Anda di halaman 1dari 26

KEJANG DEMAM

SEDERHANA

Disusun Oleh :
Fadly Septa Perdana (10310138)

Pembimbing :
dr. Hj. Juliana Batubara, M (Ked) (Ped),
Sp.A
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR
RSUD DELISERDANG

DEFINISI
Kejang demam adalah

bangkitan kejang yang


terjadi pada kenaikan suhu
(suhu rektal lebih dari 380C)
yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium
(diluar rongga kepala)

ETIOLOGI
Hingga kini Kejang Demam

Sederhana belum diketahui


dengan pasti penyebab kejang
demam. Demam sering
disebabkan infeksi saluran
pernafasan atas, radang telinga
tengah, infeksi saluran cerna
dan infeksi saluran kemih.

FAKTOR RESIKO
Beberapa hal yang merupakan faktor
risiko berulangnya kejang demam
adalah :
Usia
Riwayat kejang demam dalam
keluarga
Kejang demam terjadi segera setelah
mulai demam atau saat suhu sudah
relatif normal
Riwayat demam yang sering

PATOFISIOLOGI

GEJALA KLINIS
Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam

pertama sewaktu demam,


berlangsung singkat (berlangsung < 15 menit)
dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonikklonik , tonik, klonik, fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri.
Begitu kejang berhenti, anak tidak memberi
reaksi apapun untuk sejenak tetapi setelah
beberapa detik atau menit anak akan
terbangun dan sadar kembali tanpa adanya
kelainan saraf.

KLASIFIKASI KEJANG
DEMAM
1. Kejang demam kompleks
Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5
tahun
Kejang berlangsung lebih dari 15 menit
Kejang bersifat fokal/multipel
Didapatkan kelainan neurologis
EEG abnormal
Frekuensi kejang lebih dari 3 kali / tahun
Temperatur kurang dari 39 derajat celcius.

Kejang Demam Sederhana


Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai

dengan 5 tahun
Serangan kejang kurang dari 15 menit atau
singkat
Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
Tidak didapatkan kelainan neurologis
sebelum dan sesudah kejang
Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
Temperatur lebih dari 38 derajat celcius

Komplikasi
Pneumonia aspirasi
Asfiksia
Retardasi mental
Kerusakan otak

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
(1) Pungsi lumbar
(2) EEG
(electroencephalogram)
(3) Pemeriksaan laboratorium
(4) Neuroimaging

PENATALAKSANAAN
Segera diberikan diezepam intravena dosis rata-rata

0,3mg/kg atau diazepam rektal dosis 10 kg =


5mg/kg.
Bila diazepam tidak tersedia langsung memakai
fenobarbital.
2.
Membebaskan jalan nafas, oksigenasi
secukupnya
3.
Meurunkan panas bila demam diberikan
parasetamol 10 mg/kgBB/kali kombinasi diazepam
oral 0,3 mg/kgBB
4. memberikan cairan yang cukup bila kejang
berlangsung cukup lama (> 10 menit) dengan IV : RL.

PROGNOSIS
Dengan penanggulangan

yang tepat dan cepat


prognosisnya baik dan tidak
perlu menyebabkan
kematian. Kejang demam
sederhana, tidak terdapat
kelainan pada IQ.

LAPORAN
KASUS

ANAMNESA PRIBADI OS
Nama

: Keyla Pricilia
Umur: 2 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Karang Anyar Beringin
Anak ke : 1
No.RM : 21 31 95
Tanggal masuk : 10 Febuari 2016
Berat badan masuk : 12 kg

ANAMNESA ORANGTUA OS dan


RIWAYAT KELAHIRAN OS
Nama Ayah

: Agus Sucitra
Umur : 30 Tahun
Alamat : Sekip L. Pakam
Kelahiran OS
Tanggal lahir : 07 Agustus 2013
Tempat lahir : L. Pakam
Kelahiran : Cukup bulan
Berat badan lahir : 2300 gram
Panjang lahir : 54cm
Ditolong oleh : Dokter
Cara persalinan : SC

RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN


Lahir 4 bulan : ASI
4 6 bulan : ASI
7 12 bulan : ASI + nasi saring
1 tahun : ASI + nasi biasa
RIWAYAT IMUNISASI
Tidak Lengkap

ANAMNESA PENYAKIT OS
Keluhan utama

: Demam
Telaah : Hal ini dialami os kurang lebih 1
hari, pada jam 4 pagi dan 6 pagi Os kejang
dengan durasi 2-3 menit. Batuk (-). Pilek
(+), menggigil (-), Perut kembung (-), Mual
(-), muntah (+), BAB (-), BAK lancar,
N.Makan
, minum susu (+).
RPO
: RPT
: RPK
: Bibik Os

PEMERIKSAAN FISIK
Status present
KU/KP/KG
: Lemah/Sedang/Sedang
Sensorium : Compos mentis
HR
: 120x/i
RR
: 36x/i
Temperature : 39,1c
Sianosis: Anemia : Dyspnoe : Edema : Ikterus : -

Status lokalisata
Kepala : Simetris
Rambut : Hitam, lurus, sulit dicabut
Mata : Pupil simetris isokor normal, reflek cahaya:

++ , sklera tidak ikterik,


konjungtiva tidak anemis.
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-)
Telinga : DBN
Mulut
: DBN
Lidah: DBN
Leher
: Pembesaran KGB (-)
Trakea : Medial
Pergerakan Leher : Baik

Thorax
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: SF KA=KI: normal
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : SP: vesikuler , ST: (-)
Abdomen
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Soepel, Hati/limpa: tidak teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : peristaltik (+) normal, Ascites (-)
Punggung
: Simetris & tapping pain (-)

Ekstremitas
Superior
: Odema (-)
Inferior
: Odema (-)
Pitting edema (-)
Kulit
Warna : Kecoklatan
Sianosis: Turgor : Pucat
:Status Neurologi
Kaku kuduk
: (-)
Refleks fisiologis : normal
Refleks patologis : normal

Pemeriksaan Laboratorium
10 Febuari 2016
Darah lengkap Hitung jenis
Hemoglobin : 11.4 g/dlBasofil : 0,2 %
Hematokrit : 35%Eosinofil : 0,2 %
Leukosit : 10,5 ribu Neutrofil : 83,8 %
Trombisit : 272 ribu Limfosit : 9,8 %
Eritrosit : 4,1 juta Monosit : 6,1 %
MCV : 84 fL
MCH : 27.7 pg
MCHC
: 32.8 g/dL
Laju endap darah : 10 mm/jam
KIMIA KLINIK
Elektrolit
Natrium (Na) : 135 mg/L
Kalium (K) : 4,1 mg/L
Clorida (Cl) : 103 mg/L

Diagnosa Banding
Kejang Demam Sederhana
Kejang Demam Komplek
Epiesi
Diagnosa
Kejang Demam Sederhana

TERAPI
Inf. Asering 40gtt/i
Stesolid Rectal 10mg
Paracetamol Syr 4x1Cth
Cefadroxil Syr
2x1Cth

FOTO PASIEN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai