gampang bisa dikunjungi. Apalagi situs-situs super laknat bertebaran dimana-mana. Tinggal mengetikkan
sebuah alamat kita dengan kilat pergi kesana, tak peduli rentang jarak. Bahkan ketika seseorang tidak faham
alamatnya, sebuah fasilitas search engine menjadikan 'misi' tadi menjadi begitu mudah. Pernah dalam sweeping
jaringan komputer sebuah perusahaan yang terhubung ke fasilitas internet, banyak bapak-bapak yang keberatan
komputernya dibersihkan tetapi akhirnya menyerah juga dengan tersenyum malu-malu, gambar-gambar porno
yang disimpannya, itulah alasannya.
Membuat mata sehat relatif lebih mudah dibanding menjadikan mata yang afiat. Padahal ketika mata tidak afiat
dalam arti ketika mata tidak difungsikan sesuai dengan harapan pencipta-Nya maka bisa-bisa menjadikan
pemiliknya hina dan merugi, sesuai firman Allah tentang sifat para penghuni neraka "Dan sesungguhnya Kami
jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari Jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (Ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk
melihat tanda-tanda (kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk
mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lalai". (Al-A'raf :179).
Saudaraku, setan bin iblis beserta kaki tangannya, tak pernah lelah berdiri disamping kita bahkan mengalir di
setiap pori-pori. Ketika mata kita seringkali tak terarah, cepatlah beristighfar, memohon ampunan kepada Allah.
Jangan menganggapnya remeh, karena dari mata lah semuanya bisa bermula. Anas ra berkata, "Kalian
melakukan dosa mata seolah-olah dosa itu sehalus helai rambut. Sedangkan kami dimasa Rasulullah telah
menganggapnya sebagai dosa besar, sedang dosa besar itu sungguh membinasakan".
Apakah setiap kita ingin binasa? Ibnu Qayyim menuliskan, "Dosa membuat berhentinya ilmu. Hati menjadi
terhimpit, kehidupan sulit, badan menjadi lemah dan ketaatan kepada Allah pun menurun. Bahkan barokahnya
tercabut, sebaliknya keburukan bermunculan, dosa-dosa yang lainpun menjelang lalu menjadi manusia yang tak
peduli pada masyarakat dan lingkungan. Binatang-binatang mengutuknya, kehinaan menjadi bajunya, hatinya
keras dan doanya tertolak. Kedurhakaannya meliputi bumi dan lautan. Hilang segala rasa, musnah semua
kenikmatan. Jiwanya diliputi ketakutan, syaitan-syaitan mudah menjerat, dan akhirnya semua miliknya binasa".
Saudaraku, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, sebaik-baik manusia adalah bukan yang tidak
pernah salah, tetapi ketika dia salah dan menyadarinya, segera dia bertaubat dengan taubat sebenar-benarnya.
Meskipun susah sungguh.
Tak terhitung manusia menjauh dari agama Allah, maksiat terhidangkan dimana-mana, tayangan televisi,
majalah dan tabloid porno, bahkan internet lebih canggih lagi. Walau begitu, Allah maha Kasih dan Sayang, Dia
tidak akan menghentikan kemilau hidayah kepada umatnya. Jemputlah hidayah itu, dengan membekali diri oleh
pemahaman agama dan ilmu. Sungguh, rengkuhlah hidayah dengan menghadiri banyak majelis dzikir,
menafkahi keluarga dengan cara yang halal, mencari teman yang berakhlak baik, menyantuni anak yatim,
berbakti kepada orangtua.
Boleh jadi sekian waktu kita terjerembab di lembah kehinaan, berkubang dosa dan kemaksiatan. Boleh jadi
kitalah si pemilik mata-mata yang tidak afiat itu. Tetapi, tidak usah berlama-lama untuk segera bertaubat.
Saudaraku, ketika niat untuk memperbaiki sudah bulat, seringkali hati terasa gamang, gundah... adakah harapan
bisa membersihkan diri sementara dosa terasa membumbung? Kita ingin taubat, tetapi terasa tak mungkin.
Jangan takut saudaraku, Allah berfirman dalam hadist qudsi, "Wahai anak Adam jika kamu meninta kepada-Ku
dan mengharap ampunan, niscaya Aku ampuni semua dosa-dosamu dan Aku tidak peduli lagi. Wahai anak
Adam, jika dosa-dosamu mencapai ujung langit yang paling tinggi kemudian kamu meminta ampun kepada Ku,
niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli lagi. Wahai anak Adam jika kamu datang kepada Ku dengan
membawa dosa sepenuh bumi kemudian menemuiku dengan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatu pun,
nicaya Aku akan menemuimu dengan ampunan sepenuh bumi pula". (HR Tirmidzi).
Betapa Allah maha penerima taubat. Sungguh berbahagia mempunyai mata sehat wal afiat. Saya sampaikan
dengan tulus, 'selamat kepada anda yang memiliki keduanya'. "Allahumma Afinii fi bashorii...".
mahabbah12@yahoo.com