Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SMP


MAARIF MUNTILAN
Puskesmas Muntilan I, Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :
Listya Ayu Wijayani
09711174

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA
2013

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SMP MAARIF
MUNTILAN
Puskesmas Muntilan I, Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh :
Listya Ayu Wijayani
09711174

Telah disetujui dan disahkan oleh :


Dosen Pembimbing Lapangan 1

Dosen Pembimbing Lapangan 2

dr. Yuni Ika Priyanti

drg. Joko Susanto


Mengetahui,
Kepala Puskesmas

Anastasia Erni Budi K., S.KM

I.

LATAR BELAKANG
Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang

anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan


termasuk kesehatan. Pengetahuan kesehatan di sekolah dapat diperoleh melalui
Promosi Kesehatan. Tujuan promosi kesehatan sekolah adalah untuk membantu
meningkatkan kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar
sehingga proses belajar mengajar lebih produktif. Selain itu, promosi kesehatan
juga bertujuan agar murid-murid tersebut dapat bertindak sebagai agen perubahan
bagi orang tua, saudara-saudara, tetangga dan kawan-kawan mereka. Promosi
kesehatan sekolah juga dibuat untuk memperluas manfaat kesehatan masyarakat
desa dengan cara meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan dan sanitasi
pada anak-anak sekolah (Depkes RI, 2008).
Menurut Depkes RI (2008), program promosi kesehatan sekolah harus
dikoordinasikan dengan program penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh
Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi, dan
Departemen Kesehatan Pusat. Koordinasi ini bertujuan agar program dapat
berjalan dengan baik, merata, dan menyeluruh.
Salah satu program promosi kesehatan yang dapat dilakukan di sekolah
adalah penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
Sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah menurut Depkes RI
(2011) adalah sekumpulan perlikau yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru,
dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil dari
pembelajaran. Sehingga secara mandiri mampu mencegah penularan penyakit,
meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan
sehat.
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah
ternyata umumnya berkaitan dengan belum tercapainya PHBS di Sekolah, apalagi
dengan adanya penyakit endemis dan kekurangan gizi. Kurangnya penyuluhan
ksehatan pada anak-anak sekolah khususnya anak SD dan SMP mengenai PHBS
menjadi salah satu penyebabnya.

Pihak sekolah SMP MAArif meminta untuk dilakukannya promosi


kesehatan yang dikhususkan terhadap siswa-siswanya karena mengganggap masih
kurangnya pengetahuan dasar tentang kesehatan. Salah satu tema yang diambil
adalah mengenai PHBS. PHBS Sekolah memiliki 8 indikator utama yang nantinya
akan disampaikan melalui media promosi kepada para siswa SMP Maarif
Muntilan.
Penyuluhan

mengenai

PHBS

di

SMP Maarif

bertujuan

untuk

meningkatkan pengetahuan tentang PHBS yang dihkususkan kepada para siswa


SMP Maarif, sehingga pada akhirnya pengetahuan yang telah diperoleh dapat
diterapkan secara mandiri oleh para siswa. Penerapan PHBS secara mandiri di
sekolah diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan para siswa, guru, dan
warga sekolah lainnya, sehingga angka kejadian penyakit khususnya penyakit
infeksi yang biasanya dapat saling ditularkan di lingkungan sekolah dapat
menurun.
Penyuluhan PHBS di SMP Maarif dilakukan dengan menggunakan media
slide dan tanya jawab kepada para siswa. Selain itu diberikan juga media cetak
sebagai media promosi yaitu poster, leaflet, dan stiker. Diharapkan dengan
memberikan penyuluhan dan memberikan media promosi yang menarik dapat
mempermudah para siswa untuk menerima pengetahuan mengenai PHBS.
I.

TUJUAN PROMOSI
A. Tujuan Jangka Pendek Promosi Kesehatan

Meningkatkan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) di sekolah.

Memberikan pelatihan mengenai cara berperilaku hidup bersih dan


sehat (PHBS) di sekolah.

