Pengantar
LAPORAN FINAL
KATA PENGANTAR
Dalam rangka meningkatan layanan fasilitas transportasi darat, yaitu Jalan jalur Pantai
Utara
Jawa
(Pantura)
Jawa Timur,maka
yang
melewati
Departemen
Jenderal Prasarana
Wilayah,
wilayah
Widang
dan
Prasarana
Pemukiman
Direktorat
Prasarana
Wilayah
dan
Gresik
Wilayah,
Tengah,
Propinsi
Direktorat
pada
tahun
anggaran
2003/2004 melaksanakan pelaksanaan pembangunan jalan Widang-Gresik yang terletak
di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur.
Sebagai
upaya
agar
nantinya
pembangunan
jalan
Widang-Gresik
tersebut
memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi masyarakat, maka sebagai tahap awal
perencanaan dilakukan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ini mengacu kepada Keputusan Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
17
tahun
2001
tentang
Jenis
Rencana
Usaha
dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup.
Demikian Laporan Studi ANDAL , ini diharapkan dapat memenuhi syarat yang diperlukan
dan
mampu
menjadikan
acuan
bagi
penyusunan
dokumen
Jakarta, 30 Desember2003
Penyusun
Daftar Isi
LAPORAN FINAL
55
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI
................................................................................ ii
BAB
1.2
1.3
BAB II
2.2
BAB III
3.2
3.3
BAB IV
4.1
4.3
4.4.
BAB V
5.2.
............................................. V-27
6.2
BAB VII
7.2
7.3
BAB VIII
BAB IX
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
44
Daftar Tabel
LAPORAN FINAL
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.2.2a. : Lokasi Rencana Pembangunan Jalan Widang-Gresik (4 Lajur) ...... I-2
Tabel 2.1.1.
Tabel 2.2.4a. : Data Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Lamongan ............... II-16
Tabel 2.2.4b. : Kendaraan Bermotor yang Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas ......... II-16
Tabel 2.2.4c. : Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Menurut Waktu ....................... II-17
Tabel 2.2.4d. : Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas................ II-17
Tabel 2.2.4e. : Daerah Rawan Kecelakaan di Jaringan Transportasi di Ruas
Jalan Widang-Gresik....................................................... II-17
Tabel 2.2.7a. : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin, Sex Ratio,
Kepadatan Penduduk, Serta Luas Wilayah di Wilayah Studi......... II-19
Tabel 2.2.7b. : Mobilitas Penduduk di Kecamatan WiLayah Studi..................... II-19
Tabel 2.2.7c. : Jumlah Sarana Pendidikan di Kecamatan Wilayah Studi ............. II-19
Tabel 2.2.7d. : Sarana Peribadatan di Kecamatan Wilayah Studi ..................... II-20
Tabel 2.2.7e. : Jumlah Sarana Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Wilayah
Studi ......................................................................... II-20
Tabel 2.3.
Tabel 2.3a.
Tabel 2.2.4.
Tabel 3.1.
Tabel 3.1.1.
Tabel 4.3.1.
Tabel 4.3.4.
Tabel 6.2.1.
Tabel 6.3.
vi
Daftar Gambar
LAPORAN FINAL
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1.
Gambar 4.1.
Gambar 5.2.2. : Letak Wilayah Studi Terhadap Zona Gempa ........................... V-5
Gambar 5.2.2a: Peta Geologi................................................................ V-7
Gambar 5.2.3. : Kondisi Akuifer di Sekitar Wilayah Studi ............................... V-10
Gambar 5.2.3a: Peta Delineasi Kawasan Rawan Bencana ............................... V-12
Gambar 5.2.4. : Peta Kawasan Hutan di Sekitar Lokasi Proyek......................... V-13
Gambar 5.2.4a : Gambaran Penutupan Lahan di Wilayah Studi......................... V-17
vii
LAPORAN ANDAL
Bab I
Pendahuluan
LAPORAN FINAL
LAPORAN ANDAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berdasarkan
hasil
identifikasi/perkembangan
yang
terjadi
di
lapangan,
ternyata Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) sudah mendesak untuk segera
mendapat penanganan yang memadai agar senantiasa dapat berfungsi untuk
mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan penumpang dalam rangka
percepatan pemulihan ekonomi.
Penangan tersebut tidak hanya mengatasi kerusakan di lintas jalur jalan Pantura
secara menyeluruh, namun juga kekuatan strukturnya dapat mendukung
beban lalu lintas yang ada serta meningkatkan kapasitas jalan secara memadai.
Wilayah pantai Utara Jawa sangat penting perannya terhadap perkembangan
regional yang ada. Jalan Nasional dan Strategis yang ada Pantai Utara Jawa
diperlukan untuk menunjang perkembangan perekonomian wilayah. Salah
satu ruas jalan yang ada adalah ruas jalan Widang-Gresik yang berfungsi sebagai
jalan Arteri (LihatGambar 1.1.). Untuk meningkatkan kapasitas jalan tersebut
ruas jalan
Widang
-Gresik
mempunyai
panjang
fungsional
48,711
km
perlu ditingkatkan dengan dilebarkan menjadi 4 lajur. Sebagian dari ruas tersebut
telah selesai pelaksanaan konstruksi menjadi 4 lajur, dimana pada tahun
1997/19982001/2002
( North
telah
dilaksanakan
pelebaran
tersebut
dengan
bantuan
ADB
Bab-I Hal: 1
4 lajur : Km 71+454-59+449
Km 51+326-40+812
Km 40+812-33+362
3 lajur : Km 31+112-28+612
Km 32+612-31+962
51+326
2 lajur : Km59+449Km31+962-31+112
Km23+687-28+612
direncakan
dilanjutkan
untuk
tahun
anggaran
Widang-Gresik
kemacetan
tingkat
Fly over
kecelakaan
dibangun
dalam
rangka
mengurangi
No
1
Ex Paket
Babat-Turi
Panjang (km)
Keterangan
0.12
(AP-13) *
Turi-Deket
(AP-14)**
Deket-Gresik
(AP-5)***
10.13
Jumlah
10.25
Penuntasan Ex
AP-15 penanganan
2 lajur menjadi 4
lajur dan 3 lajur
menjadi 4 lajur
Pembebasan lahan menjadi 4 lajur dari 2 lajur secara tidak langsung akan
berpengaruh terhadap kepemilikan lahan masyarakat dan ini akan menimbulkan
keresahan jika ganti rugi tidak memadai. Berdasarkan informasi terakhir
dari Bagian Proyek Pembangunan Jalan Widang-Gresik adalah ruas Babat-
Turi (lanjutan AP -13) bahwa lahan yang diperlukan untuk pelebaran adalah seluas
201.113 m dan yang sudah dibebaskan seluas 198.887 m , sedangkan yang belum
dibebaskan adalah seluas 2.226 m
diantaranya
sudah dibebaskan seluas 50,961 m dan yang belum dibebaskan seluas 64,571 m .
Hal lain sepanjang ruas jalan ini merupakan bekas areal tambak dan saluran
drainase
kanan kiri tidak ada, sehingga dikawatirkan akan timbul genangan di waktu musim
hujan dan menimbulkan gangguan aliran air dari Selatan ke Utara yang
dapat mengganggu keberhasilan pertanian di daerah sekitar proyek jalan ini.
Pelebaran jalan dari 2 lajur menjadi 4 lajur akan menimbulkan dampak
secara langsung ataupun tak langsung terhadap kondisi biofisik wilayah dan
kondisi sosekbudkes wilayah yang bersangkutan. Berdasarkan informasi yang
dikumpulkan selama sosiasisasi masyarakat , diperoleh isu-isu yang mucul
diantaranya adalah fenomena
tersebut
ada
pembangunan
jalan
di
wilayah
yang
yang
kurang
baik.
Banjir
ini
secara
tidak
pastian
ganti
rugi
lahan
yang
terkena
Pantai
Utara Jawa.
Untuk
mempersingkat
dan
memperlancar
jarak
tempuh
Peraturan Perundangan
Dalam rangka mengatur pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan
hidup
ketentuan Peraturan
yang
terpadu
dan
Perundang-undangan
menyeluruh,
yang
telah
dijadikan
ditetapkan
landasan
dalam
2.
3.
4.
5.
6.
Undang-Undang RI No.14 tahun 1992, tentang Lalu - lintas dan
Angkutan
Jalan
7.
8.
9.
Peraturan Pemerintah
10.
11.
Peraturan
Mengenai
Pemerintah
No.27
tahun
1999,
tentang
Analisis
13.
14.
Peraturan Pemerintah No. 82, tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air.
Keputusan Presiden
15.
16.
17.
20.
21.
Keputusan Menteri Negera LH No. KEP 48/MENLH/11/1996, tentang
Baku
Tingkat Kebisingan
22.
Keputusan Menteri KLH No. KEP 49/MENLH/11 /1996, tentang Baku Mutu
Tingkat Getaran
23.
24.
25.
26.
27.
Keputusan Kepala BAPEDAL No. Kep.124/ 12/ 1997 tentang Panduan Kajian
Aspek Kesehatan Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL
28.
29.
30.
32.
33.
34.
Penunjukan
Kawasan
Hutan
di
Wilayah
Propinsi
Daerah
38.
Keputusan
Gubernur
Kepala
Daerah
Tk.
Jawa
Timur
No.
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jawa Timur No. 187 tahun 1988,
tentang Peruntukkan Air Sungai di Jawa Timur
40.
41.
42.
43.
44.
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jawa Timur No. 28/2000, tentang
Juklak Perda No. 5 tahun 2000 tentang Pengendalian Pencemaran Air
di Propinsi Jawa Timur
45.
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jawa Timur No. 29/2000, tentang
Tata Cara Perijinan Pembuangan Limbah Cair Ke Sumber-Sumber Air
di Propinsi Jawa Timur
46.
Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tk. I Jawa Timur No. 30/2000, tentang
Pelimpahan
Kewenangan
Pemberian
dan
Penandatanganan
Izin
48.
49.
50.
51.
Lain-Lain
52.
53.
54.
Standar Geometri Jalan Antar Kota; Dirjen Bina Marga No. 038/BM 1997
1.2.
layak
pula
diperhitungkan.
Pembangunan
Peningkatan
jalan
dapat mempengaruhi tata air, tumbuhan dan mahluk hidup lainnya serta
tata budaya masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh buruk terhadap
manusia dan kesehatan masyarakat.
Menyadari
bahwa
kegiatan
pembangunan
Jalan
Widang-Gresik
memenuhi
kebutuhan
masa
kini
dan
memperhitungkan
kepentingan yang akan datang, maka pola pembangunan yang dianut oleh
Proyek Pembangunan Jalan Widang-Gresik akan berpegang pada petunjuk yang
tertuang dalam Undang- Undang
tahun
1997
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
No.
23
setempat.
1.3.
penting
pra- konstruksi,
terhadap
konstruksi
lingkungan
dan
hidup
operasional
pada
yang
tahap
diduga
d.
e.
f.
pada lingkungan.
g.
h.
lingkungan.
Studi
Analisis
Dampak
Lingkungan
ini
adalah
untuk
pengambilan
kebijakan
keputusan
dalam
ANDAL
ini
akan
digunakan
untuk
penyusunan
Rencana
Bagi Pemerintah
Sebagai
bahan
keputusan
untuk
tentang
membantu
kelayakan
proses
pengambilan
lingkungan
bagi
Sebagai
pedoman
untuk
kegiatan
pengelolaan
Bagi Pemrakarsa
digunakan
untuk
melihat
masalah-masalah
c.
Bagi Masyarakat
Bab-I Hal:
1010
Bab II
Ruang Lingkup Studi
LAPORAN FINAL
LAPORAN ANDAL
BAB II
2.1.
wilayah
dilakukan untuk
lokasi
Kabupaten
Lamongan
meningkatkan
dan
kapasitas
Kabupaten
jalan
yang
Gresik
ada,
ini
skets
Panjang jalan
Lebar DMJ
: 20 - 30 m (flexible pavement)
Jumlah lajur
: 4/2D
: 2 x 2 x 3,5 m
Lebar median
: 1,5 m
Kemiringan maksimum
:5
Tipikal
: Lampiran 3
: 10 tahun
Bab-II Hal: 1
Pengadaan Tanah
Dalam menyiapkan proses pengadaan tanah, studi LARAP ( Land
Acquisition and Resettlement Action Plan) dan Tracer Study akan
dilakukan
yang
waktunya
sejalan
dengan
waktu
penyusunan
dapat
memberikan
informasi
kepada
Sehingga
dampak
proses pembebasan
positip
lahan
dapat
memberikan
85/2003
tentang
Pelimpahan
Sebagian
Kewenangan
di
Bidang Pertanahan.
Tahap Konstruksi.
Persiapan.
Mobilisasi Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja profesional dan supporting staff pada
umumnya dimobilisasi oleh kontraktor, sedangkan tenaga kerja
Jenis Pekerjaan
Alat Berat
Pekerjaan Tanah
Pembersihan lahan dan Grubbing
Buldozer
Sprading, Pengerasan
Buldozer/Motor
grader,Tamping
Roller
roller/
Tire
Perkerasan (Pavement)
Penyiapan Subgrade
Pemeliharaan Subgrade
Pengaspalan
Asphalt Distributor
Pelapisan
Konstruksi Jembatan
Pondasi
Kerangka Bawah
Concrete
Mixer,
Concrete
Pump, Vibratroy, Transit Mixer,
Crane
Kerangka atas
Crane,
Concrete
Concrete
Pump,
Transit Micer, Crane
Mixer,
Vibrator,
Penyiapan Lahan.
Pembersihan Tanah
Pekerjaan pembersihan tanah terdiri dari pekerjaan pembersihan
semua pohon dan tumbuhan lain, sampah dan semua bahanbahan lainnya yang tidak dikehendaki, berikut pembongkaran
tanggul dan akar, pengupasan tanah dan pembuangan bahan bahan
sisa
dan 64,571 m
garis
ketinggian
penampang
melintang
tanah/timbunan
ke
pekarangan
penduduk
yang
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru, baik dari
pasangan batu maupun tanah, yang sesuai spesifikasi dan memenuhi
persyaratan arah, ketinggian dan perincian yang ditunjukkan dalam
gambar
teknik.
perlindungan dari
Pekerjaan
ini
saluran/sungai
meliputi
yang
baik
ada
relokasi
serta
sementara
atau
saluran
atau
air
tetap,
selama penyelesaian
pekerjaan.
Pekerjaan Tiang Pancang
dua
pekerjaan
utama
yaitu
pekerjaan
Pekerjaan
jembatan
meliputi
pekerjaan
pondasi
jembatan
yang
ditentukan
sehingga
dapat
mendukung
dilakukan pengecoran.
Pekerjaan
beton
dilakukan
lantai
Pekerjaan
lainnya
jembatan, pondasi
Bangunan
adalah
dan
pekerjaan
struktur
dinding
bangunan
penahan
atas
tanah.
lokasi
proyek
kemudian
diangkut
ke
balok-balok
pencetak dilakukan
dengan
mobil
crene
dan
Pekerjaan Perkerasan
Yang termasuk pekerjaan lapis perkerasan adalah perkerasan
berbutir
dan
perkerasan
aspal.
Perkerasan
berbutir
meliputi
gambar
desain.
Lapis
pondasi
agregat
pada
resap
pengikat
(karena
jalan
ini
merupakan
jalan yang
dilebarkan, lapis campuran aspal panas).
Pembuatan Perlengkapan Jalan dan Marka Jalan
Pekerjaan
pemasangan
perlengkapan
dilihat pada Tabel 2.1.1a. dan jadwal konstruksi secara rinci dapat
dilihat padaTabeL 2.1.1b.
Kegiatan
kegiatan
pemeliharaan
pada
umumnya
ditujukan
Aktivitas-aktivitas
ini
termasuk
pekerjaan
Pengoperasian
jembatan
dan
gorong-gorong
adalah
kegiatan
yang
melewati
menghindari
terjadinya
sungai,
saluran
terganggunya
Dan
saluran
untuk
yang
ada.
Tahun
2003
Tahun 2004
Tahun
2005
1.
Studi
a.
AMDAL
b.
LARAP
c.
TRACER
2.
Desain
3.
Pembebasan Lahan
4.
Tender Proyek
5.
PekKonstruksi
a.
Persiapan
b.
Mob. Alat
c.
Mobilisasi TK
d.
Konstruksi
Tahun
2006
pelaksanaan
studi
lingkungan
ini
maka
lokasi
yang
perlu
Iklim
Lamongan secara umum tergolong beriklim tropis yang terbagi
menjadi 2 musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Musim penghujan terjadi antara bulan Nopember s/d April,
sedangkan
musim
kemarau
terjadi
antara
bulan
Mei
s/d
Kualitas Udara
Dari
beberapa
data
kegiatan
yang
ada
di
kereta
api,
maka
kualitas
udara
dan
sama
dengan
Kabupaten
Lamongan,
secara
umum
kualitas udara
konsentrasi
dan
kebisingan
perlu
diawasi,
Hidrologi
Secara umum lokasi proyek termasuk dalam wilayah DAS Bengawan
Solo.
Debit
yang mengalir di
Sungai
Bengawan
Solo
di
Jalur Widang-Lamongan
Peruntukan lahan di kawasan Widang-Lamongan adalah pertanian
persawahan
penduduk
yang
diselingi
dengan
konsentrasi permukiman penduduk dan konsentrasi kegiatan
pusat pelayanan penduduk seperti lokasi sekolah (dusun Tegalrejo),
perdagangan dan jasa
dan
pasar
lokal
(Desa
Sukodadi,
Karanglangit,
Dusun Plosogeneng)
letaknya
tersebar
di
sepanjang jalur utama jalan Propinsi yang berdampingan dengan
jalur rel kereta api Surabaya- Jakarta. Beberapa konsentrasi
permukiman penduduk dan kegiatan penunjangnya menjadi fokus
perhatian karena lokasi kegiatan tersebut berada dekat dengan
jalur jalan, seperti yang terdapat di dusun/pedukuhan Tegalrejo,
Waru
Tengah,
Waru
Wetan,
Paji, Kebonsari, Semlawang,
Blangit, Plosogeneng. Kegiatan lain yang ada adalah lahan
persawahan (sawah basah) dan tegalan.
