Anda di halaman 1dari 6

Program Pemutusan Mata rantai Penularan HIV/AIDS dan IMS

1. Penguatan Kapasitas KPA Propinsi Sumatera Utara


a. Meningkatkan kinerja penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara
o Lokakarya penyusunan Ranperda Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS
di Sumatera Utara.
o Pertemuan tim Ad-Hoc Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di
Sumatera Utara.
o Sosialisasi Ranperda Renstra Penanggulangan HIV/AIDS di Sumatera Utara pada
Badan Legislatif.
b. Meningkatkan fungsi dan peran KPA Propinsi Sumatera Utara
o Pertemuan menyusun Rencana kerja KPA Propinsi Sumatera Utara.
o Mengadakan rapat koordinasi KPA Propinsi/Kabupaten/Kota/Sektor terkait dan
Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM.
o Orientasi Rencana Strategis Penanggulangan HIV/AIDS Sumatera Utara untuk
pembuat kebijakan tingkat Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh Propinsi
Sumatera Utara.
o Memberikan Bimbingan Teknis kepada KPA Kabupaten/Kota dan sektor terkait.
o Melakukan monitoring dan evaluasi program penanggulangan HIV/AIDS di
Sumatera Utara.
c. Meningkatkan kinerja kesekretariatan KPA Propinsi Sumatera Utara.
o Operasional kesekretariatan
2. KIE yang berorientasi pada perubahan perilaku
a. Pengembangan dan Pengadaan Media KIE
o Penyusunan modul pelatihan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS
dan Narkoba suntik.
o Penyusunan panduan pencegahan dan penanggulangan IMS-HIV/AIDS dan
Narkoba suntik.

o Pelatihan pelatih (TOT) untuk pencegahan IMS-HIV/AIDS dan Narkoba suntik


pada sekolah dan luar sekolah.
o Pembuatan bahan-bahan KIE (brosur, leaflet, stiker, dll)
b. Penyebaran informasi HIV/AIDS.
o Pemanfaatan media massa cetak dan elektronik
o Pelatihan bagi jurnalis media cetak dan elektronik.
o Merancang dan melaksanakan strategi komunikasi dengan mengoptimalkan
media lokal.
c. Melaksanakan intervensi perubahan perilaku (IPP) bagi seluruh masyarakat usia 15 49
tahun di semua Kabupaten/Kota Se-Sumatera Utara.
o Melaksanakan pendidikan bagi pemula dan remaja luar sekolah melalui kerjasama
dengan ormas terkait.
o Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis bagi tenaga guru, dan relawan
ormas secara bergelombang dan terus menerus.
o Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi.
o Membangun jejaring pelaksanaan IPP antara pemerintah dengan LSM dan unsur
masyarakat ( lembaga keagamaan/adat, perempuan dan ormas lainnya).
o Memberikan bimbingan teknis bagi tokoh pimpinan, unsur masyarakat, pimpinan
dan staf media cetak dan elektronik lokal.
d. Melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dilingkungan
BUMN/D, swasta dan dunia usaha, dilaksanakan disemua Kabupaten/Kota dengan
menggunakan rujukan Kepmenaker nomor 68/MEN/IV/2004 dan Renstra serta Rencana
kerja masing-masing Kabupaten/Kota.
o Penggalangan kesepakatan dan komitmen dari pihak dunia usaha
o Memberikan bimbingan teknis.
e. Melaksanakan kegiatan program pengurangan dampak buruk (harm reduction),
diutamakan bagi pemakai narkotika suntik (penasun) di semua Kabupaten/Kota, melalui
koordinasi dengan BNP/K, LSM, Organisasi Pemuda dan Kemahasiswaan.

o Melaksanakan kegiatan penjangkauan dan pendampingan bagi kelompok


masyarakat berisiko terdiri atas Penasun, Pelanggan PSK, PSK, Waria, Napi,
LSL, Anak Jalanan melalui pengembangan pos HIV/AIDS dan Narkoba suntik
pada Kabupaten/ Kota.
o Pembuatan media informasi (buku saku, brosur, dll) tentang program
pengurangan dampak buruk (harm reduction program).
3. Program penurunan Sikap Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA
a. Kampanye Publik untuk penurunan stigma dan diskriminasi.
o Media gathering
b. Advokasi kepada para pembuat kebijakan tingkat Nasional, Propinsi dan Kabupaten
/Kota
o Pertemuan-pertemuan
4. Mekanisme sistem pelayanan kesehatan dan VCT
a. Memperkuat sistem, mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan masalah IMS,
mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya.
o Rapat koordinasi untuk menetapkan dan menerapkan keputusan (Bupati/Walikota
atau Dinas Kesehatan) tentang tatalaksana pelayanan kesehatan IMS diagnostik di
Rumah Sakit dan Puskesmas.
o Rapat koordinasi untuk pelaksanaan sistem rujukan di wilayah Kabupaten/Kota
dan antar daerah di Sumatera Utara.
o Pelatihan untuk meningkatkan mutu ketenagaan, tenaga medis, paramedis,
laboran dan tenaga konseling.
b. Mengembangkan tempat pelayanan VCT/KTS di setiap Rumah Sakit Pemerintah dan
Swasta di Kabupaten/Kota, mulai tahun 2006 mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas
dan diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya mulai tahun 2007.
o Pengadaan panduan pelaksanaan VCT dan Universal precaution.
o Pelatihan untuk meningkatkan mutu ketenagaan, paramedis, laboran dan tenaga.
o Pertemuan untuk memfasilitasi mekanisme kerja jaringan pelayanan VCT/KTS.
c. Merancang dan menerapkan pelaksanaan promosi pencegahan penularan dari ibu ke anak
(PMTCT)

