Di Susun Oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Achsan Yahya
Agmas Katana Y.I.M
Ahmad U.K
Alan R.S
Anisa S
Ari D
Bahrul Huda
Dewangga Trisna P
Fadyah Y.A
10. Firdaus Shulthon B.P.
( MS
(
(
(
(
MS
MS
MS
MS
( MS 3
( MS 3
3 B/03)
( MS 3
( MS 3
3 B/06)
3 B/07)
3 B/08)
3 B/09)
( MS 3
B/01)
B/02)
B/04)
B/05)
B/10)
1. Topik
Perakitan dan Penyebarisan Blok Bantalan Luncur
2. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan praktikum ini, kami sebagai mahasiswa diharap mampu :
a. Merakit dua blok bantalan luncur sedemikian rupa sehingga poros dapat berputar
dengan mulus.
b. Menggunakan sim/ganjal dengan cara yang benar
c. Menentukan tapak bantalan dengan menggunakan pewarna biru
d. Mengenal kesalahan yang dapat timbul pada bantalan luncur
3. Dasar Teori
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup
penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk
memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik.
A. PRINSIP KERJA BANTALAN
Apabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya saling bergeseran
maka akan timbul gesekan , panas dan keausan . Untuk itu pada kedua benda diberi suatu
lapisan yang dapat mengurangi gesekan , panas dan keausan serta untuk memperbaiki
kinerjanya ditambahkan pelumasan sehingga kontak langsung antara dua benda tersebut
dapat dihindarai.
B. KLASIFIKASI BANTALAN
Bantalan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. BERDASARKAN GERAKAN BANTALAN TERHADAP POROS
a. Bantalan Luncur
Macam-macam bantalan luncur
1) Berdasarkan konstruksinya bantalan luncur dibedakan menjadi:
a) Bantalan luncur radial
Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar. Konstruksinya
terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros engkol
Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama pada saat
terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan.
Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada poros jurnal
bagian paling tengah.
g. Langkah antara yang harus dilakukan adalah pemeriksaan apakah letak poros rata,
apabila tidak maka meja perakitan harus diatur kerataannya. Hal ini terutama untuk basis
blok bantalan.
h. Pasang selongsong atas. Yakinkan bahwa batas-batas selongsong atas dan bawah pada
sisis yang sama. Hati-hati dalam pemasangan tutup bantalan. Pasang baut penutup dan
kencangkan. Ketika mengencangkan, putar poros secara manual. Jangan memutar poros
terlalu keras pada selongsong bantalan karena dapat menyebabkan deformasi.
i. Periksa apakah terdapat gemuk. Kemudian pasang tutup mangkok gemuk perlahanlahan. Pada saat yang sama, putar poros secara manual. Periksa secara menyeluruh
bersama pengajar.
8. Kesalahan
Kesalahan yang umum terjadi:
A. Kesalahan karena kontaminasi yang disebabkan oleh:
a. Kurang terjaganya kebersihan ketika waktu perakitan
b. Masuknya kotoran melalui bagian samping bantalan
c. Adanya kotoran dalam pelumas karena partikel keausan
B. Selongsong bantalan yang cepat aus, disebabkan oleh:
a. Pelumas yang kurang
b. Tersumbatnya saluran pelumasan
c. Kurang tepatnya perakitan bus atau selongsong yang berhubungan dengan lokasi alur
pelumas, perbedaan arah beban yang tidak sesuai dengan peruntukan bantalan
C. Kelelahan material bantalan
Kelelahan pada material bantalan akan menyebabkan robekan yang bahkan akan
berlanjut dengan mulainya terjadi potongan-potongan pada robekan tersebut.
a. Beban bantalan yang berlebih
b. Pada bantalan sering terjadi beban kejut dan hentakan
9. Analisa data
Setelah dilakukan pembongkaran, maka dapat disimpulkan jika bantalan luncur masih layak
guna. Diperlihatkan oleh poros yang masih belum menunjukan tanda-tanda goresan yang
terlalu jelas. Hanya saja perlu diperhatikan dalam proses penyejajarn blok bantalan serta
roses pemasanagn poros karena ditemui pada saat praktek bahwa poros dalam kondisi
mengunci yang berarti kurang baiknya proses pemasangan serta pelumasan yang kurang
optimal oleh kegiatan praktik sebelumnya pada objek yang berkaitan.
10. Kesimpualan
a. Merakit poros dengan kondisi sejajar terhadap selubung bantalan luncur harus sangat
diperhatikan
b. Memeriksa kesejajaran dan ketegaklurusan poros terhadap bidang datar dilakukan
dengan menggunakan dial indikator, bila jarum bergerak berlawanan arah jarum jam
maka ujung benda harus diangkat dengan mengganjal ujung blok menggunakan
siems, begitu sebaliknya.
c. Praktik ini juga bertujuan mengecek apakah poros maupun bantalan luncur masih
layak guna ataukah perlu dilakukan penggantian karena efek kekocakan akibat
ketidak sejajaran dan ketidak tegaklurusan suatu poros terhadap dua bidang terutama
terhadap bantalan luncurk karena sangat berarti pada kinerja mesin dan berakibat
juga dengan kualitas produksi suatu produk.
11. Lampiran
Gb.4 Konstruksi
telah dibongkar