Anda di halaman 1dari 26

POS UPAYA

KESEHATAN KERJA
S E K S I K E S E H A T A N L I N G K U N G A N , K E S E H A T A N K E R J A D A N

K E S E H A T A N O L A H R A G A
O U T LINE

1.Latar Belakang
2.Konsep Dasar dan
Strategis
3.Penyelenggaraan Pos
UKK di DKI Jakarta
4.Pembinaan dan evaluasi
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Salah satu upaya kesehatan yang penting untuk mencapai tujuan tersebut
adalah upaya kesehatan kerja dan upaya kesehatan olahraga. Salah satu dari
program kesehatan kerja dan kesehatan olahraga adalah tentang pos UKK

Dalam rangka menuju tercapainya masyarakat pekerja yang sehat dan


mandiri perlu dikembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat khususnya
pekerja yang ada diluar jangkauan kementrian tenaga kerja yaitu masyarakat
pekerja nonformal dan informal atau UMKM melalui penyelenggaraan pos
upaya kesehatan kerja

Penyelenggaraan pos upaya kesehatan kerja dilakukan secara


terintegrasi dengan program kesehatan lainnya sehingga pekerja akan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif.
KONSEP DASAR DA N STRATEGIS
1. DEFINISI
Pos Upaya Kesehatan Kerja adalah wadah untuk upaya
kesehatan berbasis masyarakat pada pekerja sektor
informal yang dikelola dan diselenggarakan dari ,oleh ,
untuk bersama masyarakat pekerja pemberian
melalui
pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif
dan preventif disertai kuratif dan rehabilitatif terbatas (dikutip
dari PERMENKES RI Nomor 100 Tahun 2015)
2. Tugas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta:
a. Melaksanakan Kebijakan dan peraturan perundang undangan
b. Mensosialisasikan peraturan perundang undangan
c. Memfasilitasi sarana dan prasarana
d. Mengembangkan kebijakan, regulasi dan pedoman terkait penyelenggaraan pos UKK
Terintegrasi di tingkat provinsi
e. Melakukan koordinasi dengan Suku Dinas Kesehatan Kota administrasi lima wilayah dan
suku dinas kesehatan kabupaten pulau seribu dalam penyelenggaraan Pos UKK Terintegrasi
f. Melakukan advokasi pada pemangku kebijakan dalam menetapkan komitmen pelaksanaan
upaya kesehatan kerja
g. Melakukan pelatihan (TOT) pada petugas kesehatan untuk menyelenggarakan pos UKK
terintegrasi
h. Membangun jaringan kemitraan dan forum komunikasi lintas program dan lintas sektor
berskala provinsi
3. Tugas Suku Dinas Kesehatan Kota:
a. Melaksanakan Kebijakan dan peraturan perundang undangan
b. Melakukan pembinaan Pos UKK Terintegrasi bersama Puskesmas
c. Melakukan koordinasi dengan Lintas Program di suku dinas kesehatan
kota
d. Mendorong Puskesmas untuk memberdayakan masyarakat pekerja usaha
mandiri, kecil (usaha kecil dan menengah) melaksanakan upaya
kesehatan kerja melalui pembentukan Pos UKK
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
KONSEP POS UKK TERINTEGRASI

Pos UKK yang ada saat ini


Permasalahan Kesehatan
Pekerja:
1. Penyakit akibat kerja
2. Kecelakaan kerja
3. Penyakit menular
4. Penyakit tidak
menular
5. Gangguan kesehatan Kegiatan Kesehatan Kerja Pekerja sehat
reproduksi terintegrasi di Pos UKK dan produktif
6. Gangguan kesehatan
jiwa
7. Masalah Gizi
8. Kurangnya aktifitas
atau latihan fisik
kebugaran Jasmani
9. Rendahnya PHBS
Pos UKK yang akan
dibentuk
Persyaratan Pembentukan Pos UKK Terintegrasi

