Anda di halaman 1dari 98

PANDUAN

KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT


RSCM KIRANA

2015
0

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Buku Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat ini dapat
tersusun. Buku ini dirasa sangat diperlukan sebagai pedoman dalam rangka
menghadapi penanggulangan bencana di RSCM Kirana. Buku ini merupakan bagian
dari Buku Penanggulangan Bencana Tingkat Korporat yang disesuaikan dengan
kondisi di Unit kerja yang harus dilaksanakan oleh seluruh pegawai RSCM Kirana.
Saat ini, Rumah sakit semakin dituntut untuk meningkatkan mutu, keamanan dan
keselamatan di dalam setiap pelayanan di Rumah sakit, untuk itu perlu dilakukan
standarisasi serta upaya penerapan program fasilitas dan keselamatan sesuai Buku
Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat sehingga kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan RSCM Kirana meningkat.

Dalam kaitan kesiapsiagaan tersebut, setiap rumah sakit perlu melakukan upaya
nyata antara lain melalui kebijakan, perencanaan kontinjensi dan rencana operasi
untuk menghadapi ancaman kebakaran, gempa,banjir dan ancaman bom.

Pada dasarnya buku panduan ini merupakan implementasi dari Facility Management
and Safety (FMS) yang mencakup penanggulangan potensi bahaya (kebakaran,
gempa,banjir dan ancaman bom), sarana darurat dan sistem komunikasi. Dengan
harapan buku panduan ini dapat dijadikan petunjuk dan dapat dipergunakan dalam
upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di RSCM Kirana. Apabila buku ini
dikemudian hari ada banyak kekurangan dan hal-hal yang perlu diperbaiki maka
akan dilakukan penyempurnaan.
1

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam
penyusunan buku ini. Akhir kata, semoga Allah selalu meridhoi langkah kita dan
memberikan yang terbaik serta membuka kepedulian kita.

Jakarta,
Juni 2015
Kepala Departemen Mata
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Dr.dr.Widya Artini, SpM (K)


NIP.195502271984032002

BAB I
KEBIJAKAN
A. Pengertian
1. Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta yang
selanjutnya disebut dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta disingkat
RSCM adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Departemen Kesehatan yang
melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang berada
2

di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Bina Pelayanan


Medik Departemen Kesehatan.
2. Bangunan: wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat
kedudukan baik sebagian maupun seluruhnya berada di atas atau dalam tanah dan
atau air.
3. Bangunan RSCM Kirana : bangunan gedung yang berdiri sendiri yang terdiri dari
6 lantai dan lantai basement.
4. Bencana: peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/ atau faktor non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda,
dan dampak psikologis.
5. Darurat: suatu keadaan tidak normal/ tidak diinginkan yang terjadi pada suatu
tempat/ kegiatan, yang cenderung membahayakan bagi manusia, merusak
peralatan/ harta-benda, atau merusak lingkungan sekitarnya.
6. Kesiapsiagaan pada bangunan gedung : aktivitas-aktivitas yang dirancang untuk
meminimalisir kerugian dan kerusakan, mengorganisir pemindahan penghuni
gedung dari lokasi yang terancam ke tempat yang aman dan menyelamatkan
properti secara efektif.
7. Tanggap Darurat : tindakan yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang
dalam menghadapi keadaan darurat.
8. Prosedur Tanggap Darurat : Tata cara/ pedoman kerja dalam menanggulangi
suatu keadaan darurat dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk
menanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal dengan tujuan untuk
mencegah atau mengurangi kerugian yang lebih besar.
3

9. Organisasi Keadaan Darurat : sekelompok orang yang ditunjuk sebagai pelaksana


penanggulangan Keadaan Darurat.
10. Penghuni bangunan : semua orang yang berada dalam bangunan baik secara
sementara (tamu/pasien/keluarga pasien) atau tetap (pegawai).
11. Peringatan dini kebakaran

: proses memonitor situasi-situasi dalam ruangan

bangunan gedung yang rentan terhadap bahaya kebakaran, yang direfleksikan


dengan adanya indikator panas atau asap.
12. Evakuasi : perpindahan penghuni bangunan secara paksa akibat keadaan darurat dari
ruangan menuju ke tempat yang aman.
13. Titik Berkumpul : area dimana penghuni bangunan gedung berkumpul saat terjadi
bencana.
14. Area Pengungsian : area dimana pasien dan keluarganya berkumpul pada setiap lantai
Gedung Staf Medik.
15. Evakuasi Horizontal : evakuasi penghuni bangunan secara lateral pada lantai yang sama
ke area pengungsian yang telah ditentukan.
16. Evakuasi Vertikal : evakuasi penghuni bangunan secara vertikal dari lantai atas menuju
ke titik berkumpul yang telah ditentukan.
17. Pos Komando : area dimana jajaran komando berkumpul yang terletak di area depan
lobi gedung pelayanan medis.

B. Kebijakan
Kebijakan umum dalam penerapan kesiapsiagaan tanggap darurat adalah :
1. Keadaan darurat disebabkan kegagalan teknologi, manusia atau alam dapat
terjadi setiap saat dan dimana saja, untuk itu RSCM Kirana perlu
mempersiapkan suatu cara penanggulangannya guna mengurangi dampak
kerugian yang mungkin terjadi.

2.

Pada kondisi darurat, waktu dan tindakan untuk mengurangi dampak seperti
kejar mengejar. Untuk itu, diperlukan proses pelaksanaan penyelamatan secara
teknis dalam waktu singkat. Perencanaan dan persiapan kesiapsiagaan tanggap
darurat

merupakan kunci keberhasilan dalam penanganan keadaan darurat

secara efektif.
3.

Pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan dengan segera setelah terjadi kejadian darurat. Yang termasuk
kegiatan tanggap darurat adalah tindakan penyelamatan penghuni bangunan dan
aset perusahaan, evakuasi penghuni bangunan dan penyelamatan korban dan
pemberian pertolongan pada pasien yang membutuhkan pertolongan dengan
segera, pemenuhan kebutuhan pasien selama proses menunggu sampai
dinyatakan kondisi normal serta pemulihan kegiatan menjadi normal.

4.

Pemeran utama dalam pelaksanaan keadaan darurat adalah organisasi tanggap


darurat dengan dipimpin oleh Komando Lapangan Keadaan Darurat dengan
dibantu oleh Penanggung Jawab Gedung, Koordinator Lapangan Logistik dan
Safety Plan, Koordinator Lapngan Insiden dan penanggulangan, Koordinator
Lapangan Evakuasi, dan Koordinator Lapangan Komunikasi

5.

Komando Lapangan Keadaan Darurat dijabat oleh Koordinator Sarana dan


prasarana RSCM Kirana untuk keadaan darurat pada jam kerja

6.

Komando Lapangan Keadaan Darurat RSCM Kirana mempunyai kewenangan


untuk menetapkan nama-nama personil organisasi tanggap darurat, dan akan
diperbaharui secara berkala jika ada penggantian nama. Pencantuman nama
personil tanggap darurat sebagai bagian yang terpisah dari buku ini.

7.

Organisasi Tanggap Darurat hanya berfungsi dalam keadaan darurat dan untuk
menjaga kesiagaan terhadap kemungkinan terjadi keadaan darurat maka perlu
5

dilaksanakan pelatihan simulasi tanggap darurat secara berkala berdasarkan


skenario yang telah ditetapkan dan laporan evaluasi pelaksanaannya.
8.

Koordinator Lapangan Logistik dan Safety Plan berkewajiban untuk memastikan


bahwa semua sarana darurat siap pakai dan handal ketika dibutuhkan dalam
keadaan darurat. Sarana darurat adalah rambu-rambu darurat, denah evakuasi
dan peta area aman darurat gempa, jalur evakuasi, sistem/ peralatan proteksi
kebakaran, sarana komunikasi.

9.

Buku kesiapsiagaan tanggap darurat harus disosialisasikan ke seluruh unit kerja


agar semua pegawai mengerti dan memahami tindakan yang harus dilakukan
jika terjadi keadaan darurat.

10. Pimpinan unit kerja bertanggung jawab untuk memastikan semua pegawai yang
berada dalam pengawasannya telah mengerti dan memahami tindakan yang
harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat.
11. Semua pegawai RSCM Kirana dan mitra kerja yang berada di RSCM Kirana
diwajibkan untuk membantu evakuasi pasien.
12. Semua pegawai RSCM Kirana berkewajiban untuk mematuhi BUKU
KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.
13. Setiap pertemuan yang diikuti minimal 15 orang harus dibacakan prosedur
tanggap darurat sebelum acara dimulai oleh panitia penyelenggara acara.
14. Semua perawat disarankan mempunyai keterampilan memadamkan api dengan
menggunakan Alat Pemadam Api Ringan dan pelatihan praktek pemadaman
akan dilaksanakan secara berkala.

C. Tujuan
Tujuan buku ini adalah :
6

1. Agar penanggulangan keadaan darurat dapat dilaksanakan secara efektif dan


terpadu.
2. Agar kecelakaan dan kerusakan peralatan, fasilitas, bangunan dan lingkungan
bisa ditekan seminimal mungkin.
3. Untuk digunakan sebagai bahan atau materi sosialisasi/ pelatihan bagi personil
terkait guna meningkatkan kesiapan menghadapi keadaan darurat di RSCM
Kirana.

D. Dasar Hukum
1.

Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2.

Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagaan.

3.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang


Penanggulangan Bencana.

4.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang


Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

5.

Kepmenkes No. 106/2004 tentang Tim Pengembangan Sistem Penanggulangan


Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan Pelatihan Penanggulangan Penderita
Gawat Darurat (PPGD)/General Emergency Life Support (GELS) Tingkat Pusat

6.

Kepmenkes No. 432/2007 tentang Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit

7.

Peraturan Menteri PU No 26/2008, Persyaratan Teknis Sistem Proteksi


Kebakaran Pada Bangunan Gedung Dan Lingkungan.

8.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. No. Per.04/MEN/1980


tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.

9.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi Alarm


Kebakaran Automatik.
7

10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep.186/MEN/1999 tentang Unit


Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

E. Ruang Lingkup
Buku Rencana Tanggap Darurat menjelaskan tentang :
1.

Kebijakan umum yang mencakup pengertian yang terkait dengan keadaan


darurat, kebijakan, maksud & tujuan dan dasar hukum.

2.

Informasi umum yang meliputi :


a.

Potensi bahaya yang dapat menimbulkan keadaan darurat didalam


RSCM Kirana.

b.