o Pembuatan bahan promosi program pencegahan antenatal termasuk konseling,


testing, perawatan, dukungan dan pengobatan untuk pencegahan penularan HIV
dari ibu ke bayi dilaksanakan disemua Kabupaten/Kota prioritas.
o Memberikan pelatihan dan bimbingan teknis bagi petugas kesehatan, manejer
kasus dan pihak lain terkait tentang PMTCT di semua Kab/Kota prioritas.
d. Memperkuat pengawasan pelaksanaan sistem uji saring darah donor di Kabupaten/Kota
mulai tahun 2006 mengutamakan Kabupaten/Kota prioritas dan diikuti oleh
Kabupaten/Kota lainnya mulai tahun 2007.
o Pertemuan koordinasi dengan Unit Transfusi Darah.
e. Melaksanakan pelatihan dan bimbingan teknis tentang penerapan universal
precaution/UP (kewaspadaan umum) dilaksanakan di semua Kabupaten/Kota prioritas di
Sumatera Utara.
o

Pelatihan dan bimbingan teknis petugas.

5. Perawatan Dukungan dan Pengobatan bagi ODHA


a. Penanganan ODHA berbasis masyarakat
o Sosialisasi konsep dukungan dan perawatan bagi ODHA, di Kabupaten/Kota
prioritas mulai tahun 2006.
o Pelatihan manajemen kasus ( dukungan dan perawatan ODHA ).
o Membangun jejaring kerja antara pihak-pihak terkait program perawatan,
dukungan dan pengobatan ODHA berbasis masyarakat dan Rumah Sakit.
b. Penanganan ODHA berbasis Rumah Sakit.
o Bimbingan teknis dan pelatihan bagi petugas kesehatan Rumah Sakit dalam
perawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA.
6. Program penguatan kinerja Surveilans
a. Memperluas wilayah dan populasi sentinel secara proporsional
o Rapat koordinasi lintas sektor dan program.
b. Melaksanakan Survai Survailans Perilaku (SSP) di semua Kabupaten/Kota.
o Melaksanakan pengumpulan data dan analisis

o Distribusi dan sosialisasi hasil serta rencana pemanfaatan.


c. Melaksanakan serologi survei IMS dan HIV sekali setahun di setiap Kab/Kota seSumatera Utara
o Melaksanakan pengumpulan data dan analisis.
o Distribusi dan sosialisasi hasil serta rencana pemanfaatan.
d. Meningkatkan mutu pelaksanaan sero survei surveilans perilaku (SSP)
o Pelatihan dan bimbingan teknis pelaksanaan survei.
e. Melakukan estimasi data guna pengembangan program penanggulangan HIV/AIDS di
Sumatera Utara.
o Memperbaharui data estimasi setahun sekali, dilakukan di setiap Kabupate/Kota
dan dikoordinasikan oleh KPA Propinsi.
f. Mengembangkan manajemen sistem informasi
o Mempersiapkan perangkat lunak dan keras untuk manajemen system informasi.
g. Pelatihan Program Infeksi Menular Seksual (IMS)
h. Rapat koordinasi Program Infeksi Menular Seksual (IMS)

a)
b)
c)
d)

Program Pengembangan Organisasi dan Kemitraan


Program Surveilans dan Pemetaan Epidemi HIV & AIDS
Program Penyuluhan & Sosialisasi HIV & AIDS serta Pemberdayaan Masyarakat
Program Pengobatan, Perawatan dan Dukungan Bagi Pengidap HIV & AIDS
1. Konseling dan Tes HIV melalui layanan tetap.
2. Pemeriksaan dan pengobatan IMS (infeksi menular seksual) di layanan tetap.
3. Terapi Psikologis bagi Odha, bekerjasama dengan dokter spesialis jiwa.
4. Pelatihan PPP (profilaksis pasca pajanan)
5. Pelatihan ARV profilaksis dan CST (care suport therapy)
6. Kerjasama dengan Dinas Sosial dalam pelaksanaan pelatihan pemulasaran
jenazah untuk pasien Odha.

7. Pelatihan konselor Adherent untuk kepatuhan minum obat

Anda mungkin juga menyukai