Anda di halaman 1dari 3

TOKOH ARSITEK INDONESIA

1. Acmad Noeman (1926 ..)

Konsep Desain: Islamic Architecture

Manifesto pada perancangan arsitektur yang Islami

Menurut Acmad Noeman, Arsitektur yang islami Adalah Arsitektur yang berlandaskan
pada Al-quran dan As-sunnah....Acmad Noeman adalah seorang Arsitek yang berlatar
belakang pendidikan Arsitektur Praktik.. Dalam berkarya beliau selalu berusaha
memasukkan nilai-nilai Islam kedalam desainnya. Hal tersebut dimaksudkan beliau agar
karya-karyanya lebih bermakna dan dapat dipertangung jawabkan dihadapan Tuhan
kelak. Acmad Noeman, sebagai seorang Arsitek, banyak tertarik dengan ajaran-ajaran agama
Islam, terutama pada kedua landasan agama itu yaitu Al-quran dan As-sunnah. sedangkan
orang yang cukup berpengaruh pada kehidupannya adalah Muhammad SAW. Khusus pada
bidang arsitek Acmad Noeman mengagumi Lee Corbusier, Miss Van de Rohe, teori-teori
Beahus, karena semua itu tidak bertubrukan dengan nilai-nilai islami yang mengajarkan agar
tidak menciptakan sesuatu yang berlebih-lebihan. Nilai-nilai islam banyak mempengaruhi
manifestasinya dalam berpraktek di dunia arsitektur.Salah satu Manifesto Acmad Noeman
adalah Arsitektur yang islami Adalah Arsitektur berlandaskan pada Al-quran dan As-
sunnah.

Lingkungan binaan tempat seorang arsitek tumbuh dan berkembang, baik secara langsung
maupun tak langsung akan mempengaruhi sikap dan pemikirannya. Terdapat beberapa hal
yang membentuk konteks pemahaman seorang arsitek dalam melakukan pendekatan terhadap
desain. Misalnya masa lalu yang kering dengan agama menyebabkan Acmad Noeman ingin
menerapkannya baik didalam kehidupan sehari-hari dan dalam praktik arsitektur. Sebagai
seorang muslim Acmad Noeman berusaha menjadi seorang arsitek agar bisa membela
agamanya dalam bidang arsitektur. Berbekal pengalaman di masa mudanya yang sering
menyaksikan dan mendampingi ayahnya dalam membangun masjid dan sekolah Madrasah
Acmad Noeman inilah yang membuat dirinya sedikit banyak mengenal bangunan-bangunan
yang diperuntukan untuk ibadah dan belajar.

Dalam berkarya arsitektur, Acmad noeman berusaha memasukkan nilai-nilai yang


terkandung pada Al-quran dan As-sunnah dan mengimplementasikan pada obyek atau
sebuah karya yang berbeda dengan menyesuaikan kebutuhan yang harus dipenuhi pada
masing-masing obyek itu. Menurut Acmad Noeman Arsitektur islami bukan hanya berbicara
pada bentuk-bentuk lengkung dan atap kubah karena hal ini tidak berdasar pada Al-quran
dan As-sunnah. Dua landasan ini selalu dibawa oleh Acmad Noeman pada karya-karyanya.
Tanpa membedakan rancangan yang akan dihasilkannya. Baik itu Masjid sebagai tempat
peribadatan atau rumah sebagai tempat tinggal dan juga bangunan-bangunan lain. Dengan
dua landasan pada islam ini yang membedakan karya-karya beliau antara arsitektur yang
islami dan yang tidak islami. dengan tujuan untuk bisa mengapresiasi secara lebih tinggi, dan
di dalam prosesnya elemen Al-quran dan As-sunnah diangkat dan dimasukan ke dalam
proses desain sejak awal pembentukan konsep bangunan.
Acmad Noeman menyebutkan bahwa ber-arsitektur bukan hanya berpikir bagaimana
menghasilkan sebuah karya rancangan agar terbangun, tapi lebih memikirkan bagaiman
berkarya yang semuanya diniatkan untuk Tuhan, tanpa harus mengesampingkan kebutuhan
dan keinginan Klien. Beliau selalu mencoba mengajarkan nilai-nilai islami atau dengan kata
lain berdakwah pada rancangan-rancangannya, Dengan menghadirkan apa yang ada pada
kedua landasan islam itu sendiri.