Sarana darurat yang terpasang di RSCM Kirana.

c.

Pedoman pemadaman dan penyelamatan penghuni bangunan pada


darurat kebakaran.

d.

Informasi karakteristik gempa dan pedoman evakuasi ketika


merasakan gempa.

3.

Pemeran dalam keadaan darurat yang meliputi organisasi keadaan darurat dan
tanggung jawab personil terkait dalam melaksanakan prosedur tanggap darurat
dan tindakan yang harus dilaksanakan dalam bentuk bagan alir.

4.

Prosedur tanggap darurat kebakaran dan instruksi kerja penyelamatan


manusia dan evakuasi, tanggap darurat kebakaran, gempa, banjir & ancaman
bom, komunikasi darurat.

5.

Pelatihan simulasi tanggap darurat.

BAB II
INFORMASI UMUM

A. Potensi Bahaya
1. Potensi Bahaya Kebakaran
Kebakaran adalah api yang tidak dikendaki dan tidak dapat dikendalikan yang
dapat menimbulkan kerugian. Api hanya akan terjadi jika tersedia tiga unsur yaitu
adanya bahan bakar padat, cair atau gas, oksigen dan sumber panas sebagai
pemicu. Dalam gedung perkantoran bahan bakar yang ada adalah kertas, kayu,
karpet, meja dan kursi, kain untuk gordin dll, dan sumber panas dari instalasi
listrik. Sedangkan gedung pelayanan medis

hampir sama dengan gedung

perkantoran namun juga terdapat gas oksigen pada setiap lantai dan gas LPG pada
dapur di lantai dasar.

Berdasarkan Kepmenaker No. 186/1999 tentang unit

penanggulangan kebakaran di tempat kerja, untuk hunian gedung perkantoran dan


rumah sakit diklasifikasi sebagai potensi bahaya kebakaran ringan.

2. Potensi Bahaya Gempa


Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana gempa bumi tektonik.
Hal ini didasarkan atas wilayah Indonesia terletak pada jalur paling aktif di dunia
akan gempa, akibat pertemuan lempeng tektonik, yaitu lempeng samudra IndoAustralia, Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudra Pasifik.
RSCM Kirana yang berlokasi di Jakarta termasuk jalur gempa bumi wilayah 3,
yaitu daerah mempunyai potensi bahaya gempa sedang berdasarkan peta potensi

gempa mengacu pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur


Bangunan Gedung SNI 1726 2002.

Berdasarkan dari data sejarah Gempa yang pernah terjadi di Jakarta berdasarkan
informasi dari BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), intensitas
tingkat goncangan gempa pada bangunan adalah sekitar VII-VIII pada skala MMI
(tabel skala intensitas dapat dilihat pada tabel berikut). Dimana pada skala
kekuatan gempa tersebut, kerusakan yang terjadi pada konstruksi bangunan yang
dibangun dengan konstruksi tahan gempa akan mengalami sedikit kerusakan,
namun gedung yang dibangun tidak memenuhi persyaratan tahan gempa
akan mengalami rusak parah, barang-barang dalam ruangan akan jatuh jika
tanpa penguatan dan tingkat kepanikan yang tinggi pada penghuni bangunan.

Tabel. Skala Intensitas Modifikasi Mercalli/MMI (Skala Goncangan)


dari FEMA (Federal Emergency Management AgencyBadan Pengaturan Keadaan Darurat Federal Amerika)

I.

Orang-orang tidak merasakan adanya gerakan bumi.

II.

Orang dalam jumlah sedikit mungkin merasakan gerakan bumi jika mereka
dalam keadaan diam atau berada di lantai-lantai atas bangunan tinggi.

III.

Orang-orang

di

dalam

ruangan

merasakan

gerakan.

Benda-benda

menggantung bergoyang-goyang. Orang-orang di luar ruangan mungkin


tidak menyadari bahwa gempa sedang terjadi.
IV.

Kebanyakan orang dalam ruangan merasakan gerakan. Benda tergantung

10

bergoyang-goyang. Alat-alat rumah tangga, pintu, jendela bergerak tidak


karuan. Gempa terasa seperti truk menabrak tembok. Orang-orang diluar
ruang amat sedikit yang menyadari adanya gerakan. Mobil yang di parkir
bergerak.
V.

Hampir semua orang merasakan gerakan. Orang tidur terbangun. Pintu


terbuka dan berputar buka tutup. Peralatan rumah tangga bisa pecah/ rusak.
Bingkai gambar bergerak. Benda kecil bergerak atau terguling. Pohon
mungkin bergetar. Bahan cair mungkin tumpah keluar dari wadah terbuka.

VI.

Setiap orang merasakan gerakan. Orang-orang sulit berjalan. Benda-benda


berjatuhan dari tempatnya diletakkan. Bingkai gambar jatuh dari dinding.
Furnitur bergerak. Plesteran di dinding mungkin retak. Pohon dan tanaman
bergetar. Kerusakan sedikit di gedung yang dibangun dengan tidak baik.
Tidak ada kerusakan struktur pada gedung yang dibangun dengan baik.

VII. Orang-orang kesulitan berdiri. Supir merasakan mobilnya bergetar.


Beberapa furniture pecah. Bata-bata lepas jatuh dari gedung-gedung.
Kerusakan sedikit hingga menengah pada bangunan yang dibangun dengan
baik; kerusakan akan sangat terlihat di gedung yang tidak dibangun dengan
baik.
VIII. Supir kesulitan mengendarai. Rumah-rumah yang tidak diikat dengan baik
pada pondasinya dapat bergeser. Struktur yang tinggi seperti menara dan
chimney dapat terpuntir dan rubuh. Gedung-gedung yang dibangun dengan
baik mengalami kerusakan kecil. Gedung yang tidak dibangun dengan baik
dapat mengalami kerusakan parah. Ranting pohon patah. Sisi perbuktian
mungkin retak jika kondisi tanah basah. Ketinggian air dalam sumur

11

mungkin berubah.
IX.

Gedung yang dibangun dengan baik mengalami kerusakan yang signifikan.


Rumah-rumah yang tidak diikat ke pondasi bergeser dari pondasinya. Pipapipa di bawah tanah patah. Tanah retak. Tangki-tangki mengalami
kerusakan serius.

X.

Hampir semua gedung dan pondasinya hancur. Beberapa jembatan hancur.


Bendungan rusak serius. Longsor besar terjadi. Air terdesak ke tepi kanal,
sungai, dan danau. Tanah retak pada area yang sangat luas. Jakur kereta api
melengkung sedikit.

XI.

Hampir semua gedung rubuh. Beberapa jembatan hancur, Retakan besar


terlihat di tanah. Jalur pipa dalam tanah hancur. Jalur kereta api mengalami
bengkok parah.

XII. Hampir semuanya hancur. Benda-benda terlempar ke udara. Tanah bergerak


bergelombang dan menggelembung. Sejumlah batuan besar mungkin
bergeser.

3. Potensi Bahaya Banjir


Bahaya banjir merupakan bencana alam yang harus diwaspadai jika gedung
dibangun di daerah yang terletak di dataran rendah seperti Jakarta. Lokasi RSCM
Kirana yang perlu diperhatikan jika ada banjir adalah lantai basement karena
letaknya paling bawah.

4. Potensi Ancaman Bom

12

Ketidakpuasan

masyarakat terhadap kondisi ekonomi, sosial dan politik

merupakan ancaman yang diwaspadai. Ancamam ini berupa ancaman perusakan/


meruntuhkan bangunan gedung dan keselamatan jiwa dengan meledakkan bom
dengan kekuatan yang cukup dahsyat. Bangunan RSCM Kirana, yang terletak di
Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik Indonesia mempunyai potensi acaman
bom dan ledakan bom, namun tidak dapat diprediksi tempat dimana bom akan
diledakkan serta kekuatan ledakkannya.

B. Sarana Darurat
1. Bangunan dan Konstruksi Gedung
Bangunan RSCM Kirana dengan peruntukkan hunian campuran yaitu kegiatan
perkantoran pada jam kerja.
RSCM Kirana terdiri dari 6 (delapan) lantai dan lantai basement, dilengkapi :
3 (tiga) unit lift , 2 (dua) unit tangga darurat yang menghubungkan
seluruh lantai

Konstruksi bangunan RSCM Kirana untuk :


Untuk

hunian

perkantoran

(staf

medik),

bangunan

gedung

terkompartemenisasi antar lantai.


Untuk hunian rumah sakit, bangunan gedung berbentuk atrium (atrium
adalah ruang di dalam bangunan gedung yang menghubungkan dua
tingkat atau lebih dan keseluruhan atau sebagian ruangannya tertutup
pada bagian atasnya oleh lantai).

13

2. Sistem Proteksi Kebakaran


Sarana yang tersedia didalam bangunan RSCM Kirana adalah :
Alat pemadam api ringan (APAR) pada tiap lantai dengan titik yang telah
ditentukan sesuai kebutuhan ruangan yang telah ditentukan melalui
analisis resiko, jenis media pemadam serbuk kimia.
Water sprinkler system dan head sprinkler bulb pada seluruh ruangan
gedung kecuali pada ruangan toilet dan tangga darurat.
Sistem air pemadam (fire hydrant system) dilengkapi dengan reservoir
air dengan kapasitas sekitar 1000 m3 .
Detektor asap pada area seluruh ruangan. Semua detektor bekerja secara
otomatis jika dipicu oleh adanya asap (detektor asap) dan indikasi
tersebut diinformasikan di panel kendali di lantai dasar.
General fire alarm bell secara manual untuk seluruh lantai tersedia di
panel kendali lantai satu.
Rumah pompa lantai dasar : 3 buah pompa air yang terdiri dari pompa
jockey, pompa listrik dan pompa diesel yang dilengkapi dengan panel
pengendali pompa, dan bekerja secara otomatis sesuai dengan kebutuhan
jumlah air dan tekanan.
Power listrik dari PLN dan diesel genset.
Di halaman luar gedung terdapat:
3 buah Hidran pilar

3.Sarana Penyelamatan dan Kelengkapannya

14

RSCM Kirana dilengkapi dengan 2 (dua) buah tangga darurat, sebagai sarana
jalan keluar saat terjadi keadaan darurat.
Komposisi tangga darurat tersebut adalah sebagai berikut :
2 (satu) unit tangga darurat di RSCM Kirana
Tiap jalan keluar menuju tangga darurat dilengkapi dengan pintu darurat yang
tahan api (lebih kurang 2 jam) dan tiap tangga darurat dilengkapi dengan kipas
penekan/ pendorong udara yang dipasang di atap. Udara pendorong akan keluar
melalui grill di setiap lantai yang terdapat di dinding tangga darurat dekat pintu
darurat.
Rambu-rambu keluar (exit signs) di tiap lantai dilengkapi dengan tenaga baterai
darurat yang sewaktu-waktu diperlukan bila sumber tenaga listrik dari PLN
padam. Denah evakuasi dan peta aman sementara ketika terjadi gempa ditempel
pada setiap lantai.
C. Sistem Komunikasi
1. Paging
RSCM Kirana dilengkapi sistem komunikasi internal gedung melalui paging
yang dioperasikan dari ruang kendali di lantai satu.

