Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Bentuk hubungan distribusi antara butir atau kristal (Hinggis, 2006)yang diamati pada
pengamatan pertama petrografi itu random

1.2 Model
A. Teknik
Visual

Analisa
Penyamaan
(Kualitatif)

Gambar. Komparasi
persentasi komposisi Terry
dan Chilingar

Tersusun dari

mineral : Opak,
amfibol, plagioklas, olivine, piroksin.

Komposisi mineral yang diamati dan presentasi secara visual :


A. Fenokris (40%)
Terdiri dari:
1. Plagioklas (30%)
2. Piroksen (5%)
3. Olivin (5%)
B. Massa dasar (60%)
Terdiri dari:
1. Gelas Vulkanik (25%)
2. Plagioklas (8%)
3. Amfiboil (7%)
C. Mineral lain (7%)
Terdiri dari:
1. MMineral opak (Magmatite) (7%)

B. Teknik Point Counting (Kuantitatif)

POINT COUNTING WORK SHEET

POINT COUNTING DATA RECORD SHEET (ROCK AND AGGREGATES)

No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Ro
w
a
Am
Gv
Am
Am
Gv
Am
Pl
Pl

Ro
w
b
Gv
Gv
Gv
Pl
Pl
Pl
Pl
Gv

Ro
w
c
Gv
Gv
Gv
Pl
Pl
Pl
Pl
Gv

Ro
w
d
Pl
Pl
Gv
Pl
Pl
Pl
Pl
Gv

Keterangan:
Pl: Plagioklas
Pi: Piroksen
Ol: Olivin
Gv: Gelas Vulkanik
Am: Amfibol
O: Opak

Ro
w
e
Gv
Pl
Pl
Pl
Pl
Pl
Pl
Gv

Ro
w
f
Gv
Pl
Gv
Pl
Pl
Gv
O
Gv

Ro
w
g
Pl
Pl
Gv
Gv
Gv
Gv
Gv
Gv

Ro
w
h
Pl
Pl
Gv
Am
Gv
Gv
Gv
Gv

Ro
w
i

Ro
w
j

Ro
w
k

Ro
w
l

Ro
w
m

Ro
w
n

Ro
w
o

Ro
w
p

Berdasarkan hasil perhitungan Point Counting yang dilakukan dengan menentukan nama mineral
atau material disayatan yang terkena titik, maka didapat junmlah perhitungan adalah:
Plagioklas (Labradorit): 36,22%
Warna pada ppengamatan PPL putih, relative rendah, kembaran albit, pada pengamatan XPL,
warna putih kehitaman, bias rangkap lemah orde 1, bentuk Kristal euhedral sampai anhedral
Piroksen: 4,59
Warna pada pengamatan PPL, putih kekuningan, berealief tinggi, dengan belahan dua arah, pada
pengamatan XPL, bias rangkap berwarna hitam, berbentuk prismatic, dengan orde 1 orientasi
optis length slow.
Olivine : 4,08
Warna pada pengamatan PPL, putih kekuningan, relief tinggi, dengan banyak peccahan, dan
tidak adannya belahan berbentuk prismatic, pada pengamatan XPL, bias rangkap berwarna biru
keunguan, dengan bias rangkap kuat orde II dengan orientasi optis length slow.
Gelas Vulkanik:47,44
Warna pada pengamatan PPL, putih, berealief rendah, bentuk anhedral, pada pengamatan XPL,
warna putih keabu-abuan dengan bias rangkap lemah orde 1.
Amfibole: 3,57%
Warna pada pengamatan PPL, putih kecoklatan, agak tinggi, belahan dua arah, bentuk prismatic,
Pada pengamatan XPL, warna coklat, bias rangkap sedang orde II, orientasi opstis length slow
Opak (Mamatite) : 4,08%
Pada pengamatan PPL dan XPL menunjukkan warna yang sama yaitu hitam gelap dengan bentuk
anhedral, dengan tidak adanya belahan dan pecahan.

