Anda di halaman 1dari 1

Ringkasan jurnal Antibacterial evaluation and Preliminary Phytochemical

Screening of Selected Ferns from Iran dengan topik atau pokok bahasan Lady Fern
(Athyrium filix-femina)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan skrining
fitokimia dari ekstrak metanol pada tumbuhan Polypodium interjectum Shivas,
Polystichum woronowii Fomin, Polystichum aculeatum (L.) Roth., Dryopteris
affinis (Lowe) Fraser-Jenk, Athyrium filix-femina (L.) Roth., Asplenium
scolopendrium L., Asplenium Adiantum-nigrum L. dan Pteris cretica L.
Bakteri yang diuji yaitu Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Keduanya
merupakan bakteri yang biasanya resisten terhadap berbagai antibiotik dan
menginfeksi dengan serius. Namun, tumbuhan paku termasuk yang berada di
Iran tidak terinfeksi oleh mikroba patogen. Selain itu, di Cina dan India juga
memanfaatkan tumbuhan paku untuk obat tradisional dalam mengobati tumor
kulit, melindungi hati, dan mengobati hepatitis.
Lady fern merupakan tumbuhan paku yang memiliki senyawa bioaktif dengan
sifat farmakologi beragam yaitu meliputi antioksidan, antibakteri, anti-tumor,
dan anti-inflamasi.
Lady fern dengan jenis tumbuhan paku yang telah disebutkan, diidentifikasi dan
disimpan dalam herbarium. Kemudian diambil ekstrak metanol dari rimpang dan
daun dengan penggunaan secara infusi, topikal, dan dekoksi (pada lady fern).
Konsentrasi minimum penghambatan dan konsentrasi bakterisida (mg/mL) pada
E.coli dan S. aureus ditunjukkan dengan warna merah muda-merah untuk
konsentrasi penghambat tertinggi, sedangkan yang terendah ditunjukkan dengan
tidak ada perubahan warna. Secara berurutan,
konsentrasi minimum
penghambatan dan konsentrasi bakterisida yang diambil dari rimpang adalah 8
dan 32 dengan 32 dan >32. Sedangkan yang diambil dari daunnya adalah 32 dan
>32 pada kedua bakteri.
Analisis skrining fitokimia secara kualitatif pada tumbuhan dari senyawa
alaminya meliputi coumarin, triterpenoid, saponin, alkaloid, glikosida kardia,
polifenol, tanin, anthraquinon, anthocyanin, dan quinon. Awal dari prelaminari,
telah menunjukkan adanya senyawa tumbuhan aktif dalam ekstrak metanol
tumbuhan paku. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa lady fern
mengandung triterpenoid, alkaloid, dan polifenol. Senyawa tersebut memiliki
sifat antimikroba, bahkan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, lady fern dan jenis tumbuhan paku
lain yang telah disebutkan menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut memiliki
potensi antibakteri. Tumbuhan paku dapat dijadikan objek baru dan sumber yang
efisien untuk penemuan obat antibiotik. Hal ini dikarenakan tumbuhan paku
dapat diidentifikasi dan diisolasi pada unsur atau senyawa bioaktifnya.

Anda mungkin juga menyukai