Chapter II - 3 PDF
Chapter II - 3 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
tahanan
korosi
yang
baik
Wikipedia,2010c). Sehingga produksi tembaga sebagian besar dipakai sebagai kawat atau
bahan untuk menukar panas dalam memanfaatkan hantaran listrik dan panasnya yang
baik. Biasanya dipergunakan dalam bentuk paduan, karena dapat dengan mudah
membentuk paduan dengan logam logam lain diantaranya dengan logam Pb dan logam
Sn (Van Vliet,et.all.,1984).
Struktur kristal tembaga murni adalah face centered cubic (FCC) seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.2 dan memiliki titik leleh 1084,62 oC (WebElements,2009b),
pada tabel 2.1 diperlihatkan sifat sifat fisis mekanik dan sifat panas dari tembaga murni.
Satuan
Densitas
8920 kg / m3
Sifat Mekanik
Satuan
Kuat Tarik
200 N / mm2
Modulus Elastisitas
130 GPa
Brinnel Hardness
874 MN m-2
Sifat Panas
Satuan
Konduktivitas Panas
400 W / mK
Timah hitam adalah suatu unsur kimia dengan simbol Pb dengan nomor atom 82 dan
juga merupakan salah satu logam berat yang lunak serta mudah dibentuk dan memiliki
warna putih kebiru biruan.
Sifat Fisis
Satuan
Densitas
11340 kg / m3
Sifat Mekanik
Satuan
Kuat Tarik
15 N / mm2
Modulus Elastisitas
16 GPa
Brinnel Hardness
38,3 MN m-2
Sifat Panas
Satuan
Konduktivitas Panas
35 W / mK
Timah putih adalah suatu unsur kimia dengan simbol Sn dengan nomor atom 50 dan
mempunyai karakteristik fisis yang hampir sama dengan timah hitam yaitu lunak dan
mudah ditempa serta memiliki warna putih perak terkadang agak kekuning kuningan
oleh lapisan oksidasinya( Wikipedia,2010e).
Struktur kristal timah putih murni adalah tetragonal seperti pada gambar 2.6 dan
memiliki titik leleh 231,93 oC (WebElements,2009c), pada tabel 2.3 diperlihatkan sifat
sifat fisis mekanik dan sifat panas dari timah hitam murni.
Satuan
Densitas
7310 kg / m3
Sifat Mekanik
Satuan
Kuat Tarik
27,59 N / mm2
Modulus Elastisitas
50 GPa
Brinnel Hardness
51 MN m-2
Sifat Panas
Satuan
22 x 10-6 K-1
Konduktivitas Panas
67 W / mK
Salah satu komponen campuran tersebut haruslah unsur logam dan unsur lainnya dapat
merupakan unsur bukan logam, asalkan ikatan utama dalam kristal adalah ikatan logam
(Wapedia,2010f).
Dalam peleburan, bahan yang dimasukkan terlebih dahulu adalah bahan yang
memiliki titik lebur yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini, bahan yang pertama
Pada tabel 2.4 dibawah ini diperlihatkan standar untuk perunggu ( bronze) dan
kuningan (brass),
Tabel 2.4. Standar perunggu (bronze) dan kuningan (brass)
(Wikipedia, 2009f)
CDA AMS
SEMI-RED
BRASS
1-1/2
85
838
83
844
81
76
836
4855B
848
MANGANESE
863 4862B
BRONZE
865
4860A
903
LEADED
BRONZE
HIGH
LEADED TIN
BRONZE
63
58
.5
88
Rem.25
MN3
39.5
MN-.25
11
.5
Max.
.5 Max.
922
88
1.5
4.5
87
1 Max.
87
10
927
88
10
.7 Max.
932
83
934
84
.7 Max.
1
4846A
935
937
4842A
4840A
85
80
10
10
.5 Max.
.7 Max.
78
15
.75 Max.
70
25
.7 Max.
952
88
953
89
10
85
11
954
4870B
4872B
955
81
11
958
81
878
80
.20
.15
.15
.25
MN3
89
926
OTHERS%
907
923
FE% AL%
15
10
4845D
NI%
Rem.26
88
905
943
SILICON
BRONZE
64
.3
Max.
938
ALUMINUM
BRONZE
ZN%
11/2
862
TIN BRONZE
SN% PB%
93
833
RED BRASS
CU%
.15
16 Max.
MN1
TENSILE
STRENGTH
CDA
Min.
(ksi)
833
RED BRASS
SEMI RED
BRASS
LEADED
BRONZE
HIGH
LEADED TIN
BRONZE
ALUMINUM
BRONZE
SILICON
BRONZE
32
10
35
35
.318
35
836
30
37
14
17
20
30
50-65
.318
84
838
29
35
12
16
15
25
50-60
.312
90
844
29
34
13
15
18
26
50-60
.314
90
848
25
36
12
14
15
30
50-60
.310
90
862
90
95
45
48
18
20
170 -195
.288
30
MANGANESE
863
BRONZE
TIN BRONZE
Typ
(ksi)
BRINELL
MACHINYIELD
ELONGATION HARDNESS WEIGHT
ABILITY
STRENGTH
10MMLbs. Per
Min.
