molekul polar tidak dapat membentuk ikatan hidrogen pada
daerah lipofilik suatu amfifil. Jadi dalam lingkungan akuatik, molekul air membentuk
suatu orde "kandang klatrat" di sekitar molekul lipofilik terlarut.

Pembentukan lipid dalam membran protosel merupakan langkah kunci dalam


model abiogenesis, asal usul kehidupan.
Cadangan energi
Trigliserida, yang disimpan dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama
cadangan energi baik dalam hewan maupun tumbuhan, Adiposit, (bahasa Inggris:
adipocyte) atau sel lemak, dirancang untuk melakukan sintesis dan pemecahan
berkesinambungan trigliserida dalam hewan, dengan pengendali utama pemecahan
adalah dengan mengaktivasi enzim yang peka terhadap hormon, lipase. Oksidasi
lengkap asam lemak menghasilkan kalori tinggi, sekitar 9 kkal/g, dibandingkan
dengan 4 kkal/g hasil pemecahan karbohidrat dan protein. Burung yang sedang
bermigrasi dan harus menempuh jarak yang jauh tanpa makanan menggunakan energi
yang disimpan dari trigliserida sebagai bahan bakar.
Pensinyalan
Dalam beberapa tahun terakhir, telah muncul bukti yang menunjukkan bahwa
pensinyalan lipid adalah bagian penting dari pensinyalan sel. Pensinyalan lipid dapat

terjadi melalui aktivasi pasangan protein G atau reseptor nuklir, dan anggota beberapa
kategori lipid yang berbeda telah diidentifikasi sebagai molekul sinyal dan kurir sel.
Ini termasuk sfingosina-1-fosfat, suatu sfingolipid yang diturunkan dari seramida
yang merupakan molekul kurir potensial yang terlibat dalam mengatur mobilisasi
kalsium, pertumbuhan sel, dan apoptosisdiasilgliserol ( DAG) dan fosfat
fosfatidilinositol (PIPs), yang terlibat dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi
oleh kalsium; prostaglandin, yang merupakan salah satu jenis asam lemak yang
diturunkan dari eikosanoid yang terlibat dalam peradangan dan imunitas; hormon
steroid seperti sebagai estrogen, testosteron dan kortisol, yang memodulasi sejumlah
fungsi seperti reproduksi, metabolisme dan tekanan darah; serta oksisterol seperti 25hidroksi-kolesterol yang merupakan reseptor liver X agonis. Lipid fosfatidilserina
yang diketahui terlibat dalam pensinyalan untuk fagositosis sel dan/atau potongan sel
apoptosis. Mereka melakukannya dengan memaparkan bagian luar membran sel
setelah inaktivasi flipase yang menempatkan mereka secara eksklusif di sisi sitosol
dan aktivasi skramblase, yang berebut orientasi fosfolipid. Setelah ini terjadi, sel-sel
lain mengenali fosfatidilserina dan memfagositasi sel atau fragmen sel yang memapar
mereka.
Fungsi lainnya
Vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E and K) yang merupakan lipid
berbasis isoprena adalah nutrisi esensial yang disimpan di dalam liver dan jaringan
lemak, dengan fungsi yang beragam. Asil-karnitin terlibat dalam transportasi dan
metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, tempat mereka
mengalami oksidasi beta. Poliprenol dan turunannya yang terfosforilasi juga
memainkan peran transportasi penting, dalam kasus ini adalah transportasi
oligosakarida melalui membran. Gula poliprenol fosfat dan gula poliprenol difosfat
berfungsi dalam reaksi glikosilasi di luar sitoplasma, dalam biosintesis polisakarida
ekstrasel (misalnya, polimerisasi peptidoglikan dalam bakteri), dan dalam Nglikosilasi protein eukariotik. Kardiolipin adalah subkelas gliserofosfolipid yang
mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang cukup melimpah dalam

membran dalam mitokondria. Mereka dipercaya dapat mengaktivasi enzim yang


terlibat dalam fosforilasi oksidatif. Lipid juga merupakan dasar dari pembentukan
hormon steroid.

