Anda di halaman 1dari 11

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

DIANIRA M
NISYE
PAMUSU

ALIRAN ALIRAN KLASIK DALAM PENDIDIKAN DAN


PENGARUHNYA TERHADAP PEMIKIRAN PENDIDIKAN
DI INDONESIA
A.

Aliran Empirisme

Tokoh utamanya adalah Jhon Locke (1632-1704). Nama asli


aliran ini adalah the school of british empirisme atau aliran
empirisme Inggris. Doktrin aliran empirisme adalah adanya
tabula rasa, sebuah istilah bahasa Latin yang berarti buku
tulis yang kosong atau lembaran kosong. Doktrin ini
menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan
pendidikan dalam arti perkembangan manusia semata-mata
bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya.
Sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak
ada pengaruhnya.
Manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah
yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak
lingkungan atau pendidikannya. Dalam pendidikan kaum
2
empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis.

B. Aliran Nativisme

Istilah nativisme berasal dari kata natives yang artinya terlahir. Nativisme adalah
sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap pemikiran psikologis. Tokoh
utamanya adalah Arthur Scopenhauer (1788-1869) seorang filosofis Jerman.

Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktorfaktor yang dibawa manusia sejak lahir. Menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat
mengubah sifat-sifat pembawaan. Ini disebut sebagai pesimistis pedagogis. Dalam
3

aliran ini, baik buruknya seorang anak ditentukan oleh pembawaan sejak lahir, dan
peran pendidikan disini hanya sebatas mengembangkan bakat saja.

C. ALIRAN NATURALISME

Aliran ini dipelopori oleh seorang filsuf Prancis J.J Rousseau (17121778). Aliran ini berpendapat bahwa semua anak yang baru
dilahirkan mempunyai pembawaan baik, dan tidak satupun dengan
pembawaan buruk. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian
sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterimanya atau yang
mempengaruhinya.
Oleh karena itu, sebagai pendidik Rousseau mengajukan
pendidikan alam artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan
berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masyarakat
jangan banyak mencampurinya.
Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Yang
dilaksanakan adalah menyerahkan anak didik ke alam pembawaan
yang baik itu sehingga tidak menjadi rusak oleh tangan manusia
melalui proses dan kegiatan pendidikan. Ia mengusulkan perlunya
permainan bebas kepada anak didik untuk mengembangkan
4
pembawaanya, kemampuannya dan kecenderungannya.

Presentasi pengantar pendidikan aliran-aliran pendidikan

D. ALIRAN KONVERGENSI

Aliran
konvergensi
mengatakan
bahwa
pertumbuhan
dan
perkembangan manusia itu adalah tergantung pada dua faktor yaitu
: faktor bakat/ pembawaan dan faktor lingkungan.
Menurut William Stern (1871-1939) seorang ahli pendidikan bangsa
Jerman mengatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan yang dibawa
lahir itu adalah petunjuk-petunjuk nasib depan dengan ruangan
permainan. Dalam ruangan permainan itulah letaknya pendidikan
dalam arti yang seluas-luasnya
Jadi menurut Williem seorang anak dilahirkan di dunia sudah
disertai pembawaan baik maupun buruk. Bakat yang dibawa pada
5
waktu lahir itu tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya
dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.

TEORI KONVERGENSI
Jadi menurut tori konvergensi :

1. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan

2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan


lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang
baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik.

3. Yang membahas hasil pendidikan adalah pembawaan dan


pendidikan

PENGARUH ALIRAN KLASIK TERHADAP PEMIKIRAN


DAN PRAKTEK PENDIDIKAN DI INDONESIA
Di Indonesia telah diterapkan berbagai aliran-aliran pendidikan,
penerimaan tersebut yang dilakukan dengan pendekatan efektif
fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan
dalam latar pandangan yang konvergensi
Dengan kata lain , meskipun peranan pandangan empirisme dan
nativisme tidak sepenuhnya ditolak, tetapi penerimaan itu
dilakukan dengan pendekatan eksitisme fungsional yakni diterima
sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan
yang konvergensi seperti tumbuh kembang, faktor hereditas, dan
anugerah.

C.

GERAKAN BARU PENDIDIKAN DAN


PENGARUHNYA TERHADAP PELAKSANAAN DI
INDONESIA
Gerakan-gerakan baru dibagi menjadi 4 yaitu :
a.

Pengajaran alam sekitar


Dasar pemikiran yang terkandung di dalam pengajaran alam sekitar adalah
peserta didik akan mendapat kecakapan dan kesanggupan baru dalam
menghadapai kenyataan dunia. Penjelajahan seseorang dalam menemukan halhal baru, baik untuk pengetahuan, olah raga, maupun rekreasi menjadikan
program pendidikan alam sekitar dipandang sangat penting. Sehingga
peserta didik dapat menghayati secara langsung tentang keadaan sekitar ,
belajar sambil mengerjakan sesuatu denagn serta merta memanfaatkannya.

o.

b. Pengerjaan pusat perhatian


Penemunya adalah Ovide Decroly (1871-1923). Dalam teori ini pengajaran
disusun menurut pusat perhatian anak, yang dinamai Centres Dinteret. Decroly
mencari dan menyelidiki naluri anak dalam pertumbuhannya. Naluri yang
perlu didapatkan adalah naluri untuk memperthankan diri, makan, bermain,
8
bekerja dan meniru.

c. Sekolah kerja
Penemunya adalah George Kerschensteiner (1854-1932).
Menurutny, pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk
menatap masa mendatang. Melalui bekerja, manusia
menuju ke
lingkungan
kebudayaan masyarakatnya.
Peserta didik bekerja berkelompok sesuai dengan
bagian masing-masing, sehingga menimbulkan tanggung
jawab.

d. Pengajaran proyek
Proyek pengajaran berarti kegiatan, sedangkan belajar
mengandung
arti
kesempatan
untuk
memilih,
merancang, berlatih, memimpin dsb. Dalam hal ini
peserta didik telah aktif dalam memecahkan persoalan,
sehingga wataknya pun akan terbentuk.

D. Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia

Perguruan kebangsaan taman siswa


Didirikan oleh Raden mas Soewardi Soerjaningrat atau Ki hajar
dewantara pada 3 Juli 1922. Adapun asas-asas dalam konsep
pendidikan Taman Siswa :

1.

Asas merdeka.

2.

Asas kebudayaan

3.

Asas kerakyatan

4.

Asas kekuatan sendiri


Ada tiga semboyan yang diberikan oleh Ki Hajar Dewantoro :

5.

Ing Ngarso Sung Tulodo ( dari depan memberi teladan kepada


peserta didik)

6.

Ing Madyo Mangun Karso ( di tengah membangun semangat,


berswakarya, dan berkreasi pada peserta didik )

7.

Tut Wuri handayani ( di belakang memberi motivasi )

Aliran-aliran pendidikan

10

TERIMA KASIH
SESI PERTANYAAN

11

Terima Kasih atas perhatiaanya ^_^

Anda mungkin juga menyukai