Typ
Free Cut
Min.
Typ
(%)
(%)
Cu. In.
500KG
(ksi)
(ksi)
YB=100
TYPICAL
110
119
60
83
12
18
225
.283
865
65
71
25
28
20
30
130
.301
26
903
40
45
18
21
20
30
60-75
.318
30
905
40
45
18
22
20
25
75
.315
30
907
35
44
18
22
10
20
80
.317
20
922
34
40
16
20
22
30
60-72
.312
42
923
36
40
16
20
18
25
60-75
.317
42
926
40
44
18
20
20
30
65-80
.315
40
927
35
42
21
10
20
77
.317
45
932
30
35
18
12
20
60-70
.322
70
934
25
32
16
20
55-65
.320
70
935
25
32
12
16
20
55-65
.320
70
937
25
35
12
18
20
55-70
.320
80
938
25
30
14
16
10
18
50-60
.334
80
943
21
27
13
10
42-55
.336
80
952
65
80
25
27
20
35
110 -140
.276
50
953
65
75
25
27
20
25
140
.272
55
954
75
85
30
35
12
18
140 -170
.269
60
955
90
100
40
44
12
180 -200
.272
50
958
85
95
35
38
18
25
150 -170
.276
50
878
80
83
30
37
15
29
.300
40
14
115
CDA
833
836
SEMI RED
BRASS
838
844
848
862
MANGANESE
863
BRONZE
TIN BRONZE
LEADED
BRONZE
HIGH
LEADED TIN
BRONZE
ALUMINUM
BRONZE
SILICON
BRONZE
865
903
905
907
922
923
926
927
932
934
935
937
938
943
952
953
954
955
958
878
2.3. Bushing
Bushing atau yang dikenal sebagai bantalan merupakan elemen atau bagian dari
peralatan mesin yang dirancang agar dapat menahan beban yang diterimanya, khususnya
beban yang bergerak seperti poros sehingga putaran atau gerak bolak baliknya dapat
berlangsung secara halus dan aman. Bushing harus cukup kokoh untuk memungkinkan
poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik, karena bushing permesinan sama
halnya dengan pondasi pada gedung, dan hampir semua bagian mesin yang berputar
ditumpu oleh bushing (J.J.M.Hangendorm,1989). Gambar di bawah memperlihatkan
sebuah bush bantalan perunggu ,
Di sini timah hitam (Pb) sama sekali tidak dapat bergabung dalam kisi tembaga, akan
tetapi membuat bushing menjadi lebih baik (William D. Nielsen, 2010).
Dengan demikian, bushing yang terbuat dari paduan ini mempunyai sifat penting
yaitu mampu mesin yang baik dan mempunyai daya lumas pada suhu tinggi sehingga
dapat menjadi pelumas cadangan bagi mesin.
menghaluskan butiran
memperbaiki machineability
process annealing
normalizing
homogenizing
hardening
martempering
austempering (gregoriusagung,2009)
Jenis perlakuan panas yang diterapkan pada tembaga dan paduannya antara lain :
- Homogenisasi, yang diterapkan untuk melarutkan dan menyerap segregasi dan
coring dari cor struktur, terutama yang mengandung timah dan nikel serta menciptakan
struktur yang lebih seragam
-Annealling, untuk melunakkan bahan pada suhu rekristalisasi dan jika diinginkan
pelunakkan maksimum dilakukan pemanasan diatas suhu rekristalisasi
- Menghilangkan Stress, bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan tegangan
sisa yang menyebabkan retak atau korosi
- Pengerasan Prespitasi, untuk memberikan peningkatan pengutan
( Herring, 2006)
material berkaitan dengan komposisi, sifat ,sejarah dan kinerja pengolahan, sehingga
dengan mempelajari struktur mikro akan memberikan informasi yang menghubungkan
komposisi dan pengolahan sifat serta kinerjanya.
Analisis struktur mikro digunakan untuk menentukan apakah parameter struktur
berada dalam spesifikasi tertentu dan didalam penelitian digunakan untuk menentukan
perubahan perubahan struktur mikro yang terjadi sebagai akibat komposisi atau
perlakuan panas.
Metode ini sangat cocok untuk mengukur bahan bahan yang tidak homogen
umpamanya besi tuang atau perunggu.
Pengujian kekerasan dengan metode Brinnell menggunakan indentor bola baja
sebagai alat untuk mengukur kekerasan logam, seperti yang diperlihatkan pada gambar
2.10,
nilai
uji
kekerasan
Brinell
dinyatakan
dengan
persamaan
berikut
(gordonengland,2009e) ,
BHN =
.............. (2.2)
D D D D )
2
2
i
dimana :
BHN = Nilai kekerasan Brinell
F
Di
Melalui uji tarik akan didapat kuat tarik maksimum dan elongation (pertambahan
panjang).
