Anda di halaman 1dari 8

TIPS & TRIK SOAL ESAI UJIAN ADVOKAT

by WISNU PURNAEDI, SH

wisnupurnaedi@gmail.com

DISCLAIMER
Bahwa, Tips Dan Trik Soal Esai ini bukan bocoran Jawaban Ujian Advokat, tulisan ini hanya
mengupas hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat Surat Kuasa dan Surat Gugatan (ada
dua soal diminta pilih salah satu antara Gugatan Arbitrase atau Gugatan Perdata (+ Surat
Kuasa), tulisan ini khusus untuk Surat Kuasa + Surat Gugatan Perdata). Tulisan ini disarikan oleh
penulis dari Pendidikan Keadvokatan di Jakarta.
Nama dan Kasus yang tertulis disini hanyalah rekayasa belaka, dan ini hanya simulasi untuk
kepentingan pendidikan, tidak dalam rangka pendukungan atau penjatuhan nama baik pihak
tertentu. Jika ada kesamaan Nama dan Kasus hanyalah kebetulan belaka.

Note : Mohon maaf ini bukan bermaksud menggurui siapa pun, ini hanya untuk sharing saja. Jika
anda merasa tulisan ini ada manfaatnya bagi anda, Anda dipersilahkan memberikan DONASI ke :
BCA no rek 7900329177 a/n Wisnu Purnaedi. Dan pesan penulis berjuanglah untuk
idealisme-mu dan Tegakkan Supremasi Hukum Indonesia

Total nilai minimal kelulusan (seperti yang tertulis di buku panduan ujian advokat tahun 2008)
adalah 70 dalam skala 100. Dengan pembagian bobot nilai 70 untuk pilihan ganda (dari 120 soal
maka nilai persoal yang dijawab benar 70 : 120 = 0.58), dan 30 untuk Esai. Jika untuk soal Esai
hukum acara perdata, maka nilainya 15 untuk masing-masing Surat Kuasa dan Surat Gugatan.
Sedangkan sistem penilaian sola esai menggunakan sistem point yaitu 50 point, maka 25 point
untuk Surat Kuasa dan 25 point untuk Surat Gugatan.
Penjelasan : ada masing-masing 19 bagian yang harus ada pada Surat Kuasa ataupun Surat
Gugatan dan masing-masing mendapat 1 point, dan jika 19 point itu ada maka akan ditambah 6
point untuk nilai kesempurnaan, maka total 25 point.
Surat Kuasa : 19 bagian yang harus ada, nilai masing-masing 1 (19 x 1 = 19) + 6 nilai untuk
kesempurnaan = 25 point.
Surat Gugatan : 19 bagian yang harus ada, nilai masing-masing 1 (19 x 1 = 19) + 6 nilai untuk
kesempurnaan = 25 point.
Maka total 50 point. Maka nilai per point adalah 30 : 50 point = 0,6

Pada Surat Kuasa dan Surat Gugatan masing-masing ada 19 point hal yang harus ada. Perlu
diketahui bahwa tulisan ini hanya untuk memperjelas / menekankan pada point-point yang harus
ada saja, diharapkan anda sudah menguasai dasar-dasar pembuatan Surat Kuasa dan Surat
Gugatan, hal ini untuk memperingkas pembahasan. Jika anda belum jelas, silahkan buku teknik
membuat Surat Kuasa dan Surat Gugatan di toko buku terdekat.

Hal. 1 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

*** Berikut 19 point yang harus ada pada Surat Kuasa dan skemanya : ***
1. Judul Surat yaitu Surat Gugatan

2. Identitas Pemberi Kuasa (minimal Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat)


3. Kata-kata selanjutnya disebut PEMBERI KUASA

4. Kata-kata Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya di bawah ini, dengan ini
memberi kuasa

5. Kata-kata dengan Hak Substitusi dan Hak Retensi


6. Identitas Penerima Kuasa (karena dalam hal ini Advokat maka cukup, Nama, Advokat pada
kantor hukum/advokat mana?, Alamat kantor hukum/advokat)
7. Kata-kata dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri (hal
ini jika advokat yang diberi kuasa ada dua atau lebih)
8. Kata-kata selanjutnya disebut PENERIMA KUASA
9. Kata-kata KHUSUS