Studi Kasus

Masjid salman ITB

Seperti yang telah menjadi manifesto bagi seorang Acmad Noeman adalah, Arsitektur yang
islami adalah yang berlandaskan pada Al-quran dan As-sunnah kemudian ijtihad sebagai
alternatif terakhir. Dengan berpedoman pada surat Al-baqarah 170 :
jika dikatakan pada mereka ikutlah jalanku, maka mereka berkata tidak kami mengikuti
jalan orang-orang terdahulu
Dari ayat ini beliau menangkap bahwa seseorang haruslah memberikan pengarahan untuk
selalu mencari ilmu sekaligus spirit surat ini menganjurkan untuk mengklarifikasi bahwa apa
yang sudah ada selama ini dan turun temurun belum tentu benar. pada masjid ini Acmad
Noeman hendak mengajarkan ayat ini kepada masyarakat luas bahwa bentuk-bentuk masjid
yang selama ini ada dan juga bentuk kubah dari atap masjid bukanlah sesuatu yang
mencerminkan dan mengandung nilai-nilai islami. Walau begitu Acmad noeman tidak
menyalahkan sepenuhnya atap masjid yang berbentuk kubah. beliau hanya mencoba
mengajarkan bahwa tidak selalu harus berbentuk kubah sebuah atap masjid / bangunan yang
islami.

Foto Masjid Salman


Pada rancangan masjid salman ini dia juga mengambil banyak pedoman dari 3 landasan yang
terdapat pada ajaran islam. Seperti islam mengajarkan selalu untuk menjaga kesucian, maka
segala hal yang mempermudah untuk dapat menjaga kebersihan dan kesucian di hadirkan
disini. Kemudian Acmad Noeman memakai landasan sebuah hadist rapikan shaf dan
rapatkan barisan dari dalil ini beliau mendapatkan pengajaran bahwa sebuah shaf dalam
sholat berjamaah tidaklah boleh terputus dan harus lurus, maka Acmad Noeman mencoba
meniadakan kolom pada sebuah masjid. ini dapat dilihat pada masjid salman. pada surat Al-
baqarah pula Acmad Noeman mengambil spirit dimana manusia diperintahkan menyebarkan
ilmu. Dengan bentuk yang tidak lazim pada tahun 1960, dimana saat itu masjid lebih
dominan menghadirkan bentuk lengkung dan tapa kubah maka disini beliau mencoba
mengajarkan bahwa tanpa menghadirkan bentuk yang selama ini ada, tidak salah. Peletakan
toilet pada Masjid rancanganya tidak luput dari memakai landasan yang ada pada islam,
seperti pada sebuah hadist yang melarang manusia untuk tidak buang air kecil atau besar
menghadap kearah kiblat.

Masjid At-tin
Inallaha jamil yuhibbu jamal dengan berpedoman pada hadist ini Acmad Noeman
mengimplementasikan pada masjid At-Tin. Karena pada hadist diatas dikatakan bahwa Allah
itu indah dan menyukai keindahan. Maka nilai-nilai estetis dihadirkan di masjid At-Tin.
Seperti karya-karya yang sebelumnya, pada masjid At-Tin ini Ahmad Numan memberikan
Ruang khusus untuk wanita yang disebut sebagai Mezzanine. Agar wanita tidak terlihat oleh
jamaah laki-laki saat mereka melepas penutup auratnya dan mengantinya dengan pakaian
Sholat. Pada masjid At-Tin, Ahmad Numan juga menghadirkan minaret sebagai sarana
untuk menyebarkan suara Adzan kesegala penjuru dengan berpedoman pada hadist. dimana
pada jaman Rasulullah SAW, Para sahabat Nabi mengumandangkan Adzan di atap-atap /
tempat yang tinggi agar didengar oleh orang lain.

Tentang Acmad Noeman


Karakter yang tenang dan sangat bersahaja. cara berbicara yang sangat halus dan selalu
menjaga nilai atau ajaran islam dalam setiap tingkah lakunya menggambarkan bahwa Acmad
Noeman sebagai sosok seorang arsitek yang dikenal di kalangan komunitas arsitektur
sebagai sosok seorang Muslim yang taat. Dari pembawaannya inilah kemudian sedikit
banyak berperan dalam kehidupan ber-arsitektur dan mulai dipercaya orang sebagai pakar
Arsitektur Masjid dan Arsitektur yang islami. karya-karyanya selalu dihadirkan dengan
pedoman nilai-nilai islam yang tinggi tanpa harus meningalkan nilai estetis. Keindahan pada
setiap karyanya selalu tampak dan bisa dinikmati oleh orang yang menyaksikanya.Setelah
menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1953, Achmad
Noeman langsung berpraktek dalam dunia arsitektur dengan magang pada salah satu biro
konsultan, setelah itu Acmad Noeman bergabung Dalam sebuah wadah organisasi Arsitek,
yaitu IAI (Ikatan Arsitektur Indonesia). Kemudian Acmad Noeman mendirikan perusahaan
yang lebih dinamakan Birano. Karya-karyanya banyak memberi warna dan menjadi rujukan
terutama Arsitektur Masjid di Indonesia. Selain itu di luar Indonesia Acmad Noeman turut
meramaikan dunia Arsitektur dengan merancang beberapa karya. Terutama Arsitektur
Masjid.

Anda mungkin juga menyukai