a. Dibentuk dalam wilayah masyarakat dengan bidang pekerjaaan


sejenis
b. Berdasarkan keinginan pekerja
c. Memiliki jumlah pekerja paling sedikit 10 orang
d. Memiliki jumlah kader paling sedikit 10% dari jumlah pekerja
e. Kader berasal dari kelompok pekerja atau masyarakat
f. Memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan pelayanan lainnya
g. Dilakukan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program
h. Kegiatan dilakukan secara terintegrasi
2. Mekanisme Pembentukan Pos UKK :
Di Dinas Kesehatan
a. Penyusunan Surat Edaran dari Gubernur untuk memperoleh
komitmen
b. Sosialisasi kepada Suku Dinas Kesehatan Kota
c. Menyusun perencanaan dan penganggaran dana dari
berbagai sumber
d. Koordinasi lintas sektor dan lintas program terkait
e. Monitoring dan evaluasi
Di Suku Dinas Kesehatan
a. Pengumpulan data dan informasi besaran masalah pada pekerja, jumlah
pekerja, jenis pekerjaan berbagai sektor khususnya pada usaha kecil dan
menengah, sarpras dan sumber daya manusia
b. Penyusunan Surat Edaran Kepala Suku Dinas Kesehatan kepada seluruh
Puskesmas
c. Advokasi kepada kepala daerah di wilayah kota administrasi, SKPD terkait
d. Menyusun perencanaan dan penganggaran dana dari berbagai sumber
e. Solialisasi kepada Puskesmas
f. Rencana Tindak Lanjut Puskesmas
g. Monitoring evaluasi
Di Puskesmas
a. Melakukan sosialisasi internal Puskesmas
b. Pembentukan Tim kesehatan kerja yang ditetapkan oleh
Puskesmas
c. Membuat rencana kerja untuk kegiatan penyelenggaraan
Pos UKK terintegrasi
d. Advokasi pak Camat, Pak Lurah , pamong atau tokoh
masatrakat dan pengusaha untuk pelaksanaan pos UKK
terintegrasi dan kerjasama lintas sektor terkait
e. Survey Mawas Diri
f. Pertemuan tingkat Kecamatan dan Keluarahan (MMD)
Sistem Rujukan
1. Mekanisme merujuk
a. kriteria penyakit yg harus dirujuk:
1) penyakit yang sudah diobati selama 2 hari tidak sembuh
2) penyakit yang timbul berulang
3) penyakit yang tidak bisa diatasi di pos UKK
b. kriteria kecelakaan yg harus dirujuk
1) kriteria berat: dirujuk langsung
2) kriteria sedang: sesudah diberi P3K tapi tidak ada perubahan
3) kriteria ringan: menimbulkan luka lebar, kotor dan dalam

2. Cara merujuk:
a. rujukan secara berjenjang sesuai JKN
b. penderita diantar sendiri oleh kader
c. penderita diantar oleh keluarga
d. penderita pergi sendiri ke Puskesmas

3. Alur rujukan: Pos UKK terintegrasi ke FKTP atau untuk kasus kecelakaan kerja alternatif bisa di Balai Kesehatan Kerja Masyarakat
2. Pos UKKYang ada di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Interpretasi dari grafik diatas adalah sebagai berikut:

1. Dari 98 jumlah Pos UKK yang telah dibentuk di wilayah DKI Jakarta, yang paling
banyak Pos UKK nya ada di wilayah Jakarta Barat yaitu sebesar 34% dan paling sedikit
adalah wilayah P. Seribu yaitu sebesar 7%
2. Sedangkan untuk jumlah pos UKK yang tidak aktif tertinggi ada di wilayah Jakarta
Timur sebesar 45% disusul dengan wilayah Jakarta Pusat yaitu sekitar 44%.
Pembinaan Pos UKK Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2019:

1. Wilayah Pusat
Belum ada
2. Wilayah Utara
a. Pos UKK Nelayan Kelurahan KaliBaru
b. Pos UKK Pengupas Kerang Hijau
c. Pos UKK Perajin Tempe Sunter
d. Pos UKK Tahu Pegangsaan Timur
3. Wilayah Barat
a. Pos UKK Percetakan warna kreasi
b. Pos UKK KOPTI
c. Pos UKK Garmen Taman Sari
d. Pos UKK Pia Krukut
e. Pos UKK Donut and Bakeri Bunda Q Keagungan
f. Pos UKK Celana Osella Cengkareng
g. Pos UKK Kardus Jam Tangan Cengkareng
h. Pos UKK Krupuk Rico Cengkareng
Pembinaan Pos UKK Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta:
4. Wilayah Selatan
a. Pos UKK Batik Betawi Petogogan
b. Pos UKK Krupuk Erna Pancoran
c. Pos UKK Tempe KOPTI
5. Wilayah Timur
a. Pos UKK Bakso Kawi Malang
b. Pos UKK Ratu Aneka Rasa ( Thai Tea)
c. Pos UKK Frozen Bento
6. Wilayah Kepulauan Seribu
a. Pos UKK Bentor (Becak Motor)
b. Pos UKK Kripik Sukun
Pos UKK Kerang di Kalibaru Kecamatan Cilincing

Anda mungkin juga menyukai