10. Kata-kata Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, mewakili, dan membela
kepentingan hukum Pemberi Kuasa selaku Penggugat
11. Kata-kata untuk membuat, menandatangani dan mengajukan gugatan perdata

12. Kata-kata perihal (kualifikasi gugatan? misal Wanprestasi)


13. Kata-kata di Pengadilan Negeri (mana?, penting untuk diperhatikan kompetensi relatifnya)
14. Kata-kata terhadap . (identitas Tergugat, minimal Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat)
15. Kata-kata umum, misal :
Untuk selanjutnya, Penerima Kuasa dikuasakan untuk mewakili, mendampingi dan atau
memperjuangkan hak-hak Pemberi Kuasa, menghadap dimuka Pengadilan Negeri ..
(mana), atau di Pengadilan Negeri dalam yuridiksi perkara a quo, menghadap PejabatPejabat, Panitera-Panitera, Hakim-Hakim, membuat, menandatangani dan mengajukan setiap
tanggapan, Replik, Akta Pembuktian, Kesimpulan, memberi dan atau menolak bukti-bukti,
saksi-saksi, keterangan-keterangan, meminta dan atau mengembalikan sumpah, melakukan
perdamaian dengan terlebih dahulu disetujui oleh Pemberi Kuasa dan selagi menguntungkan,
melakukan dan atau menerima pembayaran, serta menandatangai kwitansi-kwitansi, serta
melakukan upaya hukum Banding (membuat, menandatangani dan mengajukan Memori
Banding atau Kontra Memori Banding) atau upaya hukum Kasasi (membuat, menandatangani
dan mengajukan Memori Kasasi atau Kontra Memori Kasasi).
Pendek kata, Penerima Kuasa diberi keleluasaan untuk dapat melakukan segala tindakantindakan dan upaya-upaya hukum yang dianggap baik dan perlu berkaitan dengan perkara ini,
sekalipun tidak disebut secara rinci, sepanjang tersedia dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16. Kata-kata penutup misal Demikian Surat Kuasa ini dibuat, dan berlaku sejak ditandatangani
17. Tempat tanggal tahun ditandatangani (diatas nama Pemberi Kuasa).
18. Pemberi Kuasa (tanda tangan dan nama terang) dan Penerima Kuasa (tanda tangan dan
nama terang)
19. Materai yang bernilai Rp 6000 dan beri tanggal (buat kotak di tengah nama Pemberi Kuasa)
NB : Urutan / kata-kata diatas tidak baku, anda bisa bolak-balik disesuaikan dengan Buku
Pegangan yang telah anda pelajari atau dari Materi Kuliah yang pernah anda terima, disini hanya
menjelaskan point-point yang harus ada.