Jalur Lamongan-Gresik
terbesar
jumlah
luas
lahan permukimannya adalah berada di
Dusun Deket Wetan. Pada kawasan
Bab-II Hal:
1111
di sekitar Kecamatan Mengganti (Gresik) banyak dijumpai lokasilokasi industri dan pergudangan dimana eksistensi kegiatan ini
kontinyue sampai ke wilayah Kota Surabaya (Kecamatan Benowo).
Transportasi
Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten Lamongan dan Gresik
jalan
kolektor
primer, jalan
areteri
primer
rancunya
primer
dan
fungsi
jalan
regional,
yang
akan
seharusnya
tetapi
juga
antara kota
orde
III
tersebut.
Hal ini
timbulnya
lokasi-lokasi
pergantian
moda
(Arteri
o
o
o
o
o
Primer)
Desa Turi, Kecamatan Turi (Arteri Primer)
Desa Kebalandono, Kecamatan Babat (Arteri Primer)
Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi (Arteri Primer)
Desa Pandan Pancur, Kecamatan Deket (Arteri Primer)
Desa Pucuk, Kecamatan Pucuk (Arteri Primer)
Jaringan
jalan
Arteri
Primer
merupakan
pusat desa
Jaringan lokal sekunder melayani jasa distribusi untuk
masyarakat di dalam kota IKK maupun desa
jalan
yang
Tabel 2.2.4. : menunjukkan jalan utama (Jalur Pantura yang melalui Kota Lamongan
Tabel 2.2.4.
No. Ruas
Nama Ujung
Ruas
Panjang Ruas
Jalan (m)
Lebar
Jalan (m)
Klasifikasi
Ruas Jalan
Jalan Provinsi
040.k1
Jl.Manunggal
1.870
045.k1
Lamongan
1.880
S.Drajat
045.1
Lamongan
Gedek
42.000
046.1
Babat
Ploso
42.960
043.1
Tuban
Gresik
33.020
044.k1
Jagung Suprapto
2.750
Lamongan
6.870
Jalan Nasional
042.1
Gresik
044.1
Lamongan
Bedahan
26.840
044.2
Babat
Widang
3.500
maupun
kelancaran
berlalu
lintas,
Pemerintah
sangat
kurang
dibandingkan
dengan
jumlah
juga
perbaikan
beberapa
jalan
yang
masih
dalam
tahap
antara
6-8
dengan
kondisi
baik.
Sedangkan
nilai
kenyamanan berkisar 30 dengan kondisi nyaman.
Keselamatan Transportasi
Identifikasi Kecelakaan
Kecelakaan merupakan masalah laten transportasi yang perlu
untuk mendapat
perhatian
Hal ini mungkin pula disebabkan oleh jumlah volume lalu lintas
harian
rata-rata
mungkin pula
yang
tingkat
lewat
di
saturasi
ketiga
jalan
ruas
yang
tersebut
serta
cenderung
naik,
umum,
kondisi
geometrik
jalan-jalan
tersebut
konrban
nyawa
dan
harta
berada.
tahun
KMD
KLB
KLK
KMD
KLB
KLK
Lamongan-Gresik
12
19
14
15
21
Babat-Ploso
11
15
Tuban-Gresik
10
11
Total
22
36
35
34
42
26
Dari
kejadian
kecelakaan
tersebut
apabila
dilihat
Bermotor
yang
Terlibat
Tahun 2001
Tahun 2002
Bus
13
16
Truck
21
26
Pick Up
Station Wagon
11
16
Jeep
Sedan
18
10
Lain-lain/Sepeda/Pjl Kaki
Tahun 2001
Tahun 2002
06.00-12.00
23
26
12.00-20.00
34
37
20.00-06.00
10
Total
67
71
Faktor Penyebab
Tahun 2001
Tahun 2002
Faktor Manusia
65
68
Faktor Kendaraan
Faktor Jalan
Faktor Cuaca
Faktor Lain
67
71
Total
rawan
kecelakaan
lalu
lintas
merupakan
daerah
jalan.
Identifikasi
daerah
rawan
kecelakaan
tertentu
Panjang (km)
LHR (smp/jam)
Lamongan-Gresik
33,71
Babat-Ploso
Tuban-Gresik
Frekuensi Kecelakaan
Thn 2001
Thn 2002
3325
21
19
42,96
1507
10
33,02
1511
Komponen Biologi
a.
Biota Daratan
1.
Flora Daratan
Komunitas tumbuhan di sekitar lokasi kegiatan yang merupakan
komunitas
binaan
pekarangan
dan
tegalan.
Jenis
seperti jambu
aquea),
Tegalan/ladang
dan
kacang
biji
(Psidium
dan mangga
didominasi
(Arachis
guajava),
jambu
(Mangifera
air
indica).
Fauna Daratan
Fauna daratan yang dapat diamati di lokasi kegiatan adalah
jenis- jenis burung, yang biasa dijumpai di daerah pantai dan
habitat semak-semak. Jenis burung yang banyak dijumpai adalah
Gajahan (Numenius sp), Trinil (Triuga sp.) dan Branjangan (Miratra
sp).
b.
Biota Perairan
Biota perairan yang dapat dijumpai di lokasi proyek jalan WidangGresik adalah jenis-jenis plankton yang hidup di sungai.
Komponen Sosial
a.
Kabupaten Lamongan
Kependudukan
Jumlah
penduduk
namun kepadatan
terbanyak
penduduk
ada
tertinggi
di
Kecamatan
ada
di
Babat,
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Sex Ratio
Luas
Wilayah
Kepadatan
Penduduk
Laki-Laki
Perempuan
Pucuk
23.302
24.329
95,78
1104
43,11
Sukodadi
23.586
24.881
95,60
1054
45,89
Lamongan
29.271
31.327
93,44
1528
39,65
Kecamatan
Lahir
Mati
Datang
Pergi
Pucuk
175
126
532
118
Sukodadi
102
99
88
28
Lamongan
645
312
3196
1199
mata
pencaharian
penduduk
terbanyak
di
wilayah
Pendidikan
Sarana
Sarana Pendidikan
SD
SLTP
SLTA
Pucuk
20
Sukodadi
31
Lamongan
39
Sarana Peribadatan
Penduduk
di
kecamatan
wilayah
studi
sebagian
besar
adalah
sarana peribadatan
sarana
untuk
Gereja
agama
hanya
ada
Islam.
di
Untuk
Kecamatan
yaitu Kecamatan
Turi.
Secara
rinci
Sarana Peribadatan
Masjid
Mushola
Langgar
Gereja
Pucuk
48
158
Sukodadi
97
131
Lamongan
45
32
138
Kesehatan Masyarakat
Kondisi sarana kesehatan masyarakat di Kabupaten Lamongan
berdasarkan data Kabupaten Lamongan Dalam Angka
tahun
2001, dapat dilihat pada Tabel 2.2.7e.
Tabel 2.2.7e. : Jumlah Sarana Kesehatan Masyarakat di
Kecamatan Wilayah Studi, Kabupaten
Lamongan
Sarana Kesehatan
Rumah Sakit
Rumah Bersalin
Balai Pengobatan
Puskesmas
Puskes. Pembantu
Posyandu
Dokter Umum
Dokter Gigi
Kecamatan
Pucuk
1
5
59
1
1
Sukodadi
1
1
2
4
80
1
2
Lamongan
3
2
3
1
4
85
1
1
studi
ada
di
Kecamatanlamongan,
Kabupaten Gresik
1.
Kependudukan
Berdasarkan
data
Kabupaen Gresik
hasil
ada
sensus
kenaikan
penduduk
penduduk
tahun
2000
di
sebesar
10,60
%,
21.554
Duduk
Sampean
yaitu:
Laki-
Tingkat mobilitas
Sampean
penduduk
di
wilayah
Kecamatan
Duduk
orang
orang
orang
orang
2.
Pendidikan
Berdasarkan data dari Kabupaten Gresik Dalam Angka tahun
2001, diperoleh bahwa sarana pendidikan Sekolah Dasar
di Kecamatan Duduk Sampean adalah sebanyak 18 sekolah,
SLTP sebanyak 1 sekolah , SLTA tidak ada.
Sarana Peribadatan
Hampir
99%
karenanya jumlah
penduduk
sarana
beragama
peribadatan
Islam,
oleh
terbanyak
adalah
Kesehatan Masyarakat
Bab-II Hal:
2020
Bab-II Hal:
2121
sudah
ada
maupun
yang
sedang
direncanakan
setidaknya
lain
yang
ada
rencana pembangunan
di
sekitar
terminal
lokasi
transit
proyek
utama
adalah
(TTU)
adanya
Tuban
dan
Perusahaan
Pertambangan
Minyak
dan
Gas
yang
Ruas Ex AP-14
kereta lamongan
Ruas Ex AP-15
Adanya
ruas
jalan
tersebut
menimbulkan
interaksi
timbal balik dengan fungsi tata guna lahan dan aktivitas masyarakat.
Selain
itu
di
sekitar
wilayah
tapak
proyek
pembangunan
jalan
Widada
sekitar
dan
sekitarnya,
telah berdampak
pabrik
selain
negatip
itu
limbah
terhadap
pabrik
kualitas
air
di
sekitar
pabrik,
indikasi
tersebut
Pantai
menghubungkan
dengan Pulau
Utara
antara
Jawa.
Jawa
kegiatan
Fungsi
jalan
merupakan
angkutan
jalur
darat
Widang-Gresik
regional
Pulau
yang
Sumatera
merupakan
jalan
Propinsi yang disiapkan sebagai fungsi jalan untuk kelas pelayanan Heavy
Loaded.
Selain transportasi jalan, di sekitar
dilewati
Sukodadi,
Desa Surabayan,
Setrohadi,
Desa
oleh
ruas
jalan
Desa
Duduk Sampean,
ini,
yaitu
Karanglangit,
Desa
Samirlapan,
Banjarsari,
rencana
Desa
Desa
Desa
fly
b)
Aktivitas
pasar;
kegiatan
pasar
yang
dekat
dengan
d)
e)
f)
Aktivitas terminal; adanya terminal di sekitar lokasi kegiatan proyek,
yaitu
di Terminal Lamongan,
g)
sudah
ada
maupun
yang
sedang
ruas
lalu-lintas
yang
diakibatkannya
setidaknya
direncanakan
system
dan
drainase, bangkitan
pengaruhnya
terhadap
akan
timbul
akibat
rencana
kegiatan
pembangunan
Jalan
Tabel 2.1
LAPORAN ANDAL
Tabel 2.3.
IDENTIFIKASI DAMPAK
POTENSIAL
Metode :
1. Check list, matrik, literatur
2. Brainstorming dg. Masyarakat
3. FGD
Bab-II Hal: 25
24
Isu-isu pokok
Tahap Pra Konstruksi :
1. Keresahan sosial muncul km tdk ada
penjelasan atau sosialisasi masyarakat
2. Ketidak puasan ganti rugi lahan sbg
pemicu konflik
Tahap Konstruksi :
1. Meningkatnya perekonomian lokal
akibat pembangunan
2. Polusi udara dan air mengakibatkan
menurunnya kesmasy.
3. Timbul kemacetan lalin & kerusakan
jalan yang akan
4. Menimbulkan gangguan kamtibmasy.
5. Timbul genangan air/banjir akibat
aliran air tersumbat
Tahap pasca konstruksi/operasi :
1. Meningkatnya kecelakaan lalin
Tabel 2.3a.
: Hasil Proses Pelingkupan Rencana Pembangunan Jalan Widang-Gresik, Propinsi Jawa Timur
Kegiatan
Dampak Langsung
Pra-Konstruksi
1. Sosialisasi/Konsultasi Publik
Kepercayaan terhadap
pemerintah
Keresahan masyarakat
Potensi konflik
3. Pengadaan Tanah
- Keresahan masyarakat
- Munculnya calo-calo tanah
dan provokator
Potensi konflik
Konstruksi
1. Mobilisasi tenaga kerja
Isu Pokok
- Kegiatan pembangunan jalan
yang melalui sosialisasi dan
terhadap dipahami publik akan
menimbulkan kepercayaan
masyarakat terhadap
pemerintah
- Kegiatan pembebasan lahan
yang tidak memuaskan dan
berlarut-larut akan
menimbulkan potensi konflik
Pekerjaan konstruksi
berpotensi menimbulkan
dampak:
- Terbukanya kesempatan kerja
LAPORAN ANDAL
2. Mobilisasi alat dan material
Penurunan kesehatan
masyarakat dan kerusakan
tanaman penduduk
3.
Penyiapan lahan
Penurunan kesehatan
masyarakat dan gangguan
kantibmas
4.
Pekerjaan drainase
Penurunan kesehatan
masyarakat
5.
Pekerjaan jembatan dan Gangguan kualitas iar, aliran
air dan kemacetan
Gorong-gorong
6.
Pekerjaan Perkerasan
Penurunan kesehatan
masyarakat dan gangguan
kantibmas
Tahap Operasi
1. Pengoperasian jalan
Gangguan kesehatan
masyarakat dan kamtibmas
Bab-II Hal: 26
LAPORAN ANDAL
2. Pengoperasian jembatan dan Kelancaran aliran air
gorong-gorong
Bab-II Hal: 27
LAPORAN ANDAL
2.2.
Wilayah Studi
Batas wilayah studi ANDAL rencana peningkatan jalan Widang-Gresik ditetapkan
dengan mempertimbangkan batas proyek, batas ekologis, batas sosial, dan batas
administrasi. Uraian penetapan batas studi ini dijelaskan sebagai berikut:
2.2.1.Batas Proyek
Proyek dalam studi ini dibatasi pada tapak-tapak kegiatan
peningkatan jalan Widang-Gresik yang akan meliputi:
a.
b.
Lokasi perluasan
d.
jalan.
Lokasi pembangunan
e.
jembatan
f.
Gambar
2.2.
2.2.2.Batas Ekologis
Batas ekologis studi ini ditetapkan dengan mempertimbangkan sebaran
materi
yang
akan
akan dilaksanakan.
dihasilkan
Materi
yang
oleh
sejumlah
potensial
timbul
kegiatan
dari
yang
pelaksanaan
Bab-II Hal: 28
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
2.2.3.Batas Sosial
Batas sosial ditetapkan berdasarkan pertimbangan ruang di sepanjang jalan
Widang-Gresik dan beberapa Jalan akses ke Utara maupun ke Selatan
di keempat kecamatan sebagai wilayah studi. Pada kawasan batas sosial ini
merupakan tempat berlangsungnya interaksi sosial antara penduduk lokal
dan pendatang, di mana interaksi sosial dan komunikasi berdasarkan sistem
norma
dan
sistem
berbagai lapisan
dampak
nilai
yang
masyarakat
akibat pembangunan
sudah
yang
Jalan
disekapati
dan
diprakirakan
Widang-Gresik,
ditaati
akan
yang
oleh
terkena
akan
lain
adalah
rencana
pembangunan
jalan
Widang-
Gresik terkait erat dengan kelancaran arus lalu lintas antar daerah maupun
dalam Lamongan dan Gresik itu sendiri. Keterkaitan lainnya di sekitar
lokasi adalah adanya lahan pertambakan nelayan, persawahan, dan
pemukiman dan perkantoran/ruko, pendidikan, keagamaan dan terminal
bis.
Bab-II Hal: 29
LAPORAN ANDAL
Bab-II Hal: 30
LAPORAN ANDAL
Bab-II Hal: 31
LAPORAN ANDAL
Bab-II Hal: 32
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
Berdasarkan
pertimbangan
tersebut
di
atas,
maka
batas
sosial
tercakup
WidangGresik. Berdasarkan
dengan
rencana
pertimbangan
pembangunan
ini,
maka
batas
Tabel 2.2.4.
: Batas Wilayah Administrasi
Pembangunan Jalan
Widang - Gresik, Propinsi Jawa Timur
No
Jalur Proyek
Kondisi Lajur
Nama Ruas
Jalan
Ex AP-13
Kondisi
(Babat-Turi)
eksisting 2
Km 58+054 s/d lajur, untuk
51+326
ditingkatkan
menjadi 4
lajur
Studi
AMDAL
Wilayah Administrasi
Desa
Kecamatan
Ds. Kebonsari
Ds. Sukodadi
Ds.
Sidogembul
Ds. Surabayan
Ds. Sukoanyar
Ds. Plumpang
Ds.
2 Ex AP-14 (Turi- Kondisi
Kel.Sukoanyar
Sukorejo
Deket) Fly
eksisting sudah Ds. Banjarmendalan
Over (km
4 lajur akan
43+500 dan km dibangun dua
45+457)
buah fly over
3 Ex AP-15
Kondisi
Ds. Setrohadi
(Deket- Gresik) eksisting 2
Ds. Duduk sampeyan
Pembangunan
GRESIK Ds. Samirplapan
km Jalan
33+712WIDANG
s/d lajur,- untuk
24+412
ditingkatkan
Tebaloan
Ambeng-Ambeng
menjadi 4
Watang Rejo
lajur
Ds. Banjarsari
Kec.
Sukodadi
Kabupaten
Kab.
Lamongan
Kec.
Lamongan
Kec.