Fungsi Lipid
Beberapa fungsi lipid dalam sistem makhluk hidup adalah sebagai berikut
(Anggraini, 2009):
a) Komponen struktur membran.
b) Semua membran sel termasuk mielin, mengandung lipid lapis ganda. Fungsi
c)
d)
e)
f)

membran di antaranya adalah sebagai barier permeable.


Bentuk energi cadangan.
Sebagai fungsi utama triasilgliserol yang ditemukan dalam jaringan adipose.
Kofaktor/prekusor enzim
Untuk aktivitas enzim seperti fosfor lipid dalam darah, koenzim A, dan

g)
h)
i)
j)
k)
l)

sebagainya,
Hormon dan vitamin.
Prekusor untuk biosintesis prostalgin, hormon steroid, dan lain-lain.
Lapisan pelindung.
Untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air berlebih.
Insulasi barier
Untuk menghindari panas, tekanan listrik, dan fisik.

Struktur Fungsi Lipid


Trigliserida
Sebuah molekul trigliserida terdiri dari satu molekul gliserol dan 3 molekul asam lemak
(jenuh atau tidak jenuh). Lipid ini ditemukan sebagai tetesan dalam sitoplasma sel. Karena
semua lipid, ini juga larut non polar dan tidak. Itulah sebabnya trigliserida mengambang di
sitoplasma sel (karena mereka kurang padat daripada air). Jika trigliserida memadatkan pada
20 C, maka mereka disebut sebagai lemak. Jika mereka mempertahankan keadaan cair
mereka, mereka disebut minyak. Semakin tinggi konsentrasi asam lemak tak jenuh dalam
trigliserida, lebih rendah adalah titik leleh. Penggunaan utama dari trigliserida dalam tubuh
adalah penyimpanan energi.

Steroid
Terdapat sejumlah besar senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang
sama dan dapat dianggap sebagai derivate perhidrosiklopentanofenantrena, yang
terdiri dari 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena (cincin A, B, dan
C) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana
tersebut (cincin D). Senyawa-senyawa tersebut termasuk dalam suatu kelompok yang
disebut steroid (Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar Struktur steroid dan penomorannya


Salah satu steroid adalah kolesterol yang merupakan komponen umum suatu
membrane sel hewan dan juga merupakan prekursor (senyawa pendahulu) yang mana
dari prekursor ini steroid yang lain akan disintesis. Banyak hormon, termasuk hormon
seks vertebrata, merupakan steroid yang dihasilkan kolesterol. Dengan demikian,
kolesterol merupakan molekul penting dalam tubuh hewan, meskipun dalam
konsentrasi tinggi dalam darah akan menyebabkan aterosklerosis (Campbell dkk,
2007).
Kolesterol merupakan salah satu senyawa sterol yang penting dan terdapat
banyak di alam. Dari rumus kolesterol yang dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang
terdapat pada atom C nomor 3 mempunyai posisi oleh karena dihubungkan dengan
garis penuh (Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar Struktur Kolesterol


Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzene,
dan alkohol panas. Apabila dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam

bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai
titik lebur 150-150oC (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Fosfolipid
Fosfolipid atau fosfotidat merupakan suatu gliserida yang mengandung fosfor
dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karena itu, fosfolipid ialah suatu fosfogliserida.
Merupakan lipid yang mengandung gugus ester fosfat (Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar Struktur fosfolipid