Hal. 2 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

Contoh Skema :
SURAT KUASA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Astuti, S.Pd., Umur 35 Tahun, Pekerjaan Tenaga Pengajar, Jalan Jetis Kulon III No 27, Kota
Surabaya. Untuk selanjutnya disebut sebagai Pemberi Kuasa
Dalam hal ini memilih domisili hukum di kantor kuasanya yang akan disebut dibawah ini, dan
menyatakan, bahwa dengan ini, memberi kuasa dengan Hak Substitusi dan Hak Retensi, kepada:
Dewa Prama, SH, MH. dan Wisnu Purnaedi, SH.
Para Advokat pada Kantor Hukum Dewa Wisnu & Co., yang berkedudukan di Jalan Rama Shinta, No 41, Surabaya. Telp. (031) 12345. Dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri. Untuk selanjutnya disebut sebagai Penerima Kuasa
KHUSUS
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, mewakili, dan membela kepentingan hukum
Pemberi Kuasa selaku Penggugat, untuk membuat, menandatangani dan mengajukan Gugatan
Perdata perihal Wanprestasi (ingkar Janji), di Pengadilan Negeri Surabaya, melawan :
Roni, S.Pd., M. Pd. Umur 43 Tahun, Pekerjaan Tenaga Pengajar, Jalan Dinoyo, No 43,
Surabaya.
Untuk selanjutnya Penerima Kuasa dikuasakan untuk mewakili, mendampingi dan atau
memperjuangkan hak-hak Pemberi Kuasa, menghadap dimuka Pengadilan Negeri Surabaya,
atau di Pengadilan Negeri dalam yuridiksi perkara a quo, menghadap Pejabat-Pejabat, PaniteraPanitera, Hakim-Hakim, membuat, menandatangani dan mengajukan setiap tanggapan, Replik,
Akta Pembuktian, Kesimpulan, memberi dan atau menolak bukti-bukti, saksi-saksi, keteranganketerangan, meminta dan atau mengembalikan sumpah, melakukan perdamaian dengan terlebih
dahulu disetujui oleh Pemberi Kuasa dan selagi menguntungkan, melakukan dan atau menerima
pembayaran, serta menandatangai kwitansi-kwitansi, serta melakukan upaya hukum Banding
(membuat, menandatangani dan mengajukan Memori Banding atau Kontra Memori Banding) atau
upaya hukum Kasasi (membuat, menandatangani dan mengajukan Memori Kasasi atau Kontra
Memori Kasasi).
Pendek kata, Penerima Kuasa diberi keleluasaan untuk dapat melakukan segala tindakantindakan dan upaya-upaya hukum yang dianggap baik dan perlu berkaitan dengan perkara ini,
sekalipun tidak disebut secara rinci, sepanjang tersedia dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian Surat Kuasa ini dibuat dan berlaku sejak ditanda tangani.

Penerima Kuasa

Surabaya, 7 April 2009


Pemberi Kuasa

Materai
Rp. 6000
Tgl. 07/04/2009
(Dewa Prama, SH. MH)

(Astuti, S.Pd)

(Wisnu Purnaedi, SH)


NB : Contoh ini juga tidak baku. Ada yang penempatan Pemberi Kuasa di kiri dan Penerima
Kuasa di kanan, itu boleh, dengan catatan posisi materai ada di Pemberi Kuasa.

Hal. 3 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

*** Berikut 19 point yang harus ada pada Surat Gugatan dan skemanya : ***
1. Kata-kata tujuan alamat :
Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Negeri... (mana?, penting untuk diperhatikan kompetensi relatifnya)
(alamat Pengadilan tersebut, mana?)
2. Kata-kata Perihal : Gugatan (kualifikasi gugatan? misal Wanprestasi)

3. Kata - kata :
Dengan Hormat,
Dengan ini kami yang bertanda tangan dibawah ini . (identitas Penggugat, Nama, Advokat
pada kantor hukum/advokat mana?, Alamat kantor hukum/advokat)
4. Kata-Kata : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama kepentingan hukum klien kami :
5. Identitas Pemberi Kuasa (minimal Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat), dan Kata-Kata : Untuk
selanjutnya disebut sebagai Penggugat

6. Kata-Kata : berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal . (terlampir)


7. Kata-Kata : Dalam hal ini mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap :
8. indentitas Tergugat (minimal Nama, Umur, Pekerjaan, Alamat), dan Kata-Kata :

Untuk

selanjutnya disebut sebagai Tergugat

9. Kata-Kata : Adapun Dasar-Dasar Gugatan ini diajukan adalah sebagai berikut :


10. Uraian Kejadian, meliputi Obyek Perkara, Fakta Hukum (wanprestasi atau Perbuatan
Melawan Hukum), Kualifikasi perbuatan Tergugat. (termasuk dalam Posita)

11. Uraian Ganti rugi, termasuk Materiil dan immateriil (termasuk dalam Posita)
12. Uraian Provisi (termasuk dalam Posita)
13. Uraian Sita Jaminan (termasuk dalam Posita)

14. Kata-Kata : Bahwa atas dasar serta alasan-alasan uraian diatas maka kami Penggugat
mohon agar Pengadilan Negeri ..... (mana?) *) berkenan menjatuhkan putusan sebagai
berikut :
15. Tuntutan Provisi (termasuk dalam Petitum)
16. Tuntutan Perkara (termasuk dalam Petitum)

