Oleh :
FITRI SUSANTI
10310156
Pembimbing:
dr. Hj. Juliana Batubara, M Ked (Ped), Sp.A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR
LAMPUNG
LATAR BELAKANG
Epilepsi merupakan salah satu penyebab
terbanyak di bidang saraf anak, yang
menimbulkan berbagai permasalahan
antara lain kesulitan belajar, gangguan
tumbuh-kembang, dan menentukan
kualitas hidup anak.
DEFINISI
Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak
dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang
khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik
neuron otak secara berlebihan dan paroksimal.
ETIOLOGI
Idiopatik
Biasanya berupa epilepsi dengan serangan kejang umum,
penyebabnya tidak diketahui. Pasien dengan idiopatik epilepsi
mempunyai inteligensi normal dan hasil pemeriksaan juga
normal dan umumnya predisposisi genetik.
Kriptogenik
Kebanyakan lokasi yang berhubungan dengan epilepsi tanpa
disertai lesi yang mendasari atau lesi di otak tidak diketahui.
Lanjutan ...
Simptomatik
Pada simptomatik terdapat lesi struktural di otak yang
mendasari, contohnya oleh karena sekunder dari trauma
kepala, infeksi susunan saraf pusat, kelainan kongenital,
proses desak ruang di otak, gangguan pembuluh darah diotak,
toksik (alkohol, obat), gangguan metabolik dan kelainan
neuro degeneratif
PATOFISIOLOGI
Ketidakseimbangan
Neurotransmiter otak
Inhibisi
Eksitasi
Hyperpolarisasi
Peningkatan
Eksitabilitas
otak menurun
Depolarisasi
Epilepsi
Lepasnya
muatan listrik
neuron
MANIFESTASI KLINIS
1. Kejang parsial
.Parsial sederhana (kesadaran normal)
.Parsial komplek
(penurunan kesadaran)
Lanjutan ..
2. Kejang umum
Tonik
Kekakuan tonik yang di ikuti oleh sentakan ekstremitas yang sinkron, dapat
disertai inkontinesia serta diikuti dengan kebingungan pada pasca kejang.
absensce
Umumnya terjadi pada anak-anak atau awal remaja. Pasien tiba-tiba melotot
atau mata berkedip-kedip dengan kepala terkulai. Serangan hanya terjadi
beberapa detik dan bahkan sering tidak disadari. Hilangnya kesadaran yang
singkat (biasanya <10 detik) dengan terhentinya aktivitas yang sedang
berlangsung. Dapat disertai gerakan otomatis, seperti mengedip. Pola EEG
menunjukkan gambaran paku-ombak (spike and wave).
Lanjutan ..
Mioklonik
Biasanya terjadi pagi hari setelah bangun tidur berupa sentakan sesaat secara tiba-tiba.
Kejang ini dapat dialami oleh penderita epilepsi maupun orang normal/sehat.
Atonik
Merupakan jenis serangan yang paling jarang terjadi. Pasien tiba-tiba jatuh dan pulih
kembali beberapa saat kemudian.
Grand mal (tonik-klonik)
Jenis epilepsi yang paling banyak terjadi. Pasien yang megalami serangan tiba-tiba jatuh,
kejang, napas terengah-engah, dan keluar air liur. Beberapa pasien umumnya ngompol
atau menggigit lidah. Serangan terjadi beberapa menit kemudian diikuti lemah, bingung,
sakit kepala, atau tertidur .
KLASIFIKASI
EPILEPSI
Kejang Parsial
Parsial Sederhana
Parsial Komplek
Kejang Umum
Absence /lena
Mioklonik
Tonik
Klonik
Tonik Klonik
Atonik
DIAGNOSIS
1.
2.
3.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EEG
MRI
NEURO
IMAGING
CTSCAN
Penatalaksanaan
MEDIKAMENTOSA
Tujuan pengobatan epilepsi :
Mempertahankan fungsi vital (A,B,C)
Identifikasi terapi dan faktor penyebab dan faktor presipitasi
Menghentikan aktivitas kejang.
Tata laksana penghentian kejang akut dapat dilihat pada
algoritme.
Bentuk Kejang
Dosis
mg/kgbb/hari
1.
Fenobarbital
2.
Dilantin (difenilhidantoin)
Semua
bentuk
kejang
38
kecuali
5 - 10
3.
Mysoline (primidon)
Semua
bentuk
kejang
kecuali
12 - 25
absence
4.
Zarontin (etosuksimid)
Absence
20 - 26
5.
Diazepam
0,2 0,5
6.
Diamox (asetasolamid)
10 - 90
7.
8.
Prednison
Deksametason
Spasme infantil
Spasme infantil
2-3
0,2 0,3
1.
