Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PUBLIC SPACE
MATA KULIAH
ARSITEKTUR ISLAM
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015 / 2016
Program Studi Arsitektur
Dosen
Ir. Hasan Basri, MT
Mahasiswa
Andi Mahfuz Harefa
1310015111067

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan
Universitas Bung Hatta
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Kehadiran arsitektur berawal dari manfaat dan kebutuhan-kebutuhan sebuah

bangunan untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, yang diekspresikan oleh seorang arsitek
melalui gambar kerja. Kebutuhan sebuah bangunan akan ruang-ruang dalam lingkup interior
maupun eksterior, bermula pada sebuah kebutuhan dari pengguna bangunan (Fikriarini, 2006:
7). Selain itu, arsitektur juga merupakan bagian dari seni, karena arsitektur tidak lepas dari
rasa. Hal ini menyebabkan pengertian arsitektur terus berkembang dan dipengaruhi oleh cara
berpikir, cara membuat, cara meninjau, dan budaya.
Beberapa pengertian arsitektur terkait dengan karya arsitek, baik itu berupa olahan
fungsi ke dalam bentuk dan ruang yang terangkum menjadi satu. Fungsi merupakan
pengertian yang sederhana dari kegunaan. Fungsi juga dapat dimaknai sebagai suatu cara
untuk memenuhi keinginan yang timbul akibat adanya kebutuhan manusia dalam
mempertahankan dan mengembangkan hidupnya (library.gunadarma.ac.id/files/disk1/8/).
Walaupun begitu, karya arsitektur bukanlah sekedar masalah fungsi, ruang dan bentuk. Lebih
dari itu, arsitektur mampu merangkum seni dalam satu bagian yang utuh untuk menghadirkan
sebuah keindahan (Fikriarini dan Putrie, 2006: 10-11).
Arsitektur sebagai salah satu bidang keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada
nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-Quran. Al-Quran tentunya merupakan dasar bagi
pengembangan berbagai bidang keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur. Wujud
arsitektur yang muncul sebagai hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilainilai Islam. Artinya, wujud arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip
tauhid, ketentuan syariah, dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah. Kita dapat melihat
karya-karya arsitektur Islam di berbagai belahan dunia dengan tujuan yang satu, yaitu untuk
beribadah dan berserah diri kepada Allah. Walaupun demikian, dalam tataran bentuk
arsitektur Islam yang dilandasi oleh kesatuan tujuan dan nilai-nilai islami itu tidak hadir
dalam representasi bentuk fisik yang satu dan seragam, melainkan hadir dalam bahasa
arsitektur yang beragam.

Salah satu kajian bagian dari ilmu arsitektur yang pelu di desain dengan cermat adalah
mendesign public space yang mencerminkan kebesaran Allah. Bahkan lebih jauh, rasa
kekaguman kita terhadap keindahan dan estetika dalam arsitektur tak boleh lepas dari
kepasrahan dan penyerahan diri kita terhadap kebesaran dan keagungan Allah sebagai Dzat
pemilik segala keindahan. Tentu saja perpaduan public space dengan nilai-nilai islam perlu
dikaitkan dengan erat sehingga mencapai tujuan dari arsitektur islam itu sendiri

1.2

Tujuan
a. Merencanakan public space yang mencerminkan nilai-nilai islam.
b. Merancang public space yang sesuai dengan kaidah-kaidah arsitektur islam.
c. Merencanakan public space yang menumbuhkan rasa keislamana bagi
penggunanya.
d. Merencakan public space untuk semua kalangan usia.
e. Merencanakan lanse cape dengan berkonsep pada arsitektur islam.

1.3

Manfaat
a. menjadikan public space yang direncanakan menjadi tempat untuk bersantai dan
berkumpul dengan keluarga.
b. dapat menjadi rekreasi bagi keluarga dan individu
c. terciptanya public space yang menumbuhkan rasa keimanan pada penggunanya.

