Anda di halaman 1dari 2

Homoiterm adalah istilah untuk makhluk hidup yang berdarah panas.

Artinya, panas
diproduksi oleh proses metabolisme dalam tubuh manusia sehingga suhu di dalam tubuh
manusia relatif konstan. Panas merupakan by-product dari proses metabolisme tubuh.
produksi panas tersebut harus selalu berada pada level konstan karena jika panas berlebih
dapat merusak enzim, katalisator proses metabolisme tubuh, dan panas yang rendah
menyebabkan berhentinya kinerja hati. Sehingga, dalam kondisi lingkungan yang
bagaimanapun, tubuh manusia selalu mempertahankan suhu tubuhnya.
Dalam percobaan ini, terdapat dua kondisi lingkungan yang berbeda, yaitu kondisi
lingkungan panas (paparan air hangat) dan kondisi lingkungan dingin (paparan air es). hasil
percobaan menunjukkan bahwa untuk masing-masing praktikan, suhu tubuh yang diukur
dengan pengulangan lima kali setiap satu menit sekali menunjukkan angka yang konstan. Hal
ini membuktikan adanya mekanisme termoregulasi pada tubuh manusia.
*FOTO PERCOBAAN*
Kegiatan pertama, kain yang telah dicelup dalam air hangat ditempelkan pada leher,
sekitar arteri julgularis, dimana pembuluh darah merupakan konduktor panas yang baik.
Sehingga, mempermudah jalannya pertukaran panas. Dalam kondisi tersebut, semua naracoba
menunjukkan suhu yang konstan. Hal ini telah sesuai dengan teori.

Sumber : www.image.slidesharedn.com
Ketika lingkungan kondisinya hangat, artinya suhu naik, maka tubuh mengaktifkan
hipotalamus dalam otak untuk mengaktifkan cooling down mecchanism atau mekanisme
pendinginan. Karena, jika tidak segera mengaktifkan mekanisme tersebut, suhu tubuh
manusia bisa terus naik sehingga metabolisme terganggu. Mekanisme pendinginan yang

dilakukan dalam wujud pelebaran pembuluh darah agar banyak panas yang keluar serta
munculnya keringat.
Kegiatan kedua, kain yang telah dicelup dalam air es ditempelkan pada leher. Hasil yang
diberikan, suhu tubuh tiap naracoba dalma 5 kali pengulangan relatif konstan. Artinya, telah
terjadi mekanisme termoregulasi dalam tubuh praktikan. Hasil tersebut telah sesuai dengan
teori yang ada.

Kondisi lingkungan yang dingin menyebabkan tubuh ikut mengalami penurunan suhu.
Sehingga, otak mendeteksi terjadinya penurunan suhu yang akibatnya mengaktifkan
mekanisme pemanasan atau heating up meccanism. Pemanasan dilakukan dalam wujud
mempersempit pembuluh darah agar tidak banyak panas yang ke luar lingkungan serta terjadi
shivering atau menggigil.
Moesdrajad (1977) menyatakan bahwa Suhu badan yang dikatakan ajeg normal pada hewan
homoioterm itu sesungguhnya tidak sepenuhnya demikian, memang suhu tubuh di bagian
terdalam menunjukkan keajegan nisbi misalnya 37 0,5C. Untuk memelihara suhu badan
selalu ajeg normal memerlukan kestabmlan antara produksi panas dan kehilangan panas.
Pemindahan panas secara fisika terjadi antara permukaan tubuh dengan lingkungannya
dengan cara-cara: konduksi, konveksi, radiasi, dan evaporasi.

Anda mungkin juga menyukai