2. Komunikasi Interpersonal
Untuk komunikasi personal antar tim tanggap darurat dilengkapi dengan sarana
komunikasi bergerak seperti Handy Talki.

3. Kode Komunikasi Darurat


Kode yang digunakan seperti pada tabel berikut :

15

Kode
Code Red
Code Green
Code Purple
Code Black
Code Yellow

Pedoman
Informasi Kebakaran
Informasi Gempa
Perintah Evakuasi
Informasi Ancaman Bom
Informasi Darurat Banjir

4. Operator & Nomor Telepon Darurat


Operator telepon darurat yang bisa dihubungi adalah di ruang tehnik lantai
dasar dengan nomor telepon darurat di seluruh RSCM Kirana.

5. Titik Berkumpul & Area Pengungsian


Titik berkumpul untuk penghuni bangunan dibagi menjadi 2 yaitu :

Titik Berkumpul I : area di halaman depan sebelah kanan RSCM Kirana yang
akan digunakan untuk tempat berkumpulnya pasien dan keluarganya.

Titik berkumpul II : area di halaman depan sebelah kiri RSCM Kirana yang
digunakan untuk berkumpul pasien dan keluarganya.

6. Pos Komando
Pos Komando adalah area dimana para koordinator berkumpul untuk
memimpin jalannya operasional keadaan darurat yg terletak di belakang
farmasi

16

BAB III
MITIGASI

A. Mitigasi Kebakaran
1. Fenomena Api
Api berkembang menjadi besar melalui beberapa tahapan seperti pada gambar berikut :

Perkembangan api dalam ruang tertutup dapat dibagi menjadi 5 (lima) tahap yaitu:
1.

Tahap penyalaan
Tahap ini ditandai dengan munculnya api dalam ruangan atau tempat lainnya.

17

2.

Tahap Pertumbuhan
Pada tahap ini terjadi perambatan panas dan asap yang akan menyebar ke seluruh
ruangan. Tahap pertumbuhan ini merupakan tahap yang paling baik untuk
evakuasi penghuni di dalam ruangan dan upaya pemadam api dengan
menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan jika api membesar
padamkan dengan air hidran.

3.

Tahap flashover
Tahap ini api sudah mencapai langit-langit dan asap hampir memenuhi ruangan
dimana temperatur ruangan mencapai sekitar 500-600 O C. Waktu yang diperlukan
sampai terjadi flashover adalah sekitar 2-5 menit tergantung dari bahan yang
terbakar. Untuk tahap ini pemadaman harus menggunakan hidran gedung
dan saat paling tepat untuk evakuasi pasien pada lantai terbakar dan lantai
lainnya yang terpapar asap.

4.

Tahap Surut
Api sudah mulai padam karena bahan yang terbakar hampir habis.

2. Penyelamatan Manusia & Aset

Evakuasi

Evakuasi untuk penghuni RSCM Kirana adalah dengan mengarahkan semua


penghuni bangunan menuju ke titik berkumpul 1 dan 2 melalui tangga darurat di
dalam.
Jika terjadi kebakaran besar, lantai di atas lantai terbakar yang harus segera di
evakuasi, mengingat bentuk bangunan adalah atrium dan asap akan menyebar ke
atas.

18

Petugas evakuasi (perawat) harus segera mengevakuasi pasien jika dampak


kebakaran membahayakan pasien. Jangan Menunggu Instruksi. Pasien harus
segera dipindahkan ke area yang aman, dan pada setiap area pengungsian atau
titik berkumpul harus ditunggu oleh perawat.

3. Pemadaman Api
Berdasarkan tahapan perkembangan api, saat yang tepat untuk memadamkan
kebakaran adalah pada saat :
Tahap pertumbuhan dengan APAR.
Jika api membesar gunakan Hidran Gedung.
Jika hidran tidak mampu tinggalkan bangunan menuju titik berkumpul/ area
pengungsian.

B. Mitigasi Gempa
1.

Mitigasi Non-Struktural
Gempa tidak menimbulkan kecelakaan atau kematian dan penyebab kecelakaan atau
kematian karena keruntuhan bangunan atau kejatuhan benda-benda disekitarnya.
Setiap ruangan terdapat berbagai benda-benda, dan kondisi ini rentan untuk
terjadinya kecelakaan pagi penghuni bangunan gedung.
Tingkat kerentanan benda-benda ketika terjadi gempa dibagi menjadi

3 (tiga)

kategori yaitu :

Area aman : area dimana penghuni bangunan pada sekitar area tersebut dapat
berlindung atau evakuasi sementara ketika terjadi gempa. Area dimana terdapat
meja untuk berlindung dan berdiri di tempat lekukan bangunan gedung serta
tidak terdapat barang-barang yang dapat jatuh.

19

Area bahaya ringan/ sedang : area dimana penghuni tidak diperbolehkan untuk
tempat berlindung atau evakuasi sementara ketika terjadi gempa, karena bendabenda disekitar area dapat jatuh dan menimpa penghuni dan menimbulkan
kecelakaan ringan/ sedang.

Contoh benda-benda yang bisa jatuh, menimpa

penghuni bangunan dan menimbulkan luka ringan/ sedang: jam dinding, filling
cabinet, printer, dispenser/ lemari pendingin dll.
Area bahaya berat : area dimana penghuni bangunan pada sekitar area tersebut
tidak diperbolehkan untuk tempat berlindung atau evakuasi sementara ketika
terjadi gempa karena benda-benda di sekitar area dapat jatuh dan menimbulkan
kecelakaan berat. Contoh benda-benda yang bisa jatuh dan menimpa penghuni
bangunan serta menimbulkan luka berat dan fatal seperti lemari besar dengan
tinggi lebih dari 2 meter berisi file yang terbuat dari kayu atau kaca dan kaca
jendela.

2. Evakuasi

Evakuasi Sementara

Gempa tektonik hanya berlangsung selama sekitar 1-2 menit, dan jika terjadi gempa
maka penghuni gedung tidak disyaratkan untuk evakuasi keluar bangunan namun
evakuasi ke area yang aman pada lantai yang sama sesuai dengan peta area aman.
Selanjutnya evakuasi ke luar bangunan, jika terdapat gempa susulan yang lebih besar.

Evakuasi keluar bangunan

Evakuasi untuk penghuni RSCM Kirana adalah dengan mengarahkan semua penghuni
bangunan menuju ke Titik Berkumpul 1 dan 2 melalui tangga darurat.

20

BAB IV
PENGORGANISASIAN DALAM KEADAAN DARURAT

A. Organisasi Tanggap Darurat


Bagan Organisasi Tangga Darurat RSCM Kirana sesuai pada bagan orgasisasi
berikut. Nama-nama personil dalam organisasi ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala
Departemen RSCM Kirana dan merupakan bagian terpisah dari Buku ini.
Komando Lapangan Keadaan Darurat
Dr. Yunia Irawati, SpM (K)/
Derry Kusumanegara

Koordinator
Lapangan Logistik
& Safety Plan

Tim Persediaan
PIC Obatobatan
PIC Makanan &
Air
PIC Linen/
Selimut

Koordinator
Lapangan Insiden &
Penanggulangan

Koordinator
Lapangan Evakuasi

Tim
Penanggulangan
PIC Pemadam
Api
PIC Pengaman
Bom
PIC Banjir &
Gempa Bumi

Tim Evaluasi
PIC Pasien
PIC Dokumen
PIC Aset

B. Uraian Tugas Pemeran Organisasi Tanggap Darurat


URAIAN TUGAS KOMANDO LAPANGAN
Komando Lapangan terdiri dari :
1. Komando Lapangan Pagi
2. Komando Lapangan Sore
3. Komando Lapangan Malam
1.

Pada Keadaan Tenang

21

Koordinator
Lapangan
Komunikasi

Tim Komunikasi
PIC data Pasien&
Roll Call
PIC Pengumuman
PIC komunikasi
Eksternal

Mengkoordinasi penyusunan perencanaan penanggulangan kegawatdaruratan


RSCM Kirana tiap tahun anggaran.
Mengkoordinasi pelaksanaan Drill rencana evakuasi keadaan bencana, Bom,
Banjir, Gempa bumi, dan Kebakaran.
Melakukan koordinasi pemeriksaan alat-alat penanggulangan bencana,
apakah berfungsi atau tidak, minimal 1(satu) kali setiap tahun.
Berkoordinasi dengan eksternal unit yang berkaitan dengan penanggulangan
bencana.
Melakukan re-enginering system penanggulangan bencana secara berkala
sesuai dengan perubahan perubahan eksternal.
2.

Pada Keadaan Bencana


Memberikan komando kepada seluruh koordinator PIC dan anggota tim
Disaster untuk melakukan tugasnya sesuai dengan SOP dan fungsinya.
Melakukan Roll Call sesuai dengan SOP Disaster Plan Internal maupun
eksternal.
Mengendalikan penanggulangan bencana internal secara periodik sesuai
dengan SOP
Menerima laporan-laporan dari tim-tim secara periodik pada saat bencana.
Memberikan solusi masalah-masalah segera pada saat bencana
Menyatakan bencana telah teratasi sesuai dengan kode di dalam SOP
Memberikan laporan kepada Kepala Departemen RSCM Kirana dan Direktur
Utama RSCM tentang kejadian dan penanggulangan keadaan darurat
Mereview seluruh proses penanggulangan sesudah bencana dan melaporkan
kepada Kepala Departemen RSCM Kirana dan Direktur Utama RSCM dan
Tim Krisis Center Provinsi DKI Jakarta.

URAIAN TUGAS KOORDINATOR LOGISTIK DAN SAFETY PLAN


Koordinator Logistik dan Safety Plan terdiri dari :
1. PIC Obat-obatan
2. PIC Makanan dan Air
3. PIC Linen/Selimut
1.