BAB 2
DETAIL KONSEP RANCANGAN

2.1

Berdasarkan Al-Quran
Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses

penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan

hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya. Arsitektur Islam mengungkapkan


hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornamen, serta makna simbolis yang
sangat dalam. Arsitektur Islam merupakan salah satu jawaban yang dapat membawa pada
perbaikan peradaban. Di dalam Arsitektur Islam terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang
dapat diterapkan tanpa menghalangi pemanfaatan teknologi bangunan modern sebagai alat
dalam mengekspresikan esensi tersebut.
Arsitektur yang merupakan bagian dari budaya, selalu berkembang seiring dengan
berkembangnya peradaban manusia. Oleh karena itu, Islam yang turut membentuk peradaban
manusia juga memiliki budaya berarsitektur. Budaya arsitektur dalam Islam dimulai dengan
dibangunnya Kabah oleh Nabi Adam as sebagai pusat beribadah umat manusia kepada Allah
SWT (Saoud, 2002: 1). Kabah juga merupakan bangunan yang pertama kali didirikan di
bumi. Tradisi ini dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS bersama anaknya, Nabi Ismail AS.
Mereka berdua memugar kembali bangunan Kabah. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW
melanjutkan misi pembangunan Kabah ini sebagai bangunan yang bertujuan sebagai tempat
beribadah kepada Allah. Dari sinilah budaya arsitektur dalam Islam terus berkembang dan
memiliki daya dorong yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta mencapai arti secara
fungsional dan simbolis. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 96 :

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah
Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua
manusia.

Sebagaimana telah kita ketahui bersama, Arsitektur Islam merupakan salah satu gaya
arsitektur yang menampilkan keindahan yang kaya akan makna. Setiap detailnya
mengandung unsur simbolisme dengan makna yang sangat dalam. Salah satu makna yang
terbaca pada arsitektur Islam itu adalah bahwa rasa kekaguman kita terhadap keindahan dan
estetika dalam arsitektur tidak terlepas dari kepasrahan dan penyerahan diri kita terhadap
kebesaran dan keagungan Allah sebagai Dzat yang memiliki segala keindahan. Bahkan sejak
jaman Nabi Sulaiman AS, telah dibangun suatu karya arsitektur yang menampilkan
keindahan dan kemegahan itu. Hal ini tertuang dalam Al-Quran Surat An-Naml 44:

Dikatakan kepadanya: Masuklah ke dalam istana. Maka tatkala dia melihat


lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua betisnya.
Berkatalah Sulaiman: Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca. Berkatalah
Balqis: Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan aku
berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam.

2.2

Berdasarkan Hadist
Ibnul Qayyim Al Jauziyah pada bukunya Ilam al Muwwaqim dan Thuruq Al

Hukmiyyah saat membahas tentang hal-hal yang tidak dijelaskan rasulullah dalam Quran dan
sunnah menjelaskan

aktifitas yang memang melahirkan maslahat bagi manusia dan menjauhkannya dari
kerusakan (Al fasad), walau pun belum diatur oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
dan wahyu Allah pun belum membicarakannya. Jika yang Anda maksud harus sesuai
syariat adalah hal tersebut tidak boleh bertentangan dengan nash (teks) syariat, maka itu
benar.

Kesimpulanya bahwa Arsitektur merupakan ranah yang tidak dijelaskan rasulullah


secara detail seperti halnya ibadah mahdhah . Artinya keputusan-keputusan mengenai desain
yang Islami yaitu bersesuaian dengan syariat, dan tidak bertentangan dengannya, namun hal
ini dalam ranah personal (arsitek) untuk berijithad sesuai sabda Rasulullah

Kamu lebih mengetahui tentang berbagai urusan duniamu


[HR Muslim 1366]

Disini diperlukan ijtihad (personal) untuk mengambil nilai-nilai Islam yang


diterapkan pada suatu kondisi tertentu sesuai realita yang ada . Maka, dalam penjelasan
kuliah , sempat membahas tentang fiqih. Dalam fiqih sangat mungkin sekali ditemukan
perbedaan , karena yang dibahas merupakan bukan hal yang tsawabit (tetap) , tapi
muthaghayyirat (fleksibel) sesuai dengan pertimbangan fiqih (prioritas, pertimbanga, dll)
Sehinggapada akhirnhya

