Anda di halaman 1dari 3

ARSITEKTUR ISLAM : ESTETIKA,

KEMAJUAN DAN DOMINASI MUSLIM


MASA DEPAN

Aida Nur Sabilla/I0221005/Arsitektur

Al Faruqi, Ismail Raji. 2003. Atlas Budaya Membangun Peradaban Gemilang. Bandung:
Mizan.
Faqih, Muhammad. 2007. Integrasi Islam dan Arsitektur. Makalah disampaikan pada
Workshop Kurikulum Jurusan Teknik Arsitektur UIN Malang tanggal 29 Maret 2007.
Hattstein, M. dan Delius, P. 2000. Islam Art and Architecture. Konemann: Cologne.
Saoud, Rabah. 2002. Januari. An Introduction to Islamic Architecture. FSTC Limited:
Manchester.
Thames & Hudson. 2004. Architecture and Polyphony Building in The Islamic World
Today. London: The Aga Khan Award for Architecture.

Arsitektur Islam merupakan wujud perpaduan antara kebudayaan manusia dan


proses penghambaan diri seorang manusia kepada Tuhannya, yang berada dalam
keselarasan hubungan antara manusia, lingkungan dan Penciptanya. Arsitektur Islam
mengungkapkan hubungan geometris yang kompleks, hirarki bentuk dan ornamen,
serta makna simbolis yang sangat dalam. Arsitektur Islam merupakan salah satu
jawaban yang dapat membawa pada perbaikan peradaban. Di dalam Arsitektur Islam
terdapat esensi dan nilai-nilai Islam yang dapat diterapkan tanpa menghalangi
pemanfaatan teknologi bangunan modern sebagai alat dalam mengekspresikan
esensi tersebut. Arsitektur yang merupakan bagian dari budaya, selalu berkembang
seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Oleh karena itu, Islam yang turut
membentuk peradaban manusia juga memiliki budaya berarsitektur. Budaya arsitektur
dalam Islam dimulai dengan dibangunnya Ka’bah oleh Nabi Adam as sebagai pusat
beribadah umat manusia kepada Allah SWT. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
arsitektur Islam adalah cara membangun yang Islami sebagaimana ditentukan oleh hukum
syariah, tanpa batasan terhadap tempat dan fungsi bangunan, namun lebih kepada karakter
Islaminya dalam hubungannya dengan desain bentuk dan dekorasi.

Setiap detailnya mengandung unsur simbolisme dengan makna yang sangat dalam. Salah
satu makna yang terbaca pada arsitektur Islam itu adalah bahwa rasa kekaguman kita
terhadap keindahan dan estetika dalam arsitektur tidak terlepas dari kepasrahan dan
penyerahan diri kita terhadap kebesaran dan keagungan Allah sebagai Dzat yang memiliki
segala keindahan. Bahkan sejak jaman Nabi Sulaiman as, telah dibangun suatu karya
arsitektur yang menampilkan keindahan dan kemegahan itu. Hal ini tertuang dalam al
Quran Surat an Naml 44: “Dikatakan kepadanya: “Masuklah ke dalam istana”. Maka
tatkala dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya
kedua betisnya. Berkatalah Sulaiman: “Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari
kaca”. Berkatalah Balqis: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap
diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Alah, Tuhan semesta alam”.

Arsitektur termasuk di dalam seni ruang dalam esensi seni menurut Islam. Keberadaan seni
ruang yang di dalamnya terdapat bidang arsitektur merupakan satu hal yang cukup penting.
Hal ini juga didasarkan pada seni dalam pandangan al Quran, sehingga pembangunan fisik
peradaban ini senantiasa selalu berlandaskan nilai-nilai Islam dalam al Quran, yang juga
berfungsi sebagai landasan pembangunan peradaban yang berupa akhlaq dan perilaku. Hal
ini sangatlah penting untuk mewujudkan kembali nilainilai Islam ke dalam tatanan
pembangunan peradaban di dunia, yang tidak hanya membangun peradaban secara fisik,
tetapi juga secara mental, pola pikir, semangat, akhlaq dan pola perilaku yang berlandaskan
ajaran Islam yang bersumber pada al Quran. Semangat untuk kembali pada pandangan dan
konsep pembangunan dan keindahan berdasarkan al Quran inilah yang terdapat dalam
arsitektur Islam. Setiap karya dalam bidang arsitektur yang merupakan perwujudan fisik
dari suatu peradaban, tidak hanya dipandang indah dan megah dari segi material atau fisik
saja, melainkan bagaimana esensi keindahan tersebut dapat muncul dari suatu
kebersahajaan atau kesederhanaan, atau dapat saja keindahan tersebut memang berasal dari
suatu yang megah yang terinspirasi dari keindahan surgawi. Hal yang tidak kalah penting
adalah, bagaimana berbagai versi keindahan itu dapat mengingatkan kita akan
KemahaBesaran Allah, bahwa Allah adalah Dzat Maha Agung yang patut kita sembah dan
menyadarkan esensi kita sebagai hamba Allah.

