OLEH:
DARYANI AMD AK
LATAR BELAKANG
27 Oktober 2017 Subdirektorat Tuberkulosis, Direktorat
Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan
RI, bersama 13 organisasi profesi IKATAN DOKTER INDONESIA,
PDPI, PAPDI, Ikatan Dokter Anak Indonesia, PDUI, PERDOKI, PDS
PATKLIN, PATELKI, PDKI, PAMKI, PPNI, PDSRI, dan IKATAN
APOTEKER INDONESIA (IAI) telah menyepakati membentuk
Koalisi Organisasi Profesi dalam Penanggulangan TB (KOPI-TB)
19 OP dan 4 asosiasi fasilitas kesehatan (2022)
Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia 24 Maret
Berdasarkan laporan WHO tahun 2017, di Indonesia diperkirakan
ada sebanyak 1.020.000 kasus TB baru (termasuk kasus TB-HIV),
angka kematian 110.000 kasus per tahun dan 32.000 kasus TB-
MDR/Resistant Rifampicin TB.
Hasil inventory study tahun 2017 dan TB epidemiological review
Tingkat Pusat:
a. Membentuk pengurus koalisi organisasi Profesi tingkat
Nasional terdiri dari koordinator, sekretaris dan
perwakilan dari masing masing organisasi profesi.
b. Dalam kegiatan sehari-hari, pengurus koalisi Profesi
Tingkat Nasional akan didukung oleh subdit TB dan
mitra terkait
c. Kepengurusan akan berganti secara berkala
Langkah-langkah pembentukan
Tingkat Provinsi:
a. Masing-masing Organisasi Profesi di wilayah
mengindentifikasi anggotanya dan mengirimkan 1
orang perwakilan ke tim PPM.
b. Tim PPM sebagai sekretariat memfasilitasi,
mengkompilasi, dan menginisiasi pembentukan KOPI
TB diwilayahnya.
Langkah-langkah pembentukan
Tingkat Kabupaten/Kota
a. Koalisi tingkat kabupaten/kota terdiri dari anggota
organisasi profesi yang ada di kabupaten/kota
tersebut.
b. Koalisi menjadi bagian dari tim PPM di
Kabupaten/Kota.
Peran dan fungsi yang diharapkan dari
koalisi di kabupaten/kota
Sebagai praktisi ahli di tempat praktik masing-masing berperan :
- Menerapkan standar tatalaksana TB sesuai PNPK
- Memastikan semua kasus TB yang ditangani terlaporkan ke dalam sistim
pencatatan dan pelaPoran yang diakui oleh nasionaL sesuai tempat praktek
masing-masing.
Contoh :
Sebagai praktisi RS ,memastikan kasus TB yang ditangani sudah masuk ke SITT.
Di praktek pribadi ,memastikan kasus TB yang ditangani terlaporkan ke Dinas
Kesehatan dengan mekanisme yang disepakati bersama.
Peran dan fungsi yang diharapkan dari
koalisi di kabupaten/kota
Di Rumah Sakit berfungsi sebagai tenaga ahli berperan :
- Bersama anggota KOPI-TB di RS tempat berpraktek melakukan
Penilaian Mandiri berkala RS untuk melihat kemajuan
pelaksanaan program TB di RS sebagai bagian dari kegiatan
monitoring dan evaluasi.
- Melakukan pertemuan berkala bersama Tim TB-RS membahas
pelaksanaan Program TB di RS dan menyusun rencana tindak
lanjut berikutnya
Peran dan fungsi yang diharapkan dari
koalisi di kabupaten/kota
Di dalam jejaring PPM kab/kota sebagai fasilitator berperan :
- Membentuk/Memperkuat/Merevitalisasi tim PPM yang ada di
Kabupaten/Kota bersama anggota KOPI-TB dan Anggota Tim
PPM lainnya.
- Berperan sebagai narasumber/fasilitator untuk meningkatkan
kapasitas petugas kesehatan fasyankes melalui pelatihan,
pembinaan, supervisi dan mentoring.
1. KEGIATAN CTB Project DPPM(District-based PPM)
Pemeriksaan mikroskopis,
Biakan,
Tes Cepat Molekuler (TCM TBC).
Pemeriksaan TBC yang resistan obat (TBC RO) hanya dapat dilakukan
dengan uji kepekaan yang juga mempunyai bermacam metode
a. Metode fenotipik menggunakan media padat dan cair
b. Metode genotipik yang berbasis molekuler seperti TCM dan Line
Probe Assay (LPA).
4. Metode Pemeriksaan TBC
UNION Conference
Didirikan pada tahun 1920, International Union Against
Tuberculosis and Lung Disease/IUATLD (The Union)
berkomitmen untuk menciptakan dunia yang lebih sehat
untuk semua, bebas dari TBC dan penyakit paru-paru.
Union keanggotaannya global, organisasi teknis, dan
ilmiah.
AKSI PATELKI DAN ATLM
Peningkatan Mutu Laboratorium TB; dengan mengembangkan pedoman
nasional Microscopy Quality Assurance, manajemen laboratorium TB dan
pengendalian infeksi, menetapkan standar pelatihan mikroskop dengan
menetapkan kurikulum pelatihan dan menyelenggarakan TOT (Training for
Trainers) untuk semua laboratorium provinsi.
Pada saat ini ada 5 laboratorium yaitu Mikrobiologi FKUI, Balai Besar
Laboratorium Surabaya , NECHRI Unhas Makasar, BLK Provinsi Jawa Barat dan
Lab Mikrobiologi RS Persahabatan yang telah mendapat sertifikasi tiap tahun
sejak tahun 2009 sampai saat ini, untuk pemeriksaan uji kepekaan OAT lini
pertama dan kedua dari Laboratorium Supra Nasional IMVS Adelaide.
Kemajuan teknologi laboratorium memunculkan banyak produk diagnostik TB
dengan berbagai metoda seperti immunoassay, PCR, semi konvensional dan lain-
lain (Hain test masih dalam riset final ) dan MGIT960.
Tahun 2011-2012, Indonesia mulai memakai teknologi baru alat diagnostik cepat
yaitu Xpert® MTB/RIF yang juga dikenal dengan GeneXpert.
PENUTUP
SEKIAN
DAN