Pada Keadaan Tenang


Menyusun perencanaan kebutuhan logistik obat-obatan, makanan, dan
peralatan untuk penanggulangan bencana pada tiap tahun anggaran.
22

Melakukan Rapat Koordinasi Berkala dengan PIC dibawahnya untuk


mengevaluasi apakah rencana logistik yang sudah disusun sudah bisa
diadakan atau sudah ada dalam plot anggaran Disaster.
Mengecek logistik yang harus tersedia untuk persiapan penanggulangan
bencana
Melakukan monitoring keberadaan logistik bencana secara berkala
Memberikan laporan berkala tentang kinerja koordinator logistik dan safety
plan kepada komando lapangan

2.

Pada Keadaan Bencana


Menyediakan kebutuhan obat-obatan, makanan, air, linen dan selimut pada
saat bencana sesuai dengan kebutuhan dan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat
Mendistribusikan kebutuhan-kebutuhan tersebut diatas melalui PIC-PIC
dibawahnya kepada orang yang membutuhkan atau korban bencana
Mengevaluasi kekurangan atau masalah logistik pada keadaan bencana secara
periodic sampai bencana teratasi
Memberikan solusi segera kebutuhan logistik darurat yang harus dipenuhi
pada periode bencana
Membuat laporan pemakaian barang-barang logistik dan makanan setelah
keadaan bencana teratasi.

3.

Koordinator Logistik dan Safety Plan dalam melakukan tugasnya pada saat
bencana dibantu oleh petugas 3 dari tiap area

URAIAN

TUGAS

KOORDINATOR

LAPANGAN

INSIDEN

DAN

PENANGGULANGAN
Koordinator Lapangan Insiden dan penanggulangan terdiri dari :
1. PIC Pemadam api
dibantu oleh Tim Fire, Petugas 1, Tim Hydrant dan Tim Alarm
2. PIC Pemadam Bom
3. PIC Banjir & Gempa Bumi

23

1.

PIC Pemadam api


Pada Keadaan Tenang
Menyusun rencana pengadaan dan pemeliharaan alat-alat yang diperlukan
pada keadaan bencana
Melakukan pengajaran rencana penanggulangan bencana kebakaran, bom,
banjir, dan gempa bumi.
Melakukan pemeriksaan alat-alat penanggulangan bencana sebulan sekali.
Melakukan latihan/drill bencana yang digabung dengan latihan evakuasi
Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk audit kebakaran satu
tahun sekali melalui Tim K3 RSCM
Melakukan koordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk melakukan latihan
penggunaan alat-alat kebakaran setahun sekali untuk tim Fire melalui Tim
K3 RSCM
Memberikan laporan drill dan persiapan penanggulangan bencana kepada
komando lapangan secara berkala.
Pada Keadaan Bencana
Tim Fire melakukan pemadaman sumber api dibantu oleh petugas 1 tiap
area dengan menggunakan APAR terdekat.
Petugas 1 dari tiap lantai melakukan pemadaman panel listrik
Tim Hydrant dibantu petugas 1 per lantai melakukan pemadaman dengan
Hydrant pada area bencana, bila api tak dapat dipadamkan dengan APAR
Tim Alarm membunyikan alarm yang ada di lantai kejadian yang
sekaligus mengaktifkan fan positif pressure pada tangga darurat
Apabila api masih tidak dapat ditangani, dilakukan pengunduran melalui
speaker dan mulai dilakukan evakuasi
Koordinator Insiden dan penanggulangan memberikan laporan periodik
pada saat bencana kepada komando lapangan sampai bantuan dari Dinas
Pemadam Kebakaran datang memberikan bantuan.
Koordinator Insiden dan Penanggulangan melaporkan kepada komando
lapangan bila bencana bisa ditanggulangi sesuai dengan kode pada SOP

2.

PIC Pengaman Bom


Pada Keadaan Bencana
24

Tim Bom, membuat garis pembatas/penghalang agar tidak ada orang-

orang yang masuk ke daerah yang dicurigai ada bom


Petugas 1, membantu evakuasi staff dan pasien melalui tangga darurat 1

dan 2 atau lift pada lantai yang terdapat ancaman bom


Melakukan pengumuman tentang ancaman bom ke seluruh gedung dan

melakukan evakuasi terhadap manusia dan fasilitas yang diperlukan


Menghubungi tim Jihandak/Gegana untuk melakukan penelitian dan
pengamanan bom

3.

PIC Banjir dan Gempa Bumi


Pada Keadaan Bencana
Tim Banjir & Gempa Bumi, menerangkan seluruh pengunjung (staff,
pasien dan keluarga) agar tetap tenang dan mengikuti instruksi Tim

Tanggap Darurat untuk evakuasi


Petugas 1,membantu mengarahkan evakuasi dalam jalur evakuasi

melalui tangga darurat 1 atau 2


Mematikan panel listrik yang dianggap perlu.
Melakukan pengumuman tentang banjir dan gempa bumi ke seluruh
gedung dan melakukan evakuasi terhadapmanusia dan fasilitas yang
diperlukan

4.

Koordinator Insiden dan Penanggulangan dibantu oleh petugas 1 dari tiap


area

URAIAN TUGAS KOORDINATOR LAPANGAN EVAKUASI


Koordinator penanggulangan insiden terdiri dari:
1. PIC Pasien
2. PIC Dokumen
3. PIC Asset
1.

Pada saat tenang


Menyusun rencana evakuasi dan me-review rencana evakuasi tiap tahun.
Berkoordinasi dengan koordinator yang lain untuk sosialisasi rencana
evakuasi dua kali dalam setahun.
Melakukan drill rencana evakuasi setahun dua kali.

25

Memberikan laporan drill dan sosialisasi rencana evakuasi kepada komando


lapangan secara berkala.
2.

Pada Saat bencana


Mengkoordinir evakuasi pasien dibantu oleh petugas 2 tiap area menuju ke
titik kumpul, bersama petugas 2 dan memberi tanda X (silang) pada pintu
ruangan yang sudah diperiksa dan tidak terdapat orang di dalamnya
Menerima laporan Roll Call tiap-tiap area dari petugas 2
Melakukan Roll Call personil yang berhasil dievakuasi di titik kumpul sesuai
dengan area
Mencari personil-personil yang tidak ada di titik kumpul sedang pada laporan
datanya ada
Mengkoordinir evakuasi data dan asset dibantu oleh petugas 3 tiap area
menuju ke titik kumpul
Menerima laporan dari petugas 3 jumlah dan jenis data maupun asset yang
berhasil dievakuasi
Mengecek jumlah asset dan dokumen di titik kumpul sesuai dengan laporan
petugas 3 dari tiap area
Memberi laporan jumlah asset, dokumen dan personil kepada komando
lapangan
Mengecek /memastikan seluruh lantai telah ada tanda silang pada pintunya
yang berarti tidak ada personil yang tertinggal dibantu oleh petugas 4 tiap area

3.

Koordinator penanggulangan insiden dibantu oleh petugas 2, 3 dan 4 dari tiap


area

URAIAN TUGAS KOORDINATOR LAPANGAN KOMUNIKASI


Koordinator Lapangan Komunikasi terdiri dari :
1. PIC Roll Call/Data Pasien
2. PIC Pengumuman
3. PIC Komunikasi Eksternal
1.

Pada Saat Tenang


Menyusun perencanaan system Roll Call data Pasien
26

Menyusun komunikasi-komunikasi tertulis untuk briefing pada pasien,


pengunjung, dan pegawai RSCM Kirana.
Mengkomunikasikan Safety Briefing secara berkala dalam audio visual dan
display di RSCM Kirana.
Melakukan Review berkala komunikasi-komunikasi tertulis yang telah
didisplay.
Berkoordinasi dengan system Roll Call Eksternal RSCM Pusat dan Dinas
Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Berkoordinasi dengan Dinas Kebakaran untuk komunikasi rutin dan
komunikasi pada saat bencana
Melatih petugas pengumuman dan petugas 1 tiap area untuk berkomunikasi
saat bencana dan non bencana
Menyusun dan me-review SOP untuk kode-kode komunikasi pada saat
bencana
Mensosialisasikan kode-kode komunikasi saat bencana kepada seluruh
pegawai dan pengunjung RSCM Kirana secara berkala.
Mengkomunikasikan dengan display dan audio visual kode-kode komunikasi
bencana setiap hari.
2.

Pada Saat Bencana


PIC Pengumuman memberikan pengumuman kepada seluruh karyawan dan
pengunjung melalui audio dengan kode-kode komunikasi bencana secara
terusmenerus bersama-sama dengan komando lapangan saat kejadian
PIC Pengumuman memberikan pengumuman bahwa bencana telah berhasil
ditanggulangi dengan kode kode komunikasi bencana selesai.
PIC Komunikasi Eksternal memberikan laporan per telepon, Radio
Komunikasi, SMS kepada Dinas kebakaran, Dinas Kesehatan, Crisis Center,
Ambulance gawat darurat Provinsi DKI Jakarta bahwa terjadi bencana di
RSCM Kirana.
PIC Roll Call Data Pasien mengambil data pasien hari itu dan data personil
hari itu pada system informasi RSCM Kirana.

27

PIC Roll Call dibantu oleh petugas 1 mengevaluasi data pasien yang berhasil
dievakuasi
PIC Roll Call membuat laporan gap antara data pasien hari itu dan pasien
yang berhasil dievakuasi yang kemudian diserahkan kepada komando
lapangan

3. Koordinator lapangan Komunikasi dibantu oleh petugas 1 tiap area dalam


melaksanakan tugasnya pada saat bencana.

BAB V
STANDARD OPERATING PROSEDUR

A. Prosedur Penyelamatan Penghuni Bangunan dan Evakuasi


1. Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional
kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka memindahkan penghuni bangunan
karena bangunan gedung yang ditempati tidak layak huni sementara atau tetap.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya perintah evakuasi sampai semua
penghuni telah keluar dari area/ bangunan yang berpotensi menimbulkan
bahaya bagi penghuni.

B. Prosedur Darurat Kebakaran

28

1.Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional
kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil jika terjadi darurat Kebakaran.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya teriakan kebakaran atau terdengarnya
bunyi alarm kebakaran (yang mengindikasikan adanya asap atau panas) yaitu
dari timbulnya api sampai api padam.

3. Bagan Alir Darurat Kebakaran

29

C. Prosedur Menghadapi Gempa


1. Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional
kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil jika terjadi darurat gempa.