Hal tersebut berlanjut disetiap dinasti islam, muncul Arsitek-arsitek islam yang handal pada
jamanya seperti pada jaman Dinasti Umayyah yaitu Al-Walid putra dari Khalifah Abd Al-
Malik. Prestasi nya yakni ialah yang membuat ukiran dan merenovasi Masjid Agung
Umayyah di Damaskus, Suriah. Tidak hanya itu sejarawan Barat Phillip Hitti mengatakan
bahwa Al-Walid ikut andil dalam memperluas dan memperindah Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Tak lupa Mimar Sinan, ialah Arsitek terbesar
sepanjang jaman Kekhalifahan Turki Utsmani. Sepanjang karirnya, ia menjadi arsitek
bangunan-bangunan penting di era Turki Utsmani seperti ia membangun ratusan sekolah,
masjid, rumah sakit, istana, kapel, serais, lumbung, saluran air, dan kuburan. Namun dari
segala bangunan yang telah ia desain, desain masjidnya lah yang menjadi inspirasi dan
gaya seluruh masjid di Turki dan Eropa klasik pada saat ini.

Dari individu-individu berbakat dan bekerja keras pada dunia Arsitektur Islam pada saat
itu lahirlah berbagai bangunan benuansa Arsitektur Islam terindah dan termegah yang
tercatat oleh dunia seperti, Kabah di Mekkah, Pemandian Sultan Amir Ahmad di Iran yang
menjadi tujuan objek wisata utama. Istana Al-Hambra di Spanyol yang didirikan oleh
Pangeran Nisrid pada abad ke 14 dan menjadi ikon kota Granada. Taj Mahal di India yang
masuk salah satu keajaiban dunia dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu
per satu. Kenyataan tersebut sangat bertolak belakang dengan keaadan dunia Islam pada
era modern saat ini, dimana segala aspek dikuasai oleh Barat. Termasuk dalam dunia
arsitektur sendiri. Keindahan desain-desain muslim yang pada zamanya sangat dikagumi
dan dipuja-puja tergeser oleh konsep dan desain Barat yang dianggap lebih ‘modern’ dan
cocok diterapkan pada saat ini. Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama bagi
kami generasi-generasi muslim penerus. Ketakutan dan kekhawatiran disaat kami ingin
berkarya di era globalisasi ini. Kami dihadapkan pada keadaan bahwa desain modern ini
adalah kata lain ‘upgrade’ desain dunia Barat seperti Gothic dan Victorian, dari pada desain
dari daerah Timur. Bukan hanya dari segi desain, sejarah Arsitektur Modern juga sangat
berbeda. Gaya bangunan modern mencakup beberapa tipe yang sudah diterapkan
selama lebih dari 60 tahun.Bagi kebanyakan arsitek, desain bangunan futuristik ini
memuat art deco dan kesenian kontemporer modern.Sementara itu, untuk arsitek
lainnya, desain modern hanya melibatkan elemen-elemen sederhana seperti furnitur
minimalis dan pemilihan warna netral. Motonya tersebut sampai sekarang dijadikan
panduan membangun rumah oleh banyak arsitek. Pelopor arsitektur modern yang
terkenal dengan gagasan dan terobosan cemerlangnya adalah Ludwig Mies van der
Rohe, Frank Lloyd Wright, Le Corbusier, dan Staatliches Bauhaus. Sedikit banyak hal
tersebut menepikan dunia Arsitektur Islam.

Fakta Kejayaan dan Kemajuan Peradaban Islam terutama dalam bidang Arsitektur
yang saya dalami dan pelajari merupakan pengingat dan penyemangat bagi saya
dalam belajar dan berkarya. Cara mengerjar ketertinggalan Dunia Arsitektur Islam
menurut saya adalah mengubah cara pandang bahwa desain Arsitektur Islam itu
‘kuno dan terlalu religius’ karena faktanya desain ciri khas dan corak Arsitektur Islam
mampu diaplikasikan dan diterapkan dalam berbagai objek. Bukan hanya pada
tempat ibadah dan keagamaan saja seperti kebanyakan stereotipe orang barat.
Desain Arsitektur Islam dengan segala detail yang menampilkan makna dan harapan
merupakan poin dan pilar yang kuat. Tentunya dengan terus memperbaiki dan
menyempurnakan aspek demi aspek sesuai kebutuhan dan standar dunia modern.
Keterbukaan akan ilmu baru dan teknologi seiring dengan perkembangan zaman saat
ini sangat penting, karena pada dasarnya ilmu pengetahuan akan terus berkembang.
Menjadi individu yang terus mau belajar menjadi sangat penting. Membaca, melihat
dan mencoba lebih banyak merupakan hal dasar yang akan saya terapkan. Seperti
kata pepatah “ Dunia adalah buku siapa yang tidak berkelana hanya membaca satu
halaman, saya akan pergi lebih banyak, melihat banyak hal yang ada di dunia ini
karena itu salah satu hal penting dalam belajar di dunia Arsitektur. Saya juga percaya
bahwa berkeliling adalah sebuah pelajaran untuk hidup. Lebih banyak kita melihat
akan menumbuhkan lebih banyak rasa. Saya ingin meciptakan suatu bangunan yang
bukan hanya indah namun memiliki makna dan rasa yang dapat dirasakan oleh setiap
orang yang melihat dan mengunjunginya. Ilmu yang memadai dan bermanfaat akan
membuat saya sebagai Arsitek Islam masa depan mampu bersaing dan bertahan di
masa depan.

Anda mungkin juga menyukai