17. Kata-Kata : Jika Pengadilan Negeri ..... (mana?) *) berpendapat lain, maka kami mohon
putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono)
18. Tempat, tanggal, tahun ditandatangani
19. Kata-Kata : Hormat Kami (dan tanda tangan dan nama terang Kuasa Penggugat)
NB : Urutan / kata-kata diatas tidak baku, anda bisa bolak-balik disesuaikan dengan Buku
Pegangan yang telah anda pelajari atau dari Materi Kuliah yang pernah anda terima, disini hanya
menjelaskan point-point yang harus ada.
*) untuk beberapa contoh ada yang menggunakan Majelis Hakim, tapi ada beberapa pendapat,
bahwa saat surat gugatan tersebut diajukan pada Ketua Pengadilan dan Majelis Hakim yang
menangani gugatan tersebut belum dibentuk, istilah Majelis Hakim bisa digunakan saat perkara
sudah dipersidangkan. Saya lebih setuju demikian, jika anda menggunakan Majelis Hakim juga
dipersilahkan.

Hal. 4 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

Contoh Skema :
Kepada :
Yth. Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
Jl. Arjuno Mencari Cinta, no 33
Surabaya
Perihal : Gugatan Wanprestasi
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Dewa Prama, SH, MH. dan Wisnu Purnaedi, SH.
Para Advokat pada Kantor Hukum Dewa Wisnu & Co., yang berkedudukan di Jalan Rama Shinta, No 41, Surabaya. Telp. (031) 12345.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama kepentingan hukum klien kami :
Astuti, S.Pd., Umur 35 Tahun, Pekerjaan Tenaga Pengajar, Jalan Jetis Kulon III No 27, Kota
Surabaya. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 April 2009 (terlampir).
Untuk selanjutnya disebut sebagai ..... ( Penggugat)
Dalam hal ini mengajukan Gugatan Wanprestasi terhadap :
Roni, S.Pd., M. Pd. Umur 43 Tahun, Pekerjaan Tenaga Pengajar, Jalan Dinoyo, No 43,
Surabaya.
Untuk selanjutnya disebut sebagai ........ ( Tergugat)
Adapun Dasar-Dasar Gugatan ini diajukan adalah sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 2 Februari 2008, Tergugat datang pada Penggugat menawarkan
sebidang tanah berikut bangunannya jalan Komando, no. 33. desa Klampis Ngasem,
Surabaya, kemudian terjadi kesepakatan harga Rp. 1.300.000.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus
Ribu Rupiah), kemudian Penggugat memberikan Uang tanda jadi sebesar Rp. 50.000.000,(Lima Puluh Juta Rupiah) (Bukti P-1);

2. Bahwa pada tanggal 14 Februari 2008, Tergugat

Penggugat menghadap Notaris Safria

Nasution, SH., M.Kn. sepakat mengadakan Perjanjian Jual Beli (Akta Notaris Nomor 17,
tertanggal 14 Februari 2008 / Bukti P-2), yang salah isinya bahwa uang muka yang harus
dibayar Penggugat sebesar 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), oleh karena Penggugat
telah membayar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) sebagai tanda jadi, maka
Penggugat menambahkan Rp 450.000.000,- (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah),
sehingga genap Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah);

3. Bahwa dalam Perjanjian Jual beli juga disepakati bahwa sisa yang Rp. 800.000.000,(Delapan Ratus Juta Rupiah) akan dibayar paling lama 7 (tujuh) bulan kemudian;

4. Bahwa pada tanggal 2 September 2008 Penggugat mendatangi Tergugat untuk melakukan
pelunasan, tetapi Tergugat dengan sepihak menaikkan harga rumahnya menjadi Rp.
Hal. 5 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah), dengan alasan beberapa hari lalu
ada Seorang Calon Pembeli yang berani nawar 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah), maka
agar tidak ada perbedaan yang mencolok dengan Calon Pembeli yang lain tersebut, maka
Tergugat menaikan menjadi Rp. 1.800.000.000,- (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah);