2.Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai merasakan adanya gempa sampai dinyatakan
kondisi normal.

3 Pedoman Umum

30

Pedoman umum bagi seluruh penghuni bangunan jika terjadi gempa adalah
sebagai berikut :
Merasakan gempa.
Menuju ke tempat yang aman (sesuai dengan Peta Area Aman pada setiap
lantai) untuk jongkok, misalkan di bawah meja yang kuat, atau pada sudut
dalam ruangan atau disebelah lemari yang kokoh/ kuat.
Lindungi kepala dan leher dengan menggunakan kedua tangan

yang

diletakkan di atas kepala atau menggunakan bantuan benda seperti tas atau
lainnya.
Berpeganglah secara erat pada sesuatu benda yang kuat, misal kaki meja.
Telaplah berada di sana dan jangan bergerak sampai goncangan berhenti.
Tunggu perintah lebih lanjut
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi. Jika merasakan getaran
gempa bumi saat berada di dalam lift , maka tekanlah semua tombol. Ketika
lift berhenti, keluarlah dan menuju ke tempat yang aman sementara sampai
goncangan gempa berhenti.
Secara garis besar tindakan yang harus dilakukan adalah :
MENUJU TEMPAT AMAN, JONGKOK, BERLINDUNG, BERPEGANGAN

Bencana gempa bumi, tergantung pada kekuatan dan getaran gempa bumi pada
suatu lokasi dan merupakan cerminan pengaruh gempa bumi terhadap tingkat
kerusakan prasarana dan sarana.

Pedoman tindakan yang harus dilakukan jika

merasakan gempa bumi seperti tabel berikut.

31

Tabel Intensitas Goncangan Gempa dan Tindakan yang lakukan


Skala

Dampak Terhadap Penghuni Bangunan

TINDAKAN

MMI
I.
II.

Tidak merasakan adanya gerakan bumi.


Tetap bekerja secara normal
Dalam jumlah sedikit mungkin merasakan Tetap bekerja secara normal
gerakan bumi jika mereka dalam keadaan
diam

III.

atau

berada

di

lantai-lantai

atas

bangunan tinggi.
Di dalam ruangan merasakan gerakan. Benda- Tetap tenang/kepanikan
benda

menggantung

bergoyang-goyang. dikendalikan agar tidak

Orang-orang di luar ruangan mungkin tidak menimbulkan kegaduhan


IV.

menyadari bahwa gempa sedang terjadi.


Kebanyakan orang dalam ruangan merasakan Tetap tenang/kepanikan
gerakan.

Benda

tergantung

bergoyang- dikendalikan agar tidak

goyang. Gempa terasa seperti truk menabrak menimbulkan kegaduhan


tembok. Orang-orang di luar ruang amat
sedikit yang menyadari adanya gerakan.
V.

Mobil yang diparkir bergerak.


Hampir semua orang merasakan gerakan.
Pintu terbuka dan berputar buka tutup.
Bingkai

gambar

bergerak.

Benda

aman

kecil

bergerak atau terguling. Bahan cair mungkin


tumpah keluar dari wadah terbuka.

VI.

Menuju ke tempat

Jongkok,
Berlindung Berpegangan

Menunggu Perintah

Setiap orang merasakan gerakan. Orang-

lebih lanjut
Menuju ke tempat aman

orang sulit berjalan. Benda-benda berjatuhan

Jongkok, Berlindung

dari tempatnya diletakkan. Bingkai gambar


jatuh

dari

dinding.

Furnitur
32

bergerak.

Berpegangan

Plesteran

di

dinding

mungkin

retak.

Menunggu Perintah lebih

Kerusakan sedikit di gedung yang dibangun

lanjut

dengan tidak baik. Tidak ada kerusakan


struktur pada gedung yang dibangun dengan
VII.

baik.
Orang-orang

kesulitan

furniture pecah.

berdiri.

Beberapa

Kerusakan sedikit hingga

menengah pada bangunan yang dibangun

aman

Jongkok,

dengan baik; kerusakan akan sangat terlihat di

Berlindung,

gedung yang tidak dibangun dengan baik.

Berpegangan

VIII.

Menuju ke tempat

Struktur yang tinggi seperti menara dan


Cerobong asap (chimney) dapat terpuntir dan
rubuh.

Gedung-gedung

yang

dibangun

dengan baik mengalami kerusakan kecil.


Gedung yang tidak dibangun dengan baik

Menunggu perintah
lebih lanjut
Menuju ke tempat aman
Jongkok,Berlindung
Berpegangan

Menunggu

Perintah

lebih lanjut

dapat mengalami kerusakan parah.


IX.

Gedung

yang

dibangun

dengan

baik Menuju ke tempat aman

mengalami kerusakan yang signifikan. Pipa- Jongkok,Berlindung


pipa di bawah tanah patah. Tanah retak.
Tangki-tangki mengalami kerusakan serius.

X.

Hampir

semua

gedung

Berpegangan
Menunggu Perintah lebih

lanjut
dan pondasinya Menuju ke tempat aman

hancur. Tanah retak pada area yang sangat Jongkok,Berlindung


33

luas.

Berpegangan
Menunggu Perintah lebih
lanjut
Jika

terjebak

dalam

bangunan runtuh segera


XI.

Hampir semua gedung rubuh. Retakan besar

minta pertolongan
Menuju ke tempat aman

terlihat di tanah. Jalur pipa dalam tanah

hancur.

Jongkok,Berlindung
Berpegangan

Menunggu

Perintah

lebih lanjut

Jika

terjebak

dalam

bangunan runtuh segera


XII.

Hampir
terlempar

semuanya
ke

hancur.

udara.

Benda-benda

Tanah

bergerak

minta pertolongan
Menuju ke tempat aman

Jongkok, Berlindung

bergelombang dan menggelembung.

Berpegangan

Menunggu Perintah
lebih lanjut

Jika terjebak dalam


bangunan runtuh segera
minta pertolongan

4. Bagan alir tindakan darurat gempa bagi penghuni bangunan


34

D. Prosedur Menghadapi Ancaman Bom


1.Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional
kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka menghadapi ancaman.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya informasi adanya ancaman bom sampai
dinyatakan aman.

E. Prosedur Banjir
1.Tujuan

35

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional


kepada seluruh pegawai dan Organisasi Tanggap Darurat mengenai tindakantindakan yang harus diambil dalam rangka menghadapi ancaman banjir.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya air yang masuk ke area dasar sampai air
surut.

F. Prosedur Darurat Komunikasi


1.Tujuan
Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan operasional
kepada Petugas Operator Komunikasi mengenai tindakan-tindakan yang harus
dilakukan ketika menerima perintah untuk mengkomunikasikan informasi
darurat ke seluruh pegawai RSCM Kirana.

2. Ruang Lingkup
Prosedur ini dilaksanakan mulai adanya perintah untuk membacakan teks sesuai
dengan pedoman teks.

36

BAB VI
EVAKUASI MENURUT AREA

1.

Evakuasi Area Basement


Unit

: Ruang Basement

Penanggung Jawab

: Rekam Medis

Tempat Berkumpul

: Lobby Basement dekat lift

Titik Kumpul

: Halaman Depan Kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1.

Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human


lives) pada saat terjadi kebakaran

37

Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing

2.

masing unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di samping pintu sebelah kiri ruang Rekam Medik


Di samping kanan Ruang BAS
Di sebelah kiri Pintu Lift 1

Hidrant

Disebelah kiri pintu Lift 2


Di samping seberang sebelah ruang Security

Kotak P3K

Di meja ruang Rekam Medis

Karung Bagor (untuk pembungkus


dokumen dan peralatan penting)
Telepon

Di laci meja ruang Rekam Medis

Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

Panel Listrik

Ruang Gas Medis


Di dalam tempat Wudhu
Di luar di teras belakang gedung sebelah kiri

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan


EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di meja ruang Rekam Medis

Meja Komputer Ruang Rekam Medis

Rute Evakuasi
1.

Area Lift pasien ke arah pintu keluar menuju area gas medis ke lapangan
terbuka belakang gedung kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan
sebelah kanan gedung.

2.

Area gudang dan lift barang menuju ke lapangan terbuka gedung belakang
kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan gedung

TUGAS TIM GADAR BENCANA AREA REKAM MEDIS

38

PENANGGUNG JAWAB

: Ihsan Permana (Petugas 1)

1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801


2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

39

PETUGAS 2: Marinem
Pengganti : Rahmad
1. Mengevakuasi personil yang ada di lantai Basement sesuai petunjuk evakuasi personil
menuju halaman belakang kemudian menuju ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

40

PETUGAS 3 : Alwi
Pengganti : Hendra
Sonny
Fajrotun Nisa
Kustiawan
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Rekam Medis
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah
alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 4 : Security Lantai Basement


1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

TIM GADAR BENCANA AREA MUSHOLA DAN WORKSHOP


PENANGGUNG JAWAB

: Rahmat Putranto

1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801


2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

PETUGAS 2
: Debi Saputra
1. Mengevakuasi dokumen dan peralatan yang berada di workshop
2. Menghitung jumlah dokumen dan peralatan yang sudah dievakuasi
3. Mengecek personil yang masih tertinggal atau terjebak di lantai Basemen
4. Membuat laporan jumlah dokumen dan peralatan yang sudah dievakuasi kemudian
melaporkannya kepada petugas 1

PETUGAS 3
: Security Lantai Basement
1. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
2. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
3. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

41

TIM GADAR BENCANA AREA GUDANG DAN SECURITY


PENANGGUNG JAWAB
: Zamachsari Ichwan
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

PETUGAS 2
: Cleaning Service Lantai Basement
1. Mengevakuasi barang barang dan peralatan gudang yang bisa dievakuasi ke lapangan
terbuka di halaman belakang gedung kemudian menuju ke titik kumpul ke halaman
depan gedung sebelah kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 3 & 4
: Security Lantai Basement
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengevakuasi CPU dan Peralatan Kontrol di ruang Security
3. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
4. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruang
5. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

2.Evakuasi Area Lantai 1


Unit

: Ruang Manajemen

Penanggung Jawab

: PJ Administrasi (Uswatun Hasanah)

Tempat Berkumpul

: Lobby Citra

Titik Kumpul

: Halaman Depan sebelah kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada saat
terjadi kebakaran
2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit

42

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Disamping pintu exit ruang administrasi