PRAKTIKUM PETROLOGI
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

ACARA : Petrografi Kualitatif dan Kuantitatif


Nama : Muhammad Rizky Saputra

Kelompok : Kelas 7

NIM

Tanggal

: 410014122

: Rabu, 6 April 2016

Kode Sampel : Lava Bantal

Pembesaran Okuler

: 10 X

Jenis Batuan : Batuan Beku

Pembesaran Obyektif : 4 X

Keterangan Gambar :
Plagioklas

: 50%

Mineral Opak (Magnetite)

: 7%

Gelas Vulkanik

: 25%

Olivin

: 5%

Amfibol1

: 8%

Piroksin

: 5%

Deskripsi Mikroskopik :
Sayatan berwarna putih keabu-abuan, tekstur porpiritik, derajat kristalisasi hopokristalin,bentuk Kristal
subhedral, kemas inequigranular, hipidiomorf. Komposisi mineral penyusunbatuan ini adalah plagioklas,
piroksin, amfibol, dan olivine sebagai fenokris, sedangkan plagioklas dan gelas vulkanik sebagai massa dasar,
serta mineral lain berupa mineral opak.

PRAKTIKUM PETROLOGI
Laboratorium Hard Rock Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta

Deskripsi Mineral :
Komposisi mineral yang diamati dan presentasi secara visual :
A. Fenokris (40%)
Terdiri dari:
1. Plagioklas (30%)
Warna transparan, bentuk Kristal subhedral, relief rendah, tidak ada pleokroisme, kembaran albitbelahan
satu arah, indeks bias n mineral >n. K-balsam, warna interfrensi abu-abu orde I, sudut pemadaman 36,
jenis plagioklas adalah Labradorit.
2. Piroksen (5%)
Warna transparan, bentuk Kristal subhedral, relief rendah, tidak ada pleokroisme, indeks bias n mineral
> n. K-balsam, warna interferensi kuning kehijauan orde III.
3. Olivin (5%)
Warna tidak berwarna, bentuk anhedral, relif tinggi, pleokroisme lemah sampai tidak adaindeks bias n
mineral . n. K-balsam, sudut pemadaman 90 (parallel), warna interferensi hijau kebiruan orde II.
B. Massa Dasar (60%)
1. Gelas Vulkanik (25%)
Warna transparan, berbutir halus dengan ukuran mineral Kristal <0,01 mm, relief tinggi, tidak ada
pleokroisme.
2. Plagioklas (20%)
Warna transparan, bentuk Kristal subhedral sampai anhedral, (35%) ukuran kristal <0,05 mm, relif
rendah, tidak ada pleokroisme, indeks bias n mineral . n media, kembaral albit, belahan satu arah,
warna interprestasi abu-abu orde I.
3. Amfibol
Warna coklat kehijauan, bentuk Kristal subhedral, ukuran Kristal -0.05 mm, relief tinggi,
ploikroisme lemah, tidak ada kembaran, indeks bias n mineral > n. K-balsam
C. Mineral lain (7%)
Terdiri dari:
1. Mineral Opak (7%)
Warna hitam, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak ada pleokroisme, tidak tembus cahaya.

Nama Batuan I

: Porfiri Basalt (Travis, 1955)

Nama Batuan II

Petrogenesa :
Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma bekomposisi basa di
permukaan atau dekat permukaan bumi. Umumnya bersifat massif dank eras, bertekstur afanitik, terdiri atas
mineral gelas fulkanik, plagioklas, piroksin, amfibol, dan mineral opak.
Batuan basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan gunung api. Namun gunung api
disini merupakan gunung api dasar laut. Prosesnyaberawal dari gerakan saling menjauh (Divergen) dasar
samudera, muncul gunung api kemudian mengeluarkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut.
Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam air, kemudian membeku
ditambah dengan tekanan hidrostatis menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuk bulat lonjong sehingga
sering disebut pillow lava. Batua nbasalt biuasanya berwarnya hitam dan bersifat asam.

(..)
ASISTEN LABORATORIUM

Anda mungkin juga menyukai