Duduk
Sampean
Kab. Gresik
Bab-II Hal:
3535
Cerme
batas
ekologis,
dan
2.2.5.
batas
administrative
sebagaimana
Bab-II Hal: 33
Keterangan :
A : Kegiatan
B : Dampak Langsung
C : Dampak Tidak Langsung
Diagram 2.1. : Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Rencana Peningkatan Jalan Widang-Gresik, Jawa Timur, Pada Tahap
Prakonstruksi
LAPORAN ANDAL
Bab-II Hal:
3535
Diagram 2.3. : Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Rencana Pembangunan Jalan Widang-Gresik, Jawa Timur Pada Tahap Pasca
Konstruksi
Keterangan :
A : Kegiatan
B : Dampak Langsung
C : Dampak Tidak Langsung
Diagram 2.4. Bagan Alir Dampak Besar dan Penting Rencana Pembangunan Jalan Widang-Gresik, Jawa Timur Pada Dampak
Lingkungan
Terhadap Proyek
LAPORAN ANDAL
Bab III
Metode Studi
LAPORAN FINAL
Bab-III Hal: 1
BAB III
METODE STUDI
3.1
Data
primer
merupakan
data
yang
didapat
dianalisis
data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui data penelitian orang
lain atau instansi yang telah dipublikasikan untuk umum dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.
Dalam
pelaksanaan
kegiatan
pengumpulan
data,
dilakukan
pendekatan
melalui
penelaahan
sebagai berikut:
a.
penelaahan
terhadap buku-buku,
pustaka
jurnal-jurnal
dilakukan
atau
publikasi
umum
lainnya
kegiatan
Pembangunan
Jalan
Widang-Gresik
studi AMDAL Berupa di tempat lain dan studi-studi AMDAL yang pernah
dilaksanakan oleh berbagai instansi yang ada di dalam dan sekitar
daerah lingkungan kerja kegiatan Pembangunan Jalan Widang-Gresik.
b.
tanya
jawab
secara
langsung
kepada
Oleh
karena
itu
metode
ini
umumnya
Pendekatan Instansional
Pendekatan ini dengan mengadakan pendekatan langsung kepada instansi
terkait yang diharapkan memiliki data yang diperlukan dalam studi AMDAL,
misalnya Dinas Meteorologi dan Geofisika, Bappeda Dati I Jawa Timur,
Kanwil Departemen Kesehatan Jawa Timur dan sebagainya.
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan. Data
tersebut terdiri dari data fisik - kimia, sosial-ekonomi dan sosialbudaya serta prasarana dan sarana yang berada di wilayah studi.
Pengambilan data primer
di
lapangan
dilakukan
dengan
melakukan
pengambilan
Gambar 3.1..
Tabel 3.1.
: Rencana Lokasi Pengambilan Sampel Studi ANDAL
Pembangunan
Jalan Widang-Gresik
No
1
Jenis Sampel
Kualitas udara,
bising, suhu
Kualitas Air
Penduduk
(kuesioner)
50
responden
Iklim
Data iklim yang akan dikumpulkan meliputi curah hujan dan
dari hari hujan, suhu kelembaban udara, radiasi matahari serta arah
dan kecapatan angin, berupa data historis yang tercatat selama 5
tahun terakhir.
Data
dalam
jangka
panjang
(historis)
akan
angin
akan
digunakan
untuk
menelaah
potensi
Kualitas Udara.
Parameter kualitas udara yang akan diukur adalah kandungan
gas- gas di udara yang meliputi S0 2; CO; CO2; O3; NO2 serta
debu
dan
bising.
Lokasi
dampak
angin.
pengamatan
diduga
akan
mempertimbangkan
terkena
dengan memperhatikan
dan
arah
tidak
dan
c.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Timbal (Pb)
Hidrologi
Pengumpulan
1)
Data
dan
sumur
cara pengambilan
penduduk
sample
dilakukan
dilapangan
dengan
untuk selanjutnya
2)
Data
a.
b.
dan
permukiman
dilakukan secara
gambaran
studi.
uji
penduduk.
petik
untuk
Pendekatan
persamaan empirik
digunakan
untuk
menduga
debit
sesaat
Di mana :
3
Kecepatan
dengan
menggunakan
ke
aliran permukaan
arah
air
lebar
sungai
current meter/pelampung
permukaan.
Dalam mengamati masalah banjir, ada dua hal yang
menjadi pusat perhatian yaitu: factor penyebab dan
luas dampak baik secara fisik maupun sosial-ekonomi.
Secara hidrologis ada 2 (dua) hal utama yaitu factor
meterologis, dalam hal ini sifat hujan dan perubahan
penggunaan lahan (land use).
Dalam
pembahasan
ini
hanya
ditekankan
pada
Metode
lahannya
(land
use
dari
dari
kemungkinan
storage
atau
retensi
yang
abstraction).
Berdasarkan penyelidikan SCS, nilai abstraksi awal (la)
Dimana
:
Pe
P
la
S
=
=
=
=
Curah Hujan
Curah Hujan Seluruhnya
Abstraksi Awal
Retensi Potensial
Dengan
dari
memplotkan
berbagai
data
daerah
Oran
mendapatkan
grafik berupa
disebut
Number
Curve
harga
dari
dan
Pe
sungai,
SCS
kurva-kurva
yang
Lahan
1)
Pengumpulan Data
Data tanah dikumpulkan dari data primer dan
skunder, yang diperoleh dari Balai Penelitian Tanah
Bogor ataupun dari laporan - laporan studi di lokasi
studi. Dari data - data yang ada dipilih parameter tanah
yang kemungkinan akan terkena
dampak.
Pengumpulan
data
guna
lahan disepanjang
tapak
proyek
diperoleh
dengan
cara
penggambaran
secara
langsung
dilapangan.
Sehingga dapat diketahui secara pasti penggunaan
lahan apa saja yang nantinya akan terkena
pembebasan tanah, baik itu lokasi dan jumlah rumah
penduduk
yang
dibebaskan, tempat
ibadah,
kuburan, dll. Sedangkan untuk rencana penggunaan
lahan datanya diperoleh dari Rencana Umum Tata
Ruang Propinsi Jawa Timur , Rencana Umum Tata
Ruang Kabupaten Lamongan dan Rencana Umum
Tata Ruang Kabupaten Gresik.
2)
Analisis Data
Dari data kondisi tanah yang terkumpul kemudian
dilakukan perhitungan, daya dukung yang diijinkan,
kestabilan lereng dan erosivitas tanah.
Analisis kestabilan lereng dimaksudkan untuk
mengetahui kemungkinan potensi gerakan tanah.
Dalam perhitungan kestabilan
metode
Fellenius
lereng
digunakan
tanaman
dan
konsrvasi
tanah
tidak
pendugaan
didasarkan pada
(USLE)
Smith,
jumlah
"Universal
tanah
Soil
yang
Loss
hilang
Equation"
kemudian dimodifikasi
oleh
William
menghitung
kemiringan
lereng
dan
garis
(1978),
menggunakan
formula
untuk
Dimana :
e.
Kemiringan Lereng
0 - < 3%
3 - < 8%
8 - < 15%
15 - <
25%
> 25%
Transportasi
Parameter yang diamati adalah:
Geometris jalan
yang
akan
terjadi
akibat
mobilisasi
demobilisasi
rata
rata
dan
geometris
jalan
diperlukan
akan
terjadi
akibat
dari
mobilisasi,
demobilisasi
Pengumpulan Data
Untuk data primer , yaitu kondisi permukaan jalan dan
kondisi
lalu
lintas
didapat
dari
visual)
dan
lapangan (pengamatan
berupa
pengamatan
data
di
sekunder
lintas
akan diperoleh
Lamongan
(bila
ada).
dari
Data
Dinas
tersebut
Bina
Marga
Gresik.
2)
Analisis Data
Nilai Persen Kerusakan (Np)
Untuk
mengukur
kerusakan
jalan
diperoleh
dari
Sedikit sekali
- Nilai Np =2
5% - 20%
Sedikit
- Nilai Np=3
20% -40%
Sedang
- Nilai Np=5
40%
banyak
- Nilai Np=7
=4
- Alur =5
- Retak
=5
- Gelombang =6,5
=5,5
- Ambles
- Lepas
Pembangunan Jalan WIDANG - GRESIK
=7
Bab-III Hal:
1010
- Lubang
=6
- Belahan
=7
Bab-III Hal:
1111
0-5%
Sedikit Sekali
8
10
11
12
12
13
17
14
97
Tambalan
Retak
Lepas
Lubang
Alur
Gelombang
Ambles
Belahan
Jumlah
Persen Kerusakan
5-20%
20-40%
Sedikit
Sedang
12
20
15
25
16,5
27,5
18
30
18
30
19,5
32,5
21
35
21
35
141
23,5
40%
Banyak
28
35
38,5
42
42
45,5
49
49
32,9
30
- Kurang nyaman : 45
- Tidak nyaman :
55
Nilai
(Ng)
Gabungan
Kondisi
diketahuinya
nilai
gabungan
Tabel 3.1.1b.
Tabel 3.1.1b. Hubungan Nilai Gabungan
Kondisi
Dengan
Nilai
Kondisi
Permukaan
Kondisi
Nilai Kondisi
Permukaan
Sangat Baik
Baik
Sedang
Jelek
8-10
6-8
4-6
<4
Nilai
Gabungan
Kondisi
20-30
30-50
50-75
75-150
Vegetasi Darat
1)
Pengumpulan Data
Informasi
mengenai
melalui inventarisasi
langsung, wawancara,
flora
tanaman
data
di
dari
dapat
diperoleh
lapangan
baik
instansi
terkait
secara
yang
pada
lokasi
habitat
yang
2)
Analisis Data
Analisis jenis dilakukan untuk mengetahui keberadaan jenisjenis
tanaman
baik
yang
bersifat
ekonomis,
langka
Satwa Darat
1)
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
satwa
jalur pengamatan
yang
darat
juga
dilakukan
digunakan
pada
untuk
sedangkan
Analisis Data
Data yang tercatat kemudian dicocokkan dengan daftar
jenis- jenis satwa yang dilindungi di Indonesia.
c.
Biota Perairan
Biota perairan yang dianalisis dalam studi ini meliputi plankton,
benthos dan nekton yang akan terkena dampak pencemaran air pada
tahap konstruksi jalan fisik jalan. Metode pengumpulan dan analisis
data biodata perairan yang dilakukan yaitu :
1)
Pengumpulan Data
Pengumpulan data plankton dan benthos, dilakukan
melalui pengambilan
sample
air
dengan
alat
net
nekton
(ikan)
baik
yang
dibudidayakan
studi
2)
Analisis Data
Data
yang
terkumpul kemudian
laboratorium untuk
jenis
plankton
kesuburan
mengetahui
populasinya
keberadaan
dan benthos
perairan
dilakukan
besarnya
dianalisis
sebagai
indeks
jenis-
indikator
sungai. Sedangkan
dengan
analisis
cara menghitung
kelimpahan
keanekaragaman.
di
dan
Sedangkan
untuk
Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dari data sekunder
yang berasal dari monografi kalurahan, kecamatan dan
kabupaten
yang
termasuk
ke
dalam
wilayah
untuk
data
Analisis Data
Data
yang
pertumbuhan
dianalisis
lebih
lanjut
penduduk,
kepadatan
dan
yaitu
laju
sex
ratio
Po (I + r)
2
b.
kepada
Keputusan
Kepala
Bapedal
Nomor
KEP299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek
Sosial Dalam Penyusunan AMDAL. Komponen sosial
ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat.
Data sosial ekonomi dan budaya yang dikumpulkan
dari data
sekunder yang tersedia pada kantor
kelurakan, kecamatan, kabupaten atau propinsi yang
akan dikaji merupakan penjabaran dari isu pokok
dan mengacu kepada keputusan Kepala Bapedal
Nomor KEP.-299/11
/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial
Dalam
Penyusunan
AMDAL.
Berkenaan
dengan
rencana
peningkatan
ruas
jalan Widang-Gresik ini di mana jalan ini telah ada dan
rencana kegiatan adalah pelebaran jalan menjadi 4
ruas.
Maka jenis data, metoda pengambilan data,
sumber data dan metoda analisis data untuk komponen
sosial ekonomi dan budaya adalah :
Budaya
:
(interaksi
sosial,
sikap/persepsi
terhadap
proyek,
keselamatan
umum/
pekerja,
tingkat kecelakaan lalu-lintas, nilai-nilai budaya)
adalah untuk mengetahui
perilaku
sosial
dan
kaitannya
dengan rencana proyek jalan dengan
metoda pengenalan visual dan wawancara dengan
kuesioner pada masyarakat sekitar jalan rencana
proyek.
kepemilikan
lahan,
volume
lalu-lintas)
untuk
mengetahui tingkat kesejahteraan finansial masyarakat
sebelum
ada
proyek
jalan
dan
untuk
mengetahui kondisi
proyek
lalu-lintas
jalan diperlukan
monographi
data
sebelum
ada
(sekunder)
kecamatan
dari
masyarakat
sekitar
dan
analisis data adalah metoda kualitatip dengan
tolok ukur kepuasan terhadap pendapatan.
Kesehatan Masyarakat
Identifikasi
dan
Evaluasi
dampak
potensial
dan pemusatan
dampak
penting
untuk
aspek
kesehatan masyarakat mengacu pada keputusan
Kepala
Bapedal No.
Kep-124/12/1997
tentang
Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam
Penyusunan Ka. ANDAL.
Data
kesehatan
data sekunder
masyarakat
yang
tersedia
kecamatan, kabupaten
gambaran
atau
atau
dikumpulkan
pada
kantor
propinsi untuk
dari
kelurahan,
memperoleh
bersama
ekonomi budaya
(informal
dalam
juga
leader) untuk
pada
penentuan
studi
tokoh-tokoh
mengetahui
penyakit
sosial
masyarakat
apa yang
sarana
dan
prasarana
umum
yang
jalan
mendata
bangunan
dan
prasarana
umum
diluar
tapak
Data
ini
diinventarisasi
dari
data
sekunder
yang
hasil
pengamatan
dilapangan
berupa
kepentingan
dampak
dari
masing-masing
dampak
penting
non
formal.
Sedangkan
batasan
pentingnya
kriteria
dampak
dampak
dapat
yang
dibuat
Metode Formal
Melalui
metoda
ini,
hubungan
sebab
akibat
yang
dirumuskan
dalam
bentuk
ini
digunakan
reprensentatif dapat
diteliti
atau
data/informasi
bila
tidak
menggambarkan
metode yang
tersedia,
tertentu yang
keterbatasan
waktu
dan
diprakirakan
merupakan
tidak
ada
metode
dinamika
secara
sistem
mensyaratkan
yang
kebutuhan
dapt
dipenuhi
karena
dana. Besarnya
dampak
yang
selisih
antara kondisi
kualitas
3.2.2.Prakiraan Pentingnya
Penentuan dampak penting mengacu pada PP No. 27 Tahun 1999 tentang
Analisa
Mengenai
Dampak
Lingkungan
Hidup
dengan
dampak.
Sifat kumulatif
tersebut.
Identifikasi
dampak
yang
mungkin
terjadi
dilakukan
terhadap
prakiraan
besaran
atau
intensitas
dampak
digunakan
bersifat
langsung
dan
tidak
langsung,
maka
proses
(ii)
(iii)
(iv)
keseluruhan
atas
diperkirakan mengalami
akibat
komponen
perubahan
lingkungan
yang
yang
mendasar
yang
lebih
penting
untuk
ditangani
Metode Formal
Melalui
metode
ini,
hubungan
sebab
akibat
yang
prakiraan
disesuaikan
dirumuskan
model
cepat. Model
dengan
dalam
bentuk
eksperimental
prakiraan
yang
dan
dipilih
yang diteliti..
Pembangunan Jalan WIDANG - GRESIK
Bab-III Hal:
2020
Bab-III Hal:
2121
Model Empiris
Dalam
model
ini
hubungan
sebab
akibat
ini
digunakan
bila
tidak
ada
metode
secara
dapat
waktu
. Besarnya
dan
merupakan
diprakirakan
dana
selisih
terpenuhi
dampak
antara kondisi
dengan
karena
yang
kualitas
adanya kegiatan,
dan
keterbatasan
diprakirakan
lingkungan
kondisi
yang
kualitas
memprakirakan
besarnya
dampak
memperhatikan
pendekatan
non
formal
ini
diperkirakan
fakta
meminta
fakta ilmiah.
para
ahli
Tim
pelaksana
pekerjaan
Analogi
Metode ini dilakukan dengan jalan membandingkan
dengan kegiatan sejenis didaerah lain yang relatif
sama
yang
kondisi lingkungan
akan
dan
digunakan
jenis
kegiatannya,
pertimbangan
dalam
prakiraan
dampak
membandingkan
lingkungan
yang
dilakukan
parameter
komponen
segenap
lingkungan
tersebut,
gambaran
yang
Timur.
karakteristik
akan
jelas
Dengan
dampak
dapat
diperoleh
tentang
dinamika
dampak
dimaksudkan
sebagai
penelaahan
yang
evaluasi dampak
seperti
diprakirakan
akan
dilakukan
timbul.
melalui
dan
keterkaitan
instansi
yang
pendekatan
dampak.
berwenang
Kajian
akan
Dalam evaluasi dampak besar dan penting, telaahan dilakukan untuk 2 (dua) hal,
yaitu: Telaahan holistik terhadap dampak besar dan penting, dan telaahan
sebagai dasar pengelolaan.
terhadap
dampak
besar
dan
telaahan
penting
dilakukan
secara
kelayakan
lingkungan
hidup
dari
berbagai
2.
3.
Luas
maupun
sebaran
dampak
penting
seperti:
lokal,
regional
nasional
Secara umum proses penyusunan ANDAL dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3.
Propinsi
LAPORAN ANDAL
Bab-III Hal: 25
LAPORAN ANDAL
Bab-III Hal: 26
LAPORAN ANDAL
Bab-III Hal: 27
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
BAB IV
Rencana Usaha dan atau Kegiatan
LAPORAN FINAL
Bab-IV Hal: 1
BAB IV
RENCANA USAHA DEN ETEU KEGIETEN
4.1.