Fosfolipid mempunyai kemiripan dengan lemak, namun molekul ini hanya
memiliki dua asam lemak, bukannya tiga seperti pada lemak. Gugus hidroksil ketiga
pada molekul gliserol itu berikatan dengan suatu gugus fosfat, yang bermuatan
negative. Molekul kecil tambahan, umumnya bermuatan atau polar, dapat berikatan
dengan gugus fosfat membentuk berbagai macam fosfolipid (Campbell dkk, 2007).
Fosfolipid menunjukkan perilaku ambivalen terhadap air. Ekornya, yang terdiri
atas hidrokarbon, bersifat hidrofobik dan tidak dapat bercampur dengan air. Namun
demikian, gugus fosfat dan ikatannya akan membentuk sebuah kepala hidrofilik yang
memiliki afinitas yang kuat terhadap air (Campbell dkk, 2007).
Pada permukaan suatu sel, fosfolipid tersusun dalam suatu bilayer atau lapisan
ganda. Kepala hidrofilik molekul yang berada pada bagian luar bilayer itu,
berhubungan langsung dengan larutan aqueous di bagian dalam dan bagian luar sel.
Ekor hidrofobik mengarah ke bagian dalam membran, menjauhi air. Bilayer
fosfolipid akan membentuk suatu perbatasan antara sel dari lingkungan ekstraselnya;

pada kenyataannya, fosfolipid merupakan komponen utama membran sel (Campbell


dkk, 2007).
Glikolipid
Lipid dibentuk oleh rantai pendek gula. Mereka jelas ditemukan di permukaan exoplasmic
membran sel dalam tubuh kita. Glikolipid terutama bertanggung jawab untuk pengenalan selsel dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Lipoprotein
Kombinasi lemak dan protein yang ditemukan dalam membran sel yang dikenal dengan
lipoprotein. Contoh terbaik dari lipoprotein dalam tubuh kita adalah enzim, antigen dan
protein struktural. Lipoprotein dalam tubuh kita ada dua macam: HDL (High Density
Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) yang memungkinkan kadar lemak dalam
aliran darah untuk melakukan perjalanan.

2.7 Sfingolipid
Senyawa yang termasuk golongan ini dapat dipandang sebagai derivat sfingosin
atau mempunyai struktur yang mirip. Sfingolipid merupakan lipid yang tidak
mengandung gliserol amfifatik, terutama berlimpah di dalam jaringan otak dan saraf.
Senyawa dalam golongan sfingolipid ada yang mengandung karbohidrat. Kelompok
ini disebut glikolipid dan salah satu contoh senyawa tersebut adalah serebrosida
(Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar Struktur serebrosida


Selain glikolipid, terdapat kelompok senyawa lain yang termasuk dalam
sfingolipid, salah satunya adalah sfingomielin. Sfingomielin merupakan kelompok
senyawa yang mempunyai rumus dan merupakan satu-satunya sfingolipid yang
mengandung fosfat. Sfingomielin terutama terdapat dalam jaringan syaraf (Poedjiadi
dan Titin, 2007).

Gambar Struktur (a) afingosin dan (b) sfingomielin

Lilin
Waxes (lilin) adalah ester dari asam lemak dengan alkohol monohidrat
bermolekul tinggi. Seperti lemak, waxes di alam ditemukan dalam bentuk campuran
dari ester yang berbeda dan bersifat padat pada suhu kamar. Waxes tersebar luas baik
dalam tubuh hewan maupun tanaman, dan berperan sebagai pelindung. Contoh,
waxes terdapat dalam kutikula daun dan buah yang berfungsi meminimumkan
kehilangan air karena transpirasi. Sedangkan pada hewan, wool dan bulu selalu
dilindungi oleh zat alami hidrofobik yang mengandung wax untuk melawan air.
Diantara waxes hewan yang diketahui adalah lanolin (ditemukan dalam wool),
beeswax (sekresi insekta/lebah ), spermaceti dari sperma ternak, khususnya
unggas dan monogastrik paus (Abun,2009).

Gambar 2.8 Struktur molekul wax


Lilin tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut lemak. Selain itu lilin
tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang

menguraikan lemak. Oleh karena itu lilin tidak berfungsi sebagai bahan makanan
(Poedjiadi dan Titin, 2007).