5. Bahwa Karena Pihak Tergugat bersikeras untuk tidak mau melepas tanah berikut bangunan
diatasnya sesuai kesepakatan awal, yaitu Rp. 1.300.000.000,- (Satu Milyar Tiga Ratus Ribu
Rupiah), akhirnya Penggugat mengajukan syarat jika memang ingin membatalkan perjanjian
jual beli yang dilakukan dihadapan Notaris tersebut, yiatu mengembalikan uang muka sebesar
Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), dan mengganti kerugian sebesar 150.000.000,(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah), dalam tempo 2 (dua) bulan;

6. Bahwa Kemudian setelah 2 bulan, pada tanggal 10 November 2008, pihak Tergugat tidak
mau memberikan Uang muka dan Uang Ganti Rugi seperti yang disyaratkan Penggugat, dan
juga tidak mau menyerahkan tanah berikut bangunan diatasnya sebagaimana yang tertuang
di Perjanjian Jual Beli dengan Akta Notaris Nomor 17, pada Notaris Safria Nasution, SH.,
M.Kn., tertanggal 14 Februari 2008, hal ini jelas menunjukkan bahwa Tergugat telah
Melakukan wanprestasi (ingkar janji) terhadap kewajibanya berdasarkan Perjanjian Jual Beli
tersebut;

7. Bahwa akibat wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat, telah menimbulkan kerugian pada
Penggugat berupa Uang Muka sebesar Rp 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah), serta
menimbulkan kerugian immateriil mengganti kerugian immateriil atas sikap Tergugat yang
plin-plan dan tidak menghormati kesepakatan bersama, sebesar 300.000.000,- (Tiga Ratus
Juta Rupiah);

8. Bahwa untuk menjamin pembayaran kewajiban Tergugat berdasarkan putusan perkara ini dan
supaya gugatan yang diajukan Penggugat tidak sia-sia, maka Penggugat dengn ini memohon
agar Pengadilan Negeri Surabaya meletakkan Sita Jaminan Conservatoir Beslaag) atas harta
kekayaan Tergugat berupa tanah berikut bangunan yang terletak di jalan Komando, no. 33.
desa Klampis Ngasem, Surabaya;

9. Bahwa karena gugatan ini timbul akibat dari wanprestasi yang dilakukan oleh Tergugat, maka
layak jika Tergugat dihukum untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.
Bahwa atas dasar serta alasan-alasan uraian diatas maka kami Penggugat mohon agar
Pengadilan Negeri Surabaya berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Perjanjian Jual Beli dengan Akta Notaris Nomor 17, pada Notaris Safria
Nasution, SH., M.Kn., tertanggal 14 Februari 2008, adalah Perjanjian yang sah;

3. Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan wanprestasi kepada Penggugat, berdasarkan


Perjanjian Jual Beli dengan Akta Notaris Nomor 17, pada Notaris Safria Nasution, SH., M.Kn.,
tertanggal 14 Februari 2008;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar / mengembalikan uang muka yang telah dibayarkan
oleh Penggugat sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah);
Hal. 6 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

5. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian imateriil kepada Penggugat, atas sikap
Tergugat yang plin-plan dan tidak menghormati kesepakatan bersama, sebesar 300.000.000,(Tiga Ratus Juta Rupiah);

6. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslaag) atas harta kekayaan
Tergugat berupa tanah berikut bangunan yang terletak di jalan Komando, no. 33. desa
Klampis Ngasem, Surabaya;
7. Membebankan semua biaya yang timbul dalam perkara ini.
ATAU :
Jika Pengadilan Negeri Surabaya berpendapat lain, maka kami mohon putusan yang seadiladilnya (ex aequo et bono)

Surabaya, 12 April 2009


Hormat Kami
Kuasa Hukum Astuti, S.Pd

(Dewa Prama, SH. MH)

(Wisnu Purnaedi, SH)

Catatan tambahan :
1. Tambahkan keterangan Alat bukti (misal : (bukti P-1), dst) untuk kesempurnaan nilai.