Identitas Pemrakarsa
Pemrakarsa
pelaksanaan
studi
AMDAL
Widang-Gresik
adalah
Departemen
: Ir.
4.1.3.Tim Studi
Untuk studi AMDAL ini diperlukan satu tim multi disiplin keahlian. Adapun
tim penyusun studi AMDAL Pembangunan Jalan Widang-Gresik dapat dilihat
pada Tabel 4.1.3. dan Cv masing-masing anggota tim studi dapat
dilihat pada Lampiran 4.
Tabel 4.3.1.
No
1
Jalur Proyek
Nama Ruas
Kondisi Lajur Jalan
Ex AP-13 (BabatKondisi eksisting 2
Turi)
lajur, untuk
Km 58+054 s/d
ditingkatkan
51+326
menjadi 4 lajur
Ex AP-14 (TuriDeket)
Fly Over (km
43+500 dan km
45+457)
Kondisi eksisting
sudah 4 lajur
Akan dibangun dua
buah fly over
Ex AP-15 (DeketGresik)
Km 33+712 s/d
24+412
Kondisi eksisting 2
lajur, untuk
ditingkatkan
menjadi 4 lajur
Wilayah Administrasi
Desa
Kecamatan
Kec.
Ds. Kebonsari
Sukodadi
Ds. Sukodadi
Ds. Sidogembul
Ds. Surabayan
Ds. Sukoanyar
Ds. Plumpang
Ds. Sukoanyar
Kel. Sukorejo
Ds. Banjarmendalan
Ds. Setrohadi
Ds. Duduk sampeyan
Ds. Samirplapan
Tebaloan
Ambeng-Ambeng
WatangRejo
Ds. Banjarsari
Kabupaten
Kab.
Lamongan
Kec.
Lamongan
Kec. Duduk
Sampean
Kab. Gresik
Cerme
di
Lamongan,
untuk
memenuhi
kebutuhan
material
pada
dalam rangka
menunjang
pengembangan
wilayah
bagian
Utara
Tabel 4.3.2
Nama
Ir. Sigit Kurniawan
Posisi
Team Leader
Ir. Mutiah
Salamah,M.Kes
Sosial/Kesmas
Biologi/Land Use
4.2.
Pendidikan
S-1 Kehutanan UGM
AMDAL A & B
S-1 Teknik Sipil ITS
S-2 Transportasi
S-3 Geoteknik
AMDAL A
S-1 Statistik IPB
S-2 Kesehatan Masyarakat UNAIR
AMDAL A
S-1 Kehutanan IPB
S-2 Lingkungan UI
Andal A
S-1 Teknik Kimia ITB
S-2 Magister Teknik ITB
S-1 Teknik Lingkungan ITS
Memperlancar arus lalu - lintas barang, jasa dan orang, baik untuk
ke pentingan Regional, Nasional dan Internasional
Menghubungkan
sentra
Industri
dengan
Pelabuhan
dalam
4.3.
untuk
rencana
lanjutan
pembangunan
jalan
Widang-
alternatif ini untuk menjadi alternatif dari rencana pembangunan dua buah
fly
over
di
Desa
Sukorejo
dan
Banjarmendalam.
Untuk
studi
kapasitas
jalan
yang
ada.
Kegiatan
yang
Panjang jalan
: Widang-Gresik /
Lanjutan
/Lanjutan
AP15
(
8,950 km)
Lebar DMJ
:2
buah
flyover
(masing-
concrete,
base,
masing 800 m)
: 10 tahun
Jumlah lajur
: 4/2D
: Asphalt,
subbase.
: 2 x 2 x 3,5 m
Lebar median
: 1,5 m
Kemiringan maksimum
:5%
Tipikal
: Gambar 4.3.4
Pra Konstruksi
batas
untuk mengetahui
dimensi
lahan
milik
damija
masyarakat
sekaligus
yang
akan
menjadi
dasar
dalam
pertimbangan
Pengadaan Tanah
Dalam menyiapkan proses pengadaan tanah, studi LARAP
( Land Acquisition
Tracer Study
and
akan
dilakukan
yang
waktunya
dan
sejalan
akan dilakukan
yang
dalam
proses
pengadaan
Lahan,
dan
Kabupaten
kesediaan masyarakat
yang
Gresik
terkena
dan
tidak
Tabel 4.3.4.
No
Ex Paket
Babat-Turi (AP-13)
Turi-Deket (AP-14)
Deket-Gresik (AP-15)
Desa
Sukodadi
Surabayan
Sub Total
Karang Langit
Sub Total
Setrohadi
Duduk Sampeyan
Samirplapan
Tebaloan
Ambeng-ambeng
Banjarsari
Sub Total
TOTAL
Jumlah
KK
2
1
3
1
1
7
158
53
30
60
24
332
336
Luas tnh.
2
(m )
530
1.696
2.226
120
120
2.869
7.408
3.799
23.46
17.333
4.257
59.512
61.858
Tahap Konstruksi.
Persiapan.
Mobilisasi Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja profesional dan supporting staff pada
umumnya dimobilisasi
Buldozer
Excavation, Loading,
Hauling
Sprading, Pengerasan
Perkerasan (Pavement)
Penyiapan Subgrade,
Pemeliharaan
Subgrade,
Subbase,
Butiran
Dasar
Pengaspalan
Pelapisan
Konstruksi Jembatan
Pondasi
Kerangka Bawah
Kerangka atas
Alat Berat
Penyiapan Lahan
Berdasarkan
data
Proyek Pembangunan
yang
jalan
diperoleh
Widang-Gresik
dari
di
Bagian
Lamongan,
Ex Paket
Babat-Turi
Turi-Deket
Deket-Gresik
Panjang
(km)
4,028
0
9,300
13,328
Km Sby.
(AP-13)
(AP-14)
(AP-15)
*
**
***
Pembersihan Tanah
Pekerjaan
pembersihan
tanah
terdiri
dari
pekerjaan
tanggul
dan
akar,
pengupasan
penyiapan
lahan
perlu
disiapkan
lahan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan galian, urugan (timbunan),
penyiapan
tanah serta
permukaan
jalan,
penanganan
ini diperuntukkan
untuk
dan
pekerjaan
pembuangannya.
pembentukan
stabilisasi
Pekerjaan
garis
atau yang
diperintahkan
oleh
direksi
diharapkan
tidak
sampai
terjadi
penduduk
longsornya tanah/timbunan
yang
ke
pekarangan
mengakibatkan
banjir
terutama
di
musim
hujan
atau
Tanah
Satuan
2
m
2
m
3
m
Untuk
Jumlah
10,015.16
16,209.66
11,966.71
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru, baik
dari pasangan batu maupun tanah, yang sesuai spesifikasi
dan memenuhi persyaratan arah, ketinggian dan perincian
yang ditunjukkan
dalam
gambar
teknik.
Pekerjaan
ini
selama
penyelesaian
rencana pekerjaan
drainase
pekerjaan.
terdiri
dari
dua
pekerjaan
pondasi jembatan/jalan
utama
layang
yaitu
dan
pekerjaan
bangunan
atas
jembatan/jalan layang.
*
jembatan
meliputi
pekerjaan
sampai
lapisan
tanah
yang
Bab-IV Hal:
1010
Bab-IV Hal:
1111
pengecoran.
Pekerjaan
beton
dilakukan
truck mixer
Concrete
pump,
dan
dengan
dicorkan
pump
dicorkan
dengan
vibrator.
*
diangkut
ke
lokasi
proyek
dilakukan
dengan
mobil
Satuan
3
m
3
m
3
m
kg
kg
3
m
m
buah
m
m
m
buah
m
Struktur
Jumlah
3.092,49
404,40
2.981,97_
32.484,00
72.77,90
96,00
600,00
48,00
8.220,00
1.168,50
30,00
16.00
56,00
255,00
Pekerjaan Perkerasan
Yang termasuk pekerjaan lapis perkerasan adalah perkerasan
berbutir dan perkerasan aspal. Perkerasan berbutir
meliputi pengadaan,
pemrosesan,
pengangkutan,
penghamparan, penggilasan dan pemadatan agregat yang
bergradasi diatas permukaan yang telah disiapkan dan
telah diterima sesuai perincian yang ditunjuk dalam gambar
desain. Lapis pondasi agregat pada pembangunan ruas jalan
Widang-Gresik terdiri dari lapis agregat klas B dan agregat
klas A.
Lapis pondasi agregat akan dipasang pada permukaan
tanah dasar
yang
baru
disiapkan.
Segera
setelah
percampuran dan pembentukan
akhir,
masing-masing
lapis
dipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadat
yang cocok.
Operasi penggilasan dimulai sepanjang tepi dan bergerak
sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan dalam
arah memanjang. Pada bagian yang mempunyai perbedaan
elevasi penggilasan dimulai pada bagian yang rendah dan
bergerak sedikit demi sedikit ke arah bagian yang lebih tinggi.
Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh
bekas mesin gilas menjadi tidak tampak dan lapis
tersebut terpadatkan dan merata. Perkerasan aspal
mencakup pekerjaan lapis resap pengikat ( karena jalan
ini merupakan jalan yang dilebarkan, lapis campuran aspal
panas). Volume rencana pekerjaan
perkerasan
untuk
pembangunan jalan Widang- Gresik adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3.4e.
: Volume Pekerjaan
Pembangunan
Jalan Widang-Gresik
Jenis Pekerjaan
Perkerasan
Satuan
PEKERASAN BERBUTIR
Lapis Pondasi Agregate Klas A
Lapis Pondasi Agregate KlasB
m
3
m
Jumlah
526,00
296,00
608,00
PERKERASAN ASPALT
Lapis Resap Pemkut (Prime Coat)
ltr
23.573,21
Lapis Pemkut (Teak Coat)
ltr
5.267,49
3
m
AC Conventional Base Course
132,30
3
m
AC Conventional Binder Course
2.294,16
3
m
ACWC 14 cm
10.273,25
Sumber: Bagian Proyek Pembangunan Jalan Widang-Gresik, 2004
Lebar Rencana
: 24 m s/d 28
konstruksi
Lapisan dasar
cm
pelebaran
: Selected embankment = 60
Concrete Bo = 15 cm
Concret Base Course = 30
: AC Wearing Course = 4 c
perlengkapan
rambu jalan,
patok
jalan,
pengaman,
tempat
- tempat
rencana.
Pekerjaan pemasangan
termasuk
semua
pondasi
dan
yang
seperti
patok
ditunjukkan
yang diperlukan
rambu
kilometer pada
dalam
gambar
perlengkapan
untuk
jalan
penggalian
pengurugan kembali.
kondisi
dan
pekerjaan
minor,
rincian
Jenis Pekerjaan
Pemasangan Pipa Transmisi (Air Minum)
Penanaman Pohon 5cm
Penanaman Rumput
Patok Pengarah
Kerb
Pemasangan Paving Block
Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Single
Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Double
Satuan
2
M
buah
2
M
buah
buah
2
M
titik
titik
Jumlah
265.32
310.00
8,000.00
150.00
4,122.00
1,422.00
100.00
5.00
Pengangkutan Material
Pekerjaan
ini
berupa
pengangkutan
dan
penanganan
Pengadaan
dapat sepenuhnya
kontraktor
pelaksana.
kontraktor
harus
di
luar
semua
Yang mendapat
dan
dan
dilakukan
oleh
perhatian
adalah
mengatur pembuangan
DAMlJA
biaya,
material
bahan
- bahan
termasuk
biaya pemeliharaan
jalan
dan
ditentukan
lokasi
tidak
terpakai,
persyaratan.
Pasca Konstruksi
-
Pengoperasian Jalan
jalan
kembali.
Widang-Gresik
Pada
kegiatan
dilewati
oleh
tanaman
pelindung
berkaitan langsung
bangunan penahan
dengan
tebing.
jalan
dalam
kepentingan
Pada
DAMlJA
jalan,
kondisi
yang
misalnya
kerusakan
jembatan
dan
kegiatan yang
bertujuan
untuk
jalan
saluran
gorong-gorong
mendukung
adalah
kegunaan
jembatan
dan
gorong-
pemeliharaan
vada
umumnya
bersifat
kecil
dan
tidak
dimaksudkan
4.4.
LAPORAN ANDAL
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Proyek Pembangunan Jalan Jalur Pantai Utara Jawa (Pantura)
Bab-IV Hal:
1717
Gambar 4.3.1. Sket Lokasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan Widang-Gresik Propinsi Jawa Timur
Gambar 4.3.1. Sket Lokasi Pelaksanaan Pembangunan Jahn Widang-Gresik Propinsi Jawa Timur
Gambar A.3.3. Skets Lokasi Alternatif Usulan Pembangunan Lingkar Utara Jalan Widang-Gresik
Bab-IV Hal:
2020
Gambar 4.3.1. Sket Lokasi Pelaksanaan Pembangunan Jalan Widang-Gresik Propinsi Jawa Timur
LAPORAN ANDAL
BAB V
Rona Lingkungan Hidup
LAPORAN FINAL
Bab-V Hal: 1
BAB V
RONE LINGKUNGEN HIDUP
5.1.
5.2.
Iklim
Lamongan secara umum tergolong beriklim tropis yang terbagi menjadi 2
musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan
terjadi antara bulan Nopember s/d April, sedangkan musim kemarau
terjadi antara bulan Mei s/d Oktober. Masing-masing periode diselingi
dengan musim transisi. Suhu rata-rata antara 20-32C, dengan curah
hujan rata-rata sebesar 134 mm/bulan.
b.
Kualitas Udara
Dari beberapa data kegiatan yang ada di Kabupaten Lamongan,secara
umum kualitas udara di Kabupaten Lamongan dapat dikatakan masih dalam
kondisi baik. Walaupun demikian, karena jalur proyek pembangunan jalan
Widang-Gresik ini merupakan peningkatan jalan nasional 2 lane menjadi 4
lane
dan
dekat
dengan
jalur
kereta
api,
maka
kualitas
udara
No
1
2
3
4
Lokasi: Pengambilan
Sampel
Ruas Ex AP-13, Ds. Sukodadi
Ruas Ex AP-14, Depan
Kantor Dispenda, Lamongan
Ruas Ex AP-13, Jl. Panglima
Sudirman, Sukodadi
Ruas Ex AP-14, Jl. Jaksa
Agung Suprapto, Ds.
Sukorejo
Baku Mutu Udara Ambient
SK Gub KDH TK I Jatim No.
NOx
(ppm)
0,02
0,03
Parameter Udara
Kebisingan
Debu
CO
Sox
3
dBA
(ppm)
(ppm) (mg/mm )
2,51
0,08
0,22
3,71
0,01
0,24
75,7
74,7
0,05
20
0,01
0,26
Kabupaten Gresik
a.
Iklim
Secara umum Kabupaten Gresik beriklim tropis yang mengalami 2 musim,
yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi pada
bulan Nopember-April dengan curah hujan rata-rata antara 136,6mm338,8mm. Musim kemarau terjadi pada bulan Mei-Oktober dengan curah
hujan rata- rata
rata-rata
perbulan
antara
1,7
mm-63,3
mm.
Suhu
udara
salah
satu
daerah
penyangga
Kota
Surabaya,
Kabupaten
Kabupaten
Gresik
semakin
terkenal
dengan
kandungan
Kebisingan
NOx
(ppm)
CO
(ppm)
Sox
(ppm)
Debu
3
(mg/mm )
Ambeng-Ambeng Watangrejo
0,03
3,54
0,10
0,23
0,05
20
0,01
0,26
dBA
tidak
segera
diambil
langkah
yang
tepat
dalam
Kecepatan Angin
Berdasarkan catatan dalam pengamatan lapangan diperoleh kecepatan
angin rata-rata di lokasi jalan Widang-Gresi berkisar antara 1,4 km/jam 2,2 km/jam dengan arah angin dominan adalah Selatan, hasil pengamatan
pada lokasi pengambilan sampel kualitas udara adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2.1b. : Kecepatan Angin Rata-Rata di Sekitar Jalan
Widang
Gresik
Kecepatan Angin
Rata-Rata (km/jam)
No
Lokasi Pencatatan
1,4
1,6
2,2
LAPORAN ANDAL
Bab-V Hal: 5
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
5.2.2.Geologi dan Kegempaan
Menurut
Zona
pembagian
gempa
yang
ada
di
negara
kita,
gempa
struktur
bangunan
tersebut
gaya
dipakai
horizontal
dasar
yang direncanakan.
Petunjuk
Dinding Bertulang
Perencanaan
yang
sesuai
Beton
untuk
Bertulang
Rumah
dan
dan
Struktur
Gedung
yang
Ketinggian
Material yang
gedung
dipakai
Peruntukan
bangunan
Bab-V Hal: 6
Bab-V Hal: 7
LAPORAN ANDAL
jenis
batuan
sedimen
yang
ada
di
sekitar
lokasi
Tengah
dan
Formasi Pucangan
Selatan
di
sekitar
berarah
Gunung
ke
Timur-Barat.
Pucangan
20
Lokasi
km
tipe
Utara
kabuh,
lingkungan
pengendapannya
adalah
sungai
Bab-V Hal: 8
yang
menutupi
bagian
bertopografi
rendah.
Selanjutnya,
akumulasi air tanah yang cukup berarti terdapat di sepanjang lapisan tipis
batuan gunung api pada Formasi Pucangan dan lapisan batu pasir
serta konglomerat terpilah buruh pada Formasi Kabuh.
Mutu air tanah yang terdapat dalam endapan Alluvium di daerah
pantai
umumnya jelek, airnya payau atau asin dan nilai daya hantar listrik antara
1500-5500 micromohs/cm. Kecuali di daerah cekungan Bengawan Solo, air
tanah
dengan
nilai
daya
hantar
listrik
kurang
dari
1500
tanah
hampir
pengisian kembali dari air hujan praktis tidak ada dan aliran air tanah
hampir mandeg. Oleh karena itu , pelindian oleh air hujan kurang
daya gunanya untuk mengurangi kadar larutan garamnya. Lebih dalam
lagi air tanah payau atau asin juga ditemukan dalam sumur bor yang
terdapat di Balongpanggang , Sugihwaras dan Pucangro (Lamongan).
