(sumber: https://www.researchgate.net/figure/Natural-extracellular-matrix-ECM_fig5_236330042)
Pada molekul fosfolipid terdapat dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala
memiliki muatan positif dan negatif (bersifat hidrofilik), sedangkan bagian ekor tidak
bermuatan (bersifat hidrofobik). Salah satu peran fosfolipid pada membran sel yaitu sebagai
surfaktan paru-paru yang mencegah pelekatan dinding alveoli pada paru-paru sewaktu
ekspirasi. Pada membran sel juga terdapat kolesterol. Kolesterol hanya sedikit polar (pada
gugus hidroksil di ujung molekul). Keberadaan kolesterol pada membran sel menjaga agar
rantai hidrokarbon dari fosfolipid membran tidak saling merapat, sehingga membran tetap
cair pada temperatur rendah. Kolesterol juga meningkatkan fleksibilitas dan stabilitas
mekanik membran. Pada membran, glikolipid dalam bentuk glikospingolipid berfungsi untuk
menjaga stabilitas membran, penggolongan darah ABO (menandai permukaan sel darah
merah), pengenalan oleh antibodi pada reaksi imunitas, dan sebagai tempat pelekatan
substansi yang akan diambil oleh sel.
Lemak yang berlebih juga akan disimpan di dalam tubuh dan berfungsi sebagai
pelindung tubuh dari gangguan dari luar. Cadangan lemak yang normal terdapat di bawah
kulit dan sekeliling organ tubuh berfungsi sebagai bantalan pelindung dan menunjang letak
organ tubuh. Lemak di bawah kulit ini juga akan melindungi kehilangan panas tubuh melalui
kulit dan juga untuk pengaturan suhu tubuh
Lemak berperan dalam penyebaran nutrisi yang diperlukan tubuh. Lemak dapat
membantu melarutkan vitamin A, D, E, dan K lalu membawa dan mengedarkannya melalui
aliran darah. Sebagian besar vitamin yang larut dalam lipid diabsorsi bersama lipida lain.
Absorsi membutuhkan cairan empedu dan pankreas. Vitamin-vitamin ini diangkut ke hati
melalui sistem limfe sebagai bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan
vitamin yang berlebih biasanya dikeluarkan melalui urin.
2.3.4 Membantu Pencernaan
Garam empedu adalah zat yang disekresikan oleh hepar yang berfungsi sebagai
detergent function yaitu memecah lemak menjadi lebih kecil. Terutama oleh lecithin,
membantu penyerapan: fatty acids,monoglycerides, cholesterol, lipid lainnya dan
membentuk miceles, membawa lemak untuk diserap di dinding usus halus.
Sel hati mensekresikan ± 6 gram garam empedu / hari, garam empedu ini dihasilkan
akibat dari pemecahan kolesterol di hati. Berikut adalah bagan dari pemecahan kolesterol
hingga menjadi garam empedu:
Asam kenokolat dan asam kolat akan berkonjugat dengan taurin atau glisin menjadi
garam empeduterkonjugasi. Konjugasi ini meningkatkan fungsi garam empedu sebagai
detergen meningkat. Garam empedu ini dibagi menjadi dua yaitu:
1. Garam empedu primer: garam empedu yang membentuk konjugat dengan taurin
atau glisin dihati.
2. Garam empedu sekunder: garam empedu yang telah mengalami dekonjugasi dan
dehidroksilasioleh flora bakteri
Kurang lebih 94% garam empedu diserap oleh usus halus →masuk peredaran darah
portal→liver→diserap kembali ke hepatocyte→disekresikan ulang sebagai empedu.
Garam empedu akan mengulangi siklusnya sekitar 17 kali sebelum akhirnya terbuang
bersama tinja. Proses ini disebut enterohepatic circulation of bile salts. Sekresi empedu
tergantung jumlah garam empedu pada enteroheptic circulation (biasanya ± 2,5
gram).Semakin tinggu jumlahnya, makin tinggi pula sekresi. Sekretin meningkatkan sekresi
empedu, tetapi yang meningkat adalah sekresi sodium bicarbonate-rich watery solution oleh
sel epitel pada saluran empedu bukan sekresi oleh sel parenkim hati. Kolesterol dikeluarkan
daridarah ke empedu ± 1-2 gram/hari. Dalam keadaan tertentu, dapat terjadi pengendapan
kolesterol menjadi cholesterol gallstone.
Kolesterol adalah jenis lemak yang diperlukan untuk memproduksi hormon steroid
yang penting dalam tubuh. Senyawa steroid lainnya adalah hormon kelamin seperti hormon
pria yaitu testosteron serta hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron. Testosteron
termasuk dalam hormon pria yang disebut androgen, kadang-kadang disebut steroid atau
anabolik steroid. Hormon ini berkembang sebagai karakteristik kelamin sekunder saat
pubertas seperti perubahan suara dan pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh. Esterogen
merupakan sekelompok senyawa steroid yang berfungsi sebagai hormon seks wanita untuk
mempertahankan tanda-tanda kelamin wanita seperti pada penebalan endometrium maupun
dalam pengaturan siklus haid. Progesteron merupakan hormon dari golongan steroid yang
berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embryogenesis.
Selain hormon seks, lipid juga membantu produksi kortisol. Kortisol merupakan
hormon sterol yang diproduksi dalam kelenjar adrenal. Kortisol dilepaskan dalam respon
terhadap stres, puasa, makanan, berolahraga dan stressor psikososial. Kortisol membantu
mengatur energi untuk memenuhi tuntutan ditempatkan pada tubuh. Kortisol juga
mempengaruhi suasana hati, motivasi dan rasa takut.
(Suarsana, 2010)
(Suarsana, 2010)
Lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: Menjadi cadangan energi
dalam bentuk sel lemak, sebagai fungsi selular dan komponen struktural pada
membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi
menjalankan aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel,
menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, menjadi
suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses biologis,
sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi
tubuh dari suhu luar yang kurang mendukung.
Gliserida (berfungsi sebagai simpanan energi), terdiri atas gliserida netral dan
fosfogliserida (berfungsi membentuk kerangka sel otak).
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid,( sebagai penyusun selubung mielin
serabut saraf), steroid (berfungsi sebagai hormone) dan lilin (sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit dan rambut).
Daftar Pustaka:
Lehninger, Albert L.,2005. Principles of Biochemistry 5th edition. W.H Freeman and
co: New York
Anonim,2013.Lipid.[tersedia online].
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1678529. Diakses tanggal 23 Febuari 2019
Adawiah, Rabiatul. 2013. Lemak. [Tersedia Online].
https://www.kompasiana.com/rabiatuladawiah/552be7336ea834e75c8b4571/lemak?
page=all. Diakses tanggal 23 Febuari 2019.
Fried, George H dan JH, 2010. Biologi Edisi Kedua. Erlangga: Jakarta