atau
dipelihara dalam
kurungan
karena kecantikan
penampilan atau suaranya (misalnya ayam katai dan ayam pelung; ayam
bekisar dapat pula digolongkan ke sini meskipun bukan ayam peliharaan
sejati).
Protein
10,9
16,5
Lemak
Sedikit
32,0
Hidrat arang
1,0
1,0
Air
87,0
49,0
Kalau sama-sama telur ayam kampung atau sama-sama telur ayam ras yang
membedakan hanyalah telur utuh dan telur yang rusak. Di berbagai pasar, pembeli
diberi keluasaan memilih sendiri, mau telur yang besar atau yang kecil.
Berdasarkan beratnya, grading telur umumnya menghasilkan klasifikasi telur
dengan sebutan telur jumbo, telur ekstra besar, telur besar, telur ukuran sedang,
telur kecil, dan telur kecil sekali. Secara lengkap grading telur berdasarkan ukuran
berat dapat dilihat dibawah ini :
Grading
Jumbo
70,5
Ekstra Besar
63,5 - 70,5
Besar
52,3 -63,6
Sedang
42,9 52,2
Kecil
34,4 42,8
Kecil Sekali
34,3
Sementara itu grading telur berdasarkan mutunya akan menghasilkan telur dengan
mutu AA, mutu A, B dan C. Berikut ini beberapa mutu telur berikut cirri-cirinya :
Mutu
Ciri Spesifik
AA
produksi ayam.
Para
peternak
mencoba
melakukan
program
penningkatan produksi jika lebaran tiba. Namun, kesulitan jika usai lebaran
permintaan langsung anjlok, sedangkan produksi tidak dapat diberhentikan karena
barang hidup. Harga pun langsung merosot tajam.
masyarakat
akan
mempengaruhi
kualitas
maupun
kuantitas
permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada
hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan
para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para penjual
untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana pula
keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut apabila harganya rendah.
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu
barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para
penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah
barang tersebut yang ditawarkan (Sukirno, 2003).
Dalam hukum penawaran, pada dasarnya menyatakan makin tinggi harga suatu
barang, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan oleh pedagang. Sebaliknya,
makin rendah harga barang, makin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan oleh pedagang/produsen, dengan anggapan faktor-faktor lain tidak
berubah (Daniel, 2002)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran, yaitu :
1. Harga beli pedagang
Untuk mengembangkan teori tentang penentuan harga suatu komoditi, perlu
dipelajari hubungan antara jumlah yang ditawarkan dari setiap komoditi dan harga
komoditi tersebut. Suatu teori ekonomi dasar menjelaskan bahwa makin tinggi
harga suatu komoditi, makin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebabnya
ialah karena keuntungan yang dapat diperoleh dari produksi suatu komoditi akan
naik jika harga tersebut naik, demikian juga sebaliknya, sedangkan input yang
dipakainya tetap (Djojodipuro, 1991).
Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya
terhadap jumlah barang yang ditawarkan. Kuantitas akan meningkat ketika
harganya meningkat dan kuantitas yang diminta menurun ketika harganya
menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta berhubungan positif
dengan harga (Djojodipuro, 1991).
2. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah semua pengeluaran pedagang yang akan digunakan untuk
menjual barang-barang yang akan ditawarkan. Untuk analisis biaya pemasaran
perlu diperhatikan dua jangka waktu yaitu jangka panjang (jangka waktu dimana
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, misalnya sewa tempat, dll)
dan jangka pendek (jangka waktu dimana sebagian factor produksi dapat berubah
dan sebagian lainnya tidak dapat berubah, misalnya biaya keamanan, dll).
3. Profit/keuntungan
Pedagang telur dianggap selalu bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan.
Artinya bahwa pedagang telur selalu memilih tingkat output yang dapat
memberikan keuntungan maksimum. Keuntungan diperoleh dari total penerimaan
dikurangi total biaya yang dikeluarkan pedagang telur (Kadariah, 1994).
4. Jumlah telur yang tersedia
Jumlah telur yang tersedia yang diperoleh pedagang dari pemasok sangat
mempengaruhi penawaran pedagang. Ketika jumlah telur yang tersedia banyak
maka harga akan turun dan sebaliknya ketika jumlah telur yang tersedia sedikit
maka harga akan naik.
Ekuilibrium terjadi jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang
ditawarkan. Harga ekuilibrium adalah harga yang terjadi ketika jumlah yang
diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan. Harga ekuilibrium merupakan titik
potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Yang dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 1. Pembentukan Harga Ekuilibrium
80
70
Harga
60
50
40
30
permintaan
20
penawaran
10
0
20
40
60
80
100
Jumlah
Makanan penting sekali untuk hidup. Jadi, untuk makanan dalam arti
keseluruhannya, permintaan bersifat inelastis pada rentang harga yang cukup
besar. Akan tetapi ini tidak berarti bahwa setiap makanan seperti roti dan daging
sapi merupakan kebutuhan hidup dalam arti yang sama. Setiap makanan secara
individual dapat memiliki permintaan yang elastis. Untuk kebanyakan jenis
barang, kenaikan pendapatan berakibat pada kenaikan permintaan dan elastisitas
terhadap pendapatan akan positif. Barang barang demikian disebut barang
normal. Barang barang yang konsumsinya menurun sebagai tanggapan terhadap
terhadap kenaikan pendapatan memiliki elastisitas pendapatan yang negatif atau
disebut barang inferior (Lipsey, 1997).
Trend adalah salah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk
memperkirakan keadaan dimasa yang akan datang berdasarkan pada masa lalu.
Trend juga merupakan gerakan dan data deret berkala selama beberapa tahun dan
cenderung menuju pada suatu arah, dimana arah tersebut bisa naik, turun maupun
mendatar (Ibrahim, 2009).
harga beli pedagang, biaya pemasaran, profit/keuntungan dan jumlah telur yang
tersedia. Faktor-faktor inilah yang akan dilihat apakah memang berpengaruh
terhadap penawaran telur ayam ras.
Konsumen telur ayam ras adalah mereka yang melakukan kegiatan pembelian
(mengkonsumsi) telur ayam ras untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun yang
mempengaruhi permintaan telur ayam ras adalah harga beli konsumen,
pendapatan rata-rata per bulan, jumlah tanggungan, dan harga komoditi lain atau
barang subtitusi. Untuk itu maka faktor-faktor ini perlu diteliti apakah memang
benar berpengaruh terhadap permintaan telur ayam ras.
Ketika ada permintaan tentu akan ada penawaran, dan penawaran ini dipengaruhi
oleh produksi telur ayam ras. Maka dari itu perlu dianalisis bagaimana trend
produksi telur ayam ras dari beberapa tahun yang lalu, kemudian akan dapat
diproyeksikan produksi telur ayam ras tersebut untuk waktu yang akan datang,
yakni tahun 2011 2021.
Pasar
Keterangan :
: menyatakan hubungan
: menyatakan pengaruh
faktor
(Harga
beli
pedagang,
biaya
pemasaran,