banyak Arsitek Muslim dan Cendekiawan Muslim

berpendapat seperti Sayyid Hosen Nasser, Gulzar Haider, Ziauddin Sardar , Hassan fathy
yang membahas tentang pendekatannya terhadap Arsitektur dan nilai Islam yang mereka
jelaskan dalam berbagai tulisannya secara teori.
Disisi lain Besim Selim Hakim, seorang peneliti dan penulis buku Arabic-Islamic
Cities; Building and Planning Principle melakukan studi secara empirik terhadap hukum
dari solusi-solusi pada bangunan di dalam kota Islam yang ternyata bersumber dari Al-Quran
dan sunnah, terutama pada rumah tinggal.
Arsitektur Islami bukanlah suatu hal yang sifatnya ushul (pokok) seluruhnya , tapi merupakan
hal yang fleksibel dalam ranah personal ijtihadi (arsitek). Mengikuti nilai-nilai Islam, dan
tentu, pada setiap fungsi bangunan, desain , tempat, waktu, dan masa dapat berbeda pula
penerapannya pada desainj. Wallahualam
Manusia sebagai khalifah, dalam hal ini berkaitan dengan fungsi arsitek, memiliki
tanggung jawab terhadap lingkungan, mengelola alam untuk melakukan aktivitasnya di muka
bumi, dengan prinsip keseimbangan dan keselarasan. Arsitektur sebagai salah satu bidang
keilmuan, hendaknya juga berpijak pada nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-Quran.
Wujud arsitektur yang muncul dari kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilainilai Islam. Artinya, wujud arsitektur yang hadir tidak bertentangan dengan prinsip tauhid,
ketentuan syariah, dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah.
Pemaknaan dalam realita kehidupan, baik secara vertikal maupun horisontal, akan
dipandang lebih berarti pada sebuah karya arsitektur yang mempunyai landasan akhlakul
karimah di dalamnya. Suatu karya arsitektur akan lebih bermakna jika mengusung nilai-nilai
Islam dalam konsep perancangannya. Nilai Islam yang diterapkan pada Arsitektur Islam

menghasilkan perpaduan antara kebudayaan manusia dan proses penghambaan diri seorang
manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam keselarasan hubungan antara manusia,
lingkungan dan Penciptanya. Hasil karya yang bermakna inilah yang akan mewujud menjadi
suatu bentuk peradaban baru yang islami dan membawa kebaikan bagi umat manusia.
Ternyata karya-karya arsitektur Islam di berbagai penjuru dunia yang dilandasi oleh akhlak
dan perilaku Islami, tidak mempunyai representasi bentuk yang satu dan seragam. Walaupun
demikian, keberagaman dan kekayaan bentuk itu disatukan oleh satu tujuan, yaitu sebagai
sarana beribadah kepada Allah. Dari keberagaman tersebut, dapat tercipta satu kekayaan
khasanah arsitektur Islam dalam suatu peradaban yang islami, yang akan membawa manusia
pada rahmatan lil alamiin.
Pengembangan seni ruang, termasuk di dalamnya arsitektur, berdasar pada nilai-nilai
yang terdapat dalam al-Quran, apabila diterjemahkan secara fisik, memiliki beberapa ciri
utama. Menurut Ismail Raji Al-Faruqi, ciri utama yang digolongkan dalam empat kategori
tersebut didasarkan pada ciri-ciri utama yang dimiliki semua seni Islam (Al-Faruqi,
1999:158), yaitu sebagai berikut:
1. Unit-unit isi
2. Arsitektur atau struktur dengan ruang interior
3. Lanskaping (holtikultura maupun akuakultura)
4. Desain kota dan desa
Menurut Ismail Raji Al Faruqi pula, ajaran tauhid yang dapat menstimulasi kesan
infinitas dan transendensi melalui isi dan bentuk estetis dapat direpresentasikan dalam karya
seni Islam, yang ciri-ciri di dalamnya mengandung kaidah-kaidah sebagai berikut :
1. Abstraksi
2. Unit/Modul
3. Kombinasi suksesif
4. Pengulangan

5. Dinamisme
6. Kerumitan

2.3

Teori Universal
Beberapa pengertian arsitektur terkait dengan karya arsitek, baik itu berupa olahan