Pemanfaatan Air Tanah
Di daerah pantai dan dataran alurvium di mana air tanahnya dangkal dan
dapat diminum, sebagian besar penduduk memperoleh air untuk keperluan
rumahtangga dari sumur gali. Kota Lamongan dan sekitarnya memperoleh
air rumahtangga yang cukup dari hasil pemipaan sumber mata air
tetap yang ada.
Bab-V Hal:
1010
Kabupaten Gresik.
Link a 042.1
Kabupaten
Lamongan(b Link.
044)
RAWAN
KETERANGAN
BANJlR
(m)
23
Rawan banjir akibat dari tidak termuatnya
debit air yang sangat tinggi
811
Rawan banjir akibat dari tidak termuatnya
debit air yang sangat tinggi
NO
33,125 - 33,102
62,950 - 62,139
Keluhan
adanya
saat konsultasi
banjir
juga
masyarakat
di
disampaikan
Surabaya
oleh
dan
di
masyarakat
pada
Lamongan
yang
LAPORAN ANDAL
Bab-V Hal: 12
LAPORAN ANDAL
Bab-V Hal: 13
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
daerah
itu
bukan
daerah
komersial.
kembali
Resistensi masyarakat terhadap pengadaan lahan sangat tinggi.
1.
Dalam era
reformasi
dimana
mengemukakan pendapat
penentuan
masyarakat
sering
kali
dapat
dalam
bebas
muasyawarah
dengan
jalannya, tercampurnya
perubahan
fungsi
lintas
regional
lalu
hirarki
dan
peranan
dan
jalan
dan
lokal
belum
Jalur Widang-Lamongan
Peruntukan
lahan
pertanian persawahan
permukiman penduduk
di
kawasan
penduduk
dan
yang
konsentrasi
Widang-Lamongan
diselingi
dengan
kegiatan
pusat
adalah
konsentrasi
pelayanan
tersebar
dekat dengan
Bab-V Hal:
1414
Bab-V Hal: 15
LAPORAN ANDAL
Rencana pembangunan dua buah' fly over yang berada di Kota Lamongan, di
mana peruntukan lahan di Kota Lamongan sebagian besar adalah
permukiman maupun non permukiman (sawah basah, tegalan, perdagangan
dan fasilitas umum). Dominasi kegiatan di kawasan ini adalah permukiman
dan perdagangan serta fasilitas umum yang banyak terdapat pada
jalur jalan tersebut.
Berdasarkan
Kabupaten
data
statistik,
kondisi
penggunaan
lahan
Kecamatan
Sukorame
Bluluk
Ngimbang
Sambeng
Mantep
Kembangbatu
Sugio
Kedungpring
Modo
Babat
Pucuk
Sukodadi
Lamongan
Tikung
Sarirejo
Deket
Glagah
Karangbinagun
Turi
Kalitangah
Karanggeneng
Sekaran
Maduran
Laren
Solokuro
Paciran
Brondong
Jumlah
Jumlah (ha)
4.146
5.397
8.903
14.457
9.307
6.384
9.443
8.454
7.758
6.310
4.311
4.589
3.965
5.298
4.740
4.005
4.832
4.292
4.869
3.346
3.658
5.200
2.780
8.607
8.763
6.128
7.013
166.955
Bab-V Hal:
1616
di
LAPORAN ANDAL
Jalur Lamongan-Gresik
Rencana proyek pembangunan jalan ini akan melintasi kawasan pertanian
dan pertambakan yang banyak terdapat pada lintasan jalur ini, serta
beberapa konsentrasi kegiatan permukiman penduduk yang banyak
tersebar disepanjang jalur ini. Adapun dominasi peruntukan lahan
yang tersebar dalam pola penggunaan lahan pada jalur ini adalah
kegiatan pertanian
sawah
basah
serta
pertambakan
ikan
Bandeng.
jalur utama
Lamongan-Gresik
umumnya
yang
secara
seperti
Deket
permukiman
ada
terletak
terbesar
jumlah
Was
dari
penduduk
keseluruhan
ini
Dusun
Kecamatan
(Gresik)
banyak
dijumpai
lokasi-lokasi industri
dimana
eksistensi
kegiatan
ini
kontinyu
dan
Mengganti
pergudangan
lahan
di
Kabupaten
Gresik
yang
digunakan
44.160.942
ha.
Berdasarkan
data
statistik
Penggunaan Lahan
Tanah sawah
Pekarangan/halam
an
Tegalan/kebun
Tambak
Hutan negara
Lainnya
Luas (ha)
1.565.080
217.138
62.497
5.168.795
415.890
Bab-V Hal: 17
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
a.
Gresik
b.
Kota)
Sistem jaringan jalan regional masih mengakibatkan akumulasi pada
jalur-jalur tertentu yang memiliki lokasi-lokasi bangkitan lalu lintas
tinggi sehingga menimbulkan kemacetan dan kerawanan lalu lintas.
Seperti pada sistem jaringan jalan di Kota Kecamatan Babat
yang menjadi simpul lalu lintas regional dan jalur keluar (exit
gate) Kabupaten Lamongan menuju ke Kabupaten Bojonegoro
yang merupakan
jalan
kolektor
primer,
jalan
arteri
primer
rancunya
fungsi
jalan
yang
melayani
sekunder.
Selain itu, sistem jaringan jalan regional dengan status kolektor
primer yang menghubungkan kota orde III (Ibu Kota Kecamatan)
belum terpadu, karena belum adanya akses jalan yang langsung
menhubungkan
antara kota
orde
III
tersebut.
Hal ini
Bab-V Hal: 19
LAPORAN ANDAL
LAPORAN ANDAL
pengembangan
wilayah
Gerbangkertosusilo
(Gresik,
Peta
Kawasan
Hutan
Propinsi
DATI
Jawa
Timur
Luas (ha)
230.248,3
315.505,3
811.452,7
Batang,
Kendal,
Demak,
kudus,
Pati,
Tuban,
sebagainya sehingga
kesemrawutan
pada
daerah
tersebut
sering
terjadi
lokal disepanjang rute primer juga mengaburkan peran jalan arteri primer
tersebut. Untuk mengatasinya harus
Bab-V Hal:
2020
Bab-V Hal: 21
LAPORAN ANDAL
Kemacetan juga timbul akibat tidak optimalnya fungsi beberapa prasarana
transportasi seperti terminal dan pangkalan parkir yang menyebabkan
timbulnya
lokasi-lokasi
pergantian
moda
bayangan,
juga
kurang
Probolinggo
Bab-V Hal:
2222
c.
Sistem
jaringan
jalan
lokal,
seperti
yang
telah
disebutkan
d.
yang
melintas
di
jalan
tersebut.
Berdasarkan
mengelompokkan
jenis
kendaraan
ringan,
High Vehicle (HV) atau Kendaraan berat: bus, truk, truk kecil,
truk kecil ban ganda, truk besar 2-as, truk besar 3-as,
truk gandeng dan trailer
Perhitungan
di Kabupaten
volume
lalu
Lamongan
lintas
yang
untuk
telah
beberapa
dilakukan
ruas
jalan
dalam
studi
rentang
waktu
tersebut,
jumlah
kendaraaan
1 LV = a SMP
1 HV = 1,2 SMP
1 MV = 0,25 SMP
Kendaraan tak bermotor diabaikan.
Dari hasil laporan studi tersebut disebutkan bahwa hasil perhitungan
volume LHR pada jalan kabupaten berkisar antara 200-600 SM.
Berdasarkan data statistik Kabupaten Lamongan Dalam Angka tahun
2002, tercatat banyaknya bus dan arus penumpang keluar dan masuk
jalan jurusan Gresik dan Babat di Terminal Lamongan pada
Tahun
2002 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2.5a. : Banyaknya Bus dan Arus Penumpang Keluar
Masuk Jalan Jurusan Gresik dan Babat di
Terminal Lamongan Kabupaten Lamongan Tahun
2002
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Bulan
Bus/rit
12.900
11.610
13.028
12.210
13.075
12.549
13.060
13.110
12.404
12.645
11.281
10.891
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Masuk
Penumpang
399.900
359.910
416.896
378.510
405.325
389.019
391.800
393.300
372.120
379.350
338.430
370.294
Bus/rit
12.900
11.610
13.028
12.210
13.075
12.549
13.060
13.110
12.404
12.645
11.281
10.891
Keluar
Penumpang
399.900
359.910
416.896
378.510
405.325
401.568
404.860
419.520
359.716
354.060
315.868
283.166
menjaga
pengguna jalan
Pemerintah
lalu
lintas
transportasi.
keselamatan
maupun
keamanan
kelancaran
traffic light
Namun
dan
barlalu
ketertiban
lintas,
memasang rambu-rambu
sebagai
prasarana
penunjang
jalan
untuk
yang masih
mengatur
sangat
kendaraan
kurang
dan/atau
dibandingkan
pejalan
dengan
kaki
jumlah
bahkan
penyusunan
dari
hasil
KA-ANDAL
bahwa pada
konsultasi
diperoleh
umumnya
masyarakat
masukan
mereka
pada
dari
waktu
masyarakat
mengharapkan
adanya
yang
memerlukan
jembatan
penyeberangan
adalah
sebagai berikut:
Pasar Turi
Sekolah SMP di
Sukodadi
Pasar
Sukodadi
f.
Pasar Sukodadi
Pasar Pucuk
SD , di Ds. Kebonsari
juga
beberapa
perbaikan perkerasan
sebagian besar berkisar
Sedangkan
jalan
jalan.
yang
Nilai
antara
6-8
masih
kondisi
dalam
permukaan
dengan
kondisi
tahap
jalan
baik.
Berdasarkan
informasi
Pembangunan
Jalan
yang
diperoleh
Widang-Gresik
dari
di
Bagian
Proyek
Lamongan,
kondisi
g.
jalan
Sunan
tertentu mengalami
pergerakan interzona
Drajat
dimana
kepadatan
akibat
internal
sementara
kapasitas jalan
memenuhi
volume
dan
yang
pada
jam-jam
pertemuan
arus
ada
arus
eksternal,
tidak
dapat
tersebut
Ruas jalan propinsi lain pada Kota Lamongan berpotensi
mengalami
kondisi
yang
sama
di
masa
datang.
Hal
Nama Ujung
Ruas
Vol LHR
(amp)
Kap. Jalan
(C)
DS
(V/C)
Kelas Layanan
JalanProvinsi
040.k1 Jl.Manunggal
045.k1 Lamongan-S.Drajat
045.1 Lamongan
046.1 Babat
043.1 Tuban
044.k1 Jagung Supraplo
Gedek
Ploso
Gresik
-
435
1612
1355
1507
1511
1636
1484,9
1994,7
2087,5
1316,5
1119,3
3254,1
0,2929
0,8081
0,6491
0,6261
1,1477
0,5028
B
E
D
D
F
D
Jalan Nasional
042.1 Gresik
044.1 Lamongan
044.2 Babat
Lamongan
Bedahan
Widang
1699
791
329
4169,6
3114,2
3751,9
0,4078
0,2540
0,0877
D
B
A
h.
Keselamatan Transportasi
Identifikasi Kecelakaan
Seperti telah disebutkan pada Tabel 2.1.4. bahwa secara
umum, kondisi geometrik jalan sudah telah memenuhi syarat
minimum
yang
telah
ditetapkan
oleh
peraturan,
Widang-Gresik
di
Lamongan
diperoleh
bahwa
Ruas/Lokasi
Jumlah Titik
Rawan
Keterangan
10
i.
frekuensi
kejadian
kecelakaan
kecelakaan.
Daerah
pada
tahun
rawan
2002
kecelakaan
adalah
lalu
19
lintas
Flora Daratan
Komunitas tumbuhan di sekitar lokasi kegiatan yang merupakan
komunitas
binaan
pekarangan
dan
tegalan.
Jenis
seperti jambu
aquea),
Tegalan/ladang
dan
kacang
biji
(Psidium
dan mangga
didominasi
(Arachis
guajava),
(Mangifera
jambu
air
indica).
Fauna Daratan
Fauna daratan yang dapat diamati di lokasi kegiatan adalah
jenis- jenis burung, yang biasa dijumpai di daerah pantai dan
habitat semak-semak. Jenis burung yang banyak dijumpai adalah
Gajahan (Numenius sp), Trinil (Triuga sp.) dan Branjangan (Miratra
sp).
5.2.7.Biota Perairan
Biota perairan yang dapat dijumpai di lokasi proyek jalan WidangGresik adalah jenis-jenis plankton yang hidup di sungai.
zooplankton, dan
Ambeng-Ambeng),
tampak
di
Sungai
Kruwul
mempunyai kondisi biologis yang lebih baik dari pada kedua sungai lainnya.
Kondisi Sungai Kruwul , dengan jumlah taxa mencapai 10 taxa, dan jumlah
individu sebesar 50 indiv./sampel, demikian pula dengan indeks diversitas
(H1), H-maximum dan Equitabilitas (E= indeks kemerataan jenis) yang lebih
tinggi dari kedua wilayah lainnya.
Melihat data di atas, hal ini menunjukkan bahwa kondisi Sungai
Kruwul kemungkinan
besar
sudah
mengalami
tekanan
polusi
oleh
yang lebih
besar dari
pada
Sungai Singosari
dan
Sungai
yang
lebih
balk,
kemudian
disusul
Sungai
Bab-V Hal:
3030
Astasia sp
mencapai
25
jumlah
individu/l,
merupakan
75%
dari
total
Kependudukan
Jumlah
penduduk
terbanyak
namun kepadatan
ada
penduduk
di
tertinggi
Kecamatan
ada
di
Babat,
Kecamatan
penduduk
per
tahun
di
b.
Ekonomi
Jenis
mata
pencaharian
penduduk
terbanyak
di
wilayah
prosentasi
2000 (Kabupaten
PDRB
Lamongan
Kabupaten
Dalam
Lamongan
Angka
tahun
pada
tahun
2002)
di
lain
yang turut
menyumbangkan
PDRB
Kabupaten
hotel
dan
komunikasi dll.
Berdasarkan data statistik (Kabupaten Lamongan Dalam Angka tahun
2002), laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Kecamatan
Sukorame
Bluluk
Ngimbang
Sambeng
Mantep
Kernbangbatu
Sugio
Kedungpring
Modo
Babat
Pucuk
Sukodadi
Lamongan
Tikung
Sarirejo
Deket
Glagah
Karangbinagun
Turi
Kalitangah
Karanggeneng
Sekaran
Maduran
Laren
Solokuro
Paciran
Brondong
Jumlah
Sarana Pendidikan
SDN
SLTPN
SMUN
15
16
34
38
22
30
37
29
32
35
19
31
38
29
11
30
24
25
26
23
21
25
16
17
11
21
23
678
1
1
3
1
2
1
3
2
2
4
2
2
5
1
1
2
1
2
1
1
1
1
1
2
1
2
1
47
1
1
1
1
1
3
1
1
1
11
Sarana Peribadatan
Penduduk
di
kecamatan
wilayah
studi
sebagian
besar
adalah
sarana
untuk
agama
lslam.
Untuk
(1
buah),
Kembangbahu
(1
buah),
Kesehatan Masyarakat
Kondisi sarana kesehatan masyarakat di Kabupaten Lamongan
berdasarkan
data
Kabupaten
Lamongan
Dalam
Angka
tahun
2001, dapat dilihat pada Tabel 5.2.6a.
Tabel 5.2.6a.
: Jumlah Sarana Kesehatan
Masyarakat di
Kecamatan Wilayah Studi, Kabupaten Lamongan
Sarana Kesehatan
Rumah Sakit
Rumah Bersalin
Balai Pengobatan
Puskesmas
Puskes. Pembantu
Posyandu
Dokter Umum
Dokter Gigi
Pucuk
1
5
59
1
1
Kecamatan
Sukodadi Lamongan
3
1
2
1
3
2
1
4
4
80
85
1
1
2
1
No
Jumlah
Kode
Penyakit
21
1302
1303
4
5
6
7
8
2002
0102
2001
12
0104
9
10
0802
1403
Jenis Penyakit
Penyakit pada sistem otot dan
jaringan pengikat
Infeksi akut lain pada saluran
pernapasan bagian atas
Penyakit lain pada saluran
pemapasan bagian atas
Penyakit kulit alergi
Diare (termasuk tersangka kolera)
Penyakit kulit infeksi
Penyakit tekanan darah tinggi
Infeksi penyakit usus yang
lainnya/tidak langsung
Gangguan neurotik
Asma
Th 2001
Th 2002
120.715
105.628
91.536
92.041
46.124
43.968
39,611
35.730
30.697
30.518
30.975
30,460
29.417
28.192
28.030
18.344
19.142
15.413
17.586
15.843
Dari
data
selama
tersebut, ternyata
pernapasan
dua
tahun
infeksi
akut
(2001
lain
dan
pada
2002)
saluran
Kependudukan
Berdasarkan
data
Kabupaen Gresik
hasil
ada
sensus
kenaikan
penduduk
penduduk
tahun
2000
di
sebesar
10,60
%,
21.554
Duduk
Sampean
yaitu:
orang
orang
Laki-
orang
orang
b.
Sarana Pendidikan
Berdasarkan data dari Kabupaten Gresik Dalam Angka tahun
2001, diperoleh bahwa sarana pendidikan Sekolah Dasar
di Kecamatan Duduk Sampean adalah sebanyak 18 sekolah,
SLIP sebanyak 1 sekolah , SLTA tidak ada.
