Disusun Oleh :
Listya Ayu Wijayani
09711174
YOGYAKARTA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MEDIA PROMOSI KESEHATAN
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SMP MAARIF
MUNTILAN
Puskesmas Muntilan I, Kabupaten Magelang Jawa Tengah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
Disusun Oleh :
Listya Ayu Wijayani
09711174
I.
LATAR BELAKANG
Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang
mengenai
PHBS
di
SMP Maarif
bertujuan
untuk
TUJUAN PROMOSI
A. Tujuan Jangka Pendek Promosi Kesehatan
II.
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah metode evaluasi untuk mencari strategi yang akan
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness atau kelemahan yaitu adanya suatu kekurangan dari kondisi
yang bersifat internal dan dapat menghambat kegiatan, kelemahan
diuraikan sebagai berikut :
-
B. Analisis Eksternal
1. Opportunity (Kesempatan)
Opportunity atau peluang adalah faktor eksternal yang dapat
membantu memecahkan suatu masalah dalam suatu kegiatan.
Beberapa peluang adalah sebagai berikut :
-
III.
SASARAN PROMOSI
1. Sasaran Umum
-
2. Sasaran Khusus
-
IV.
TAHAP-TAHAP PROMOSI
Tahap-tahap promosi kesehatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
-
2. Pelaksanaan
-
3. Evaluasi
-
V.
ISI PESAN
Pesan yang disampaikan pada setiap media adalah :
-
Memperjelas informasi
Mempermudah pengertian
Memperlancar komunikasi
Keterbatasan
-
2. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimatkalimat singkat, padat, mudah dimengerti, dan gambar-gambar yang
sederhana.
Keuntungan
-
Keterbatasan
-
3. Poster
Poster adalah media yang mengkombinasikan antara visual dengan
warna dan pesan dengan tujuan untuk menarik perhatian orang-orang
yang melewatinya, namun dalam waktu singkat dapat menanamkan
gagasan dalam ingatan orang yang membacanya (Sudjana, 2005).
Keuntungan
-
Keterbatasan
-
4. Stiker
Keuntungan
-
Keterbatasan
-
10
KESIMPULAN
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah merupakan sekumpulan
perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan
sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri
mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan sehat. Penanaman nilai PHBS di sekolah
diharapkan dapat membuat para peserta didik dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga dikemudian hari mereka dapat menjadi agen
perubahan kesehatan. Penerapan PHBS memberikan banyak manfaat, diantaranya
terciptanya sekolah yang bersih dan sehat, meningkatkan semangat proses belajar
mengajar sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat, kesehatan terpelihara,
terhindar dari penularan penyakit, dan memulihkan kesehatan masyarakat sekolah.
II.
SARAN
Puskesmas dapat berkoordinasi dengan sekolah yang berada di wilayah
kerja puskesmas untuk membantu sekolah dalam pelatihan PHBS dan penerapan
PHBS di sekolah. Sekolah yang telah mendapat penyuluhan diharapkan dapat
menerapkan PHBS di sekolah dan dapat sebagai contoh bagi sekolah sekolah
yang lain.
11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pusat Promosi Kesehatan, Pedoman
Pengelolaan Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian PHBS, Jakarta :
Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2008. Pusat Promosi Kesehatan, Promosi Kesehatan
Sekolah, Jakarta : Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI, 2011. Interaksi Suplemen, PHBS di Sekolah, Jakarta :
Depkes RI.
Sudjana, Nana, 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar
Baru Algesindo.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Depok :
Rinekacipta.
12
LAMPIRAN