Asam Lemak
Asam lemak tersusun dari komponen hidrofobik berupa rantai hidrokarbon dan
komponen hidrofilik berupa gugus karboksil. Asam lemak disebut juga asam
karboksilat, diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak. Jenis lipid ini terdiri
atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Umumnya asam lemak jenuh dan
asam lemak tidak jenuh dengan satu ikatan rangkap seperti asam oleat dapat disintesis
oleh organisme tingkat tinggi dari karbohidrat. Golongan asam lemak ini disebut
asam lemak nonesensial. Sedangkan asam lemak tak jenuh yang mempunyai lebih
dari dua ikatan rangkap seperti linoleat tidak dapat disintesis oleh organisme tingkat
tinggi. Golongan asam lemak ini disebut lemak esensial. Organisme tingkat tinggi
seperti mamalia tidak dapat hidup tanpa asam lemak tak jenuh. Sumber asam lemak
esensial banyak terdapat pada lemak mentega, minyak kelapa, biji sayuran, minyak
hewan, dan lain-lain.

Tabel 2.1 Asam-asam lemak yang penting bagi tubuh


Struktur Asam Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau
lemak, baik yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini adalah asam
karboksilat yang mempunyai rantai karbon panjang sengan rumus umum:

Gambar 2.1 Struktur Asam Karboksilat


dimana R adalah rantai karbon yang jenuh atau yang tidak jenuh dan terdiri dari 4
sampai 24 buah atom karbon. Rantai karbon yang jenuh adalah rantai karbon yang
tidak memiliki ikatan rangkap, sedangkan yang mengandung ikatan rangkap disebut
rantau karbon tidak jenuh. Pada umumnya asam lemak memiliki jumlah atom karbon
genap (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Asam lemak tidak jenuh dapat mengandung satu ikatan rangkap atau lebih.
Asam oleat mengandung satu ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap ini
memungkinkan terjadinya isomer sis-trans. Asam lemak tidak jenuh yang terdapat di
alam adalah isomer sis (Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar 2.2 Struktur asam lemak jenuh dan tidak jenuh


Sifat Fisika dan Kimia Asam Lemak
Sifat Fisika
Asam lemak jenuh yang mempunyai rantai karbon pendek, yaitu asam butirat
dan kaproat mempunyai titik lebur yang rendah. Ini berarti kedua asam tersebut

berupa zat cair pada suhu kamar. Makin panjang rantai karbon, maka makin tinggi
titik leburnya (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Asam lemak tidak jenuh mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan
dengan asam lemak jenuh. Asam oleat memiliki rantai karbon yang sama panjang
dengan asam stearat, namun pada suhu kamar asam oleat berupa zat cair, sementara
asam stearat berupa zat padat. Selain itu, makin banya jumlah ikatan rangkap, makin
rendah titik leburnya (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Asam butirat larut dalam air, kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan
bertambah panjangnya rantai karbon. Umumnya asam lemak larut dalam eter atau
alkohol panas (Poedjiadi dan Titin, 2007).
Sifat Kimia
Asam lemak adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air, molekul asam
akan terionisasi sebagian dan melepaskan ion H+. pH larutan bergantung pada
konstanta keasaman dan derajat ionisasi masing-masing asam lemak (Poedjiadi dan
Titin, 2007).
R COOH

R COO- + H+

Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam.


R COOH + NaOH R COONa + H2O
Garam natrium dan kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air
dan dikenal dengan sabun. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan
gliserol. Melalui proses hidrolisis dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam
lemak tidak jenuh diubah menjadi asam lemak jenuh, melalui proses penyabunan
dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk sabun dan gliserol (Poedjiadi dan Titin,
2007).

Gambar 2.3 Proses saponifikasi sabun


Molekul sabun terdiri atas rantai hidrokarbon dengan gugus COO- pada
ujungnya. Bagian hidrokarbon bersifat hidrofob artinya tidak suka pada air atau tidak
mudah larut dalam air, sedangkan gugus COO- bersifat hidrofil, artinya suka akan
air, sehingga dapat larut dalam air. Oleh karena itu, molekul sabun yidak sepenuhnya
larut dalam air, tetapi membentuk misel, yaitu kumpulan rantai hidrokarbon dengan
ujung yang bersifat hidrofil dan dibagian luar (Poedjiadi dan Titin, 2007).