Sarana Peribadatan
Hampir
99%
penduduk
karenanya jumlah
sarana
beragama
peribadatan
Islam,
oleh
terbanyak
adalah
Kesehatan Masyarakat
Dari Kabupaten Gresik Dalam Angka tahun 2001, fasilitas
kesehatan yang ada adalah puskesmas dan posyandu. Masingmasing adalah puskesmas 1 buah dan posyandu 66 buah.
Kondisi
penyakit
yang
banyak
diderita
oleh
penyakit
terbanyak
di
Kabupaten
Gresik (Tabel
5.2.6c).
Tabel 5.2.6c.
Terbanyak di
Sepuluh
Urutan
Penyakit
Kabupaten
Gresik
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Penyaklt
Infeksi akut lain pernapasan atas
Penyaklt path sistem otot dan
jaringan pengikat
Diare (termasuk tersangka kolera)
Penyakit lain pada saluran
pernapasan atas
Penyakit lainnya
Penyakit kulit infeksi
Penyakit darah tinggi
Penyakit kulit alergi
Gangguan Neurotik
Tonsilitis
Jumlah
Th 2001
Th 2002
44.544
48.591
32.154
28.809
25.196
23.460
25.331
24.042
21.783
15.163
15.136
14.380
12.963
11.664
21.152
16.998
16.194
14.166
12.375
11.420
Dari
kondisi
tersebut
lain pernapasan,
diare,
diatas,
penyakit
penyakit
lain
infeksi
pada
akut
saluran
dan
2002
sembilan jenis
mengalami
penyakit
lainnya
peningkatan,
dalam
sedangkan
sepuluh
urutan
BAB VI
Prakiraan Dampak Besar & Penting
LAPORAN FINAL
BAB VI
PRAKlRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTlNG
6.1.
Prakiraan Dampak
6.1.1.Tahap Pra-Konstruksi
Jenis kegiatan yang diprakirakan menimbulkan dampak besar dan penting
pada
Tahap
Pra
konstruksi
adalah
kegiatan
survei/studi
lokasi
pada
awal
pelaksanaan
bertahap
sejak
tahun
proyek
2
awal
Tahun
lajur menjadi
1997/1998,
1996/1997.
lajur telah
berdasarkan
informasi
lajur di
Ex Paket
Babat-Turi (AP-13)*
Turi-Deket (AP14)***
Lajur
Km Sby
71+454s/d58+054
60+204s/d58+054**
51+326s/d47+026
47+026s/d40+812
45+652s/d44+681****
42+126s/d40+776
40+812s/d33+712
24+412s/d23+390
Jumlah
SID
Tahun
Panjang
2003
Ket.
13,400 km
4,300 km
6,214 km
Luar Kota
Dalam Kota
7,100 km
1,022 km
32,036 km
Luar Kota
Dalam Kota
66,65%
Bab-VI Hal: 1
krisis
ekonomi,
sehingga
pada
rencana
karena
lanjutan
yang
mengalami
peristiwa
survey
dan
pengukuran
waktu
itu (Tahun
1996/1997),
penduduk
telah
menimbulkan
prasangka
negatif
di
kalangan
penduduk
terhadap
rencana
lanjutan
peningkatan
jalan
Widang- Gresik dan rencana pembangunan dua buah fly over di Lamongan.
Sehingga dampak negatif yang akan timbul diprakirakan nilai sedang.
Persepsi negatif terhadap rencana pembangunan fly over di Lamongan
diperkirakan akan menimbulkan kontradiktif antara keinginan masyarakat,
pemerintah daerah dan proyek.
yang
belum
menerima
ganti
rugi
pembebasan
tanah, berdasarkan informasi Bagian Proyek Pembangunan Jalan WidangGresik di Lamongan, untuk rencana pembebasan tahun 2004 diusulkan
2
dampak
adalah
belum
adanya
kesepakatan
nilai
ganti
rugi tanah/bangunan yang akan dibayarkan oleh proyek kepada masingmasing pemilik tanah/bangunan.
Keresahan sosial timbul dalam masyarakat khususnya penduduk yang belum
direalisasikan proses pembebasan tanahnya, dari hasil wawancara dengan
responden terdapat sekitar
menerima
pembayaran
pembebasan
tanah,
dimana
Dampak
tidak
langsung
yang
diprakirakan
akan
timbul
adalah
kerawanan
kamtibmas.
Dampak
Tahap Konstruksi
6.2.1.Mobilisasi Tenaga Kerja
Kegiatan pembangunan rencana peningkatan jalan Widang-Gresik: pada
Tahap Konstruksi untuk pekerjaan peningkatan jalan 2 jalur menjadi 4
jalur, drainase, dan 2 (dua) buah fly over masing-masing sepanjang 800 m.
Pekerjaan ini diprakirakan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang
relatif besar. Sesuai dengan volume pekerjaan, maka tenaga kerja
yang akan dibutuhkan adalah tenaga kerja professional dan supporting
staff, supervisi, dan beberapa tenaga kerja kasar.
Jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada rencana kegiatan ini adalah
tenaga kerja professional, supporting staf, supervisi, tenaga kerja,
dan tenaga
kerja
kasar/buruh.
Untuk
memobilisasi
tenaga
kerja
pada
setiap
pekerjaan.
kerja,
dan
Begitu
tenaga
juga
kerja
halnya
kasar/buruh
tenaga
kerja
kasar/buruh
yang
dibutuhkan
relatif
banyak,
peluang
untuk
berwirausaha
di
sektor
informal
bagi
Dampak yang diprakirakan timbul akibat kegiatan ini adalah (1) perubahan
mata pencaharian, peningkatan pendapatan bagi penduduk yang diterima
sebagai
tenaga
kerja,
dan
terbuka
peluang
bagi
penduduk
yang
dampak
dan berwirausaha
adalah
akibat
peningkatan
mobilisasi
kesempatan
tenaga
kerja.
kerja
Dampak
sawah/tambak,
nelayan,
dan Jasa
lainnya.
Secara
akan terjadi
pedagang
di
konstruksi
pada
penduduk
sektor informal
pada
dan
yang
jasa
bekerja
lainnya.
Kegiatan
sebagai
selama
tahap
konstruksi
dan
terampil.
atau
jasa
mempunyai
keinginan
untuk
ikut
bekerja
di proyek
luar
Surabaya, sehingga
Kota
Lamongan
aspek
dan
Gresik
ketenagakerjaan
terutama
dari
kegiatan
ini
jalan,
dan
gangguan
kesehatan
masyarakat
akibat
dampak
adalah
kegiatan
transportasi
bahan
lokasi
proyek
dengan
menggunakan
kendaraan
truk.
Kegiatan
transportasi
menyebabkan
bahan
meningkatnya
material
diprakirakan
lalu
pada
arus
lintas
akan
beberapa
jalan
dapat
menghindari kemacetan,
mencari
namun
jalan
terdapat
lain
beberapa
dan
jalan
di
lokasi
dimana
bahan
material
diambil.
timbul
Kegiatan transportasi
pengankut
pembangunan
adalah
bahan
bahan material
kualitas
material
yang
akan
udara
dan
oleh
bising.
kendaraan
digunakan
untuk
Dampak
lanjutan
adalah
terganggunya
biota
darat
terutama
kegiatan
ini,
bukan
merupakan
kegiatan
yang
baru
kualitas
udara
akan
terjadi
terutama
di
sekitar
udara masih
menunjukkan
memenuhi
syarat.
Hasil
analisis
oleh
karena
itu
harus
dipantau
secara
terus
Sedangkan
kadar
Carbon
Monoksida
2004 , yaitu:
3
pada
tanggal
19
menunjukkan
bahwa
konsentrasi
Karbon
Monoksida
Baku
CO
Mutu sesuai
tahun 1996)
Ozon (03)
Ozon (O3) merupakan salah Batu senyawa pengoksida (oksidan)
kuat. Ditroposfir ozon terbentuk secara tidak langsung dari Nitrogen
dioksida (NO2) dengan bantuan sinar matahari. Reaksi pembentukan
03 di udara
NO2 + hv
O
R
RO2
O2
+
NO + O
O3
O2
RO2 + O2
O3
Selain
dari
RO +
O3, komponen
lain
terbentuk selama
yang
pernapasan,
pada
tanaman
batuk-batuk
dan
mengakibatkan
sesak
pertumbuhan
napas,
tidak
berbau
Dalam peristiwa
Nitrogen
tajam
(pada
pembakaran
konsentrasi
pada
942
temperatur
ppm).
tinggi,
Monoksida (NO).
+ O2
2NO
2 NO + O2
2NO2
2HNO2
2 NO2 + O2 + H2O
Gas
Nitrogen
Dioksida
pada temperatue
bersumber
tinggi,
dari
seperti
kegiatan
pada
pembakaran
proses pembakaran
industri.
Namun
demikian
secara
alami
0,004
ppm.
Konsentrasi
NO 2 yang
berupa
iritasi
pada paru-paru
dan
bahkan
pada
(tiga)
Gresik
(NO2)
titik
(tiga)
, menunjukkan
titik
bahwa
sepanjang
konsentrasi
jalan
Widang-
Nitrogen
Dioksida
Sulfur
dioksida
(SO 2)
dapat
juga
disebut
sebagai
dalam
beberapa
hari
pada
udara
kering,
akhirnya
turun menjadi
hujan
asam.
Sulfur
dioksida
Bab-VI Hal:
1010
bara,
besi
peleburan
sulfur,
incenerator,
industri
baja,
industri asam sulfat, industri selulosa, industri pulp dan kertas dan
lain-lain. Dampak terhadap lingkungan adalah perangsang
kuat
mengakibatkan
sakit
tenggorokan,
batuk,
sulit
ini merupakan
PHYTOTOXIC,
dan
pada
konsentrasi
yang
titik
(tiga)
titik
sepanjang
jalan
Widang-Gresik
dari
ukuran
micro
tergantung
padat
(debu)
jalan
Widang-Gresik
menunjukkan
bahwa
Jawa Timur No. 129 tahun 1996. Hasil monitoring kadar debu pada
jalan Widang-Gresik adalah sebagai berikut:
3
pembobotan
Pembobotan frekuensi
(A-weighting)
dengan
respon
71,7
nilai
parameter
kualitas
udara
akan
kesehatan
pengguna
jalan
dan
penduduk
yang
Hb
darah
berakibat terhambatnya
membentuk
transportasi
Hb-CO
oksigen
yang
dalam
darah.
Dampak
termasuk besar.
No.
1
2
3
4
5
6
Volume
3
(m )
Jenis Material
Timbunan Tanah Pilihan
Agregrate Klas B
Lapis Pondasi Agregate Klas A
Lapis Pondasi Agregate Klas B
Batu dan mortar
Batu Kosong
11.966,71
526,00
296,00
608,00
200,00
1.168,50
longsoran
di
sekitar
lokasi
quarry,
meningkatnya
pekerjaan
penyiapan
lahan
dalam
rangka
pelebaran,
Rencana Mutu
Lokasi
Pengupasan
dan
pembersihan
penutup
tanah
escavator.
Kegiatan
ini
dengan menggunakan
akan
akan
dilakukan
menyebabkan
oleh
kendaraan
pengangkut
getar.
Dampak
besar
dan
penting
yang
diprakirakan
timbul
dari
kegiatan pematangan tanah ini adalah (1) timbulnya genangan air dan
banjir yang disebabkan oleh terhambatnya aliran air akibat terbentuknya
badan jalan (2) Terjadinya pelumpuran (siltation) pada saat penggalian dan
penimbunan yang dapat masuk ke badan air sehingga meningkatkan
sedimentasi/ kekeruhan badan air atau menurunnya kualitas air. (3)
Perubahan habitat biota darat dan biota perairan. Dan (4) gangguan
kesehatan
dan
pemadatan
tanah.
terjadinya
Dampak
hanyutan
yang
tanah
(erosi)
dipadatkan
sangat
jalan
yang
sudah
ditimbun
dan
terbuka
tanpa
vegetasi
(penutup
lokasi
akan menyebabkan
kegiatan
bersama
terjadinya
aliran
permukaan
sedimentasi
di
dan
areal
Dampak
lanjut
yang
akan
aksesibilitas penduduk,
yang
dan
terjadi
adalah
gangguan
(2)
(1)
gangguan
saluran
drainase
akibat
di
sekitar
dari pekerjaan
jalan
WidangGresik,
pembangunan
jalan
Widang-
dan
pemadatan
tanah.
Dampak
yang
jalan
galian tanah
Widang-Gresik
sepanjang
sebanyak
2
10.015,16
m,
11.966,71
m dan
diperkirakan
akan
akan terkonsentrasi
dan
mengalir
ke
tempat
terjadinya
genangan.
Volume
air
yang
sebagai
timbunan
pilihan
yang
diprakirakan
sebesar
11.966,71 m3
gangguan
gangguan
kesehatan masyarakat
gangguan
sumber
fauna,
dan
(5)
air khususnya
aksesibilitas
berupa
air
penyakit
sumur,
diare
(4)
(2)
dan
migrasi
penduduk,
Perubahan
habitat
biota
darat
yang
akan
mengakibatkan
bahwa
penurunan
kualitas
udara
dan
bising
akan
lebih
tinggi
dalam
darah
maka
unsur ini
akan
akan
dalam
darah.
Dampak
termasuk sedang.
e.
mobilisasi
peratan
menyebabkan meningkatnya
arus
berat
lalu
diprakirakan
lintas
pada
akan
beberapa
pengguna
jalan
berupa
stress
dan
timbulnya
ini
dengan
lancar.
Dengan
demikian,
maka
apabila
system
drainase
jalan
dan
gorong-gorong
yang
LAPORAN ANDAL
Tabel 6.1.2. Lokasi Rawan di Jalur Jalan Widang-Gresik (Km. S. Baya 71 +454-23+390)
NO.
a
BAGPRO I RUAS /
LOKASI
Kabupaten Gresik. Link 042.1
PANJANG (M)
RAWAN
RAWAN
KECELAKAAN
BANJIR
43
50
83
23
RAWAN
LONGSOR
-
36,330 - 36,245
48,675 - 48,535
85
140
56,776 - 56,624
59,612 - 59,566
61,890 - 61,874
62,950 - 62,139
152
46
16
-
811
64,671 - 64,597
66,780 - 66,693
67,735 - 67,722
74
87
13
69,945 - 69,931
14
70,698 - 70,653
45
71,598 - 71,325
273
Bab-VI Hal: 18
Bab-VI Hal:
KETERANGAN
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Rawan banjir akibat dari tidak termuatnya
debit air yang tinggi
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna JaLan yang kurang waspada.
Rawan banjir akibat dari tidak termuatnya
debit air yang tinggi
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Pengguna Jalan yang kurang waspada.
Rawan Kecelakaan di Lokasi SLIP N 2
Babat akibat dibukanya median jalan
Rawan Kecelakaan di Lokasi MTS N
Babat, akibat dari kecepatan kendaraan
Rawan Kecelakaan di Lokasi SLIP N 1
Babat , akibat dibukanya median jalan
Rawan Kecelakaan karena sering dilanggarnya
rambu-rambu lalu lintas dipertigaan.
LAPORAN ANDAL
6.2.6.Pekerjaan Jembatan
Lokasi rencana duplikasi jembatan Ambeng-Ambeng (Jembatan
Ambeng- Ambeng II) di km sby 27+336-27+036, pekerjaan yang
direncanakan adalah pemasangan beton balok K300, pile Cap K300 dan Nat
K300. Dampak yang diprakirakan timbul adalah (1) gangguan aksesibilitas
pengguna jalan dan (2) penurunan kualitas air sungai/saluran, dan
diperkirakan termasuk dampak sedang.
a.
b.
LAPORAN
ANDAL
bangunan berupa pasir dan semen juga dapat masuk
ke sungai
dan
saluran yang akan menambah
tingkat
penurunan
kualitas
air
melalui
penambahan
kandungan sedimen dalam perairan. Selain itu, ceceran atau
tumpahan minyak pelumas yang mungkin terjadi dari pengoperasian
peralatan berat, yang juga dapat menyebabkan penurunan kualitas
perairan. Namun karena beberapa alasan yaitu (1) kandungan
sedimen dalam perairan Sungai Ambeng-Ambeng dan Sungai
Setroduduk. terutama pada musim hujan sudah cukup tinggi, (2)
airnya sebagian dimanfaatkan oleh penduduk untuk keperluan rumah
tangga dan (3) secara umum perairan ini tidak dimanfaatkan
sebagai daerah produksi ikan. Dampak terhadap kualitas air
termasuk sedang.
c.
Bab-VI Hal:
2020
b.
c.
Kecelakaan
Sumber dampak adalah kegiatan pengecoran, pemasangan tiang
pancang dll. kecelakaan lalu lintas pemakai jalan di sekitar proyek
pembangunan fly over dan kecelakaan pekerja proyek, seperti
kecelakaan tertimpa material ke pengguna jalan di bawah pekerjaan
fly over ,kendaraan slip akibat ceceran tanah timbunan
terutama diwaktu
musim
hujan
dan
kecelakaan
pekerja
pada saat pengecoran, pemasangan tiang pancang dll. Dampak
negatip yang ditimbulkan termasuk sedang.
d.
6.2.8.Pekerjaan Perkerasan
a.
Transportasi
Pekerjaan
kegiatan
perluasan
jalan
akan
dilaksanakan
setelah
pematangan
tanah
akan dilaksanakan
penimbunan
selesai
adalah
dikerjakan.
pemasangan
Kegiatan
batu,
yang
pemadatan,
d.
Gangguan
kesehatan
yang
akan
timbul
terutama
Operasi/Pasca Konstruksi
Kegiatan pada Tahap Operasional yang diprakirakan menimbulkan dampak besar
dan penting adalah kegiatan pengoperasian jalan, pengoperasian jembatan
dan gorong-gorong, pengoperasian jalur pesestrian dan jalur hijau, dan
pemeliharaan jalan dan fly over.
