Oleh:
Nova Ardianto
Shinta Mutiara
Widha muli wijaya
Definisi
Pada orang normal rongga pleura ini juga selalu ada cairannya yang
berfungsi untuk mencegah melekatnya pleura viseral dan parietalis,
sehingga dengan demikian gerakan paru (mengembang dan mengecil)
dapat berjalan dengan mulus.
Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 10-20
ml.
Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada
cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu <1,5 gr/dl.
Etiologi
Berdasarkan jenis cairan:
Transudat
Disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal jantung
kiri), sindroma nefrotik, asites (oleh karena sirosis hepatis),
syndroma vena cava superior, tumor, sindroma meig.
Eksudat
Lanjutan...
Epidemiologi
Patofisiologi
Mekanisme yang berhubungan dengan
terjadinya efusi pleura yaitu:Kenaikan
tekanan hidrostatik dan penurunan tekan
onkotik pada sirkulasi kapiler,Penurunan
tekanan kavum pleura dan kenaikan
permeabilitas
efusi pleura
Gejala Klinis
1.
Sesak Nafas
2.
3.
4.
Demam
5.
Menggigil
6.
7.
8.
9.
10.
Subfebril (tuberkulosisi)
Banyak keringat
Batuk
Banyak riak.
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis
baik dan pemeriksaan fisik yang teliti, diagnosis pasti
ditegakkan melalui pungsi percobaan, biopsi dan
analisa cairan pleura.
Pemeriksaan penunjang
1.
Foto Thoraks
Lanjutan...
2. Torakosentesis
Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc pada setiap aspirasi.
Biokimia.
3. Sitologi
Digunakan untuk diagnostik penyakit pleura, terutama bila
ditemukan sel-sel patologis atau dominasi sel-sel tertentu.
Sel neutrofil: pada infeksi akut
Sel limfosit: pada infeksi kronik (pleuritis tuberkulosa atau
limfoma maligna).
Sel mesotel: bila meningkat pada infark paru
Sel mesotel maligna: pada mesotelioma
Sel giant: pada arthritis rheumatoid
Sel L.E: pada lupus eritematous sistemik
Sel maligna : pada paru/metastase.
Lanjutan...
4.
Bakteriologi
5.
Biopsi Pleura
Penatalaksanaan
o
Lanjutan...
3.
4.
Lanjutan...
5.
Prognosis
TERIMA KASIH