Komplikasi
STATUS PASIEN
ANAMNESIS PRIBADI
Nama
Umur
: 1,5 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
Tanggal Masuk
: 2 november 2015
: 8 kg
RIWAYAT KELAHIRAN OS
Tanggal Lahir
Tempat Lahir
: 26 september 2014
: Dusun IV desa galang barat
Kelahiran
: Cukup bulan
BB Lahir
: 2700gram
Panjang Lahir
Ditolong oleh
: Bidan
Cara Persalian
: Normal
PERKEMBANGAN FISIK
0-3 bulan
4-5 bulan
: Mulai tengkurap
6-7 bulan
8-9 bulan
9-11 bulan
12 bulan
ANAMNESES MAKANAN
0-4 bulan
: Asi
5-6 bulan
: Asi
7-12 bulan
1 1,5 tahun
RIWAYAT IMUNISASI
BCG
:+
DPT
:+
Polio
:+
Campak : +
Hepatitis B : +
Kesan
ANAMNESE PENYAKIT OS
Keluhan Utama : Kejang
Telaah
dengan frekuensi 3x dalam sehari pada saat kejang keluar buih dari dalam mulut. Os
kejang tidak disertai demam. Ibu Os mengatakan pada saat kejang tangan Os mengepal,
kaku, gemetar dan pasien masih bersuara pada saat kejang dan mata tidak mendelik ke
atas, setelah kejang OS segera sadar, mengences, mengompol dan muntah lalu tertidur.
batuk (+) hal ini dialami 2 minggu Pilek (-), Perut kembung (-), Mual muntah (-), BAB
BAK lancar, makan dan minum baik.
RPO
: Tidak ingat
RPT
: -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present
KU/KP/KG
: Baik/sedang/sedang
Sensorium
: Composmentis
HR
: 110x/menit
RR
: 34x/menit
Temperature
: 38C
Status Lokalisata
Kepala
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
: DBN
Mulut
: DBN
Lidah
: DBN
Leher
Thorax PARU
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: Soepel
Perkusi
: Timpani
: DBN
Spleen
: DBN
Punggung : Simetris
Extremitas
Superior
Inferior
STATUS NEUROLOGI
Kesadaran :
Compos Mentis.
Kepala
Mesosefal, Simetris.
Mata
Leher
HASIL LABB
02 NOVEMBER 2015
Darah lengkap
Hb
10,2
MCH
34,9
Leukosit
17,0
Neutrofil 49,3
Trombosit
521
Limfosit
MCV
74
LED
45,7
25
DIAGNOSA BANDING
Epilepsi
Kejang Demam
Kejang demam Etopik
DIAGNOSA KERJA
EPILEPSI PARSIAL SEDERHANA GAMBARAN GRAND MAL (TONIKKLONIK)
PENATALAKSANAAN
IFVD Asering 30 gtt/i micro
Inj.cefotaxime 400 mg/8jam
Inj.novalgin 120 mg/kp
PCT syr 3x1 cth
Phenobarbital 2x20 mg
Stesolid supp 5 mg/(jika kejang)
Ambroxol 3x2 cth
PROGNOSIS
PROGNOSIS
RESUME
Keluhan utama : Kejang
Telaah
: Pasien usia 1.5 tahun, berat badan 8 kg, datang ke RSUD Deli Serdang
dengan keluhan kejang. Hal ini dialami Os secara tiba-tiba yang berlangsung selama 15
menit dengan frekuensi 3x dalam sehari pada saat kejang keluar buih dari dalam mulut. Os
kejang tidak disertai demam. Ibu Os mengatakan pada saat kejang tangan Os mengepal,
kaku, gemetar dan pasien masih bersuara pada saat kejang dan mata tidak mendelik ke
atas, setelah kejang OS segera sadar, mengences, mengompol dan muntah lalu tertidur.
batuk (+) hal ini dialami 2 minggu Pilek (-), Perut kembung (-), Mual muntah (-), BAB
BAK lancar, makan dan minum baik.
Pada kasus di atas dapat diklasifikasikan pada tipe kejang parsial sederhana
gambaran tonik. Faktor etiologi pada pasien ini adalah faktor idiopatik yaitu
berupa epilepsi dengan serangan kejang umum, penyebabnya tidak diketahui.
Pasien dengan idiopatik epilepsi mempunyai inteligensi normal dan hasil
pemeriksaan juga normal dan umumnya predisposisi genetik.
Pada kasus diatas prognosis umum cukup baik, bergantung pada beberapa
hal, diantaranya jenis epilepsi, faktor penyebab, saat pengobatan dimulai dan
ketaatan minum obat.
TERIMAKASIH