Hidrant

Di area Cafetaria dekat pintu keluar dari ruang


Manajemen

Kotak P3K

Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi


SDM

Karung Bagor (untuk pembungkus


dokumen dan peralatan penting)
Telepon

Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi


SDM
Depan meja komputer area Administrasi SDM, di
atas meja telephone

Panel Alarm Kebakaran

Nempel di pojok kiri Hydrant

Panel Listrik

Di belakang ruang administrasi di samping kiri


tangga darurat dan di samping kiri ruang farmasi
Lobby Citra

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan


EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di dinding depan ruang sekretaris dan ruang kepala


departemen

Rute Evakuasi

1. Pintu masuk 1 dan 2 kemudian menuju lobby citra arah pintu keluar kaca untuk
keluar ke titik kumpul sebelah kiri halaman depan

TUGAS TIM GADAR BENCANA AREA MANAJEMEN

43

PENANGGUNG JAWAB
: PJ Administrasi (Uswatun Hasanah)
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada
komandan lapangan

PETUGAS 2: Widya Purnama Sari


Anggota
: Suci Rahmawati
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangannya sesuai petunjuk evakuasi personil menuju ke
lobby citra dan ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

PETUGAS 3 : Bintang Krisnando (Area SDM)


Koordinator Petugas 3
Pengganti : Roni Amri Syarifudin, Amd
Anggota
: Sri Rahayu Kadarwati (Area Mutu)
Anissa Ika Safitri (Area Mutu)
Norma Sari (Area Administrasi)
Azizah Nursanti (Area Administrasi)
Lia mardiah, SE
Nugroho Eko
Hendra
Dini Wulansari
Andika Maulani
Iriani (Area Keuangan)
Rusmawati (Area Keuangan)
1. Mengevakuasi berkas kelengkapan seluruh pegawai dan keuangan ke titik kumpul sesuai dengan
area masing masing
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop sesuai dengan area masing masing
3. Membungkus semua dokumen dan peralatan penting dengan karung bagor dan membawanya ke
lobby Citra
4. Koordinator petugas 3 atau penggantinya menghitung dan membuat laporan dokumen yang
dievakuasi diserahkan kepada petugas evakuasi dokumen lantai 1

PETUGAS 4 : Security Lantai 1


1. Mematikan panel alarm di lantai 1
2. Menunjukkan arah evakuasi pada petugas 2
3. Melarang personil yang sudah dievakuasi masuk ke dalam gedung RSCM KIRANA
4. Mengecek seluruh area lantai 1 untuk memastikan apakah ruangan ruangan sudah tidak ada

44

orang dan memberikan tanda silang pada pintu yang sudah dicek
5. Menutup pintu yang sudah dicek dan diberi tanda silang tapi tidak menguncinya

TIM GADAR BENCANA AREA PENDAFTARAN LOBBY CITRA &


FARMASI LANTAI 1

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di depan Lift dan di area cafeteria

Hidrant

Di area Cafetaria dekat pintu keluar dari ruang Manajemen

Kotak P3K

Di meja Customer Service

Karung Bagor (untuk pembungkus Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi SDM
dokumen dan peralatan penting)
Telepon
Depan meja Customer Service
Panel Alarm Kebakaran

Nempel di pojok kiri Hydrant

Panel Listrik

Di belakang ruang administrasi di samping kiri tangga darurat


dan di samping kiri ruang farmasi Lobby Citra

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di meja customer service

Petugas 1
: Mursilah (Penanggung Jawab)
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada
komandan lapangan

45

PETUGAS 2 : Galuh Sarah Putri, Wida, Siti Nuraini


1. Mengevakuasi pengunjung dan pasien di ruang tunggu lobby citra sesuai dengan metode
evakuasi personil menuju titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

PETUGAS 3 :Nurhayati, Apt(Koordinator)


Anggota
: Yeti Alirani
Dwi (Area Farmasi)
1. Mengevakuasi CPU & Flashdisk Customer Service dan pendaftaran
2. Kasir mengevakuasi kuitansi dan uang ke titik kumpul dan melaporkan jumlah dokumen dan
uang yang berhasil dievakuasi ke petugas 1
3. Petugas Farmasi mengevakuasi dokumen dan obat obatan di Area Farmasi dan membuat
laporan dokumen dan obat- obatan yang berhasil dievakuasi dan menyerahkannya kepada
petugas evakuasi dokumen dan barang lantai 1

PETUGAS 4 :Security Lantai 1


1. Mematikan panel listrik di ruang panel

46

2. Menunjukkan arah evakuasi kepada petugas 2


3. Mengecek ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang
pada pintu setelah melakukan pengecekan
4. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam kamar mandi umum ataupun
pegawai
5. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

TIM GADAR BENCANA AREA PENDAFTARAN LOBBY ANUGERAH


LANTAI 1
Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di tiang dekat tempat duduk pasien menunggu

Hidrant

Sebelah kiri pintu darurat lantai 1 Lobby Anugerah

Kotak P3K

Di meja pendaftaran

Karung Bagor (untuk pembungkus Di lemari atas ruang Administrasi area administrasi
dokumen dan peralatan penting)
SDM
Telepon

Di meja pendaftaran

Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

Panel Listrik

Di belakang ruang administrasi di samping kiri tangga


darurat dan di samping kiri ruang farmasi Lobby Citra

Emergency Lamp
Lampu Portable dengan baterai

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT


Di meja customer service

Petugas 1 : Isah Aisah (Penanggung Jawab)


Pengganti : Titi Tri Hartini
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada
komandan lapangan
PETUGAS 2 :Andri
1. Mengevakuasi pengunjung dan pasien di ruang tunggu lobby Anugrah sesuai dengan metode
evakuasi personil menuju titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

47

PETUGAS 3 : Asep
1. Mengevakuasi dokumen, CPU, flashdisk dan buku register sesuai dengan metode evakuasi
menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Memberikan laporan jumlah dokumen dan asset yang bisa dievakuasi dan menyerahkannya
kepada petugas evakuasi dokumen dan asset
PETUGAS 4 : Security Lantai 1
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan memberi tanda silang pada
pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam kamar mandi umum
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

3.

Evakuasi area Poliklinik Anugrah


Unit

: Rawat Jalan

Penanggung Jawab

: PJ Rawat Jalan

Tempat Berkumpul

: Halaman Depan Kiri

Titik Kumpul

: Halaman Depan Kiri

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada
saat terjadi kebakaran
2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di sebelah kiri Ruang Tunggu


Di sebelah kanan Ruang Kepala Poliklinik

Hidrant

Di sebelah kiri pintu tangga darurat


Di depan Ruang Mahasiswa
Di sebelah kiri ruang kepala ruangan

Kotak P3K

Di area customer care

Karung
Bagor
(untuk Di meja customer care
pembungkus dokumen dan
peralatan penting)
Telepon
Di meja customer care

48

Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri hydrant

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT

Lampu
baterai

Portable

dengan Di meja customer care

Rute Evakuasi
1. Keluar melalui pintu poliklinik lantai 2 menuju pintu tangga darurat 1 kemudian menuju
titik kumpul di halaman depan sebelah kiri
2. Dari poliklinik turun melalui pintu tangga darurat 2 kemudian menuju titik kumpul di
halaman depan sebelah kanan

AREA CUSTOMER CARE POLIKLINIK LANTAI 2

PENANGGUNG JAWAB
: Elma Susanti,AMK (Petugas 1)
Pengganti
: Dina Ayu Christanti, S.Kep
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul kepada
komandan lapangan

49

PETUGAS 2 : Dina Hosianna T, AMK (area Customer Care dan Ruang Tunggu Lantai 2
Kiri)
Pengganti
: Iwan Hermawan
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Customer Care sesuai petunjuk evakuasi personil
menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1
PETUGAS 2 : Fenny Romauli
Pengganti
: Dewi Ambika (area Strabismus/A4)
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Glaukoma/A3 dan Poliklinik
Strabismus/A2 sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke
titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 2 : Indah Agustini, AMK (Poliklinik Tumor/A1)


Pengganti
: Astinaya
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Tumor/A1 dan Poliklinik Kornea/A2
sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul
halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

PETUGAS 2 : Lutfi Iman (Laboratorium)


Pengganti
: Dokter/Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Infeksi Immunologi dan sesuai petunjuk
evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan
kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

50

PETUGAS 2
Pengganti
Anggota

:Yusuf (area Visus)


: Banu Pradikto
: Eva Latifah
Endah Kurniawati
Mukhlis Ibrahim
Yanti Diastiningsih
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan area Visus sesuai petunjuk evakuasi personil
menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

51

PETUGAS 2

: Morris Koppe (Area Rekonstruksi/A5)

Pengganti
: Bambang Wijana
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Rekonstruksi dan sesuai petunjuk evakuasi personil
menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas
PETUGAS 2 : Bambang (Area Poliklinik Retina/A7)
Pengganti
: Eni Zainiar
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Retina/ A7 sesuai petunjuk evakuasi
personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 2 : Jaswarni (area Poliklinik Neuro Oftalmologi/A8)


Pengganti
: Darmawati (area Pediatri Oftalmologi)
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Neuro Oftalmologi dan Poliklinik
Pediatri Oftalmologi sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan
menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 2 : Astinaya ( area Diagnostik Anterior)


Pengganti
: Imas Indriyani
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Diagnostik Anterior sesuai petunjuk
evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 2 : Morris Koppe (area Diagnostik Posterior)


Pengganti
: Norma Oktikasari
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Diagnostik Posterior sesuai petunjuk
evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

52

PETUGAS 2 : Ira Yulianti (Poli Umum)


Pengganti
: Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Umum dan sesuai petunjuk evakuasi
personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas
PETUGAS 2 : Endah (Area Bedah Minor)
Pengganti
: Nia Andrianto
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruangan Poliklinik Bedah Minor sesuai petunjuk evakuasi
personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 2 : Syarifuddin (area Kasir dan Ruang tunggu lantai 2 kanan)


Anggota
: Asnayuita
Mahrup Sumantri (area Autoref/NCT)
1. Mengevakuasi personil yang ada di ruang tunggu poliklinik lantai 2 dan area ruang Autoref
sesuai petunjuk evakuasi personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul
halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas

PETUGAS 3

: Eva latifah (Area Visus)


R. Budiwati
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

53

Petugas 3 : Asnayunita
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Poliklinik
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3 : Dokter dan Residen ( area Diagnostik Anterior)


Pengganti
: Imas Andriani dan Astinaya
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien
3. Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3
1.
2.
3.
4.