B. Tujuan Jangka Panjang Promosi Kesehatan

Diharapakan terbentuk kesadaran siswa dan warga sekolah lainnya


untuk memulai gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di sekolah sehingga terbentuk perilaku masyarakat sekolah yang
sehat.
2

Peningkatan derajat kesehatan siswa dan guru dan warga sekolah


lainnya setelah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di sekolah, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan
prestasi para siswa.

Terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat sehingga


nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

Memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit


serta memulihkan kesehatan masyarakat sekolah.

II.

Sekolah dapat menjadi contoh Sekolah Sehat bagi daerah lain.

ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode evaluasi untuk mencari strategi yang akan

dilakukan untuk menggambarkan kondisi dan masalah. Analisis SWOT digunakan


hanya untuk menggambarkan situasi yang terjadi dan bukan sebagai pemecah
masalah. Analisis SWOT akan menentukan keberhasilan dalam menyelesaikan
suatu masalah yang ada.
Pembagian Analisis SWOT :
A. Analisis Internal
1. Strength (Kekuatan)
Streight atau kekuatan adalah faktor internal yang dibutuhkan agar
kegiatan berjalan dengan lancar, yaitu sebagai berikut :
-

Pemberi materi memiliki pengetahuan mengenai Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah, pengetahuan yang dimiliki
disampaikan melalui media promosi yang menarik (leaflet, stiker
dan poster).

Siswa antusias dan ikut berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan


penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
ada ineraksi antara pemberi materi dengan siswa berupa tanya
jawab.

Media promosi penyuluhan disampaikan langsung kepada para


siswa dan guru yang hadir, leaflet dan stiker dibagikan kepada guru
dan para siswa, poster diberikan kepada pihak sekolah.

2. Weakness (Kelemahan)
Weakness atau kelemahan yaitu adanya suatu kekurangan dari kondisi
yang bersifat internal dan dapat menghambat kegiatan, kelemahan
diuraikan sebagai berikut :
-

Terbatasnya jumlah media promosi dan materi yang diberikan


kepada siswa dan guru, yaitu media poster, stiker dan leaflet yang
hanya memuat sedikit materi.

Keterbatasan waktu dalam penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) sehingga tidak semua materi dapat tersampaikan
kepada para siswa dan guru.

B. Analisis Eksternal
1. Opportunity (Kesempatan)
Opportunity atau peluang adalah faktor eksternal yang dapat
membantu memecahkan suatu masalah dalam suatu kegiatan.
Beberapa peluang adalah sebagai berikut :
-

Adanya permintaan dari pihak sekolah kepada pihak Puskesmas


agar dilakukannya penyuluhan tentang kesehatan

Adanya dukungan dari pihak puskesmas untuk menyelenggarakan


penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
sekolah

Belum tersedianya media promosi kesehatan di lingkungan sekolah


terhadap program yang akan dilakukan, sehingga pemilihan media
promosi lebih mudah

Siswa dapat menerima penyuluhan dan media promosi yang


diberikan. Setelah mendapatkan informasi dari berbagai media
promosi kesehatan (penyuluhan, leaflet, stiker dan poster)

harapannya para siswa dapat menerapkan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat (PHBS) di sekolah dengan baik.
2. Threat (Ancaman)
Threat atau ancaman adalah faktor eksternal yang dapat menghambat
berjalannya program yang akan dilaksanakan, hambatan yang
ditemukan adalah sebagai berikut :
-

Siswa kurang dapat diatur dan terkadang tidak mendengarkan


materi yang disampaikan.

Tidak semua guru hadir dalam penyuluhan kesehatan sehingga


akhirnya sasaran hanya tertuju kepada para siswa.

Keadaan sekolah yang kurang mendukung untuk diterapkannya


PHBS di sekolah, yaitu kebiasaan jajan yang tidak sehat di luar
sekolah dan tidak tersedianya tempat sampah yang memenuhi
syarat.

III.

