Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

RISET OPERASI

OLEH KELOMPOK 3 :
RIVALDY LAURENS (F1A112005)
RIRIN (F1A111093)
EKA RAHMI SYAMSUDDIN (F1A111076)
MEGA PUSPITA SARI (F1A111067)
MUH. NAIM (F1A111 )

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

Untuk membentuk suatu model pemrograman linier perlu diterapkan beberapa


asumsi-asumsi diantaranya adalah sebagai berikut:
1 `Linearity
Fungsi obyektif dan kendala haruslah merupakan fungsi linier dan variabel
keputusan. Hal ini akan mengakibatkan fungsi bersifat proporsional dan addiktif.
2 Divisibility
Nilai variabel keputusan dapat berupa bilangan pecahan. Apabila
diinginkan solusi berupa bilangan bulat (integer), maka harus digunakan metode
untuk integer programming.
3 Nonnegativity
Nilai variabel keputusan haruslah nonnegatif ( 0) .
4 Certainty
Semua konstanta (parameter) yaitu

c j , aij ,

dan

bi

diasumsikan

mempunyai nilai yang pasti (sudah tentu). Bila nilai-nilai parameternya


probabilistik, maka harus digunakan formulasi pemrograman masalah stokastik.

Ada beberapa jenis model yang biasa digunakan dalam Riset Operasional,
diantaranya ialah :
1.

Model-model ikonis/fisik
Yaitu penggambaran fisik dari suatu sistem, baik yang dalam bentuk yang
ideal, maupun dalam skala yang berbeda. Contoh : foto, blueprint, peta, globe.

2.

Model-model analog/diagramatis
Model-model ini dapat menggambarkan situasi-situasi yang dinamis dan lebih
banyak digunakan daripada model-model ikonis karena sifatnya yang dapat
dijadikan analogi bagi karakteristik sesuatu yang sedang dipelajari.
Contohnya : kurva distribusi frekwensi pada statistik, kurva supply demand,
flowchart.

3.

Model-model simbolis/matematis
Yaitu penggambaran dunia nyata melalui symbol-simbol matematis.
Pada awalnya model matematis/simbolis ini berupa model-model abstrak yang
dibentuk didalam fikiran seseorang, kemudian disusun menjadi model-model
simbolis, seperti gambar, simbol, atau rumus matematis. Model matematis
yang paling banyak digunakan dalam penelitian operasional adalah model
matematis yang berupa persamaan atau ketidaksamaan.

4.

Model-model simulasi

Yaitu model-model yang meniru tingkah laku sistem dengan mempelajari


interaksi komponen-komponennya. Karena tidak memerlukan fungsi-fungsi
matematis secara eksplisit untuk merelasikan variabel-variabel sistem, maka
model-model simulasi ini dapat digunakan untuk memecahkan sistem
kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara matematis. Akan tetapi, modelmodel ini tidak dapat memberikan solusi yang benar-benar optimum. Yang
dapat diperoleh adalah jawaban yang suboptimum, yaitu jawaban optimum
dari alternatif-alternatif yang dites.
5.

Model-model heuristik
Kadang-kadang formulasi matematis bersifat sangat komleks untuk dapat
memberikan suatu solusi yang pasti. Atau mungkin solusi optimum dapat
diperoleh, tapi memerlukan proses perhitungan yang sangat panjang dan tidak
praktis. Untuk mengatasi kasus seperti ini dapat menggunakan metode
heuristik, yaitu suatu metode pencarian yang didasarkan pada intuisi atau
aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik daripada
solusi yang telah dicapai sebelumnya.

Contoh soal memaksimumkan :


Seorang petani yang memiliki 7 ha tanah sedang memikirkan berapa ha tanah
yang harus ditanami jagung dan berapa ha yang harus ditanami gandum. Dia
mengetahui bahwa jika ditanami jagung, setiap ha tanah akan menghasilkan 10
ton jagung. Untuk ini diperlukan 4 jam-orang setiap minggunya. Jika ditanami
gandum, hasilnya adalah 25 ton/ha dan di perlukan 10 jam-orang/minggu. Setiap
kg jagung dapat dijual seharga Rp. 30, sedangkan harga jual gandum adalah Rp.
40/kg. saat ini petani tsb hanya memiliki 40 jam-orang setiap minggunya karena
ada peraturan pemerintah yang mengharuskan setiap petani untuk menghasilkan
gandum paling sedikit 30 ton setiap kali panen, bagimanakah formulasi dan
hasil perhitungan persoalan ini agar petani tsb dapat menggarap tanahnya
secara optimal.
Jawab :
Definisi Variabel sbb:
X 1 = Jumlah ha tanah yang akan ditanami jagung (ha)
X 2 = Jumlah ha tanah yang akan ditanami gandum (ha)

Jumlah ha tanah (ha)


X
X
Jagung ( 1
Gandum ( 2
Hasil/ha (Ton/ha)
Jam-orang/minggu
Harga (Rp.)
Batasan

10
4
30
-

25
10
40
30

Batasan
40
-

- Fungsi tujuan :
Maksimumkan:
Z =10

Ton
Rp
Ton
Rp .
.30
. X +25
.40
. X =300.000 X 1+1.000 .000 X 2
ha
Kg 1
ha
Kg 2

- Batasan :
a Luas lahan.
X 1 + X 2 7
b

Jam-orang perminggu
4 X 1+10 X 2 40

Peraturan pemerintah untuk hasil gandum setiap kali panen.


25 X 2 30

Solusi :
Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa untuk menggarap tanah yang optimal
dengan berbagai kendala di atas maka petani hanya perlu menggarap 4 ha
tanahnya untuk ditanami Gandum

Anda mungkin juga menyukai