Anda di halaman 1dari 1

NAMA : RIZKITA PUTRI SA'DIYAH

NIM/KLS : A72218072/ B

Review jurnal : Aulia Fikriarini, Arsitektur Islam: Seni Ruang dalam Peradaban
Islam, Jurnal el-Harakah Vol. 12 No. 3 tahun 2010, Malang: UIN Malang.

Arsitektur merupakan bagian kebudayaan dan menunjukkan berada ditingkat mana


peradaban manusia saat itu. Kehadiran ini berawal dari kebutuhan dan manfaat sebuah bangunan
untuk memenuhi fungsi bentuk dan ruang, kemudian diekspresikan oleh para arsitek melalui
gambar kerja. Dalam Islam, arsitektur merupakan bagian dari karya seni yang tidak pernah lepas
dari keindahan yang merujuk kepada kebesaran Allah SWT sebagai Sang Maha Pencipta. Selain
itu, didalamnya pasti terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang diterapkan. Perkembangan
arsitektur Islam dimulai abad ke-7 sampai 15 M setiap daerah memiliki perkembangan yang
berbeda-beda tergantung kondisi budaya, tradisi dan geografis. Bangunan berarsitektur pertama
dalam Islam adalah Ka'bah yang dijadikan pusat peribadatan umat manusia seluruh dunia.

Seni ruang memiliki cabang arsitektur dan seni rupa. Arsitektur tidak hanya dipandang
sebagai keindahan namun juga ada esensi kesederhanaan dan esensi kita sebagai hamba Allah.
Pengembangan seni ruang termasuk arsitektur menurut Al-Faruqi memiliki ciri utama meliputi:
(1) Unit-unit isi, memanfaatkan sifat-sifat spasial dari volume dan massa. (2) Arsitektur atau
struktur dengan ruang interior, agar menampilkan kesan kedalaman, volume dan massa. (3)
Lanskaping baik holtikultura maupun akuakultura. (4) Desain kota dan desa.

Metode abstraksi dalam seni ruang Islami merupakan transfigurasi terhadap alam, yaitu:
(1) Hiasan penutup (2) Transfigurasi bahan, pemberian permukaan dinding secara visual dengam
penempatan ceruk, pelengkung buntu, jendela, pintu. Intinya adalah penyamaran massa dan bobot
bahan (3) Transfigurasi struktur, pengarah bangunan sehingga dapat dinikmati dengan berjalan
atau menelusup seluruh kompleks bangunan. Misalnya Masjid Cordoba yang memiliki lorong
banyak (denah hypostyle) yang bisa dinikmati dengan berjalan pelan sembari melihat hiasan atau
ornamen pilar (4) Transfigurasi ruang tertutup, biasanya memakai dinding terbuka, ceruk, kubah
atau atap agar menghilangkan kesan terbatas ruang dan solid (5) Transfigurasi atau ambiguitas
fungsi, misal pelataran terbuka pada masjid tidak hanya menunjukkan ciri khas masjid namun
hotel, kantor maupun madrasah juga demikian.

Beberapa ciri seni Islam yang ditemukan pada karya arsitektur Islam tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa perilaku dan akhlak yang dilandasi nilai-nilai Islam yang mendasari lahirnya
arsitektur Islam yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Rata-rata arsitektur Islam mempunyai satu
tujuan yakni beribadah dan berserah diri kepada Allah. Arsitektur Islam mempunyai bahasa
arsitektur yang berbeda, tergantung dari konteks dimana dan apa fungsi dari bangunan yang
didirikan. Keberagaman dalam arsitektur dapat menghadirkan kekayaan arsitektur Islam dan
melandasi lahirnya peradaban Islam.

Anda mungkin juga menyukai