SASARAN PROMOSI
1. Sasaran Umum
-

Seluruh siswa; warga sekolah, yakni kepala sekolah, guru,


karyawan sekolah, komite sekolah, dan orang tua siswa; serta
masyarakat lingkungan SMP Maarif Muntilan Kecamatan
Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

2. Sasaran Khusus
-

Para siswa dan guru SMP Maarif Muntilan yang mengikuti


kegiatan penyuluhan.

IV.

TAHAP-TAHAP PROMOSI
Tahap-tahap promosi kesehatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
-

Melakukan observasi dan wawancara terhadap pegawai puskesmas


dan warga SMP Maarif Muntilan untuk mencari permasalahanpermasalahan kesehatan di lingkungan sekolah.
5

Menentukan tema promosi dan media promosi.

Mencari referensi dan literatur terkait Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) di sekolah dan merancang media promosi.

2. Pelaksanaan
-

Berkoordinasi dengan Dokter Pembimbing Lapangan, Perawat


Puskesmas, dan Kepala Sekolah untuk melaksanakan penyuluhan.

Pelakasanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang


sudah disepakati sebelumnya oleh pihak Puskesmas dan pihak
sekolah.

Melaksanakan penyuluhan dalam bentuk penjelasan secara


langsung menggunakan media slide dan proyektor.

Memberikan leaflet yang berisikan materi-materi penyuluhan


kepada siswa dan guru yang hadir saat penyuluhan.

Pembagian stiker tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


di sekolah kepada siswa sebagai media promosi.

Pemberian poster tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


di sekolah kepada pihak sekolah yang diwakili oleh kepala sekolah.

3. Evaluasi
-

Dilakukan diskusi berupa tanya jawab tentang materi yang telah


disampaikan, dengan tujuan agar siswa lebih dapat memahami
tentang materi yang telah diberikan.

Siswa tertarik untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS) di sekolah dan guru dapat mendukung kegiatan tersebut.

V.

ISI PESAN
Pesan yang disampaikan pada setiap media adalah :
-

Pengertian PHBS di sekolah.


PHBS di sekolah adalah adalah sekumpulan perlikau yang
dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran.

Sehingga secara mandiri mampu mencegah penularan penyakit,


meningkatkan kesehatan, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat (Depkes RI,2011).
-

Tujuan PHBS di sekolah


Tujuan PHBS di sekolah adalah agar siswa, warga sekolah dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan
dan ancaman penyakit, sekolah menjadi bersih dan sehat sehingga
meningkatkan proses belajar mengajar dan akhirnya meningkatkan
prestasi belajar siswa

Manfaat menerapkan PHBS di sekolah menurut Depkes Ri (2011)


adalah :
o Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, sehingga siswa,
warga sekolah, dan masyarakat lingkungan sekolah
terlindung dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
o Meningkatkan semangat proses belajar mengajar, sehingga
prestasi belajar siswa juga meningkat
o Kesehatan terpelihara, terhindar dari penularan penyakit,
dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah
o Sekolah dapat menjadi contoh Sekolah Sehat bagi daerah
lain.

8 Indikator PHBS di sekolah


o Mencuci tangan dengan air mengalir dan memakai sabun
o Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
o Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
o Olahraga yang teratur dan terukur
o Memberantas jentik nyamuk
o Tidak merokok di sekolah
7

o menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap


bulan
o membuang sampah pada tempatnya.
VI.

BENTUK MEDIA PROMOSI


Media promosi kesehatan menurut Notoatmodjo (2010) adalah
semua sarana yang digunakan untuk menampilkan pesan atau informasi
yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu media cetak,
elektronik, dan media luar ruangan sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan sasaran yang akhirnya diharapkan dapat merubah perilaku
kesehatan ke arah positif.
Tujuan media promosi kesehatan adalah :
-

Mempermudah penyampaian informasi

Memperjelas informasi

Mempermudah pengertian

Mengurangi komunikasi yang verbalistik

Menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata

Memperlancar komunikasi

Media promosi yang digunakan untuk promosi kesehatan ini berupa


penyuluhan, poster, leaflet, dan stiker dengan alasan berikut ini :
1. Penyuluhan
Keuntungan
-

Penyampaian materi secara langsung dari pemberi materi kepada


peserta akan menimbulkan komunikasi dua arah, sehingga
diharapkan akan terjalin komunikasi dan interaksi yang baik.

