Anda di halaman 1dari 2

CINTAKU PADAMU TEMAN

submitted by :
sumber
:

Anonim
Message Board

Sebagian merasa hidup ini tidak akan pernah mencapai


maknanya tanpa kehadiran seorangpun teman. Teman
adalah orang-orang yang dicintainya dan yang
mencintainya pula
Orang-orang yang dengan keluasan hati menerima dirinya
apa adanya, tanpa bumbu dan banyak cela.
Menyayangi teman, sama sekali bukan berarti menafikan
kecintaan kepada yang lain
Kecintaan kepada keluarga, kepada diri sendiri, sebab
tiap-tiap jendela cinta memiliki ruangan tersendiri di
hati yang tidak akan mampu disamakan dengan
cinta-cinta lain yang kesemuanya tidak saling
berhimpit tidak pula bersinggungan. Namun tiap-tiap
kecintaan mengisi bilik-bilik hati yang berbeda-beda.
Kesemua cinta hendaknya merupakan suatu refleksi cinta
kepada Allah SWT. Suatu pendaran keemasan dari
keimanan, desiran sejuk angin kerinduan, dan deburan
tegar ombak keistiqomahan.
Teman, bagiku kata itu adalah ungkapan kerinduan dan
sejuta harapan. Harapan untuk dapat saling menegur dan
meneguhkan. Membuang jauh-jauh kata perbedaan dan
mencoba untuk mengawali segalanya dari kesamaan. Pada
kata itu kutemukan hakikat hidup dan kehidupan, karena
bersamanya aku menahan derita dan sengsara, gundah dan
gulana, namun begitu manis terasa segala kerutan layar
perjuangan karena Allah lah yang telah membuatnya.
Teman, bertemankan jiwa-jiwa yang ber-izzah mulia dan
ghiroh menggelora, dengan segudang ide dan idealisme
yang Robbani. Meniti jembatan yang sama, dengan tekad
yang serupa dan seragam kebesaran jiwa. Bukan untuk
sekedar menghabiskan sisa minuman kehidupan dunia,
tapi hidup untuk sebuah cita yang takkan pernah kandas
sia-sia. Pantas saja jika Rosululloh mewasiatkan agar
kita menjadikan mereka yang sholeh sebagai teman
kepercayaan.
Ah teman, harus kita terima bahwa berteman bukan
berarti untuk selalu bersama secara harfiah
Suatu saat pasti kita akan terpisah pula. Menempati
lini-lini berbeda di setiap sudut kehidupan, agar
setiap insan dapat tersentuh cahayaNya
Teringat serangkaian syair milik Munsyid Saujana ini
kusuntingkan untukmu :
Sedingin embunan dedaun kehijauan, sesegar ingatan
kenangan kisah silam
Kita seiring bersatu dan berjuang, meniti titian
persahabatan

Kau hadir bawa cahaya, terangi hatiku teman


Saling memerlukan dan mengharapkan
Tangis gembira saat bahagia, moga kan kekal menuju
Syurga
Kerana Tuhan kita ditemukan, andai terpisah, itu
ketentuan
Sengketa dan kesilapan itulah fitrahnya insan
Kata dan teguran itulah pedoman

Anda mungkin juga menyukai