Gambar 2.4 Struktur misel pada sabun

Sifat lemak dan minyak


a) Memiliki bau amis (fish flavor) akibat terbentuknya trimetil amin dari lesitin.
b) Massa jenis lemak dan minyak umumnya ditentukan pada temperatur kamar.
c) Indeks bias minyak dan lemak digunakan pada pengenalan unsur kimia dan
pengujian kemurnian minyak dan lemak.
d) Minyak dan lemak tidak larut dalam air, kecuali minyak jarak (coaster oil).
Minyak dan lemak sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil
eter, karbon disulfida, dan pelarut halogen.

e) Titik didihnya meningkat seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon


dari asam lemak penyusunnya.
f) Rasa pada lemak dan minyak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena
asam-asam yang berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada
kerusakan minyak atau lemak.
g) Titik kekeruhannya dapat ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran
lemak dan minyak dengan pelarut lemak.
h) Titik lunak dari lemak dan minyak ditetapkan untuk mengidentifikasikan
minyak dan lemak.
i) Temperatur yang terjadi saat tetesan pertama dari minyak dan lemak disebut
shot melting point.

Contoh minyak
Minyak zaitun - dari europa Oleo (pohon zaitun)
minyak jagung - dari Zea mays
Minyak kacang - dari Arachis hypogaea
Kapas minyak - dari Gossypium
minyak wijen - dari wijen indicum
Minyak biji rami - dari Linum usitatissimum
minyak biji bunga matahari - dari Helianthus annuus
Rapeseed oil - dari Brassica rapa
Minyak kelapa - dari nucifera Cocos

Lipid Lainnya
Vitamin D

Derivatif sterol : cincin terbuka B . Fungsi : Mengatur Ca dan P penyerapan selama


pertumbuhan tulang . Sumber : Diet: D2 (susu aditif, sumber tanaman) dan D3
(sumber hewan) , Prekursor : menengah dalam sintesis kolesterol , Dibentuk pada
kulit

non-enzimatis

dari

7-dehydrocholesterol

Kekurangan

vitamin

menyebabkan : tulang lunak, gangguan pertumbuhan dan kelainan bentuk tulang


pada anak-anak
Vitamin A
Istilah kolektif untuk retinol, retinal, asam retinoat . Terbentuk dari pembelahan
oksidatif b-karoten dalam hati . Fungsi : Aldehida: visual yang siklus / proses,
komponen rhodopsin (pigmen visual) , Alkohol, asam karbohidrat: pertumbuhan,
reproduksi . Kekurangan Vitamin A menyebabkan xerophthalmia ,Kekeringan di mata
, Tidak ada produksi air mata , Kerusakan kornea Mengarah ke kebutaan .
Vitamin K
Phylloquinone atau menaquinone . Fungsinya untuk Sintesis protein pembekuan
darah . Sumber Vitamin K , K1 = tanaman; K2 = hewan Bakteri di usus . Kekurangan
Vitamin K disebabkan mungkin karena sintesis dan distribusi yang luas dalam
makanan , anemia hemolitik = penghancuran sel darah merah Penyakit kuning dari
dosis besar vit. K, efek toksik pada membran sel darah merah, sel-sel mati,
menyebabkan meningkatnya kadar bilirubin kuning (terbentuk dari heme)
Vitamin E
Merupakan alfa-tokoferol , fungsinya untuk Antioksidan: mencegah kerusakan sel
dari oksidasi FAs tak jenuh ganda dalam membran oleh O2 dan radikal bebas .
Eicosanoids
Hormon yang terlibat dalam produksi rasa sakit, demam, reaksi inflamasi contohnya
prostaglandin , tromboksan , leukotrien . Metabolit asam arakidonat (a
polyunsatruated FA) . Sintesis Eicosanoids dihambat oleh NSAID misalnya asam
asetilsalisilat (aspirin) residu Acylate Ser, mencegah akses ke sisi aktif .