Media yang disampaikan kepada peserta lebih lengkap

Media slide yang menarik dapat membuat siswa antusias untuk


mendengarkan dan menyimak materi penyuluhan.

Keterbatasan
-

Perlu mengulang kembali materi-materi yang disampaikan diwaktu


yang akan datang.
8

Peserta hanya dapat melihat materi saat penyuluhan saja.

Materi yang terlalu banyak dapat membuat peserta mudah bosan

Harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jika tidak


maka para peserta akan bosan untuk mendengarkan materi

2. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimatkalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang
sederhana.
Keuntungan
-

Dapat disimpan dalam jangka waktu lama

Informasi dapat dibaca berulang-ulang karena sudah tertuang

Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi

Bahasa mudah dipahami oleh semua orang

Disain disertai gambar dan tulisan sehingga menarik untuk dibaca

Keterbatasan
-

Biaya pembuatan cukup mahal

Penjelasan yang disampaikan singkat

3. Poster
Poster adalah media yang mengkombinasikan antara visual dengan
warna dan pesan dengan tujuan untuk menarik perhatian orang-orang
yang melewatinya, namun dalam waktu singkat dapat menanamkan
gagasan dalam ingatan orang yang membacanya (Sudjana, 2005).
Keuntungan
-

Dapat dilihat oleh banyak orang

Isi pesan sederhana dan mudah dimengerti

Dapat menarik perhatian pembaca karena menggunakan gambar


dan warna serta penulisan yang menarik

Dapat bertahan lama

Dari segi pembiayaan terjangkau


9

Keterbatasan
-

Informasi yang ada cenderung singkat, kurang lengkap dan terbatas

Tidak bisa dibawa kemana-mana

Tidak semua masyarakat dapat terjangkau karena pembuatannya


terbatas.

4. Stiker
Keuntungan
-

Dari segi biaya relatif murah

Ukuran tidak terlalu besar

Dapat ditempelkan di beberapa tempat yang sering dilihat

Gambar menarik perhatian, sehingga orang tertarik untuk


melihatnya

Keterbatasan
-

Isi pesan terlalu singkat

Jika diletakkan di sembarang tempat dapat mengganggu


keindahan

10

KESIMPULAN DAN SARAN


I.

KESIMPULAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penanaman nilai PHBS di sekolah
diharapkan dapat membuat para peserta didik dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dikemudian hari mereka dapat menjadi agen
perubahan kesehatan. Penerapan PHBS memberikan banyak manfaat, diantaranya
terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, meningkatkan semangat proses belajar
mengajar sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat, kesehatan terpelihara,
terhindar dari penularan penyakit, dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah.
II.

SARAN
Puskesmas dapat berkoordinasi dengan sekolah yang berada di wilayah

kerja puskesmas untuk membantu sekolah dalam pelatihan PHBS dan penerapan
PHBS di sekolah. Sekolah yang telah mendapat penyuluhan diharapkan dapat
menerapkan PHBS di sekolah dan dapat sebagai contoh bagi sekolah sekolah
yang lain.

11

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman
Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta :
Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pusat Promosi Kesehatan, Promosi Kesehatan
Sekolah, Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2011. Interaksi Suplemen, PHBS di Sekolah, Jakarta :
Depkes RI.
Sudjana, Nana, 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Depok :
Rinekacipta.

12

LAMPIRAN

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SMP Maarif

Siswa-siswa SMP Maarif dalam kegiatan penyuluhan

Penyerahan poster kepada salah satu pihak sekolah

Poster Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

Leaflet Perilaku Hidup Bersih (PHBS) di Sekolah

Stiker Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah

Anda mungkin juga menyukai