2. Detailkan permasalahan dalam Posita, meskipun mungkin di soal tidak dijelaskan (karangkarang aja sendiri, tapi jangan melebar, yang penting-penting aja).
3. Kepada Ketua Pengadilan mana juga penting, perhatikan kompetensi relatifnya, agar
Gugatan tidak dianggap kabur.

4. Identitas Tergugat dan Penggugat juga penting, agar Gugatan tidak dianggap kabur.
5. Antara Posita dan Petitum harus singkron. Kalau trik saya, konsepkan dulu Petitum
Gugatan baru saya tulis Positanya, hal ini supaya tiap Petitum Gugatan ada dasar Positanya.

Hal. 7 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

Hal-hal yang sifatnya umum untuk diperhatikan, untuk peningkatan kesempurnaan nilai :

1. Tanggal dibuatnya Surat Kuasa dengan Surat Gugatan harus berselang hari, lebih bagus
3 hari, akan sangat fatal jika Surat Gugatan tertanggal lebih dulu daripada Surat Kuasa.
2. Jika di Surat Kuasa, Kuasa Hukum ada 2 orang, di Surat Gugatan diwajib ada 2 orang
Kuasa Hukum yang tanda tangan. 1 boleh. Tapi ingat jangan terbalik di Surat Kuasa,
Kuasa hukumnya ada 1 orang, lha di Surat Gugatan ada 2 Orang, ini akan fatal sekali.

3. Perhatikan betul-betul mengenai kompetensi relatifnya, ini sangat penting, karena salah
tempat maka surat kuasa dan gugatan yang telah dibuat tidak ada artinya, misal
menggunakan kota jakarta perhatikan betul-betul, karena jakarta terbagi 5 wilayah Jakarta
Pusat, Jakbar, Jaksel, Jaktim dan Jakut. Jangan asal cari selamat menggunakan Jakarta
saja, nilai anda nol besar untuk itu, perlu di ingat Ujian Advokat bukan ujian Sekolah, asal
diisi misal salah dapat nilai sebagai upah nulis, salah pada Ujian Advokat berarti NOL!!
Terutama terkait Tanggal, identitas para pihak, dan kompetensi relatif, serta untuk Surat
Gugatan antara Posita dan Petitum harus singkron, jadi mohon diperhatikan benar-benar.
Karena Menurut pendapat Dosen saya waktu itu, bahwa Surat Kuasa dan Surat Gugatan
yang anda buat adalah simulasi mengajukan Gugatan ke Pengadilan. Jika hal tersebut
tidak terperhatikan, maka Majelis Hakim bisa menolak gugatan, jika demikian maka anda
harus mengajukan proses gugatan lagi dari awal atau mengulang gugatan. Itulah
kiasannya, jika anda salah di hal-hal tersebut, maka bersiaplah anda untuk mengulang
ujian-nya (Ujian Advokat-pen) tahun depan.

4. Saya kira sudah sangat cukup, selebihnya Silahkan anda belajar menulis dengan tangan
yang bagus, yang jelas, yang mudah dibaca orang lain, supaya pihak korektor bisa
memberi anda nilai yang sesuai, jika tulisan tangan anda jelek, maka bisa jadi (sekali lagi
bisa jadi, artinya belum tentu) korektor malas membaca tulisan anda dan memberi nilai
anda NOL, upayakan jangan banyak coretan, bawa tipe ex. Dan yang sangat penting,
banyaklah ber-DOA !!.

SEMOGA BERMANFAAT
SALAM Tegakkan Supremasi Hukum Indonesia

* * * * * **

Jika anda merasa mendapatkan manfaat dari tulisan ini,


Anda dipersilahkan memberikan DONASI ke :
BCA no rek 7900329177 a/n Wisnu Purnaedi
Terima Kasih

Hal. 8 dari 8 : Tips dan Trik Soal Essay Ujian Advokat

wisnupurnaedi@gmail.com
add juga di facebook

Anda mungkin juga menyukai