fungsi ke dalam bentuk dan ruang yang terangkum menjadi satu. Fungsi merupakan
pengertian yang sederhana dari kegunaan. Fungsi juga dapat dimaknai sebagai suatu cara
untuk memenuhi keinginan yang timbul akibat adanya kebutuhan manusia dalam
mempertahankan dan mengembangkan hidupnya (library.gunadarma.ac.id/files/disk1/8/).
Walaupun begitu, karya arsitektur bukanlah sekedar masalah fungsi, ruang dan bentuk. Lebih
dari itu, arsitektur mampu merangkum seni dalam satu bagian yang utuh untuk menghadirkan
sebuah keindahan (Fikriarini dan Putrie, 2006: 10-11).
Arsitektur sebagai salah satu bidang keilmuan, hendaknya juga selalu berpijak pada
nilai-nilai Islam yang bersumber pada al-Quran. Al-Quran tentunya merupakan dasar bagi
pengembangan berbagai bidang keilmuan, salah satunya keilmuan arsitektur. Wujud
arsitektur yang muncul sebagai hasil kreasi seorang arsitek, hendaknya melambangkan nilainilai Islam. Artinya, wujud arsitektur yang dihasilkan tidak bertentangan dengan prinsip
tauhid, ketentuan syariah, dan tentu saja nilai-nilai akhlakul karimah. Kita dapat melihat
karya-karya arsitektur Islam di berbagai belahan dunia dengan tujuan yang satu, yaitu untuk
beribadah dan berserah diri kepada Allah. Walaupun demikian, dalam tataran bentuk
arsitektur Islam yang dilandasi oleh kesatuan tujuan dan nilai-nilai islami itu tidak hadir
dalam representasi bentuk fisik yang satu dan seragam, melainkan hadir dalam bahasa
arsitektur yang beragam.
Ditinjau secara keseluruhan, arsitektur telah muncul di mana dia dibutuhkan serta
tidak terbatas di mana dia didirikan. Arsitektur pun turut mempengaruhi muncul dan
tenggelamnya suatu kebudayaan dan peradaban. Masyarakat muslim sebagai salah satu
peradaban terbesar di dunia pun tidak ketinggalan dalam menyemarakkan peradaban dengan
arsitektur yang mencerminkan worldview dan nilai-nilai Islam sepanjang sejarah
perkembangan dan perjalanannya di muka bumi ini. Dalam Islam, arsitektur merupakan

bagian dari karya seni yang tidak pernah lepas dari keindahan yang merujuk pada kebesaran
Allah sebagai Sang Maha Pencipta. Hal ini memberi kesadaran, bahwa kita sebagai manusia
hanyalah hamba yang kecil dan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kebesaran Allah.
Bahkan lebih jauh, rasa kekaguman kita terhadap keindahan dan estetika dalam arsitektur tak
boleh lepas dari kepasrahan dan penyerahan diri kita terhadap kebesaran dan keagungan
Allah sebagai Dzat pemilik segala keindahan.
Arsitektur Islam adalah sebuah karya seni bangunan yang terpancar dari aspek fisik
dan metafisik bangunan melalui konsep pemikiran islam yang bersumber dari Al-Quran,
Sunnah Nabi, Keluarga Nabi, Sahabat, para Ulama maupun cendikiawan muslim. Aspek
Fisik adalah sesuatu yang nampak secara jelas oleh panca indera. Dalam hal ini sebuah
bangunan dengan fasade yang memiliki bentuk dan langgam budaya islam dan dapat dilihat
secara jelas melalui beberapa budaya, seperti budaya arab, cordoba, persia sampai
peninggalan wali songo.
Bentuk fisik yang biasa diterapkan dalam sebuah bangunan sepetri penggunaan
kubah, ornamen kaligrafi, dan sebagainya. Aspek Metafisik adalah sesuatu yang tidak tampak
panca indera tapi dapat dirasakan hasilnya. Hal ini lebih kepada efek atau dampak dari hasil
desain arsitektur islam tersebut, seperti bagaimana membuat penghuni/ pengguna bangunan
lebih nyaman dan aman ketika berada di dalam bangunan sehingga menjadikan penghuni
merasa bersyukur. Contoh lain hasil desain ruang2 dalam sebuah rumah, bisa menjadikan
komunikasi orangtua dan anak lebih dekat, sehingga membuat mereka rajin beribadah.
Kaidah Arsitektur Islam
1.

Didalam dan luar bangunan tidak terdapat gambar/ornamen yang makhluk hidup

2.

yang utuh
Didalam dan luar bangunan terdapat ornamen yang mengingatkan kepada yang

3.
4.
5.
6.
7.

Maha Indah...Allah SWT.


Hasil Desain bangunan tidak ditujukan untuk pamer dan kesombongan.
Pengaturan ruang-ruang ditujukan untuk mendukung menjaga ahlak dan prilaku.
Posisi toilet tidak dibolehkan menghadap atau membelakangi kiblat.
Keberadaan bangunan tidak merugikan tetangga disekitar
Pembangunan sampai berdirinya bangunan seminimal mungkin tidak merusak

8.

alam.
Menggunakan warna yang mendekatkan kepada Allah, seperti warna-warna alam.

BAB 3
ISI DAN KONSEP
3.1

Konsep
Dalam kehidupan di dunia terdapat dua jenis hubungan yaitu hubungan vertical daan

hubungan horizontal. Maksud dari hubungan vertical adalah hablumminallah yaitu hubungan
manusia dengan tuhannyaa, dalam hubungan ini manusia perlu meyakini bahawa Allah SWT
adalah maha Esa dan tidak ada yang setara dengannya, sedangkan hubungan horizontal yaitu
hablumminannas yaitu hubungan manusia dengan manusia lainnya.