6.3.1.Pengoperasian Jalan, Fly Over dan Jembatan
Dampak yang diprakirakan timbul akibat pengoperasian jalan ini adalah (1)
mengurangi beban jalan dalam Kota Lamongan dan Kota Gresik
(2) gangguan kesehatan pengguna jalan dan penduduk sekitar jalan
akibat pencemaran udara, (3) Lancarnya transportasi beberapa daerah
yang terletak di pinggiran Kota Lamongan dan Kota Gresik.
a.
Dengan
beroperasinya
(empat)
lajur
jalan
Widang-Gresik,
para
pengguna
tingkat pencemaran
udara
jalan
dan
(2)
menurunkan
khususnya
pada
ruas
Jalan
yang
peningkatan
secara langsung
maupun
kecelakaan terjadinya
rawan.
Hal
langsung
kecelakaan
lalu
Widang-Gresik
akan
baik
menyebabkan
lintas
pada
titik
tidak
jalan
Gresik
daerah
Kabupaten
Lamongan
dan
48,535
56,776
56,624
59,612
59,566
61,890
61,874
64,671
64,597
66,780
66,693
67,735
67,722
69,945
69,931
70,698
70,653
71,598
71,325
di Kabupaten Gresik :
KmSBY
26,010
25,967
27,205
27,155
31,550
31,467
36,330
36,245
Apabila tidak dikelola dengan baik maka lokasi ini cukup rawan
terhadap kecelakaan lalu lintas. Dampak lanjut yang akan
timbul adalah (1) terjadinya konflik pengguna lalu lintas, dan
(2) korban kecelakaan lalu lintas. Dampak negatip yang akan
timbul adalah sedang.
c.
dan bising.
Penurunan
kualitas
udara
ini
dapat
berdampak
pada gangguan
kesehatan
penduduk yang bermukim/bekerja lokasi kegiatan. Gangguan
kesehatan yang akan timbul terutama adalah lnfeksi Saluran
Pernafasan Atas (lSPA) dan suara bising. Dampak negatip yang
akan timbul diperkirakan sedang.
d.
dan jasa lainnya akan tidak terkontrol dan dapat menempati damija.
Dampak perubahan tata guna lahan ini diprakirakan termasuk besar.
e.
pengoperasian
meningkatkan
jalan
mobilitas
dan
sosial
drainase
masyarakat
diduga
akan
karena
arus
selain
memberikan
tetapi secara
potensial
transporatsi yang
akan
mengakibatkan
semakin
di
akan
jalan
macet, kecelakaan,
meningkat,
masyarakat
diduga
manfaat
hal
sepanjang
besar,
akan
semakin
banyak
sarana
tersebut,
yang
akan
debu
ini menimbulkan
jalan
yang
dan
bising
juga
akan
keresahan
kecil.
6.3.2.Pemeliharaan Jalan dan Jalur Hijau
Sumber dampak adalah pemeliharaan jalan dan jalur hijau. Dampak yang
akan timbul mengendalikan gangguan kesehatan masyarakat oleh gas-gas,
debu dan bising, yang timbul akibat pengoperasian jalan Widang-Gresik 4
lajur.
Pemeliharaan
jalan
akan
meliputi
perbaikan
jalan
yang
rusak
lintas
sementara,
sehingga
dampak
negatip
yang
ditimbulkan adalah kecil. Namun demikian, karena jalan yang akan dibuat
memiliki 4 lajur + median, maka dampak ini akan tidak nyata. Pada
pekerjaan pemeliharaan jalur hijau, maka pohon dan tanaman lain yang
ada dalam jalur hijau akan meningkat fungsinya sebagai filter terhadap
sejumlah gas-gas, debu serta bising yang timbul dari kegiatan transportasi.
Dampak
lanjut
yang
diprakirakan
timbul
adalah
mengurangi
Widang- Gresik
dan
pembangunan jalan.
menjaga
kondisi
ekologis
di
sekitar
rencana
Tabel 6.3.
Timur
No.
Jenis Kegiatan Yg
Menimbulkan
Dampak
Komponen Lingkungan
yang Terkena Dampak
Besaran
Dampak
(Nilai)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pengadaan tanah
B. Tahap Konstruksi
Mobilisasi tenaga
1
kerja
Mobilisasi alat
dan material
Quarry
(Pengambilan
tanah urug dan
batu)
Transportasi
Bahan dan
Material
Pematangan Tanah
- Menimbulkan keresahan
masyarakat
Sedang
(nilai2)
Kecil (nilai
1)
Besar (nilai
3)
Kecil (nilai
1)
Kecil (nilai
1)
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
- Tingkat Kecelakaan
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
- Kualitas udara
- Meningkatnya pencemaran
udara (debu)
Kecil (nilai
1)
Sedang
(nilai 2)
- Sumberdaya air
Sedang
(nilai 2)
- Tingkat Kecelakaan
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
Sedang (2)
- Gangguan Kesehatan
Besar (3)
Kecil (1)
Sedang (2)
- Menimbulkan genangan
Sedang (2)
Kecil (1)
Pekerjaan Drainase
Sedang (2)
Kecil (1)
LAPORAN ANDAL
(1)
7
(2)
Pekerjaan Jembatan
dan Gorong-Gorong
Pekerjaan
Perkerasan Jalan
(3)
Kecil (nilai
1)
Sedang
(nilai 2)
Sedang
(nilai 2)
Sedang (2)
Besar (3)
- Keresahan masyaraktat
- Meningkatnya pencemaran udara,
debu
Kecil (1)
Besar (3)
Sedang (2)
Sedang (2)
Sedang (2)
Sedang (2)
- Aksesibilitas masyarakat
- Persepsi masyarakat
8
Pembuatan
perlengkapan jalan
dan marka jalan
- Persepsi masyarkat
Sedang (2)
Sedang (2)
Sedang (2)
Kecil (1)
Kecil (1)
Kecil (1)
- Kesehatan masyarakat
Kecil (1)
Sedang (1)
- keindandahan lingkungan
- keluhan masyarakat
- munculnya pedagang kaki lima di
lokasi pedestrian
Sedang (2)
Besar (3)
Sedang (2)
Sedang (2)
Pengoperasian
jembatan dan
gorong-gorong
Pengoperasian jalur
pejalan kaki dan
jalur hijau
Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan,
gorong-gorong
(5)
Pemasangan tiang
pancang fly over
(4)
- Kualitas air
Sedang (2)
Besar (3)
Bab-VI Hal: 30
BAB VII
Evaluasi Dampak Besar & Penting
LAPORAN FINAL
LAPORAN ANDAL
BAB VII
EVALUASl DAMPAK BESAR DAN PENTlNG
dan
komponen
penting dilakukan
lingkungan
hidup
dengan
cara menelaah
yang akan
mengalami
secara
perubahan
Dampak
yang
diprakirakan
timbul
Bab-VII Hal: 1
Dampak ini dapat bersifat kumulatif dan dapat balik apabila informasi yang
tidak jelas telah disampaikan kepada penduduk memiliki tanah
7.1.2.Kegiatan Pengadaan dan Pembebasan Tanah
a.
Keresahan Sosial
Sumber dampak adalah kegiatan pengadaan dan pembebasan tanah,
dan dampak yang akan timbul adalah keresahan sosial sebagai reaksi
atas ketidakpuasan terhadap besarnya ganti rugi tanah
yang diberikan.
Luas tanah yang akan dibebaskan pada tahun anggaran
2004/2005 dimana bagian ruas jalan Widang-Gresik yang akan
dilanjutkan untuk
4 lajur sepanjang 6,738 km (Babat-Turi ex AP-13)/termasuk
penanganan pipa PDAM sepanjang 3,21 km dan 9,300 km
(Deket- Gresik ex AP-15)/termasuk jembatan ambeng-ambeng
existing, jembatan Setro Duduk , Box No Name dan Box
fly
over
yaitu
selama
pekerjaan
pada
Tahap
Konstruksi.
Parameter lingkungan yang akan terkena dampak cukup banyak
karena akan meningkatkan kesejahteraan para pekerja baik
ekonomi maupun sosial. Karena keinginan masyarakat untuk bekerja
di proyek cukup kecil , maka dampak ini tidak penting, dampak ini
dapat balik dan dapat bersifat kumulatif terutama bagi tenaga
kerja yang juga memanfaatkan kesempatan kerja membuka
warung, toko dan sebagainya.
b.
Keresahan Sosial
Sumber dampak adalah perubahan mata pencaharian dan
pendapatan melalui peningkatan kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha. Dampak yang diprakirakan timbul adalah keresahan sosial
akibat tidak terekrutnya tenaga kerja lokal di proyek. Kecemburuan
sosial akan terjadi terhadap tenaga kerja pendatang, yang akan
menimbulkan konflik sosial.
Penduduk yang akan terkena dampak adalah penduduk lokal
dan jumlahnya jauh lebih kecil dibanding tenaga kerja yang
akan direkrut. Persebaran dampaknya juga relatif sempit karena
akan terbatas pada sekitar lokasi tapak proyek. lntensitas
dampaknya besar karena tenaga kerja pendatang akan jauh lebih
besar sehingga dapat menimbulkan tekanan yang lebih besar
terhadap tenaga lokal. Dampak akan berlangsung cukup lama yaitu
selama pekerjaan Tahap Konstruksi. Dampak ini penting dan
dapat
bersifat
kumulatif terutama
bila
kebijakan
lebih
berpihak kepada tenaga kerja pendatang, dan dampak ini dapat
balik.
c.
quarry dari lokasi yang sama. Sifat kumulatif dari dampak ini adalah
dapat
b.
volume
air
yang
setara
dampak
kegiatan-kegiatan
adalah
kegiatan
pengupasan
pematangan
dan
tanah
pembersihan
melalui
penutup
lokasi
kegiatan
pada
sepanjang
rencana
jalan,
dan
kegiatan
pematangan
tanah.
Kadar
gas-gas,
komponen
biologi
khususnya
tanaman
dan
Intensitas dampaknya
akan
tinggi
terutama
di
dampak
adalah
kegiatan
pembangunan
jembatan.
c.
0,05 ppm, partikel debu akan melebihi 260 ug/Nm , dan bising akan
b.
Bab-VII Hal:
1010
pada
perpotongan
jalan
yang
akan
dilalui
oleh
karena kegiatan lain dapat pula menambah gas-gas, debu dan bising.
Dampak akibat kegiatan ini tergolong penting dan dapat balik.
7.2.8.Pekerjaan Pemacangan Tiang Fly Over
a.
b.
masing adalah 800 m, jarak antara kedua fly over kurang dari 2
km . Intensitas dampaknya akan
Kecelakaan
Sumber dampak adalah kegiatan pengecoran, pemasangan tiang
pancang dll. kecelakaan lalu lintas pemakai jalan di sekitar proyek
pembangunan fly over dan kecelakaan pekerja proyek, seperti
kecelakaan tertimpa material ke pengguna jalan di bawah pekerjaan
fly
over
,kendaraan
terutama diwaktu
pada
slip
musim
akibat
hujan
ceceran
dan
tanah
kecelakaan
timbunan
pekerja
dampak
adalah
pada
kegiatan
pembangunan
fly
keretakan
potensial
pada
beberapa
Pertanian
Kehutanan dan
rumah-rumah
penduduk.
Sebaran
Kegiatan
keperjaan
kegiatan
pekerjaan
pekerjaan
perkerasan
jalan.
Intensitas dampaknya
masih
Persebaran
akan
dampaknya
tinggi
karena
akan
cukup
luas.
selama
masih
jalan
balik.
aksebilitas,
Kegiatan ini
diduga
akan
dapat
lebih
memperlancar
rencana
peningkatan
jalan
beroperasi.
c.
d.
jalan
kegiatan jasa
diprakirakan
Widang-Gresik.
pergudangan,
akan relatif
Perkembangan
lndustri,
cepat
karena
dan
permukiman,
jasa
lainnya
aksesibilitas
akan
ini,
apabila
tidak
dilakukan
jasa
pergudangan,
menyebar
sebaran
dampaknya
di
sepanjang
adalah
yang
terkena
mencakup
wilayah Kabupaten
Jumlah manusia yang akan terkena dampak akan cukup banyak dan
sebaran dampaknya cukup luas karena akan mencakup bagian wilayah
Kabupaten Lamongan dan Gresik. Intensitas dampaknya akan cukup tinggi
karena penurunan tingkat genangan dan banjir akan sangat nyata dengan
berfungsinya saluran drainase dan gorong-gorong pada sepanjang jalan
lingkar tengah dan jalan penghubung. Dampak terhadap pengurangan
genangan air dan banjir akan berlangsung lama yaitu selama berfungsinya
saluran drainase dan gorong-gorong. Komponen lingkungan yang akan
terkena
dampak
cukup
banyak
yaitu
terhadap
komponen
sosial,
Sistem
drainase
pada
kawasan
ini
diharapkan
terpadu dengan system drainase dengan system drainase jalan yang akan
dibangun.
7.3.3.Pemeliharaan Jalan dan Jalur Hijau
Sumber dampak adalah pemeliharaan jalan dan jalur hijau. Dampak yang
diprakirakan
timbul
adalah
lancarnya
arus
lalu
lintas,
lancarnya
akan berlangsung
lama
yaitu
selama
jalan
ini
beroperasi,
Tabel 7.1.
No.
Jenis Kegiatan
Yang
Menimbulkan
Dampak
(1)
(2)
(3)
Tidak Penting
(TP)
(4)
(5)
A. Tahap Pr a Konstruksi
1
Survei pengukuran
- Keresahan masyarakat
Pengadaan tanah
- Keresahan masyarakat
B. Tahap Konstruksi
1 Mobilisasi tenaga
kerja
2
- Stabilitas lereng
Pematangan Tanah
- Hidrologi
(2)
Pekerjaan Drainase
Pekerjaan Jembatan
dan Gorong-Gorong
(3)
- Aliran permukaan
(4)
- Kualitas air
- Aksesibilitas masyarakat
9
Pemasangan tiang
pancang fly over
10 Pembuatan
perlengkapan jalan
dan marka jalan
(5)
- Kebisingan
- Keselamatan pekerja
- Persepsi masyarakat
LAPORAN ANDAL
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pengoperasian
-Aliran air perrnukaan
jembatan dan gorong- -Kesehatan masyarakat
gorong
Pengoperasian jalur
-keamanan pejalan kaki
pejalan kaki dan jalur
hijau
Pemeliharaan Jalan
dan Jembatan,
gorong-gorong
Bab-VII Hal: 20
BAB VIII
Daftar Pustaka
LAPORAN FINAL
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Anonymous. East Java Draft Final Report Assessment of Land acquisition and
Resettlement, Core Team Services For North Java Road lmprovement Project under
ADB Loan No. 1428-INO, 2001
3.
PT.
5.
S.E.,S.H.
Mengenal
Hukum
Lingkungan
6.
7.
Soemantri K Prof. DR. S.H. Md..Gajah Mada University Press. Edisi VlI, November
2000.
8.
di
(Konteks-konteks
Lampiran 1
PUTUSAN BUPATI LAMONGAN
UNILAB PERDANA pt
ENVIRONMENTAL LABORATORY
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-1/UA/01/2004
: Udara Ambien
U1. Ruas AP 13
: SNl 19-1125-1989
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Wedang Gresik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
: 32 33 C
: 62 65 % RH
: Timur
: 1,4
km/jam
: Cerah
HasII pengujian
BAKU *)
HASIL
METODA
MUTU
3
ug/m
1
Debu
230
215
SNI 19-4640-1996
3
ug/m
2
Hidro Karbon (HC)
160
176
SNI 19-2879-1992
3
ug/m
3
Karbon Monoksida (CO)
10.000
2.514
COx meter ex Sibata
3
ug/m
4
Nitrogen Dioksida (NO2)
150
21,21
SNl 19-4841-1996
3
ug/m
5
Sulfur Dioksida (802)
365
8.31
SNl 19-4174-1996
3
ug/m
6
Oksidan (0)0
235
94.55
SNl 19-4842-1998
3
ug/m
7
Timah Hitam (Pb)
2
0.26
SNI 19-2966-1992
3
ug/m
8
Amonia (NH3)
1.300 **)
12.08
JIS K 0099-1995
3
ug/m
9
Hidrogen Sulfida (H2S)
42 **)
<1
SNI 19-4818-1998
Keterangan :
*) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = KEP-02/MENLH/I/1988
<= lebih kecil
NO
PARAMETER
SATUAN
Halaman 1 dari 10
*
Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan contoh yang diuji dan laporan hasil pengujian tidak boleh
digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-2/UA/01/2004
: Udara Ambien
U2. Ruas AP 14
: SNl 19-1125-1989
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Wedang Gresik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
: 33 34 C
: 59 62 % RH
: Selatan
: 1,6 km/jam
: Cerah
Hasil Pengujian
BAKU *)
HASIL
METODA
MUTU
1
Debu
ug/m3
230
241
SNI 19-4840-1996
2
Hidro Karbon (HG)
ug/m3
160
229
SNI 19-2879-1992
3
ug/m
3
Karbon Monoksida (CO)
10.000
3.771
COx meter ex Sibata
3
ug/m
4
Nitrogen Dioksida (NO2)
150
38,78
SNl 19-4841-1998
5
Sulfur Dioksida (SO2)
ug/m3
365
11.93
SNl 19-4174-1996
6
Oksidan (Ox)
ug/m3
235
123,40
SNl 19-4842-1998
7
Tlmah Hitam (Pb)
ug/m3
2
0,64
SNI 19-2966-1992
3
ug/m
8
Amonia (NH3)
1.360 **)
13.13
JlS K 0099-1995
3
ug/m
9
Hidrogen Sulfida (H2S)
42 **)
1
SNI 19-4818-1998
Keterangan :
*) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = KEP-02/MENLH/I/1988
<= lebih kecil
NO
PARAMETER
SATUAN
Halaman 2 dari 10
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-3/UA/01/2004
: Udara Ambien
U3. Ruas AP 15
: SNI 19-1125-1989
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Wedang Gresik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
: 29 30 C
: 70 73 % RH
: Selatan
: 2,2 km/jam
: Cerah
Hasil pengujian
BAKU *)
HASIL
METODA
MUTU
1
Debu
ug/m3
230
232
SNl 19-4840-1998
2
Hidro Karbon (HC)
ug/m3
160
209
SNl 19-2879-1992
3
ug/m
3
Karbon Monoksida (CO)
10.000
3.543
COx meter ex Sibata
3
ug/m
4
Nitrogen Dioksida (NO2)
150
36,02
SNl 19-4841-1996
5
Sulfur Dioksida (SO2)
ug/m3
365
10,39
SNl 19-4174-1996
6
Oksidan (Ox)
ug/m3
235
117,06
SNl 19-4842-1998
7
Timah Hitam (Pb)
ug/m3
2
0,48
SNI 19-2986-1992
3
ug/m
8
Amonia (NH3)
1.360 **)
12,63
JlS K 0099-1995
3
9
Hidrogen Sulfida (1-135) ug/m
42 **)
<1
SNI 19-4818-1998
Keterangan :
*) = PPRI No. 41 Tahun 1999 Baku Mutu Udara Ambien Nasional
**) = KEP-02/MENLH/I/1988
<= lebih kecil
NO
PARAMETER
SATUAN
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-4/K/01/2004
: KebIsIngan
: SNI 19-1654-1989
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Wedang GresIk, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
Hasil Pengujian
NO
1.