: Dokter dan Residen (tiap area poliklinik)

Mengevakuasi CPU dan Flasdisk


Mengevakuasi Dokumen dan status pasien
Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak
Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

54

PETUGAS 3 : Dokter dan residen (area Diagnostik Posterior)


Pengganti
: Norma Oktikasari dan Morris Koppe
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen dan status pasien
3. Mengevakuasi alat alat medis portable atau dalam kotak
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1
PETUGAS 4 : Security Lantai 2
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

4.Evakuasi area Kamar Operasi Lantai 3


Unit

: Instalasi Kamar Operasi

Penanggung Jawab

: PJ Kamar Bedah (dr. Anggun R, SpM)

Tempat Berkumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Titik Kumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada
saat terjadi kebakaran
2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di depan Recovery Room


Di depan ruang OK 3

Hidrant

Di sebelah kiri ruang Informasi atau Ruang Edukasi

Kotak P3K

Di Ruang Administrasi

Karung
Bagor
(untuk Di Ruang Administrasi di dekat kotak P3K
pembungkus dokumen dan

55

peralatan penting)
Telepon

Di meja Informasi

Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di ruang Administrasi

Rute Evakuasi
1. Keluar melalui ruang tunggu operasi pasien lantai 3 menuju ke pintu tangga darurat
lantai 3 sebelah kanan menuju ke titik kumpul halaman depan sebelah kanan

TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR BEDAH ,RUANG TUNGGU DAN


COUNTER INFORMASI

56

PENANGGUNG JAWAB

:Nur Awinah, AMK (Petugas 1)

1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 801


2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

PETUGAS 2 : Utami Dewi (area Ruang Administrasi OK lantai 3)


Pengganti
: Ika Mutiana Sari
1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang administrasi dan ruang tunggu pasien lantai
3 sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di
halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1
PETUGAS 2
: Susilawati (Area Ruang Edukasi OK Lantai 3)
Pengganti
: Venny Dwi Petriana
Rina Suhartatik
1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang edukasi OK lantai 3 sesuai petunjuk
evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan
kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR OPERASI LANTAI 3

PETUGAS 2 : Ardhi Wijaya (Area Ruang R.R dan Persiapan)


Pengganti
: Kodrat Prio Utomo
Rina Suhartatik
1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang RR dan persiapan OK lantai 3 sesuai
petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman
depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul

57

3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke


Petugas 1

58

PETUGAS 2 : Ully Ferany (Area Staff and Doctor Lounge Lantai 3)


Pengganti
: Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di area Staff and Doctor Lounge lantai 3 sesuai petunjuk
evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan
kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

59

PETUGAS 2 : Supriyanto (Area OK 2 Lantai 3)


Pengganti
: Himelda
Dokter dan residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 2 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil
melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

60

PETUGAS 2
Pengganti

: Sunar Cahyadi (Area OK 1 Lantai 3)


: Ully Ferany
Widya Nurhidayah
Susilawati
Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 1 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil
melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 2
Pengganti

: Lia Agustina (Area OK 5 Lantai 3)


: Mardiani
Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 5 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil
melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 2 : Melly Rosmiana (Area OK 3 Lantai 3)


Pengganti
: Aditia Prasetio
Andriyanto
Dokter dan Residence
1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 3 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil
melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 2 : Supriyanto (Area CSSD OK Lantai 3)


Pengganti
: Rahmat
Ika Tambunan
CS
1. Mengevakuasi personil yang ada di area CSSD OK lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi
personil melalui pintu darurat 2 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

61

PETUGAS 2
Pengganti

: Djuju Supriyatna (Area OK 4 Lantai 3)


: Venny Dwi Petriana
Nuri Heliyanti
Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi personil yang ada di area OK 4 lantai 3 sesuai petunjuk evakuasi personil
melalui pintu darurat 1 lantai 3 menuju titik kumpul di halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

AREA KAMAR BEDAH, RUANG TUNGGU, COUNTER INFORMASI

PETUGAS 3 : Ika Mutiana (area Ruang Administrasi OK lantai 3)


1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

62

PETUGAS 3
: Rina Suhartatik(Area Ruang Edukasi OK Lantai 3)
1. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
2. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah
alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3 : Sunar Cahyadi (Area OK 1 Lantai 3)


Pengganti
: Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah
alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3 : Kodrat Prio Utomo (Area Ruang R.R dan Persiapan)


1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3 : Dokter dan Residen


1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR OPERASI LANTAI 3


PETUGAS 3 : Andriyanto (Area OK 3 Lantai 3)
Pengganti
: Dokter dan Residence
1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

63

PETUGAS 3

: Himelda(Area OK 2 Lantai 3)

Pengganti
: Dokter dan residen
1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3
: Nuri Heliyanti (Area OK 4 Lantai 3)
Pengganti
: Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

64

PETUGAS 3 : Ika Tambunan (Area OK 5 Lantai 3)


Pengganti
: Dokter dan Residen
1. Mengevakuasi alat-alat medik portable dan alat yang ada di dalam kotak
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, Dokumen Edukasi dan
Status Pasien
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah
alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3
: Rahmat (Area CSSD OK Lantai 3)
1. Mengevakuasi alat-alat instrumen kecil
2. Mengevakuasi CPU, Flashdisk dan Laptop
3. Mengevakuasi Dokumen CSSD
4. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 4
: Security Lantai 3
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

5.

Evakuasi Area Ruang Perawatan Rawat Inap Lantai 4


Unit

: Ruang Rawat Inap

Penanggung Jawab

: PJ Rawat Inap (d. Neni Anggraini, SpM(K))

Tempat Berkumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Titik Kumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada
saat terjadi kebakaran

65

2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di depan Nurse Station

Hidrant

Di dekat tangga darurat sebelah pintu panel

Kotak P3K

Di Nurse Station

Karung
Bagor
(untuk Di Nurse Station
pembungkus dokumen dan
peralatan penting)
Telepon
Di Nurse Station
Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di Nurse Station

Rute Evakuasi
1. Dari Nurse Stasion ke arah pintu darurat sebelah kanan gedung

66

PENANGGUNG JAWAB

:Endang Purwanti, AMK (Petugas 1)

1. Menghubungi I (021) 31934878 & security ekstensi 8801


2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di
titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik
kumpul kepada komandan lapangan
TIM GADAR BENCANA AREA RUANG RAWAT INAP LANTAI 4

PETUGAS 2
: Kus Ardiyanto
Pengganti
: Herwit Nurlinda
Chairunnisa
Sugeng Mujiono
Eva Renny
Nurlinda
Siti Idaliah
Retno Budi
Puji Astuti
Nurwulandari
1. Mengevakuasi personil yang ada di area nurse station dan ruang rawat inap 401-408
sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 4 menuju titik
kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

67

PETUGAS 2 :Sulastri
Pengganti
: Yuni Artha
Tati Udianti
Rohaetin
Tiwi Sapitri
Rachmawati
1. Mengevakuasi personil yang ada di area nurse station dan ruang rawat inap 401-408
sesuai petunjuk evakuasi personil melalui pintu darurat 2 lantai 4 menuju titik kumpul di
halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 3 : Herman
Pengganti
: Ratinem
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

68

PETUGAS 4
: Security Lantai 4
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu
TIM GADAR BENCANA AREA RUANG INFORMASI DAN
RUANG ODC LANTAI 4

PENANGGUNG JAWAB
:Eti Sumatiyah, AMK (Petugas 1)
Pengganti
: Ka TIM Sore/Malam
1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 801
2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

69

PETUGAS 2 :Charoline
Pengganti
: Petugas Informasi Siang/Malam
1. Mengevakuasi personil yang ada di area informasi dan ruang ODC 410 sesuai petunjuk
evakuasi personil melalui pintu darurat 1 lantai 4 menuju titik kumpul di halaman
depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 3 : Herman
Pengganti
: Ratinem
Petugas Shift Siang/Malam
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

70

PETUGAS 4
: Security Lantai 4
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

5.

Evakuasi Area Klinik Eksekutif Citra Lantai 5


Unit

: Ruang Klinik Eksekutif Citra

Penanggung Jawab

: PJ Klinik Citra

Tempat Berkumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Titik Kumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1. Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives) pada
saat terjadi kebakaran
2. Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di dekat Lift Pintu darurat 2


Di dekat counter informasi

Hidrant

Di belakang dekat pintu panel pintu darurat 2


Di dekat pintu darurat 1

Kotak P3K

Di Ruang Diagnostik

Karung
Bagor
(untuk Di Lemari
pembungkus dokumen dan
peralatan penting)
Telepon
Di Counter Informasi
Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

Emergency Lamp

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT

Lampu Portable dengan baterai

Di Counter Informasi

71

Rute Evakuasi
1. Dari counter informasi ke pintu darurat 1 untuk area ruang tunggu pasien
2. Dari counter informasi ke arah belakang melalui ruang poli 5A-D ke pintu darurat 2
TIM GADAR BENCANA AREA RUANG POLIKLINIK DAN
AREA RUANG TUNGGU PASIEN LANTAI 5

PENANGGUNG JAWAB: Ns. Haryanti Kusuma Wahyu Jati, SKep (Petugas 1)

72

1. Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801


2. Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3. Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di
titik kumpul
4. Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik
kumpul kepada komandan lapangan

PETUGAS 2 :Iin Partini, Amk


Anggota
:
Triana Dian Permatasari, Amd
Lia Devianita, Amd
Rosnita Kurniawati, Amk
Danny Aryani, Amk
Ns. Lilis Suryanti, SKep
Putri Meiningrum, Amd
1. Mengevakuasi personil yang ada di area poliklinik 5A-5D sesuai petunjuk evakuasi
personil melalui pintu darurat 2 lantai 5 menuju titik kumpul di halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke
Petugas 1

PETUGAS 2
: Sukarno Budi, Amd
Anggota
:
Zamachsari Ichwan, SE
Puri Rismayanti, Amk
Nurina listyani, Amk
1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang tunggu pasien sesuai petunjuk evakuasi
personil melalui pintu darurat 1 lantai 5 menuju titik kumpul di halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas
1

PETUGAS 3 : Budi Hernanto


Pengganti
: Asril Bakar
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen Registrasi, Dokumen Administrasi, dan Status Pasien
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan
jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 4
: Security Lantai 5
1. Mematikan panel listrik di ruang panel
2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal
dan memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan

73

4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

6.