Lilin
Lilin adalah campuran kompleks dari asam lemak terkait dengan alkohol
rantai panjang. Lilin terdiri dari lapisan terluar daun, buah, dan herba batang dan
disebut EPICUTICULAR lilin. Lilin tertanam dalam kutikula tanaman adalah lilin
kutikula. Cutin adalah lilin lain dalam kutikula dan itu membuat sebagian besar
kutikula. Suberin adalah lilin serupa yang ditemukan dalam sel-sel gabus di kulit dan
akar tanaman. Kedua membantu mencegah kehilangan air oleh tanaman. Struktur lilin
bervariasi tergantung pada tanaman yang dihasilkan mereka. Lilin biasanya lebih
keras dan lebih menolak air daripada lemak lainnya.

METABOLISME LIPID
Metabolisme lipid atau lemak berlangsung di dalam hati atau hepar. Dilakukan oleh
enzin lipase yang terdapat dalam getah usus dan getah pancreas. Lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi untamanya adalah berasal dari llipid netral, yaitu
trigliserid. Hasil pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu juga ada
yang masih berupa monogliserid.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserid tidak larut dalam air, jadi akan diangkut
oleh miselus atau yang biasa disebut dengan emulsi lemak, dan dilepaskan ke dalam
sel epitel usus. Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida akan segera dibentuk
menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul membentuk gelembung yang disebuut
dengan kilomikron. Kemudian kilomikron akan ditransportasikan melalui pembuluh
limfe dan bermuara di vena kava dan bersatu dengan sirkulasi darah. Setelah itu
kilomikron akan ditransportasikan menuju hati dan jaringan adipose.
Di dalam sel sel hati dan jaringan adipose inilah kilomikron akan dipecah menjadi
asam asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam asam lemak dan gliserol tadi
akan dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Jika sewaktu waktu kita
membutuhkan energi dari lipid, maka trigliserida ini akan dipecah lagi menjadi asm
lemak dan gliserol. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam

lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan


disebut sebagai asam lemak bebas.

Degradasi Asam Lemak (Jalur -Oksidasi)

Metabolisme Asam Lemak Tak Jenuh

Keton Bodies
Badan Keton
Badan keton merupakan tiga senyawa yang diproduksi ketika asam lemak
dipecah untuk energi dalam hati dan ginjal, larut dalam air. Dua dari tiga digunakan
sebagai sumber energi di jantung dan otak sementara yang ketiga adalah produk
limbah yang dikeluarkan dari tubuh. Di otak, badan keton adalah sumber penting dari
energi selama berpuasa. Meskipun disebut "badan", mereka zat terlarut, bukan

partikel. Ketiga badan keton endogen adalah aseton, asam asetoasetat, dan asam betahidroksibutirat, meskipun asam beta-hidroksibutirat secara teknis bukan keton
melainkan asam karboksilat.
Badanketon lain seperti beta-ketopentanoate dan beta-hydroxy pentanoate
dapat dihasilkan sebagai hasil dari metabolisme trigliserida sintetis seperti
triheptanoin.
Badan keton dapat digunakan untuk energi. Badan keton yang diangkut dari
hati ke jaringan lain, di mana asetoasetat dan beta-hidroksibutirat dapat dikonversi
menjadi asetil-CoA untuk menghasilkan energi, melalui siklus asam sitrat. Jantung
mendapat sedikit energi dari badan keton kecuali dalam keadaan khusus, terutama
menggunakan asam lemak. Otak mendapat porsi energi dari badan keton ketika
glukosa kurang tersedia (misalnya, selama puasa, olahraga berat, rendah karbohidrat,
diet ketogenik dan pada neonatus). Dalam hal glukosa darah yang rendah, sebagian
besar jaringan lain memiliki sumber energi tambahan selain badan keton (seperti
asam lemak), tetapi otak tidak. Setelah diet telah diubah untuk menurunkan glukosa
darah selama 3 hari, otak mendapatkan 25%energi dari badan keton. Setelah sekitar 4
hari, ini berjalan sampai 70% (selama tahap awalotak tidak membakar keton, karena
mereka merupakan substrat yang penting untuk sintesislipid di otak)

Sintesis Asam Lemak


Sintesis asam lemak melibatkan serangkaian reaksi yang terpisah untuk membentuk
hydrocarbon rantai panjang dari unit acetyl CoA. Proses sintesis ini bukan merupakan
kebalikan dari -oksidasi.
Perbedaan antara sintesis asam lemak dengan pemecahannya adalah:
1. Pada Prokaryotes dan Eukaryotes, sintesis asam lemak terjadi dalam cytosol,
sedangkan degradasinya terjadi dalam mitochondria dari Eukaryotes.
2. Sintesis asam lemak menggunakan NADPH sebagai reduktan sedangkan NADH
diproduksi dalam -oksidasi.