A
h
l
a
l
b
a
l
h
u
m

hM
aa
bn
lu
us
m
i

a
m
i
n

m
i
n

a
m
i
n

a
n
l
l
a
h

a
n
l
l
a
h

a
n
l
l
a
h

hM
aa
bn
lu
us
m
i

Penerapan konsep arsitektur islam dalam arsitektur harus dilandasi dengan


pendekatan terhadap nilai-nilai ke-islaman termasuk kedalam perancangan public space
dengan menggabungkan 2 hal tersebut kedalam perancangan public space.

Bentuk landscape di ambil dari dua huruf pertama dari surah an-nas dan al-ikhlas
dibaca qul, karena ayat ini sangan erat kaitannya dengan hablum minallah dan
yaitu

hablum minannas. Surah al-ikhlas menegaskan tentang kebesaran Allah dan hnya Allah lah
yang Esa dan patut di sembah, sedangkan surah An-nas adalah surah yang menegaskan
keberadaan manusia dan hakikat manusia di dunia.
3.1.1

Hablum minannallah

Penataan landscaping dibuat bertingkat untuk lebih meningkatkan filofosi vertical


yaiutu hablum minallah. Setiap tingkata terdapat perbedaan fungsi. Untuk tingkat bawah di
dedikasikan sebagai daerah untuk taman diantaranya taman bermain dan tempat duduk.

Sedangkan untuk tingkat atas di dedikasikan untuk taman dan mushallah sebagai tempat
shalat.
TamanDan
Mushallah
Taman

Untuk hablumminallah dibuatkan mushallah yang berfungsi untuk beribadah kepada


Allah SWT sebagaimana masuk kedalam rukun islam yang 2 yaitu mendirikan shalat.

Bentuk mesjid di ilhami dari bentuk kabah yang merupakan kiblat dalam
melaksanakan shalat oleh seluruh umat islam di dunia. Rasulullah saw bersabda,
Perumpamaan sholat lima waktu seperti sebuah sungai yang melimpah, yang mengalir di
depan pintu rumah seorang dari kalian. Ia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, (HR
Muslim). Maka di sekeliling mushallah diberikan kolam air sebagai penyejuk alami dan juga
sebagai wujud dari filosofi hadist tersebut

3.1.2

Hablum minannas

Konsep hablum minannas juga diterapkan dalam konsep landscaping. Hubungan antar
manusia di berikan pada tingakat bawah landscape. Taman bagaina bawah di dedikasikan
untuk menampung aktifitas manusia berupa relaksasi dan tempat bermain anak.

Taman
duduk

3..2

Taman
bermain

Penjelasan Ayat
3.2.1

Surah An-nas

Surah An-Nas (bahasa Arab:


, "Manusia") adalah surah penutup (ke-114) dalam
Al-Qur'an. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah
ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah makkiyah. Isi surah
adalah anjuran untuk manusia memohon perlindungan kepada Pemerintah, Pemilik dan
Pemelihara nyawa seluruh umat manusia, Allah, dari pengaruh hasutan jahat (setan) dalam
diri.






Bismilaahirahmanirahiim

1.



Qul Auudzu bi rabbinnaas
2.


Malikinnaas

3.

Ilahinnaas

4.





min syarrin waswaasil khannaas
5.






alladzii yuwaswisu fii suduurinnaas
6.




minal jinnati wannaas

Artinya:
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
1. Katakanlah: "Aku memohon perlindungan pada Tuhan (yang memelihara)
umat manusia.
2. Penguasa umat manusia.
3. Sembahan umat manusia.
4. Dari dorongan jahat kalbu yang menyelinap,
5. yang menyesak ke dalam dada manusia.
6. disebabkan golongan jin dan manusia.

3.2.2

Surat Al-Ikhlas

Surah Al-Ikhlas yang terdiri dari 4 ayat dan intinya menegaskan bahwa tentang
Keesaan Allah swt dan menolak segala penyekutuan terhadap Nya.Berikut ini bacaan atau
lafadz Surat Al-Ikhlas semoga bisa kamu amalkan dan membawa manfaat bagi kita semua.




















Bacaan Bacaan Surat Al Ikhlas dalam Bahasa Indonesia
1.
2.
3.
4.

Qul huwa allaahu ahadun,


allaahu shamadu,
lam yalid walam yuuladu,
walam yakun lahu kufuwan ahadun.

Terjemahan Bacaan Surat Al Ikhlas


1.
2.
3.
4.
3.3

Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa


Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Desain

Anda mungkin juga menyukai