Evakuasi area Lantai 6


Unit

: Area Pendidikan Lantai 6

Penanggung Jawab

: PJ Area Pendidikan

Tempat Berkumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Titik Kumpul

: Halaman Depan Sebelah Kanan

Tujuan Rencana Evakuasi Kebakaran Unit


1.

Untuk memastikan adanya perlindungan terhadap nyawa manusia (human lives)


pada saat terjadi kebakaran

2.

Menetapkan rencana evakuasi yang sistematis dan sesuai untuk masing masing
unit

Prasarana Kritikal
Nama Barang

Nama Lokasi

APAR

Di sebelah kanan Lift 1


Di sebelah kanan Ruang Auditorium
Di sebelah kiri ruang Mekanik

Hidrant

Di sebelah kiri Ruang Pendidikan


Di sebelah kiri Ruang Mekanik

Kotak P3K

Di Ruang Pendidikan
Di Ruang Auditorium
Di Ruang Perpustakaan
Di Ruang Perhimpunan
Di Ruang Staff
Di Ruang Secretariat
Di Ruang Residen
Di Pantry

Karung
Bagor
(untuk Di meja Ruang Pendidikan
pembungkus dokumen dan
peralatan penting)
Telepon
Di meja Ruang Pendidikan
Panel Alarm Kebakaran

Menempel di sebelah kiri Hydrant

74

Emergency Lamp
Lampu
baterai

Portable

Sesuai pintu darurat dan pintu keluar bertuliskan EXIT


dengan Di meja Ruang Pendidikan

Rute Evakuasi
1. Keluar ke kanan dan ke kiri melalui lorong selasar antar ruang -ruang menuju ke pintu
tangga darurat lantai 6 mengikuti alur evakuasi menuju ke titik kumpul halaman depan
sebelah kanan.

TIM GADAR BENCANA AREA KAMAR BEDAH ,RUANG TUNGGU DAN


COUNTER INFORMASI

PENANGGUNG JAWAB
: Dr. Yudisianil, SpM(Petugas 1)
1.Menghubungi Call Center (021) 31934878 & security ekstensi 8801
2.Memadamkan sumber api dengan APAR yang tersedia di dekatnya
3.Melakukan verifikasi keberadaan personil, dokumen dan asset yang dievakuasi di titik
kumpul
4.Melaporkan jumlah personil, dokumen dan asset yang dapat dievakuasi di titik kumpul
kepada komandan lapangan

PETUGAS 2 : Dr. Tri Rahayu (Area Ruang Pendidikan dan Staff)


Pengganti
: Siti Mursidah

75

1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang Pendidikan dan Staff sesuai petunjuk evakuasi
personil menuju pintu tangga darurat 1 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kiri
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas 1

PETUGAS 2 : Dr. Dara (Area Ruang Auditorium, Perpustakaan dan Ruang Perhimpunan)
Pengganti
: Lilik
Sumirin
Nana
1. Mengevakuasi personil yang ada di area ruang Pendidikan dan Staff sesuai petunjuk evakuasi
personil menuju pintu tangga darurat 2 dan menuju ke titik kumpul halaman depan kanan
2. Melakukan Roll Call jumlah personil yang dievakuasi di titik kumpul
3. Memberikan laporan jumlah personil sebelum dievakuasi dan sesudah dievakuasi ke Petugas
1

76

PETUGAS 3 : Pujo Puryono (Area Ruang Auditorium, Perpustakaan dan Ruang


Perhimpunan)
Pengganti : Edi
Robby
Adi
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen berharga dan penting di area ruang auditorium, perpustakaan dan
ruang perhimpunan
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 3 : Kholidah (Area Ruang Pendidikan dan Staff)


Pengganti : Asmiati
1. Mengevakuasi CPU dan Flasdisk
2. Mengevakuasi Dokumen dan dokumen berharga serta penting di area pendidikan dan staff
3. Menghitung jumlah alat dan dokumen yang bisa dievakuasi dan membuat laporan jumlah alat
dan dokumen yang bisa dievakuasi ke petugas 1

PETUGAS 4

: Security Lantai 6

1. Mematikan panel listrik di ruang panel


2. Mengecek ruangan dan kamar mandi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dan
memberi tanda silang pada pintu setelah melakukan pengecekan
3. Memastikan bahwa tidak ada orang yang terjebak di dalam ruangan
4. Menutup, tetapi tidak mengunci seluruh pintu

77

BAB VII
LAMPIRAN

1. Peta Evakuasi
Lantai Basement

78

79

80

Lantai 1

81

82

Lantai 2

83

84

85

Lantai 3

86

87

88

89

Lantai 6

90

BAB VIII
TATA CARA EVAKUASI PASIEN

Ada banyak metode, cara dan variasi untuk mengevakuasi.


Pasien yang dapat berjalan (Mandiri Care) selalu di evakuasi PERTAMA.
a. Mandiri Care (Bisa berjalan tanpa bantuan)
Semua pasien yang dapat berjalan di evakuasi paling PERTAMA dengan pengawalan
menuju pintu-pintu keluar ataupun tangga darurat menjauh dari titik bahaya
b. Parsial Care (Bisa berdiri tapi tidak mampu berjalan)
Menggunakan penyanggah manusia
Pasien dapat berdiri namun tidak mampu berjalan
karena kelemahan fisik dapat dibantu dengan
menggunakan penyanggah manusia (dipapah)
oleh perawat, keluarga, pengunjung atau orang
yang mampu di dekatnya.
Cara : berdiri di samping bagian yang paling
lemah dari pasien tersebut, tarik lengan pasien
yang terdekat menggunakan tangan yang terjauh
dari pasien dan letakan di belakang leher
penolong, tangan penolong yang terdekat dengan
pasien

memegang

pinggang

terjauh

dari

penolong, pegang tangan dan pinggang pasien


yang kuat dan berjalan menuju pintu keluar

Gendong dari belakang

91

Metode ini digunakan hanya bagi penolong yang


kuat dan pasien lebih kecil dan ringan dari
penolong.
Cara : bantu pasien untuk duduk atau berdiri di
pinggir

tempat

penolong,
jongkok

tidur

penolong

menghadap
berdiri

membelakangi

atau

pasien,

ke

arah

setengah

instruksikan

pasien untuk meletakan tangan nya di bahu


penolong, tangan penolong memegang paha
pasien dari luar dan angkat pasien ke punggung,
jalan secara perlahan ke arah pintu keluar atau
tangga-tangga darurat.

Menggunakan kursi duduk


Kebanyakan jenis kursi dapat/ bisa digunakan
untuk mengevakuasi pasien yang tidak mampu
berjalan namun dalam keadaan sadar. Jenis kursi
yang baik adalah kursi yang lurus.
Cara : Jika memungkinkan penolong terdiri dari
dua orang untuk memindahkan pasien dari tempat
tidur ke kursi duduk. Setelah pasien didudukan
di kursi, ambil selimut untuk mengikat pinggang
pasien ke kursi agar pasien tidak terjatuh pada
saat di evakuasi. Miringkan kursi ke belakang
sehingga kaki depan menggantung. Lalu pasien
92

segera dibawa dengan cara yang aman, tenang


dan selamat menuju ke tempat titik kumpul.
Menggunakan kursi roda
Dengan cara : Jika memungkinkan penolong
terdiri dari dua orang untuk memindahkan pasien
dari tempat tidur ke kursi duduk. Setelah pasien
sudah didudukan di kursi, ambil selimut untuk
mengikat pinggang pasien ke kursi agar pasien
tidak terjatuh pada saat di evakuasi.
Lalu pasien segera dibawa dengan cara yang
aman, tenang dan selamat menuju ke tempat titik
kumpul.

c. Total Care (Butuh bantuan penuh karena tidak bisa berjalan dan berdiri/ kesadaran
menurun/ tidak kooperatif)

Metode evakuasi pasien ini dikerjakan apabila pasien dalam keadaan tidak sadar,
dan alat-alat untuk membantu dalam evakuasi sudah tidak ada lagi.

Dengan Cara
93

Gambar 1 :
Sebelum
siapkan

memindahkan
terlebih

dahulu

pasien,
sebuah

selimut yang cukup tebal di lantai


samping tempat tidur pasien yang
akan di evakuasi.

Gambar 1

Gambar 2 :
Lalu letakan bantal di tengah-tengah
selimut dan berada di atas.

Gambar 2

94

Gambar 3 :
Panggil salah satu orang untuk
membantu mengangkat pasien dari
tempat tidur ke selimut yang sudah
kita siapkan tadi secara pelan, aman,
dengan satu komando angkat secara
bersama-sama.

Gambar 3

Gambar 4

Setelah pasien diletakan di lantai


yang sudah diberi alas selimut tadi,
lalu gulung selimut pada bagian
kaki, sehingga kaki tertutup selimut
dan tampak sepeti huruf T
Lalu Bawa pasien menuju titik
kumpul, dan biarkan teman yang
tadi membantu untuk menolong
Gambar 4

pasien lainnya untuk di evakuasi.


Dalam keadaan evakuasi, perlu
diperhatikan

penggunaan

kursi

roda, kursi duduk, tandu, brankard,


bisa membatasi pergerakan dalam
evakuasi,
membahayakan,
95

bahkan

bisa

jadi

lakukan

metode tersebut setelah semua


pasien-pengunjung-orang

yang

akan

dapat

dievakuasi

yang

berjalan sudah keluar dari ruangan.

BAB IX
96

PENUTUP

Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana Departemen Medik Mata


RSCM Kirana ini dijadikan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Panduan
Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana yang berupa kebijakan, informasi umum,
mitigasi kebakaran, pengorganisasian dalam keadaan darurat, evakuasi menurut
area, dan tata cara evakuasi pasien di unit Departemen Medik Mata RSCM Kirana,
dengan tujuan tercapainya sertifikasi Internasional JCI, ISO, Akreditasi Rumah
Sakit Nasional dan Akreditasi Pendidikan Mata Internasional.

Dengan dilaksanakannya Panduan Kesiapsiagaan Tanggap Darurat Bencana ini


dengan baik dan benar maka diharapkan akan terwujud tercapainya tujuan sesuai
target, tercapainya 100% seluruh proses dalam Panduan Kesiapsiagaan Tanggap
Darurat Bencana.

Mengetahui,
Kepala Departemen Medik Mata
RSCM Kirana

Koordinator Administrasi dan SDM


RSCM Kirana

Dr.dr. Widya Artini, SpM(K)


NIP.195502271984032002

dr. Yunia Irawati, SpM(K)


NIP.0108050354

97

Anda mungkin juga menyukai