3. Selama sintesisnya, asam lemak secara kovalen terikat pada satu acyl carrier
protein (ACP) sebagai lawan dari CoA dalam degradasinya.
4. Enzim yang mengaktifkan sintesis asam lemak pada organisme tingkat tinggi
berada dalam rantai polypeptida tunggal, multifungsi (sebagai dimer) yang disebut
fatty acid synthase, sedangkan dalam -oksidasi.yang mengaktifkan adalah enzim
yang berbeda

Daur Sintesis Asam Lemak


Tahap pertama dalam biosintesis asam lemak adalah karboksilasi dari acetyl
CoA untuk membentuk malonyl CoA menggunakan CO2 dalam bentuk bicarbonate
HCO3-. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim acetyl CoA carboxylase yang mempunyai
biotin sebagai gugus prosthetic, sifat umum dalam enzim pengikat-CO2. Satu
molekul ATP dihidrolisis dalam reaksi, yang irreversible.
Tahap elongasi dari sintesis asam lemak semuanya melibatkan intermediate
yang terpaut pada gugus sulfhydryl terminal dari unit reaktif phosphopantetheine
dalam ACP (Acyl Carrier Protein); phosphopantetheine juga merupakan unit reaktif
dalam CoA. Oleh karena itu, tahap berikutnya merupakan pembentukan acetyl-ACP
dan malonyl-ACP masing-masing oleh enzim acetyl transacylase dan malonyl
transacylase

Elongasi Sintesis Asam Lemak


Siklus elongasi dari sintesis asam lemak mempunyai empat tahap untuk setiap ronde
dari sintesisnya (Gambar 15). Ronde pertama dari sintesisnya adalah:
Kondensasi acetyl-ACP dan malonyl-ACP untuk membentuk acetoacetyl-ACP,
melepaskan ACP bebas dan CO (dikatalisis oleh enzim yang mengkondensasi acylmalonyl-ACP)
Reduksi acetoacetyl-ACP untuk membentuk D-3-hydroxybutyryl-ACP, menggunakan
NADPH sebagai reduktan (dikatalisis oleh -ketoacyl-ACP reductase)

Dehidrasi

dari

D-3-hydroxybutyryl-ACP

untuk

menghasilkan

cotonyl-ACP

(dikatalisis oleh 3-hydroxyacyl-ACP dehydratase)


Reduksi crotonyl-ACP oleh kedua moleku NADPH untuk memberikan butyryl-ACP
(dikatalisis oleh enoyl-ACP reductase)

Sintesis Triacylglycerol
Triacylglycerol disintesis dari fatty acyl CoA dan glycerol 3-phosphate .
Intermediate glycolytic, dihydroxyacetone phosphate direduksi pada glycerol 3phosphate yang pada saatnya di acylated oleh glycerol-3-phosphate acyltransferase
untuk membentuk lysophosphatidic acid. Selanjutnya bereaksi dengan molekul acyl
CoA untuk membentuk phosphatidic acid. Penghilangan gugus fosfat dari
phosphatidic acid menghasilkan diacylglycerol (DAG), yang selanjutnya di acylated
dengan molekul acyl CoA ketiga untuk membentuk triacylglycerol .
ATP tidak terlibat dalam biosintesis triacylglycerol ini. Reaksi dikendalikan
oleh pemutusan ikatan thioester energi-tinggi diantara acyl dan CoA. Phosphatidic
acid (phosphatidate) dan DAG keduanya juga digunakan dalam sintesis membran
phospholipid dan DAG juga digunakan sebagai messenger kedua dalam cell
signaling.