2.
3.
LOKASI
Ruas AP-13
JI. Panglima Sudirman, Ds. Sukodadi Lamongan
Ruas AP-14
JI. Jaksa Agung Suprapto, Ds. Sukorejo - Lamongan
Ruas AP-15
Jl. Ambang Il Watang Rejo Gresik
Keterangan:
Halaman 4 dari 10
HASIL *)
(dBA)
75,7
74,7
71,7
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-5/AP/01/2004
: Air Permukaan (AP 13 S. Singosari)
: SNI-06-2412-1991
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Widang Gresik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
Hasil Pengujian
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU *)
MUTU
HASIL
METODE
FISIKA
A.
1
Suhu (insitu)
C
Udara 3C
27
SNI 06-2413-1991
2
Jumlah padatan tertarut (TDS)
mg/I
1.000
350
SNI 06-2413-1991
3
Jumlah padatan tersuspensi (TSS)
mg/l
50
8
SNI 06-2413-1991
K/MIA
B.
1
pH (insitu)
69
7.1
SNI 06-2413-1991
2
Air raksa ( Hg)
mg/l
0,002
< 0.0005
SNI 06-2462-1991
3
Arsen (As)
mg/l
1
< 0,005
SNl 06-2363-1991
4
Boron (B)
mg/I
1
c 0,01
SNI 06-2481-1991
5
Oksigen tertarut (D0)
mg/l
4
4,6
SNI 06-2422-1991
6
Fluorida (F)
mg/I
1.5
0,36
SNI 06-2482-1991
7
Fenol
ug/I
1
< 1,0
SNI 06-2469-1991
8
Fosfat total (PO4)
mg/I
0.2
0,10
SNI 06-2583-1991
9
Kadmium (Cd)
mg/l
0,01
< 0.003
SNI 06-2466-1991
10
Khromium Vi (Cr3+)
mg/I
0,05
< 0,01
SNI 06-1132-1989
11
Kobalt (Co)
mg/l
0,2
< 0,02
SNI 06-2471-1991
12
Khlorin bebas (Cl2)
mg/l
0,03
< 0,01
Std Method 4500 G
13
Minyak Lemak
mg/l
1
0.6
HACH
14
Nitrat (NO3-N)
mg/I
10
0,I
SNI 06-2580-1991
15
Nitrit (N02-N)
mg/l
0,06
0,013
SNI 06-2484-1991
16
Selenium (Se)
mg/I
0.05
< 0,002
SNI 06-2475-1991
17
Seng (Zn)
mg/l
0,05
0,04
SNI 06-2507-1991
18
Sianida(CN)
mg/I
0,02
< 0.005
SNI 19-1504-1989
19
Sulfida (H2S)
mg/I
0,002
< 0,002
SNI 19-1664-1989
20
Surfaktan anion (MBAS)
ug/l
200
60,0
SNl 06-2476-1991
21
Tembaga (Cu)
mg/I
0.02
< 0.02
SNI 06-2514-1991
22
Timbal (Pb)
mg/l
0,03
< 0,01
SNI 06.2517-1991
23
BOD
mg/l
3
4,1
SNI 06-2875-1991
24
COD
mg/l
25
27,2
SNl 19-1423-1989
Keterangan :
*) = AIR PERMUKAAN Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
Golongan Il : Air yang Peruntukannya dapat dlgunakan untuk prasarana / sarana rekreasi alr,
Pembudidayaan ikan alr tawar. peternakan, air untuk mengaliri pertanaman dan atau perunTukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
< = lebih kecil
Halaman 5 dari 10
**
Hasil
Hasil yang
yang ditampilkan
ditampilkan hanya
hanya berhubungan
berhubungan dengan
dengan contoh
contoh yang
yang diuji
diuji dan
dan laporan
laporan hasil
hasil pengujian
pengujian tidak
tidak boleh
boleh
digandakan kecuali
kecuali seluruhnya
seluruhnya tanpa
tanpa persetujuan
persetujuan tertulis
tertulis dari
dari laboratorium
laboratorium
digandakan
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-6/AP/01/2004
: Air Permukaan (AP 14 8. Kruwul)
: SNI-06-2412-1991
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Widang Gresik Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
Hasil Pengujian
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU *)
MUTU
HASIL
METODE
FISIKA
A.
1
Suhu (insitu)
C
Udara 3C
28
SNI 06-2413-1991
2
Jumlah padatan tertarut (TDS)
mg/I
1.000
390
SNI 06-2413-1991
3
Jumlah padatan tersuspensi (TSS)
mg/l
50
24
SNI 06-2413-1991
K/MIA
B.
1
pH (insitu)
69
7.5
SNI 06-2413-1991
2
Air raksa ( Hg)
mg/l
0,002
< 0.0005
SNI 06-2462-1991
3
Arsen (As)
mg/l
1
< 0.005
SNl 06-2363-1991
4
Boron (B)
mg/I
1
< 0,01
SNI 06-2481-1991
5
Oksigen tertarut (D0)
mg/l
4
4.2
SNI 06-2422-1991
6
Fluorida (F)
mg/I
1,5
0,39
SNI 06-2482-1991
7
Fenol
ug/I
1
< 1.0
SNI 06-2469-1991
8
Fosfat total (PO4)
mg/I
0,2
< 0,01
SNI 06-2583-1991
9
Kadmium (Cd)
mg/l
0.01
< 0.003
SNI 06-2466-1991
10
Khromium Vi (Cr3+)
mg/I
0,05
< 0,01
SNI 06-1132-1989
11
Kobalt (Co)
mg/l
0,2
< 0,02
SNI 06-2471-1991
12
Khlorin bebas (Cl2)
mg/l
0.03
0,02
Std Method 4500 G
13
Minyak Lemak
mg/l
1
0,4
HACH
14
Nitrat (NO3-N)
mg/I
10
0.4
SNI 06-2580-1991
15
Nitrit (N02-N)
mg/l
0.06
< 0.002
SNI 06-2484-1991
16
Selenium (Se)
mg/I
0.05
< 0.002
SNI 06-2475-1991
17
Seng (Zn)
mg/l
0,05
0,05
SNI 06-2507-1991
18
Sianida(CN)
mg/I
0,02
< 0,005
SNI 19-1504-1989
19
mg/I
0.002
< 0,002
SNI 19-1664-1989
Sulfida (H2S)
20
Surfaktan anion (MBAS)
ug/l
200
120,0
SNl 06-2476-1991
21
Tembaga (Cu)
mg/I
0.02
< 0.02
SNI 06-2514-1991
22
Timbal (Pb)
mg/l
0,03
< 0,01
SNI 06.2517-1991
23
BOD
mg/l
3
6,3
SNI 06-2875-1991
24
COD
mg/l
25
31,0
SNl 19-1423-1989
Keterangan :
*) = AIR PERMUKAAN Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
Golongan Il : Air yang Peruntukannya dapat dlgunakan untuk prasarana / sarana rekreasi alr,
Pembudidayaan ikan alr tawar. peternakan, air untuk mengaliri pertanaman dan atau perunTukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
< = lebih kecil
Halaman 6 dari 10
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-7/AP/01/2004
: Air Permukaan (AP 15 S. Ambeng)
: SNI-06-2412-1991
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Widang Grisik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
Hasil Pengujian
NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU *)
MUTU
HASIL
METODE
FISIKA
A.
1
Suhu (insitu)
C
Udara 3C
29
SNI 06-2413-1991
2
Jumlah padatan tertarut (TDS)
mg/I
1.000
14.500
SNI 06-2413-1991
3
Jumlah padatan tersuspensi (TSS)
mg/l
50
48
SNI 06-2413-1991
K/MIA
B.
1
pH (insitu)
6-9
7.1
SNI 06-2413-1991
2
Air raksa ( Hg)
mg/l
0.002
< 0,0005
SNI 06-2462-1991
3
Arsen (As)
mg/l
1
< 0,005
SNl 06-2363-1991
4
Boron (B)
mg/I
1
< 0,01
SNI 06-2481-1991
5
Oksigen tertarut (D0)
mg/l
4
3,6
SNI 06-2422-1991
6
Fluorida (F)
mg/I
1.5
1.20
SNI 06-2482-1991
7
Fenol
ug/I
1
<1,0
SNI 06-2469-1991
8
Fosfat total (PO4)
mg/I
0,2
0,36
SNI 06-2583-1991
9
Kadmium (Cd)
mg/l
0.01
< 0.003
SNI 06-2466-1991
10
Khromium Vi (Cr3+)
mg/I
0,05
< 0,01
SNI 06-1132-1989
11
Kobalt (Co)
mg/l
0.2
< 0,02
SNI 06-2471-1991
12
Khlorin bebas (Cl2)
mg/l
0,03
0,15
Std Method 4500 G
13
Minyak Lemak
mg/l
1
0,6
HACH
14
Nitrat (NO3-N)
mg/I
10
< 0,1
SNI 06-2580-1991
15
Nitrit (N02-N)
mg/l
0.06
< 0.002
SNI 06-2484-1991
16
Selenium (Se)
mg/I
0.05
< 0.002
SNI 06-2475-1991
17
Seng (Zn)
mg/l
0.05
0.31
SNI 06-2507-1991
18
Sianida(CN)
mg/I
0.02
< 0,005
SNI 19-1504-1989
19
mg/I
0,002
< 0,002
SNI 19-1664-1989
Sulfida (H2S)
20
Surfaktan anion (MBAS)
ug/l
200
450.0
SNl 06-2476-1991
21
Tembaga (Cu)
mg/I
0.02
< 0.02
SNI 06-2514-1991
22
Timbal (Pb)
mg/l
0.03
< 0.01
SNI 06.2517-1991
23
BOD
mg/l
3
11,2
SNI 06-2875-1991
24
COD
mg/l
25
50,4
SNl 19-1423-1989
Keterangan :
*) = AIR PERMUKAAN Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001
Golongan Il : Air yang Peruntukannya dapat dlgunakan untuk prasarana / sarana rekreasi alr,
Pembudidayaan ikan alr tawar. peternakan, air untuk mengaliri pertanaman dan atau perunTukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
< = lebih kecil
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-8-10/PL/01/2004
: Plankton
8. AP - 13 S. Singosari
9. AP - 14 S. Kruwul
10. AP - 15 S. Ambeng
: SNI 13-4717-1998
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Wedang - Gresik, Lamomham, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
Fitoplankton
NO
INDIVIDU
CYANOPHYTA
1
Caelosphaerium sp.
2
Oscillatoria sp,
CHRYSOPHYTA
3
Cosoinodiscus sp.
4
Diatoma sp.
5
Gomphonema sp.
6
Navicula sp.
7
Pinnularia sp.
8
Pleurosigma angulatum
9
Pleurosigma elongata
10 Pieurosigma normanii
11 Pleurosigma sp.
12 Surirella sp.
CHLOROPHYTA
13 Pediastrum sp.
EUGLENOPHYTA
14 Anisonema sp.
15 Astasio sp.
Jumlah individu/L
Jumlah Taxa
Indeks diversitas :H' = - E pi Log2 pi
(SHANNON-WEAVER, 1949)
H-max = Log2 S
Equitailitas (E) = H'/H-max
15
1
1
2
1
1
10
1
6
1
1
3
9
2
2
1
2
4
5
31
9
2,3667
25
31
4
1,0156
26
9
2,6699
3,1699
0,7466
2,0000
0,5078
3,1699
0,8423
Halaman 8 dari 10
Zooplankton
NO
INDIVIDU
ARTHROPHODA
CRUSTACEA
1
Cyclopodae
2
HARPATlCOlDA
3
Microsetella sp.
PROTOZOA
CILIATA
CILIOPHORA
4
Euplolidae
5
Lionotus sp.
6
RHIZOPODA 6 Amoeba sp.
7
Arcella sp.
8
Centropyxis sp.
9
Ditlugia sp.
10 Euglypha sp,
ROTATORlA
11 Brachionus sp.
12 Monostyla sp.
13 Notholca sp.
GASTROTRICHA
14
Chaetonotus sp.
Jumlah individu/L
Jumlah Taxa
Indeks diversitas :H'= - E pi Log2 pi
(SHANNON-WEAVER, 1949)
H-max = Log2S
Equitailitas (E) = H'/H-max
10
2
5
7
1
1
2
13
1
20
1
6
1
1
1
4
21
5
1,6254
31
7
1,5057
19
5
2,0763
2,3219
0,7000
2,8074
0,5364
2,3219
0,8942
Halaman 9 dari 10
*
Hasil yang ditampilkan hanya berhubungan dengan contoh yang diuji dan laporan hasil pengujian tidak boleh
digandakan kecuali seluruhnya tanpa persetujuan tertulis dari laboratorium
UNILAB PERDANA pt
ENVIRONMENTAL LABORATORY
JI. Ciledug Raya No. 10 Cipulir. Kebayoran Lama, Jakarta 12230 - Tel. (021) 7253322, 7202906, 7202907 Fax.: 7253323
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
: PT. SAP
: Jakarta
: 076-11-13/BT/01//2004
: Benthos
11. AP - 13 S. Singosari
12. AP - 14 S. Kruwul
13. AP - 15 5. Ambeng+B1
: SNI 13-4717-1998
: Pembangunan Proyek Pelebaran Jalan
Widang - Gresik, Lamongan, Jawa Timur
: 19 Januari 2004
: 21 Januari 2004
: 21 Januari 2004 sampai 03 Februari 2004
INDIVIDU
ARTHROPHODA
CRUSTACEA
DECAPODA (sp.1)
MOLLUSCA
GASTROPODA
Brotia sp.
Gyraulus sp,
Melanoides sp.
Phyla sp.1
Phy/a sp.2
Stenothyra sp.
Syncera sp.
Thiara scabra
ARTHROPHODA
INSECTA
DIPTERA
Ephydridae
DIPTERA (sp. 1)
ANNELlDA
OLYGOCHAETA
Brachium sowerbyli
Dero sp.
Naldidae
NEMATHELMINTHES
NEMATODA (sp. 1)
NEMATODA (sp. 2)
Jumlah Individu/sampel
Jumlah Taxa
Indeks diversitas :H'= - E pi Log2 pi
(SHANNON-WEAVER, 1949)
H-max = Log2 S
Equitailitas (E) = H'/H-max
11
12
13
67
18
2
15
2
15
2
2
2
5
13
10
2
24
4
1,2075
2,0000
0,6038
Halaman 10 dari 10
4
4
50
10
2,4453
3,3219
0,7361
24
5
1,4929
2,3219
0,6429
Lampiran 3
HASIL ANALISIS SOSIAL EKONOMI BUDAYA
Lampiran 4
FOTO HASIL SURVAI STUDI ANDAL
Lampiran 5
TIPIKAL JALAN WIDANG GRESIK
,-------
~----------.~
STU01AN!lAl
R~,o.s
WlOAtl:G
GRfSJ': TAI1UH
2003
-J
-'-'
-'-'
1_
P~OFllc
..
rE7
&_
....
<.
-0
I!
I
~-
Lf)
li
LB
.-9b1al'lOlo ........
Rill
,n&.w"I!l.-..."'-III
O~. b~,_1of,Io~
- - ::~'7'.~:..~..
--
'5
.t
.:.
.,o_",
no.
Lampiran 6
FOTO KONDISI EKSISTING
SERTIFI~f'
144,/f'fA/U;lt5/3-t
No :
Diberikan kepada
........J..r...j.i.B..i....~J.1.J.Jr.J.1'L
HWI:}t1.
III
No.
MATERI
JAM KULIAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
II.
III.
B.
C.
Dasar-Dasar Amdal
D.
E.
B.
Studi Kasus
C.
Praktek Lapangan
D.
Presentasi (Seminar)
EVALUASI
A.
Evaluasi Awal
B.
Evaluasi Akhir
INTENSIVE WORKSHOP
FOR
INDUSTRIAL WASTEWATER TREATMENT PLANTS
This course has been designed for professionals of Indonesian consultants. Its assignment
was - based on the elements treated during the Intensive Workshop on lndustrial
Wastewater Management in August 1990 in Jakarta to upgrade the knowledge 0f the
participants on the specific services of consultanl engineers for planning and
construction of industrial treatment plants. The lectures and training included the
following topics
Preliminary investigation
Tendering
Shop drawings