2.7.3.1. Kuat tarik maksimum
Kuat tarik suatu bahan dapat ditentukan dengan menarik bahan tersebut sampai beban
maksimum. Keterangan keterangan yang diperoleh pada penarikan bahan dipengaruhi
oleh bentuk dan ukuran dari benda uji, sesuai dengan standar yang digunakan.
Sifat yang umum dilakukan terhadap logam adalah kuat tarik maksimum (UTS) yaitu
pembebanan maksimum yang diberikan terhadap bahan yang menyebabkan penciutan
luas penampang yang akhirnya putus. Nilai kuat tarik maksimum dinyatakan dengan
persamaan berikut ( Surdia,T. Dan Shinroku, 1995)
UTS, TS =
dimana
Pmax
.......................... (2.3)
Ao
:
TS = kuat tarik maksimum (N/m2)
Pmax = beban maksimum pada waktu pengujian (N)
Ao
Kenaikan tegangan dari titik luluh sampai kuat tarik maksimum menunjukkan bahwa
bahan mengalami pengerasan pengerjaan, sehingga pada logam terjadi deformasi plastis.
Kuat tarik maksimum sampai kuat tarik putus mengakibatkan luas penampang bahan
mereduksi (mengecil) dan terjadi lokalisasi pertambahan panjang hingga membentuk
necking dan akhirnya putus.
Pertambahan panjang suatu bahan setelah mengalami uji tarik disebut elongation.
Nilai keuletan suatu bahan biasa ditunjukkan dari harga elongation ini. Apabila harga
elongation besar maka bahan tersebut dikatakan ulet (ductility).
Keuletan (ductility) adalah kemampuan logam untuk berdeformasi plastis sebelum
putus. Persentase elongation dinyatakan dengan persamaan berikut
% elongasi =
L Lo
x 100 % ..................... (2.4)
Lo
dimana
:
Lo = panjang mula mula (mm)
L = panjang setelah bahan putus (mm)
Panjang mula mula di ukur pada dua batas bagian tengah sampel uji tarik dan
panjang akhir sampel di ukur pada batas yang sama setelah kedua bagian yang putus
disatukan kembali.
L
l o T
......................... (2.5)
dimana :
= koefisien ekpansi thermal ( / oC )
lo
Struktur kristal (jarak antar kristal dan jarak antar atom) dari suatu sampel kristal
tunggal biasanya ditentukan dengan difraksi sinar x. Pada gambar II.11, menunjukkan
suatu berkas sinar X dengan panjang gelombang jatuh pada sudut pada sekumpulan
bidang kristal berjarak d,
Sinar jatuh
hkl
N
P
hkl
2
O
Gambar 2.11. Difraksi bidang kristal (Smallman,R.E.,1991;Pecahrsky,V,K,et.all,2005)
Sinar yang dipantulkan dengan sudut hanya dapat terlihat jika berkas dari setiap bidang
yang berdekatan saling menguatkan. Oleh sebab itu, jarak tambahan satu berkas
dihamburkan dari setiap bidang yang berdekatan dan menempuh jarak sesuai dengan
perbedaan kisi, yaitu sama dengan panjang gelombang n .
Sebagai contoh, berkas kedua yang ditunjukkan pada gambar 2.11, menempuh jarak
lebih jauh dari berkas pertama, yaitu PO + OQ. Syarat pemantulan dan saling
menguatkan dinyatakan dengan hukum Bragg dan sudut kritis dikenal dengan sudut
Bragg (Smallman, R.E., 1991; Pecahrsky,V,K,et.all,2005)
n = PO + OQ = 2 ON sin = 2 d sin .................. (2.5)
Arah berkas sinar yang dipantulkan sepenuhnya tergantung oleh geometri kisi, dimana
sebaliknya geometri kisi diatur oleh orientasi dan jarak antara bidang bidang kristal.
Jika untuk suatu kristal kubus simetri, diberikan ukuran struktur sel a, sudut sudut
dimana berkas sinar didifraksikan oleh bidang bidang kristal (hkl) dapat dihitung
dengan mudah dari rumus jarak antar bidang (Smallman, R.E., 1991),
d hkl =
a
(h + k 2 + l 2 )
2
.......................................... (2.6)
Untuk memastikan bahwa hukum Bragg dapat terpenuhi dan pemantulan dari
berbagai bidang kristal dapat terjadi, maka penting untuk memberikan batas ambang pada
harga atau . Berbagai cara dimana hal tersebut mengawali metode standar difraksi
sinar-X yang dinamakan dengan metode Laue, metode perputaran kristal dan metode
serbuk.
Mikroskop metalurgi merupakan mikroskop optik yang berbeda dari yang lain yaitu
dalam metode iluminasi specimen mikroskop. Metode ini menyebabkan bahan logam
harus diterangi oleh pencahayaan frontal, sehingga cahaya berada di dalam tabung
mikroskop. Skema mikroskop metalurgi optik diperlihatkan pada gambar 2.12,