Perombakan Triacylglycerol
Diawali dengan hidrolisis triacylglycerol oleh lipase. Enzim ini melepaskan
tiga rantai asam lemak dari glycerol. Asam lemak kemudian dapat dipecah dalam oksidasi untuk menghasilkan energi. Glycerol juga dimanfaatkan, ditransformasi
menjadi dihydroxyacetone phosphate dalam glycolysis . Ini membutuhkan dua enzim,
glycerol

kinase,

yang

menggunakan

ATP

untuk

memfosforilasi

glycerol,

menghasilkan L-glycerol 3-phosphate, dan glycerol 3-phosphate dehydrogenase yang


menghasilkan dihydroxyacetone phosphate.
Dalam pencernaan, lemak diet dihidrolisis oleh pancreatic lipase dan
melepaskan asam lemak yang diambil sel intestinal. Pencernaan dan proses
penyerapan dibantu oleh sifat seperti-sabun dari bile salt.

Kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada
membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Merupakan sejenis lipid yang
merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus
lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus.
Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron.
Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia
kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang
lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.

Biosintesis Cholesterol
Biosintesis kolestrol dibagi dalam tiga tahap deretan reaksi pembentukan antara lain :
1.

Pembentukan senyawa intermediate mevalonat.

Diawali dengan reaksi pengabunggan 2 molekul asetil-SKoA, yang dikatalis oleh


enzim tiolase, dan dihasilkan asetoasetil-SKoA. Selanjutnya, asetoasetil-SKoA
bereaksi dengan 1 molekul asetil-SKoA lagi membentuk senyawa -OH, -CH3SKoA (HMG-SKoA). Reaksi ini dikatalis oleh enzim HMG-SKoA sintesis. Akhirnya
HMG-SKoA direduksi oleh NADPH + H+, yang dikatalis oleh enzim HMG-SKoA
reduktase, dan terbentuklah mavelonat.

2.

Pembentukan kolestrol (sterol)

Perubahan mevalonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenosterol, berlangsung


melelui pembentukan dua senyawa intermediate, berturut-turut berupa senyawa unit
isoprenoid dan skualen. Kolestrol diturunkan dari lenosterol melalui pembentukan
senyawa intermediate berupa senyawa 14-desmetillano-sterol, zimosterol, 7, 24
kolestadienol, desmosterol dan pada akhirnya terbentuklah kolestrol.

3.

Pembentukan kolestrol dari skualin

Pada tahap terakhir proses biosintesis kolestrol, skualin bereaksi dengan oksigen
menghasilkan

skualin-2,3-epoksida.

Reaksi

ini

dikatalis

oleh

skualin

monooksigenase. Selanjutnya skualin-2.3-epoksida mengalami proses suklisasi, yang


dikatalis oleh enzim skualin epoksida lanosterol-siklase, menghasilkan lenosterol.
[erubahan linosterol menjadi kolestrol berlangsung dengan pelepasan tiga gugus
metal (dua atom karbon nomor empat dan satu dari atom karbon nomor 14), reduksi
ikatan rangkap dari rantai samping kolestrol, dan perpindahan ikatan rangkap dari
posisi-8,9 ke posisi-5,6 dalam cincin B. perubahan linosterol dapat berlangsung
melalui salah satu dari dua jalur reaksi, yaitu melalui pembentukan desmoserol atau
melalui 7-dehidroksikolestrol.

Daftar Pustaka
Anggraini. 2009. Metabolesme Lipid. http://greenhati.blogspot.com/2009/01/metabolismelipid.html.

diakses pada tanggal 27 April 2016

Budimarwanti. 2010. Analisis Lipid.http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131877177/analisis


%20lipid.pdf.

diakses 27 April 2016.


Campbell, Neil A, Jane B. Riece, dan Lawrence G. Mitchell. 2002. Biologi Jilid I.
Erlangga Jakarta
https://id.wikipedia.org/wiki/Lipid#Kategori_lipid
https://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
https://en.wikipedia.org/wiki/Ketone_bodies
Poedjiadi, Anna dan F. M Titin Suppriyanti. 2007. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai